Anda di halaman 1dari 10

JURNAL REVITALISASI Jurnal Ilmu Manajemen Vol.

04, Nomor 03, September 2015

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP VOLUME


PENJUALAN PADA PT. INDUSTRI MARMER INDONESIA TULUNGAGUNG

MARIA AGATHA SRI WIDYANTI HASTUTI


Magister Manajemen Universitas Islam Kadiri

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas Produk terhadap Volume
Penjualan pada PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung. Penelitian ini menganalisis pengaruh
harga, promosi dan kualitas produk terhadap volume penjualan Pada PT. Industri Marmer
Indonesia Tulungagung. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda uji t,
dan uji F. Analisis Regresi berganda digunakan untuk menggambarkan model hubungan antara
variabel dependen dan independen. Hasil Uji t dimana nilai t hitung > dari t tabel menunjukkan
bahwa variabel secara parsial harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan,
promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan, kualitas produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan Pada PT. Industri Marmer Indonesia
Tulungagung. Dan Hasil Uji f dimana nilai f hitung > dari f tabel menunjukkan bahwa secara
simultan harga, promosi dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume
penjualan pada PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung.

Kata Kunci : harga, promosi, kualitas produk dan volume penjualan.

PENDAHULUAN Untuk dapat memenuhi selera


Perkembangan perekonomian saat ini masyarakat maka perusahaan dituntut untuk
mengalami kemajuan yang sangat pesat, bisa menghasilkan barang yang bernilai dan
seiring dengan pesatnya perkembangan limu berkualitas. Sekarang ini banyak produk yang
pengetahuan dan teknologi yang semakin beredar di pasaran dan memberikan
canggih. Banyak perusahaan bermunculan, kesempatan pada konsumen untuk dapat
dimana setiap perusahaan dituntut untuk siap memilih barang yang baik sesuai dengan
menghadapi persaingan bisnis yang semakin yang diminati konsumen, dan tentunya
ketat dengan perusahaan lain, untuk dengan harga yang terjangkau. Harga disini
menghadapi globalisasi yang sering dikatakan merupakan salah satu unsur bauran
era dunia tanpa batas. Dengan demikian pemasaran yang sangat strategis terhadap
lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan peningkatan volume penjualan, khususnya
juga akan menjadi semakin kompleks. untuk menghadapi persaingan antar
Persaingan yang dihadapi tersebut perusahaan yang memproduksi produk
menuntut setiap perusahaan untuk selalu sejenis. Swastha (2000:89) mengemukakan
berusaha meningkatkan strateginya agar tetap “Harga merupakan sejumlah uang (ditambah
eksis di bidang usahanya. Dengan demikian beberapa barang kalau mungkin) yang
hal ini mengharuskan para pengusaha untuk dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
selalu mengikuti perubahan-perubahan yang kombinasi barang beserta pelayanannya“.
terjadi dan semaksimal mungkin mencari Kotler (2002:114) mengatakan “Harga
tehnik-tehnik baru serta cara - cara untuk yaitu jumlah uang yang harus dibayar
meningkatkan volume penjualan. Perusahaan pelanggan untuk produk itu”. Sedangkan
dalam memproduksi suatu produk haruslah Alma (2004:79) mengatakan “Harga adalah
dapat berusaha untuk menarik dan memberi nilai suatu barang yang dinyatakan dengan
kepuasan kepada konsumen dengan berbagai uang”. Begitu pula Gitosudarmo (2008:228)
cara, sehingga perusahaan dapat mencapai mengatakan : “Harga adalah sejumlah uang
laba yang maksimal serta volume penjualan yang dibutuhkan untuk mendapatkan
yang tinggi, yang merupakan tujuan dari sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu
perusahaan. atau kombinasi dari keduanya”. Berdasarkan
pendapat dari para ahli tersebut dapat

65
JURNAL REVITALISASI Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 04, Nomor 03, September 2015

disimpulkan bahwa harga adalah alat tukar memuaskan keinginan”. Begitu pula Saladin
untuk mengukur suatu nilai yang terkandung (2002:121) mengemukakan : ”Produk adalah
dalam suatu barang atau jasa, sedangkan yang segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu
dipakai sebagai alat pengukur adalah uang. pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai
Tentunya dalam menentukan harga jual atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
produksi perusahaan perlu melihat dari keinginan dan kebutuhan”.
besarnya biaya produksi dan biaya non Charty dan Perreault (2003:107)
produksi yang telah dikeluarkan perusahaan, mengemukakan : “Produk merupakan hasil
jangan sampai perusahaan menderita dari produksi yang akan dilempar kepada
kerugian. konsumen untuk didistribusikan dan
Disamping itu variabel lain yang dapat dimanfaatkan konsumen untuk memenuhi
berpengaruh terhadap peningkatan volume kebutuhannya”. Sedangkan untuk kualitas
penjualan adalah promosi. Tanpa promosi dari suatu produk Kotler (2005:49)
keberadaan produk kurang mendapat berpendapat bahwa kualitas produk adalah
perhatian dari konsumen atau bahkan keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau
konsumen tidak tahu sama sekali mengenai pelayanan pada kemampuan untuk
produk tersebut. Hal ini sesuai dengan memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/
pengertian promosi menurut Saladin yang tersirat. Sedangkan menurut Lupiyoadi
(2005:123) bahwa promosi merupakan suatu (2001:158) konsumen akan merasa puas
komunikasi informasi penjual dan pembeli apabila hasil evaluasi mereka menunjukkan
yang bertujuan untuk merubah sikap dan bahwa produk yang mereka gunakan
tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak berkualitas. Dari pendapat beberapa ahli
mengenal menjadi mengenal sehingga tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
menjadi pembeli dan tetap mengingat produk konsumen tentunya berharap barang yang
tersebut. Sedangkan menurut Alma sudah dibelinya selain dapat memenuhi
(2005:153) promosi adalah kegiatan untuk kebutuhannya, juga tentunya barang tersebut
menyampaikan informasi, berkomunikasi, memiliki kondisi yang baik. Oleh karena itu
dan menyakinkan masyarakat terhadap perusahaan harus menjaga agar kualitas
sesuatu. Dan menurut Sutojo (2009:265) produk yang dihasilkan terjamin serta dapat
promosi adalah kegiatan yang dilakukan diterima oleh konsumen dan mempunyai
untuk memberitahu pembeli tentang keunggulan dibanding produk lain yang
keberadaan produk di pasar atau sejenis, sehingga dapat bersaing di pasaran.
kebijaksanaan permasaran tertentu yang barru Dengan adanya perkembangan
ditetapkan perusahaan misalnya pemberian teknologi, meningkatnya kompetensi, dan
bonus pembelian atau pemotongan harga. dinamika kebutuhan pasar yang sangat tinggi,
Jadi jelas pengertian promosi disini mengharuskan setiap perusahaan dapat
adalah kegiatan yang dilakukan oleh sukses dalam melakukan pengembangan
perusahaan, dengan tujuan untuk produk sehingga dapat menciptakan produk
menginformasikan, memberitahukan, yang unggul. Atau perusahaan akan gagal
membujuk, dan mempengaruhi konsumen dalam bisnisnya. Dengan kata lain perusahaan
dalam memilih atau membeli suatu produk harus memperhatikan dan membangun
yang ditawarkan oleh perusahaan. kualitas proses pengembangan produk,
Selain harga dan promosi variabel lain sehingga dihasilkan produk yang unggul.
yang dapat berpengaruh terhadap volume Pada umumnya setiap perusahaan
penjualan adalah kualitas dari produk yang dalam menjalankan aktifitasnya, selalu
dihasilkan. Produk memiliki arti yang sangat berusaha menggunakan potensi yang
penting bagi perusahaan, karena tanpa adanya semaksimal mungkin guna mencapai tujuan
suatu produk yang dihasilkan maka yang telah ditetapkan. Dalam mekanisme
perusahaan tidak akan dapat melakukan perusahaan dan pesaing berlomba-lomba
apapun dari usahanya. Kotler dan Amstrong menghasilkan dan menawarkan “Value“ bagi
(2001:346) mengatakan : “Produk adalah pelanggannya, dan perusahaan yang berhasil
segala sesuatu yang dapat di tawarkan ke mengikat seorang pelanggan adalah
pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, perusahaan yang berhasil menyajikan
digunakan atau dikonsumsi yang dapat “Superior Value”. Demikian halnya dengan

66
JURNAL REVITALISASI Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 04, Nomor 03, September 2015

PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung biaya produksi dan biaya non produksi yang
(IMIT) yang memproduksi marmer untuk telah dikeluarkan perusahaan, jangan sampai
lantai dan dinding, selalu berusaha perusahaan menderita kerugian. Harga juga
menawarkan produknya dengan harga cukup seringkali digunakan sebagai indikator nilai
bersaing dibandingkan dengan perusahaan bilamana harga tersebut dihubungkan dengan
lain yang menghasilkan produk sejenis. manfaat yang dirasakan atas suatu barang
Namun dikarenakan kurang tepatnya strategi atau jasa. Dengan demikian dapat
promosi yang diterapkan dan kualitas produk disimpulkan bahwa pada tingkat harga
yang kurang maksimal, maka volume tertentu, bila manfaat yang dirasakan
penjualan produk marmer tersebut selalu konsumen meningkat maka nilainya akan
berfluktuasi bahkan cenderung mengalami meningkat pula Tjiptono, (2001).
penurunan. Berdasarkan uraian di atas maka Berdasarkan nilai tersebut seseorang atau
dalam penelitian ini digunakan judul : perusahaan bersedia melepaskan barang atau
“Pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas jasa yang dimiliki/diproduksi kepada pihak
Produk terhadap Volume Penjualan Pada lain yang menginginkan dan
PT. Industri Marmer Indonesia membutuhkannya.
Tulungagung”. Di dalam perusahaan, harga suatu
barang atau jasa merupakan penentuan bagi
Harga permintaan pasar. Harga dapat
Harga memegang peranan penting mempengaruhi posisi persaingan perusahaan.
dalam pemasaran baik itu bagi penjual Keputusan tentang harga tidak pernah boleh
maupun bagi pembeli. Untuk lebih jelasnya dilakukan secara kebetulan. Pada produk
dpat dilihat beberapa pengertian harga yang yang umum penurunan harga dapat
dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut : menaikkan penjualan, sedangkan pada
menurut Kotler dan Amstrong (2001) harga produk yang membawa citra bergengsi
adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk kenaikan harga akan menaikkan penjualan,
sebuah produk atau jasa. Begitu pula Swastha karena produk dengan harga tinggi akan
(2000:89) mengemukakan “Harga merupakan menunjukkan prestasi seseorang.
sejumlah uang (ditambah beberapa barang Penyesuaian khusus terhadap harga
kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk juga dapat dilakukan dengan penetapan harga
mendapatkan sejumlah kombinasi barang berdasarkan nilai, yaitu harga menawarkan
beserta pelayanannya“. Dan Kotler kombinasi yang tepat dari mutu dan jasa yang
(2002:114) mengatakan “Harga yaitu jumlah baik dengan harga yang pantas. Pengaruh
uang yang harus dibayar pelanggan untuk harga memberikan gambaran baru tentang
produk itu”. Sedangkan Alma (2004:79) strategi pemasaran untuk meningkatkan
mengemukakan “Harga adalah nilai suatu volume penjualan. Rumusan harga untuk
barang yang dinyatakan dengan uang”. Dan suatu produk dikemukakan secara luas melaui
Indriyo Gitosudarmo (2008:228) mengatakan prinsip mekanisme harga, yaitu potensial
: “Harga adalah sejumlah uang yang menandai kualitas dari sebuah produk.
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah Penjualan produk yang berkualitas tinggi
barang beserta jasa-jasa tertentu atau tentunya disertai dengan harga yang tinggi
kombinasi dari keduanya”. Berdasarkan pula. Demikian juga untuk penjualan produk
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang berkualitas rendah akan disesuaikan
harga adalah alat tukar untuk mengukur suatu dengan harga yang rendah pula. Dalam
nilai yang terkandung dalam suatu barang persaingan perusahaan dituntut untuk dapat
atau jasa, dan yang dipakai sebagai alat memberikan produk yang bermutu dan
pengukurnya adalah uang. memiliki nilai merek pada tingkat harga
Harga disini merupakan salah satu tertentu yang dapat dijangkau konsumen dan
unsur bauran pemasaran yang sangat strategis dapat diterima di pasaran, guna
terhadap peningkatan volume penjualan, meningkatkan volume penjualan
khususnya untuk menghadapi persaingan Promosi
antar perusahaan yang memproduksi produk Dalam kegiatan pemasaran modern
sejenis. Tentunya dalam menentukan harga sekarang ini, kebijakan perusahaan yang
jual perusahaan perlu melihat dari besarnya berkaitan dengan perencanaan dan

67
JURNAL REVITALISASI Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 04, Nomor 03, September 2015

pengembangan produk yang baik, penentuan membina hubungan erat antara produsen
harga yang menarik dan penetapan saluran dengan konsumen melalui pendekatan
distribusi yang mudah terjangkau oleh strategi promosi yang tepat.
konsumen sasaran, merupakan kegiatan
pemasaran yang dilaksanakan di dalam Kualitas Produk
lingkungan perusahaan atau di antara Dalam perkembangan suatu
perusahaan dan rekanannya di dalam perusahaan kualitas produk juga ikut
pemasaran. Akan tetapi hal itu belum menjadi menentukan. Apabila dalam situasi
lengkap, karena perusahaan harus pemasaran yang semakin ketat persaingannya,
memperoleh kesempatan untuk peranan kualitas produk akan semakin besar
berkomunikasi dengan mereka yang mungkin dalam perkembangan perusahaan. Kualitas
dapat menjadi pelanggan, atau sudah menjadi yang baik merupakan kunci perkembangan
pelanggan sebelumnya, sehingga tercipta produktifitas perusahaan. Kualitas produk
suatu interaksi antara apa yang akan merupakan hal penting yang harus
ditetapkan oleh perusahaan dan apa yang diusahakan oleh setiap perusahaan apabila
dibutuhkan serta diinginkan oleh konsumen. menginginkan produk yang dihasilkan dapat
Suatu produk betapapun bermanfaat bersaing di pasaran
akan tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen,
Menurut Kotler dan Armstrong
maka produk tersebut tidak akan diketahui
(2008:347) kualitas produk adalah
kegunaannya dan mungkin tidak dibeli oleh
kemampuan suatu produk untuk melakukan
konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus
fungsi – fungsinya, yang meliputi daya tahan,
berusaha mempengaruhi para konsumen,
keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi
untuk dapat menciptakan permintaan atas
dan perbaikan serta atribut lainnya. Bila suatu
produk itu dan kemudian dipelihara dan
produk telah dapat menjalankan fungsi –
dikembangkan. Usaha tersebut hanya dapat
fungsinya, maka dapat dikatakan sebagai
dilakukan melalui kegiatan promosi, yang
produk yang memiliki kualitas yang baik. Dan
merupakan salah satu dari acuan/bauran
Assauri (2004) mengatakan bahwa kualitas
pemasaran. Promosi bukan saja
produk merupakan faktor – faktor yang
meningkatkan penjualan tapi juga dapat
terdapat dalam suatu barang atau hasil yang
menstabilkan produksi. Oleh karena itu
menyebabkan barang atau hasil tersebut
produk haruslah diperkenalkan kepada
sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau
konsumen. Upaya untuk memperkenalkan
hasil tersebut dimaksudkan.
produk kepada konsumen merupakan awal
dari kegiatan promosi. Upaya tersebut Menurut Garvin dan Timpe (1990,
bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah. dalam Alma, 2011) kualitas produk adalah
Seringkali kita menjumpai suatu produk yang keunggulan yang dimiliki oleh produk
sebenarnya sangat kita butuhkan akan tetapi tersebut, kualitas produk dalam pandangan
baru saja kita melihatnya secara kebetulan di konsumen adalah hal yang mempunyai ruang
sebuah toko. Hal ini membuktikan bahwa lingkup tersendiri yang berbeda dengan
usaha promosi untuk memperkenalkan kualitas produk dalam pandangan produsen
produk tersebut tidak atau kurang berhasil. saat mengeluarkan suatu produk. Sedangkan
Promosi juga merupakan komunikasi menurut Tjiptono (2008) kualitas produk
yang persuasif, mengajak, mendesak, merupakan perpaduan antara sifat dan
membujuk dan meyakinkan. Promosi adalah karakteristik produk yang menentukan sejauh
salah satu faktor penting yang mempengaruhi mana keluaran dapat memenuhi prasyarat
persepsi konsumen. Tujuan melakukan kebutuhan pelanggan atau menilai sampai
promosi dapat dihubungkan dengan peran seberapa jauh sifat dan karakteristik itu
khusus setiap komponen dalam pemasaran. memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menurut studi Kopalle dan Lehmann (1995)
Berdasarkan definisi diatas, maka
dan penelitian yang dilakukan Andrews
dapat disimpulkan bahwa kualitas produk
(1989) tentang pengaruh promosi terhadap
adalah keseluruhan barang dan jasa yang
kualitas produk baru menyimpulkan
berkaitan dengan keinginan konsumen, yang
kepercayaan dan penilaian konsumen
secara keunggulan produk sudah layak
terhadap kualitas dapat dibangun dengan

68
JURNAL REVITALISASI Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 04, Nomor 03, September 2015

diperjualkan sesuai dengan harapan dari tersebut akan menjadi kenyataan apabila
pelanggan. Untuk mencapai kualitas produk dilaksanakan dengan kemampuan dan
yang diinginkan maka diperlukan suatu kemauan yang memadai. Pada umumnya
standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan perusahaan mempunyai tujuan mendapatkan
untuk menjaga agar produk yang dihasilkan laba tertentu dan mempertahankan atau
memenuhi standar yang telah ditetapkan bahkan berusaha meningkatkan unttuk
sehingga konsumen tidak akan kehilangan jangka waktu lama. Tujuan tersebut terealisir
kepercayaan terhadap produk yang apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti
bersangkutan. Produsen yang tidak yang direncanakan.
memperhatikan kualitas produk yang
ditawarkan, akan menanggung tidak loyalnya METODE PENELITIAN
konsumen sehingga penjualan produknya Teknik Analisis Regresi Linier Berganda
akan cenderung menurun. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linear
Volume Penjualan
berganda.“Analisis regresi linear berganda
Volume penjualan merupakan hasil
digunakan untuk model regresi dengan lebih
akhir yang dicapai perusahaan dari penjualan
dari satu variabel penjelas” (Gujarati,
produk yang dilakukan oleh bagian penjualan.
2007:180). Analisis regresi berganda
Volume penjualan dihitung berdasarkan
digunakan untuk memprediksi dan
target yang diasumsikan dengan realisasi yang
memeriksa kuatnya hubungan antara variabel
dicapai. Volume penjualan tidak memisahkan
bebas dengan variabel terikat. Menurut
secara tunai maupun kredit, tetapi dihitung
Arikunto, (2010: 338) “Regresi Ganda
secara keseluruhan dari total yang dicapai.
(multiple regression) adalah suatu perluasan
Maka kalau volume penjualan meningkat dan
teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu
biaya distribusi menurun maka tingkat
variabel bebas untuk mengadakan prediksi
pencapaian laba perusahaan meningkat.
terhadap variabel terikat”.
Tetapi sebaliknya bila volume penjualan
menurun maka pencapain laba perusahaan
HASIL PENELITIAN DAN
menurun. Volume penjualan adalah barang
PEMBAHASAN
yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka
Analisis Data
waktu tertentu yang didalamnya mempunyai
Regresi linier berganda
strategi pelayanan yang baik. (Kotler, 2000 :
Regresi linier berganda digunakan
68). Dari pengertian diatas maka peneliti
sebagai prediksi/ meramalkan nilai pengaruh
dapat menyimpulkan bahwa volume
variabel bebas (independen) terhadap variabel
penjualan merupakan suatu tingkatan
terikat (dependen) yang dapat dilihat pada table
keberhasilan penjualan produk yang dinilai
coefficients. Untuk memperjelas, peneliti
menurut satuan mata uang berdasarkan hasil
menyajikan tabel sebagai berikut.
usaha yang dilaksanakan.
Pengusaha atau penjual bisa sukses
apabila memilih satu tujuan, dan tujuan
Perhitungan Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Model Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.662 2.982 .893 .376
Harga .494 .164 .460 3.011 .004 .193 5.194
Promosi .454 .166 .417 2.732 .008 .193 5.194
Kualitas produk .324 .134 .530 3.011 .004 .193 5.194
a. Dependent Variable : volume penjualan

69
JURNAL REVITALISASI Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 04, Nomor 03, September 2015

Hasil uji regresi linier berganda dapat 3) (b2) merupakan koefisien regresi dari
dilihat pada tabel diatas. Berdasarkan X2 (promosi). Koefisien regresi
persamaan garis regresi ganda menurut sebesar 0,454 menyatakan bahwa
Riduwan dan Sunarto (2007: 108) yakni Y = setiap penambahan satu satuan
a + b1X1 + b2X2 + b3X3 dan berdasarkan variabel X2 (promosi), maka hal ini
pengamatan nilai a, b1, b2, dan b3 secara akan berpengaruh pada peningkatan
berturut-turut bisa dilihat pada kolom variabel Y (volume penjualan) sebesar
Unstandardized Coefficients B. Tabel Coefficients 0,454.
dapat diperoleh nilai a= 2,662, nilai b1= 4) (b3) merupakan koefisien regresi dari
0,494, nilai b2= 0,454 dan b3=0,324. X3 (kualitas produk). Koefisien regresi
Selanjutnya, nilai a, nilai b1, nilai b2 sebesar 0,324 menyatakan bahwa
dan b3 dimasukkan ke dalam persamaan garis setiap penambahan satu satuan
regresi sehingga dapat disusun persamaan Y variabel X3 (kualitas produk), maka hal
= 2,662 + 0,494X1 + 0,454X2 + 0,324X3 ini akan berpengaruh pada
dengan penjelasan sebagai berikut: peningkatan variabel Y (volume
1) (a) merupakan konstanta yang penjualan) sebesar 0,324.
besarnya 2,662 menyatakan bahwa jika
variabel independen (harga, promosi Pengujian hipotesis
dan kualitas produk) sebesar 0 (nol), 1) Pengujian Pengaruh Secara Parsial
maka nilai variabel dependen (volume (Uji t)
penjualan) sebesar 2,662. Uji t digunakan untuk menghitung
2) (b1) merupakan koefisien regresi dari pengaruh secara parsial harga, promosi dan
X1 (harga). Koefisien regresi sebesar kualitas produk terhadap terhadap volume
0,494 menyatakan bahwa setiap penjualan produk marmer pada PT. Industri
penambahan satu satuan variabel X1 Marmer Indonesia Tulungagung yang
(harga), maka hal ini akan berpengaruh diuraikan dengan tabel sebagai berikut.
pada peningkatan variabel Y (volume
penjualan) sebesar 0,494.
Perhitungan Uji t
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant)
2.662 2.982 .893 .376

Harga .494 .164 .460 3.011 .004 .193 5.194


Promosi .454 .166 .417 2.732 .008 .193 5.194
Kualitas
.324 .134 .530 3.011 .014 .193 5.194
produk
a. Dependent Variable: volume penjualan
Berdasarkan hasil analisis data diatas Tingkat signifikansi 0,004 < 0,05.
menunjukkan bahwa harga, promosi dan Dengan demikian Ho ditolak dan Ha
kualitas produk terhadap volume penjualan diterima. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
produk marmer pada PT. Industri Marmer ada pengaruh yang signifikan harga (X1)
Indonesia Tulungagung, diuraikan sebagai terhadap volume penjualan produk marmer
berikut. pada PT. Industri Marmer Indonesia
a) Pengaruh harga (X1) terhadap volume Tulungagung.
penjualan (Y)

70
JURNAL REVITALISASI Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 04, Nomor 03, September 2015

b) Pengaruh promosi (X2) terhadap ada pengaruh yang signifikan harga (X1)
volume penjualan (Y) terhadap volume penjualan produk marmer
Tingkat signifikansi 0,008 < 0,05. pada PT. Industri Marmer Indonesia
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha Tulungagung.
diterima. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan promosi (X2) Pengujian Pengaruh Secara Simultan (Uji
terhadap volume penjualan produk marmer F)
pada PT. Industri Marmer Indonesia Uji F untuk menghitung pengaruh
Tulungagung. secara simultan/bersamaan harga, promosi
c) Pengaruh harga (X3) terhadap volume dan kualitas produk terhadap volume
penjualan (Y) penjualan produk marmer pada PT. Industri
Tingkat signifikansi 0,014 < 0,05. Marmer Indonesia Tulungagung, sebagai
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha berikut.
diterima. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa

Perhitungan Uji F
ANOVAb

df Mean Square
Model Sum of Squares F Sig.
1 Regression 2185283.480 3 728427.827 10.332 .043a
Residual 211500.235 3 70500.078

Total 2396783.714 6
a. Predictors: (Constant), kualitas, harga, promosi
b. Dependent Variable: volume penjualan

Berdasarkan hasil analisis data Indeks Determinasi


menunjukkan bahwa nilai tingkat signifikansi Berdasarkan tabel diatas koefisien
0,043 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha determinasi (R Square) untuk pengaruh
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada harga, promosi dan kualitas produk terhadap
pengaruh yang signifikan antara harga, terhadap volume penjualan produk marmer
promosi dan kualitas produk terhadap pada PT. Industri Marmer Indonesia
volume penjualan produk marmer pada PT. Tulungagung, terlihat di jendela Adjusted R
Industri Marmer Indonesia Tulungagung Square sebesar 0,824 atau 82,4%. Hal ini
secara simultan/bersamaan. menunjukkan bahwa volume penjualan (Y)
Koefisien determinasi dipengaruhi oleh harga (X1), promosi (X2)
Sama halnya dengan regresi sederhana, dan kualitas produk (X3) sebesar 82,4%,
dalam regresi linier berganda juga dikenal sedangkan sisanya 17,6% dipengaruhi oleh
istilah koefien determinasi (R²) dan korelasi faktor lain.
(r). Dalam kaitannya nilai R² lebih bermakna
daripada nilai r, karena nilai R² menunjukkan Pembahasan
besarnya presentase variasi dari variabel Interpretasi Hasil Penelitian
terikat yang dapat dijelaskan oleh semua Berdasarkan hasil analisis data dengan
variabel bebasnya sedangkan r hanya Statistical Package for Social Science (SPSS) for
digunakan untuk melihat kuat lemahnya Windows version 16 menunjukkan bahwa
hubungan variabel terikat dengan variabel persamaan regresi linier berganda Y (volume
bebasnya. Nilai r sendiri merupakan akar dari penjualan) = 2,662 + 0,494X1 (harga) +
R². 0,454X2 (promosi) + 0,324X3 (kualitas
produk) dengan penjelasan konstanta sebesar
2,662 menyatakan bahwa jika variabel

71
JURNAL REVITALISASI Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 04, Nomor 03, September 2015

independen (harga, promosi dan kualitas marmer pada PT. Industri Marmer Indonesia
produk) sebesar 0 (nol), maka nilai variabel Tulungagung.
dependen (volume penjualan) sebesar 2,662. Berdasarkan hasil analisis data dengan
Koefisien regresi X1 (harga) sebesar Statistical Package for Social Science (SPSS) for
0,494 menyatakan bahwa setiap penambahan Windows version 16 koefisien determinasi (R
satu satuan variabel X1 (harga), maka hal ini Square/ R²) sebesar 82,4%. Hal ini
akan berpengaruh pada peningkatan variabel menunjukkan bahwa volume penjualan (Y)
Y (volume penjualan) sebesar 0,494, dan dipengaruhi oleh harga (X1), promosi (X2)
sebaliknya apabila terjadi penurunan satu dan kualitas produk (X3) sebesar 82,4%,
satuan variabel X1 (harga), maka variabel Y sedangkan sisanya 17,6% dipengaruhi oleh
(volume penjualan) mengalami penurunan faktor lain.
sebesar 0,494 dengan ketentuan variabel lain Perbandingan Hasil Penelitian yang
adalah tetap/tidak berubah. Koefisien regresi Dilaksanakan dengan Teori
dari X2 (promosi) sebesar 0,454 menyatakan Hasil penelitian ini menujukkan bahwa
bahwa setiap penambahan satu satuan ada pengaruh harga, promosi dan kualitas
variabel X2 (promosi), maka hal ini akan produk terhadap volume penjualan produk
berpengaruh pada peningkatan variabel Y marmer pada PT. Industri Marmer Indonesia
(volume penjualan) sebesar 0,454, dan Tulungagung. Dari hasil analisis data
sebaliknya apabila terjadi penurunan satu menggunakan SPSS 16.0 maka diperoleh
satuan variabel X2 (promosi), maka variabel Y persamaan regresi Y = 2,662 + 0,494X1 +
(volume penjualan) mengalami penurunan 0,454X2+ 0,324X3 dihasilkan dari data-data
sebesar 0,454 dengan ketentuan variabel lain yang diperoleh peneliti untuk mengetahui
adalah tetap/tidak berubah. nilai Y jika nilai X1 (harga), X2 (promosi) dan
Koefisien regresi dari X3 (kualitas X3 (kualitas produk) diketahui. Kemampuan
produk) sebesar 0,324 menyatakan bahwa variabel (X1) harga merubah Y sebesar 0,494,
setiap penambahan satu satuan variabel X3 kemampuan variabel (X2) promosi merubah
(kualitas produk), maka hal ini akan Y sebesar 0,454 dan, kemampuan variabel
berpengaruh pada peningkatan variabel Y (X3) kualitas produk merubah Y sebesar
(volume penjualan) sebesar 0,324, dan 0,324 dengan konstanta sebesar 2,662.
sebaliknya apabila terjadi penurunan satu Hasil penelitian ini menguatkan teori
satuan variabel X3 (kualitas produk), maka yang dinyatakan oleh Tjiptono, (2001) bahwa
variabel Y (volume penjualan) mengalami pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang
penurunan sebesar 0,324 dengan ketentuan dirasakan konsumen meningkat maka
variabel lain adalah tetap/tidak berubah. nilainya akan meningkat pula.
Berdasarkan hasil analisis data dengan Hasil penelitian ini sesuai teori yang
Statistical Package for Social Science (SPSS) for dinyatakan oleh Saladin (2005:123) bahwa
Windows version 16 dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan suatu komunikasi
ada pengaruh yang signifikan harga (X1) informasi penjual dan pembeli yang bertujuan
terhadap volume penjualan produk marmer untuk merubah sikap dan tingkah laku
pada PT. Industri Marmer Indonesia pembeli, yang tadinya tidak mengenal
Tulungagung yaitu nilai signifikansi 0,004 < menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli
0,05. Ada pengaruh yang signifikan promosi dan tetap mengingat produk tersebut.
(X2) terhadap volume penjualan (Y) yaitu nilai Hasil penelitian ini menguatkan teori
signifikansi 0,008 < 0,05. Ada pengaruh yang yang dinyatakan oleh Garvin dan Timpe
signifikan kualitas produk (X3) terhadap (1990, dalam Alma, 2011) kualitas produk
volume penjualan (Y) yaitu nilai signifikansi adalah keunggulan yang dimiliki oleh produk
0,014<0,05. Serta ada pengaruh yang tersebut, kualitas produk dalam pandangan
signifikan harga (X1), promosi (X2) dan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang
kualitas produk (X3) terhadap volume lingkup tersendiri yang berbeda dengan
penjualan (Y), yaitu nilai signifikansi 0,043< kualitas produk dalam pandangan produsen
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada saat mengeluarkan suatu produk.
pengaruh yang signifikan antara harga dan
promosi terhadap volume penjualan produk

72
JURNAL REVITALISASI Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 04, Nomor 03, September 2015

Perbandingan dengan Penelitian yang Saran


Relevan 1. Agar volume penjualan di PT. Industri
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa Marmer Indonesia Tulungagung perlu
ada pengaruh harga, promosi dan kualitas memperhatikan variabel harga,
produk terhadap volume penjualan produk promosi dan kualitas produk.
marmer pada PT. Industri Marmer Indonesia 2. Dari ketiga variabel tersebut variabel
Tulungagung. Maka dapat dikatakan hasil harga merupakan yang tertinggi dalam
penelitian ini mendukung hasil penelitian mempengaruhi volume penjualan.
terdahulu yang dilaksanakan oleh Maduretno 3. Penelitian ini hanya menggunakan tiga
Widowati tahun 2008 dengan judul Pengaruh variabel independen dan satu variabel
Harga, Promosi Dan Merek Terhadap dependen, sehingga tidak diketahui
Penjualan Barang Pharmasi Di PT. Anugrah hasilnya apabila variabel independen
Pharmindo Lestari, Hasil dari penelitian ini atau variabel dependen ditambah.
menginformasikan bahwa harga, promosi, 4. Untuk penelitian mendatang perlu
dan merek mempunyai pengaruh yang menindaklanjuti keterbatasan-
signifikan terhadap penjulan keterbatasan yang ada dalam penelitian
Kemudian penelitian selanjutnya oleh ini, misalnya dengan menambah
Adin tahun 2013 dengan judul Pengaruh variabel independen atau variabel
Kualitas Produk dan Promosi Terhadap intervening, sehingga menghasilkan
Volume Penjualan Makanan Mie Instan kajian yang lebih sempurna.
(Studi Kasus Konsumen Indomie Pada
Koperasi Handayani Unnes), Hasil penelitian DAFTAR PUSTAKA
ini menyimpulkan terdapat pengaruh kualitas
produk dan promosi yang positif dan Algifari. 1997. Statistika Induktif untuk
signifikan terhadap volume penjualan, baik Ekonomi dan Bisnis. UPP AMP
secara parsial maupun simultan. YKPN. Yogyakarta
Augusty, Ferdinand. 2000. Manajemen
SIMPULAN DAN SARAN Pemasaran : Sebuah Pendekatan
Simpulan Strategik. Program Management
1. Terdapat pengaruh yang signifikan Diponegoro University Semarang.
harga terhadap volume penjualan Andrew, J.C. 1989. The Dimensionality of Belefs
produk marmer pada PT. Industri Toward Advertising General. Journal
Marmer Indonesia Tulungagung. Advertising. Vol. 18. h. 26-35
2. Terdapat pengaruh yang signifikan Azwar, Saifuddin. 2003. Reliabilitas dan
promosi terhadap volume penjualan Validitas. Yogyakarta : Sigma Alpha
produk marmer pada PT. Industri Buchari, Alma. 2004, Manajemen Pemasaran
Marmer Indonesia Tulungagung yaitu. dan Pemasaran Jas. Bandung :
3. Terdapat pengaruh yang signifikan Alfabeta.
kualitas produk terhadap volume Craven, Davids W. 1995. Pemasaran Strategi.
penjualan produk marmer pada PT. Jilid 1-2 (Edisi Terjemahan). Jakarta :
Industri Marmer Indonesia Erlangga.
Tulungagung. Djarwanto. 1995. Statistik Non Parametrik.
4. Secara simultan Terdapat pengaruh Bandung. Alumni.
yang signifikan harga, promosi dan Gitosudarmo, Indriyo. 2008. Manajemen
kualitas produk terhadap volume Pemasaran. Edisi kedua, Cetakan
penjualan produk marmer pada PT. keenam. Yogyakarta : BPFE.
Industri Marmer Indonesia Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis
Tulungagung. Multivariate Dengan Program SPSS.
5. Secara simultan volume penjualan Semarang : Badan Penerbit UNDIP.
dipengaruhi oleh harga, promosi dan Gujarati. Damodar. 1995. Basic Econometrics.
kualitas produk. New York : McGraw-Hill
International Editions.
Gujarati, Damodar. 2002. Ekonometrika
Dasar. Jakarta: Erlangga.

73
JURNAL REVITALISASI Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 04, Nomor 03, September 2015

Handoko, Hani T. 2003. Manajemen Personalia


dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta
: Liberty.
Koppale K, Preveen, and Lehman Donald R.
1995. The Effects of Advertised Quality
on Expectation about New Product
Quality. Journal of Marketing
Research. Vol. XIV, March.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran.
Edisi kedelapan. Jakarta : Salemba
Empat.
Kotler, dan G. Armstrong. 2001. Prinsip –
Prinsip Pemasaran. Edisi kedelapan.
Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2008.
Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi
pertama. Cetakan pertama. Jakarta :
Salemba Empat.
Mela, Carl F., Sunil Gupta and Donald R.
Lehmann. 1997. The Long Term Impact
of Promotion and Advertising on Sunsumer
Brand Choice. Journal of Marketing
Research. Vol XXXIV. P. 248 – 261
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.
2011. Metode Penelitian Survei.
Edisi Revisi. Jakarta : LP3ES.
Singgih Santoso, 2000, Buku Latihan SPSS
Statistik Parametrik, PT. Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia,
Jakarta.Sugiyono, 2009. Metode
Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D Bandung :
Alfabeta.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Administrasi.
Bandung : Alfabeta.
Sudjana, Nana. 2010. Tuntunan Penyusunan
Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Suryabrata, Sumasi. 2008. Metodologi
Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Swastha, Basu. 2000. Manajemen Penjualan.
Edisi kelima. BPFE : Yogyakarta.
Usman, Husaini. 1995. Pengantar Statistik.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Tanzeh, dkk. 2009. Dasar-Dasar Penelitian.
Surabaya : Lembaga Kajian Agama
dan Filsafat (eLKAF).

74

Anda mungkin juga menyukai