Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Harga Jual, Harga Pokok Penjualan dan Jumlah Pelanggan Terhadap

Laba Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Sumatera Utara


Djuli Sjafei Purba
Universitas Simalungun

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis


pengaruh harga jual, harga pokok dan jumlah pelanggan terhadap laba PDAM
yang ada di Sumatera Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dan populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh PDAM yang berada di Sumatera Utara sebanyak 19 dengan 34
populasi. Pengujian data penelitian menggunakan analisis regressi linear
berganda. Hasil penelitian ini secara simultan harga jual, harga pokok penjulan
dan jumlah pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba
Perusahaan Daerah Air Minum di Sumatera Utara. Secara partial harga jual
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap laba, harga pokok berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap laba dan jumlah pelanggan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap laba.

Keyword : Harga jual, Harga pokok penjualan, Jumlah pelanggan dan Laba
PDAM

Abstract: The objective of the study was to find out and to analyze the influence of
the selling prices, cost of sales and number of customer on the profit of PDAM
(Regional Water Company) in North Sumatera. The study used causal method
and secondary data. The population was 19 regional water companies in North
Sumatera with 34 population. The data were analyzed by using multiple linear
regression analysis. The result of the study showed that, simultaneously, the
selling prices, cost of sales and the number of customer had positive and
significant influence on PDAM’s profit. Partially, The selling prices had positive
and not significant influence on PDAM’s Cost of sales had negative and not
significant influence on PDAM’s profit and the number of customer had a positive
and significant influences on PDAM’s profit.

Keyword : Selling prices, Cost of Sales, the number of costomer and


PDAM
profit

1
I. Pendahuluan
PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) adalah perusahaan milik
Pemerintah yang berfungsi sebagai penyedia air minum bagi masyarakat.
Perusahaan Daerah Air Minum sebagai alat kebijakan Pemerintah yang
berorientasi kepada kepentingan masyarakat. PDAM di satu sisi harus dikelola
secara professional untuk dapat menghasilkan laba, namun di sisi lain harus
diseimbangkan dengan PDAM sebagai alat kebijakan Pemerintah yang melayani
masyarakat.
Untuk menjamin penyelenggaraan PDAM maka Pemerintah membentuk
Badan Pendukung Pengembangan Sistim Penyediaan Air Minum (BPPSPAM)
yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum yang salah satu fungsi
BPPSPAM berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) yaitu melaksanakan
evaluasi terhadap standar kualitas dan kinerja pelayanan penyelenggaraan SPAM.
Untuk itu PDAM harus lah mempunyai laba usaha yaitu pendapatan usaha harus
lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
Hal ini lah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga jual, harga
pokok penjualan dan jumlah pelanggan secara simultan maupun parsial terhadap
laba Perusahaan Daerah Air Minum.

II. Telaah Literatur dan Pengembangan Hipotesis


II.1 Laba
Laba merupakan salah satu faktor untuk menunjukkan perusahaan dapat
berjalan secara berkesinambungan. Sehingga perusahaan selalu berupaya untuk
memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional adalah pendapatan
dikurang biaya yang terjadi selama satu periode.
Defenisi laba menurut para ahli. Menurut Harahap (2009), laba merupakan
kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi. Menurut
Suwardjono (2008) pengertian laba adalah: laba dimaknai imbalan atas upaya
perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Menurut Warren et.al (2005:25), laba
bersih atau keuntungan bersih yakni: (net income atau net profit) merupakan
kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Dari defenisi para ahli
di atas, dapat diambil kesimpulan laba adalah perkiraan antara pendapatan dan
beban-beban yang terjadi pada suatu periode tertentu dalam suatu perusahaan.
1. Pendapatan.
Pengertian pendapatan menurut beberapa para ahli. Menurut Harahap (2002 :
58) Pendapatan adalah kenaikan gross di dalam asset dan penurunan gross
dalam kewajiban yang dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari
kegiatan mencari laba. Sedangkan menurut Niswonger (2006;56) Pendapatan
merupakan kenaikan kotor (gross) dalam modal pemilik yang dihasilkan dari
penjualan barang dagang, pelaksanaan jasa kepada klien, menyewakan harta,
peminjaman  uang, dan semua kegiatan usaha profesi yang bertujuan untuk
memperoleh penghasilan. Menurut Kieso, Warfield dan Weygantd
(2011;955) Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk

2
tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal.
2. Biaya.
Pengertian biaya menurut para ahli. Sedangkan menurut Mulyadi (2001:8),
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis  yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu. Menurut Hernanto (1991), biaya adalah sejumlah uang yang
dinyatakan dari sumber-sumber ekonomi yang dikorbankan (terjadi atau akan
terjadi) untuk mendapatkan sesuatu atau untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Henry Simamora (2002:36), Biaya adalah kas atau nilai setara kas
yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat
pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.

II.2 Harga Jual


Menurut Mulyadi (2001:78) “pada prinsipnya harga jual harus dapat
menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan
biaya produksi ditambah mark-up”. Hansen dan Mowen (2001:633)
mendefinisikan “harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu
unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau
diserahkan”.
Sehingga dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa harga jual
adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa ditambah dengan jumlah besaran laba yang diharapkan sebuah
perusahaan.
Adapun yang menjadi tujuan dari penentuan harga jual menurut Harini
2008 penetapan harga memiliki tujuan yaitu:
1. Mencapai penghasilan atas investasi
Biasanya besar keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan
persentasenya dan untuk mencapainya diperlukan penetapan harga tertentu
dari barang yang dihasilkannya.
2. Kestabilan harga
Hal ini biasanya dilakukan untuk perusahaan yang kebetulan memegang
kendali atas harga. Usaha pengendalian harga diarahkan terutama untuk
mencegah terjadinya perang harga, khususnya bila menghadapi permintaan
yang sedang menurun.
3. Mempertahankan atau meningkatkan bagian dalam pasar
Apabila perusahaan telah mendapatkan pangsa pasar yang luas, merkea harus
berusaha mempertahankannya atau justru mengembangkannya. Untuk itu
kebijaksanaan dalam penetapan harga jangan sampai merugikan bisnis.
4. Menghadapi atau mencegah persaingan.
Apabila perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan tujuan
mengetahui pada harga berapa mereka akan menetapkan penjualan. Ini
artinya, perusahaan belum memiliki tujuan dalam menetapkan harga coba-
coba tersebut.
5. Penetapan harga untuk memaksimalkan laba
Tujuan ini biasanya menjadi acuan setiap bisnis untuk bertahan hidup, karena
setiap bisnis memerlukan laba.

3
II.3 Harga Pokok Penjualan
Penentuan harga pokok penjualan sangat penting dilakukan untuk
menentukan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan
produk (bagi perusahaan manufaktur). Sehingga perusahaan dapat menetapkan
harga jual produk per satuan nya (unit). Dalam rangka menentukan harga pokok
penjualan maka manajemen harus dapat mengklasifikasikan unsur-unsur biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan atau dengan kata lain membedakan cost dan
expense, dimana cost merupakan unsur yang masuk dalam harga pokok penjualan.

II.4 Pelanggan
Kesinambungan sebuah perusahaan tidak terlepas dari bagaimana
perusahaan dapat mempertahankan para pelanggannya, yaitu yang membeli atau
mengkonsumsi produk sebuah perusahaan. Pelanggan membeli barang atau
produk sehingga perusahaan mendapat uang dari pelanggan. Beberapa defenisi
pelanggan menurut para ahli. Menurut Nasution (2004:102) pelanggan suatu
perusahaan adalah orang yang membeli dan menggunakan produk suatu
perusahaan. Menurut Lupiyoadi (2001:134) mendefinisikan Pelanggan adalah
seorang individu yang secara continue dan berulang kali datang ke tempat yang
sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau
mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut. Sedangkan
menurut Gasperz dalam (Nasution, 2004:101) pelanggan adalah semua orang
yang menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu yang
akan memberikan pengaruh pada performansi perusahaan dan manajemen
perusahaan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan berdasarkan pendapat para ahli diatas
bahwa pelanggan  adalah individu yang melakukan pembelian kebutuhan yang
bisa membuat puas dengan membandingkan beberapa aspek seperti harga, standar
kualitas barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadi dan rumah
tangga.

II.5 Kerangka Konseptual


Berdasarkan latar belakang masalah, landasan teori dan masalah
penelitian, maka peneliti mengembangkan kerangka konsep yang diuji secara
simultan dan parsial sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Harga Jual (X1)

Harga Pokok Penjualan (X2) Laba PDAM (Y)

Jumlah Pelanggan (X3)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

II.6 Hipotesis Penelitian

4
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka
konseptual, maka hipotesis penelitian ini Ha : harga jual, harga pokok penjualan
dan jumlah pelanggan berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap laba
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Sumatera Utara”.

III. Metodologi
Penelitian ini adalah penelitian kausal. Penelitian kausal yaitu
mengidentifikasikan hubungan sebab akibat antara berbagai variabel (Erlina,
2008). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh harga jual, harga pokok
penjulan dan jumlah pelanggan terhadap laba Perusahaan Daerah Air Minum di
Sumatera Utara Tahun 2013 dan Tahun 2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Daerah Air
Minum yang ada di pulau Sumatera yang berjumlah 18 PDAM dengan data time
series dengan jumah populasi adalah 34. Untuk menentukan besarnya sampel
menurut Arikunto (2002) apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya penelitian populasi.

Model Penelitian
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda (Multiple Regresion Analysis).
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Dimana:
Y = Laba Perusahaan
β0 = Nilai Y bila X = 0 atau nilai konstan
β1, β2, β3 = Koefisien Regresi
X1 = Harga Jual
X2 = Harga pokok penjualan
X3 = Jumlah Pelanggan

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan


IV.1 Statistik Deskriptif
Deskriptif statistik menyajikan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan
standar deviasi dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dapat
dilihat pada tabel 1berikut ini.
Tabel 4.1 Deskriptif statistik
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Y_Laba -
39555938000, 163214647,05 797304778
34 12501526000,
00 88 5,15379
00
X1_Harga_Jual 34 374,00 4507,00 2541,5588 982,10640
X2_Harga_pokok 1405,4278
34 1103,00 6579,00 3255,0882
8
X3_Jumlah_Pelangga 106466,89
34 1012,00 463125,00 40644,0588
n 605

5
Valid N (listwise) 34
Sumber : Hasil penelitian, 2015 (data diolah)

IV.2 Pengujian Asumsi Klasik


Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas
Hasil uji normalitas menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar
0,258 nilainya diatas α = 0,05 (0,258 > 0,05) sehingga hipotesis Ho ditolak dan
H1 diterima, yang berarti data residual terdistribusi normal.

Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorof


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 34
Normal Parametersa,b Mean ,0000004
Std. 3969028847,
Deviation 27985430
Most Extreme Absolute ,258
Differences Positive ,243
Negative -,258
Test Statistic ,258
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa grafik histogram berbentuk


lonceng sempurna dan grafik normal P-P Plot tersebar sepanjang garis diagonal.
Kedua grafik ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.

Gambar 4.1: Histogram

6
Gambar 4.2 : PP plot

Hasil uji multikolonearitas menunjukkan bahwa seluruh variable


independen memiliki Tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10 sehingga data
penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas sebagaimana terlihat pada tabel 3.

Tabel 4.3 : Hasil uji multikolienaritas


Coefficientsa

7
Standardi
zed
Coefficie Collinearity
Unstandardized Coefficients nts Statistics
Tolera
Model B Std. Error Beta t Sig. nce VIF
1 (Constant) -
2081718907,
1476714142,68 -,709 ,484
115
4
X1_Harga_Ju
1019718,802 1051943,913 ,126 ,969 ,340 ,492 2,033
al
X2_Harga_po -
-1064402,404 721814,176 -,188 ,151 ,510 1,960
kok 1,475
X3_Jumlah_P
61828,894 7133,006 ,826 8,668 ,000 ,910 1,098
elanggan
a. Dependent Variable: Y_Laba

Hasil Uji Glejser menunjukkan nilai signifikansi setiap variabel bebas


harga jual (x1) lebih besar dari 0,05 sehingga tidak mengalami heterokedasitas
sedangkan nilai signifikansi variabel bebas harga pokok penjualan adalah 0,031
dan varibel bebas jumlah pelanggan adalah 0 lebih kecil dari 0.05 sehingga kedua
variabel ini terjadi heterokedastisitas sebagaimana terlihat dalam tabel 4.

Tabel 4.4 : Hasil Uji Glesjer


Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficie
Coefficients nts
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 126801892 914949850
1,386 ,176
7,293 ,331
X1_Harga_Jual -
462346,72
857196,27 -,272 -1,854 ,074
8
0
X2_Harga_pokok 720089,05 317249,25
,327 2,270 ,031
9 5
X3_Jumlah_Pelang
24906,594 3135,074 ,856 7,944 ,000
gan
a. Dependent Variable: ABS_RES

IV.3 Uji Koefisien Determinasi


Hasil uji koefisien determinasi ( R2) dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:

Tabel 4.5 : Hasil uji Koefisien determinasi


Model Summaryb

8
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 4162752573,
,867a ,752 ,727
66969
a. Predictors: (Constant), X3_Jumlah_Pelanggan,
X2_Harga_pokok, X1_Harga_Jual
b. Dependent Variable: Y_Laba

Berdasarkan tabel 5 di atas nilai Koefisien (R) sebesar 0,867 yang


menunjukkan hubungan yang kuat, dengan koefisien determinasi (Adjusted R
square) sebesar 0,752 atau 75,2 %. Hal ini berarti pengaruh variabel bebas (haga
jual, harga pokok penjualan dan jumlah pelanggan) dapat menjelaskan laba
PDAM sebesar 75,2%. Sedangkan sisanya 24,8% dijelaskan oleh variabel lain
diluar model estimasi ini.

IV.4 Pengujian Hipotesis Penelitian


IV.4.1 Uji Simultan
Kriteria keputusan hasil uji F diambil dengan α =0,05. Jika sig F <
α =0,05 maka Ha diterima.

Tabel 4.6 : Hasil Uji Simultan


ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 157793793279 525979310931
5600000000,0 3 866600000,00 30,353 ,000b
00 0
Residual 519855269687
173285089895
808500000,00 30
93616000,000
0
Total 209779320248
3408400000,0 33
00
a. Dependent Variable: Y_Laba
b. Predictors: (Constant), X3_Jumlah_Pelanggan, X2_Harga_pokok,
X1_Harga_Jual

Dari tabel 6 di atas, nilai signifikansinya adalah 0,000 yaitu < 0,05 (0,000
< 0,05) artinya, Ha diterima sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa secara
simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Hasil penelitian ini relevan dengan dengan penelitian Achmad Basuni
(2003).

IV.4.2 Uji Partial


Hasil uji t adalah sebagai berikut adalah :
1. Nilai koefisien Harga jual (X1) adalah 1019718,802 dan nilai signifikannya
adalah 0,340. Secara partial Harga pokok berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Laba Perusahaan.

9
2. Nilai koefisien Harga pokok (X2) -1064402,404 dan nilai signifikannya
adalah 0,151 Secara partial harga pokok berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Laba Perusahaan.
3. Nilai koefisien Harga pokok (X3) 61828,894 dan nilai signifikannya adalah
0,000. Secara partial harga pokok berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Laba Perusahaan.

Tabel 4.7 : Hasil Uji t


Coefficientsa
Standardi
zed
Coefficie
Unstandardized Coefficients nts
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2081718907,11
-1476714142,684 -,709 ,484
5
X1_Harga_Jual 1019718,802 1051943,913 ,126 ,969 ,340
X2_Harga_pokok -1064402,404 721814,176 -,188 -1,475 ,151
X3_Jumlah_Pelanggan 61828,894 7133,006 ,826 8,668 ,000
a. Dependent Variable: Y_Laba
Berdasarkan tabel 7 di atas maka dapat dibuat persamaan Linear sebagai
berikut :

Y = 1476714142,684 + 1019718,802X1 – 1064402,404X2 + 61828,894X3

V. Kesimpulan dan Keterbatasan Penelitian

V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan
1. Secara simultan harga jual, harga pokok dan jumlah pelanggan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap laba perusahaan.
2. Secara partial harga jual berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
laba.
3. Secara partial harga pokok berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
laba.
4. Secara partial jumlah pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
laba.

V.2 Keterbatasan
Adapun keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian hanya dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum yang ada di
Sumatera Utara.
2. Periode yang diamati dalam penelitian ini hanya 2 (dua) tahun yaitu tahun
2013 dan 2014.

V.3 Saran

10
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lanjutan tentang
kinerja PDAM agar menggunakan rentang waktu lebih dari 2 (dua) tahun
untuk menemukan persamaan regresi yang memberikan gambaran yang lebih
baik terhadap permasalahan yang diteliti.
2. Kepada peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan tentang Laba
PDAM agar melakukan penelitian lebih luas terhadap Perusahaan Daerah Air
Minum yang berada di propinsi lain.

Daftar Pustaka
BPPSPAM, 2015. Buku Kinerja Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Wilayah
I : Jakarta.
BPPSPAM, 2014. Buku Kinerja Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Wilayah
I : Jakarta.
Arikunto, S, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Basuni, 2003, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat Kesehatan
Usaha pada Perusahaan Daerah Air Minum (Studi kasus Wilayah
Pantura, Jawa Tengah), Program Studi Magister Manajemen, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Buniarto, 2011, Pengaruh Kesempatan Investasi dan Kebijakan Investasi
Terhadap Kebijakan Keuangan Serta Kinerja Keuangan (Study pada
PDAM Kota Baru Jawa Timur), Vol 2 No 1, Jurnal Mitra Ekonomi dan
Manajemen Bisnis
Dessler, Gary, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1. Jakarta : PT.
Indeks.

Hansen, Don R and Maryanne M Mowen dalam Dewi Fitriasari dan Deny Arnos
Kwary. 2009. Akuntansi Manajemen buku 2, Edisi 8. Jakarta: Salemba
Empat.
Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta :
Bumi Aksara.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Teori Kritis Laporan Keuangan. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Imatama, 2012. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
Pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan, Program Studi Ilmu
Manajemen, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan
Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 Tentang Pedoman
Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum
Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Prenhallindo.
Love lock, Christopher H., 1991. Service Marketing. 2nd edition. Prentice Hall.
Lubis, 2012. Metode Penelitian Akuntansi dan Format Penulisan Tesis. Medan :
USU Press.
Lukman S, dkk, 2007. Teori Akuntansi. Malang : Universitas Brawijaya.

11
Moenir, 1955. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Munawir, 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogjkarta : Liberty.
Nasution, 2004. Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta, Diadit Media
Nawawi, Hadari 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif. Cetakan keempat. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Niswonger, 2006. Prinsip Prinsip Akuntansi ; Jakarta, Airlangga
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistim
Penyediaan Air Minum
Prasetya, Hery, Drs, dan Lukiastuti, Fitri, S. E, M.M. 2009. Manajemen Operasi.
Cetakan Pertama. Yogyakarta : Media Pressindo.
Risetiawan, 2002. Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Blora, Program
Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro.
Rivai dan Basri, 2004. Performance Appraisal. Cetakan Pertama. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada.
Schermerhorn, 1996. Management, John Wiley & Sons. New York : Fifth
Edition.
Schroeder, Roger G., 2000, Operations Management: Contemporary Concepts
and Cases. International Edition. Boston : Mc Graw-Hill Companies.
Schuler, Randal S. dan Jackson, Susan E, 1996. Manajemen Sumber Daya
Manusia Menghadapi Abad ke 21. Jilid 2. Edisi Keenam. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Setiabudi, 2012, Analisis Kinerja Jaringan dan Tingkat Kepuasan Pelanggan
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Ungaran, Kabupaten Semarang,
Progam Magister Tehnik Sipil, Universitas Diponegoro, Semarang.
Simamora, 2012. Akuntansi Manajemen. Edisi III. Cetakan I. Jakarta : Star Gate
Publisher.
Sinambela, L.P. 2010. Reformasi Pelayanan Publik ; Teori, Kebijakan dan
Implementasi. cetakan kelima. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Sularso, 2004. Metode Penelitian Akuntansi : Sebuah Pendekatan Replikasi,
Jogjakarta : BPFE.
Sugiarto, 2002. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Suryabrata, 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta : Raja Grafindo Persada.
Suwardjono, 2008. Teori Akuntansi ; Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Yogyakarta ; BPFE
Syahyunan, 2013. Manajemen Keuangan 2, Perencanaan, Analisis dan
Pengendalian Keuangan. Medan : USU Press.
Warren, 2005. Pengantar Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta
www.bppspam.com
www.nawasis.com

12
13

Anda mungkin juga menyukai