Anda di halaman 1dari 16

19

PENGARUH INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUASAN


KONSUMEN HANDYCRAFTS PADA SENTRA KERAJINAN
BAMBU MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA

IIS MIATI
Email: ismiati0303@gmail.com

STIA YPPT Priatim Tasikmalaya

Abstrak

Inovasi produk merupakan salah satu faktor yang akan menentukan berkembangnya
perusahaan dan merupakan factor penentu kepuasan konsumen. Ketika sebuah produk
sesuai dengan harapan dan keinginan maka konsumen akan merasakan kepuasan dan
tidak menutup kemungkinan kosumen akan melakukan pembelian kembali dan
memberikan rekomendasi kepada konsumen lainnya tentang produk yang dibelinya.
Kepuasan konsumen juga merupakan factor utama untuk memenangkan persaingan
dalam pasar yang salah satunya adalah melalui produk yang inovatif dan berkualitas
serta harga yang kompetitif..
Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inovasi produk terhadap Kepuasan
Konsumen produk handycrafts di Sentra Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota
Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
survey dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan
accidental sampling. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t
menunjukan hasil t hitung > t tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil
penelitian menyebutkan bahwa pengaruh inovasi produk terhadap Kepuasan Konsumen
tergolong tinggi. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menunjukan besarnya
pengaruh inovasi produk terhadap Kepuasan Konsumen sebesar 56,1% sedangkan
sisanya sebesar 43,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam
penelitian ini. Besarnya nilai koefisien determinasi menunjukan bahwa variabel bebas
dalam penelitian ini mampu memepengaruhi variabel terikat dalam nilai yang cukup
besar.

Kata Kunci: Inovasi, Produk, Kepuasan Konsumen

Abstract

Product innovation is one of the factors that will determine the development of the
company and is a determining factor for consumer satisfaction. When a product is in
accordance with the expectations and desires, consumers will feel satisfaction and it is
possible for consumers to make repurchases and provide recommendations to other
consumers about the products they purchased. Consumer satisfaction is also a major
factor in winning the competition in the market, one of which is through innovative and
quality products and competitive prices.
This paper aims to analyze the effect of product innovation on consumer satisfaction of
handicrafts products at the Bambu Craft Center Mangkubumi, Tasikmalaya City. The
method used in this research is a survey research method with a quantitative approach.
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
20

The sample technique in this study used accidental sampling. Based on hypothesis
testing using the t test shows the results of t count> t table, so that Ho is rejected and
Ha is accepted. The result of the research states that the effect of product innovation on
consumer satisfaction is high. Based on the test results, the coefficient of determination
shows the magnitude of the influence of product innovation on consumer satisfaction of
56.1%, while the remaining 43.9% is influenced by other factors not included in this
study. The value of the coefficient of determination shows that the independent variables
in this study are able to influence the dependent variable in a large enough value.

Keywords: Innovation, Product, Customer Satisfaction


PENDAHULUAN diantaranya dengan menggunakan
Setiap perusahaan tentunya inovasi produk.
ingin berhasil dan semua tujuan dapat Inovasi produk merupakan hasil
tercapai sesuai harapan yakni untuk dari berbagai macam proses yang
memperoleh laba yang besar dan dapat digabungkan dan saling mempengaruhi
bersaing dengan perusahaan lainnya. antara satu dengan yang lain. Dengan
Untuk menghadapi persaingan dilakukannya inovasi produk,
perusahaan itu tidak mudah, tentunya diharapkan dapat meningkatkan
diperlukan strategi-strategi yang harus keputusan pembelian konsumen. Hal
digunakan. tersebut didukung oleh Kotabe (dalam
Persaingan di dunia bisnis yang Tamamudin, 2012: 289), yang
semakin pesat mulai dari pasar lokal menunjukkan bahwa meningkatnya
maupun internasional. Dalam kinerja perusahaan melalui peningkatan
persaingan bisnis tentunya perusahaan keputusan pembelian, dipengaruhi oleh
harus lebih inovatif dalam inovasi produk yang dilakukan
meningkatkan kualitas produk. Pihak perusahaan. Myers & Marquis (dalam
perusahaan akan selalu berusaha dengan Kotler, 2016: 454), dalam (Hasnatika
berbagai cara yang inovatif untuk Fatimah Imas, 2018)
memenuhi keinginan dan harapan Tujuan utama dari inovasi
konsumen. Adapun inovasi yang produk adalah untuk memenuhi
dilakukan untuk menghadapi persaingan permintan pasar sehingga produk
adalah dengan melakukan perbaikan, inovasi merupakan salaah satu yang
penyempurnaan atau menghaslkan dapat digunakan sebagai keunggulan
produk baru dengan produk yang telah bersaing bagi perusahan. Pelanggan
ada. pengembangan produk pada umumnya menginginkan produk-
dasarnya adalah usaha yang dilakukan produk yang inovatif sesuai dengan
secara sadar dan berencana untuk keinginan mereka. Bagi perusahaan,
memperbaiki produk yang sedang keberhasilan dalam melakukan inovasi
berjalan atau menambali jenis yang ada, produk berarti perusahan tersebut
juga harus mampu mengelolanya dalam selangkah lebih maju dibandingkan
menghadapi perubahan selera, teknologi dengan pesaingnya. Hal ini menuntut
persaingan yang semakin meningkat kepandaian perusahaan dalam
sehingga dapat mempertemukan mengenali selera pelanggannya
keinginan pasar melalu produk karena sehingga inovasi yang dilakukan pada
konsumen cenderung mencari produk akhirnya memang sesuai dengan
yang baru untuk memenuhi kebutuhan keinginan pelanggan.
dan keinginan konsumen. Untuk Selain itu, inovasi produk juga
mengembangkan produk tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas,
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
21

fungsi, menambah menariknya desain Berdasarkan table di atas hal ini


produk, serta menekan biaya oprasional menandakan jumlah pembeli produk
produk yang sesuai dengan keinginn Handycrafts di Sentra Kerajinan Bambu
konsumen. Melalui sebuah inovasi Mangkubumi Kota Tasikmalaya
didalam penyedian produk adalah mengalami penurunan setiap tahunnya.
adanya penyempurnaan kualitas dari Penurunan jumlah pembeli tersebut
sebuah produk yang dihasilkan terhadap mungkin salah satunya dikarenakan
produk yang sebelumnya sudah ada. kurangnya inovasi produk di Sentra
Melalui inovasi produk Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota
diharapkan perusahaan akan lebih Tasikmalaya sehingga konsumen
berkembang dan kepuasan konsumen merasa kurang puas dan beralih ke
meningkat. Kepuasan konsumen adalah produk lain.
tingkat perasaan konsumen setelah Berdasarkan fenomena tersebut,
membandingkan dengan harapannya. penulis kemudian tertarik untuk
Menurut Wilkie (1990) dalam Tjiptono mengadakan penelitian untuk
(2004:24) kepuasan didefinisikan mengetahui apakah terdapat pengaruh
sebagai suatu tanggapan emosional inovasi produk terhadap Kepuasan
pada evaluasi terhadap pengalaman Konsumenproduk handycrafts di Sentra
konsumen suatu produk atau jasa. Alma Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota
(2006:238) dalam (Panca Tasikmalaya.
Winahyuningsih, 2010)
Kepuasan konsumen akan LANDASAN TEORI
mendorong konsumen untuk membeli Inovasi
kembali atau merekomendasikan Inovasi ialah pengenalan serta
produk yang mereka beli kepada orang aplikasi yang disengaja dalam
lain. Apabila konsumen tidak merasa pekerjaan, regu kerja ataupun organisasi
puas sudah tentu akan mengakibatkan
melalui inspirasi, proses, produk
konsumen beralih ke tempat lain dan
image perusahaan menjadi buruk. Jika ataupun prosedur yang baru dalam
hal itu terjadi maka perusahaan akan pekerjaan, regu kerja ataupun
dirugikan. Untuk menghindari hal organisasi, yang dirancang buat
tersebut perusahaan perlu memberikan menguntungkan pekerjaan, regu kerja
kepuasan kepada konsumen baik dari ataupun organisasi tersebut. Inovasi
segi kualitas produk, kualitas pelayanan ialah proses no- linear dari 2 komponen
maupun dari harga dengan memberikan
meliputi implementasi kreativitas serta
sesuatu yang sesuai dengan harapan-
harapan atau keinginan-keinginan inovasi. Menurut ( West, 2000: 18)
konsumen. dalam( Tawas& Djodjobo, 2014)
Selain itu McDaniel, 2002: 105)
Tabel 1 menerangkan kalau pada awal proses,
Daftar jumlah Konsumen produk kreativitas mendominasi serta setelah
handycrafts dalam tiga tahun terakhir itu, hendak didominasi oleh proses
Tahun Jumlah Konsumen
implementasi inovasi. Inovasi dalam
2016 712 orang
2017 648 orang kewirausahaan dibagi atas 2 jenis
2018 560 orang inovasi yang membentuk keuntungan
Sumber : Data Survey 2018 untuk sesuatu usaha dengan metode
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
22

yang berbeda yakni inovasi produk serta merupakan inspirasi, sikap, ataupun
inovasi proses. benda yang secara kualitiatif berbeda
Berikutnya ( Prokosa, 2005,) dengan wujud yang telah terdapat.
dalam( Rahma Imaniar Setiasri, 2017, Dari sebagian penafsiran para
p. 2) Inovasi merupakan sesuatu pakar diatas kalau inovasi merupakan
mekanisme industri buat menyesuaikan sesuatu usaha update yang dicoba oleh
diri dengan daerah yang dinamis. Oleh seorang maupun industri dengan
karena itu dituntut buat sanggup menghasilkan ataupun menuangkan
menghasilkan pemikiran– pemikiran imajinasi yang baru dengan tujuan
baru, gagasan–gagasan baru dengan supaya dapat mempertahankan ataupun
menawarkan produk yang inovatif dan meningkatkan guna memperoleh
kenaikan pelayanan yang sanggup keuntungan yang berkepanjangan.
memuaskan pelanggan.
Inovasi dalam konsep yang luas Inovasi Produk
sesungguhnya tidak cuma terbatas pada Inovasi produk merupakan
selaku implementasi instan suatu
produk. Inovasi bisa berbentuk
gagasan ke dalam produk maupun
inspirasi, teknik– teknik yang berbentuk proses baru. Inovasi dapat bersumber
obyek yang dipersepsikan oleh seorang dari pribadi, industri, studi di
selaku sesuatu yang baru. Inovasi jua universitas, laboratorium. Tjiptono dkk,
selalu digunakan buat merujuk pada (2008) dalam (Al rasyid & Tri Indah,
transformasi yang dialami selaku 2015) Tidak hanya itu inovasi (
tentang yang baru oleh publik yang Innovation) bisa dimaksud selaku
pengembangan serta revisi instan dari
alami ( Suryani, 2008, perihal. 304),.
sesuatu temuan (invention) mula
Kemudian ( Sutarno, 2012), sebagai metode yang bisa dipakai(
menerangkan bahwa inovasi merupakan inovasi . (Pass dan Bryan, 1994).
transformasi pengetahuan kepada Berikutnya Kotler( 2007)
produk, proses serta jasa baru, kegiatan inovasi produk ialah tiap benda, jasa,
memanfaatkan suatu yang baru. maupun gagasan yang diduga selaku
Sebaliknya bagi mitra pada buku suatu yang baru. Sebaliknya penafsiran
inovasi produk bagi Uliana( 2012)
tersebut serta pada halaman yang sama, menerangkan produk baru ataupun
kalau inovasi ialah eksploitas yang inovasi dalam konteks pemasaran
sukses dari sesuatu gagasan baru merupakan benda, jasa ataupun inspirasi
ataupun dengan kata lain ialah yang dipersepsikan selaku suatu yang
mobilisasi pengetahuan, keahlian baru serta berbeda dari benda, jasa
teknologis serta pengalaman buat ataupun inspirasi yang sudah terdapat
sebelumnya.
menghasilkan produk, proses serta jasa
Produk inovasi menurut
baru. Galbraith, 1973; Schon, 1967 dalam
Selanjutnya ( Setiadi, 2015, p. (Curatman, Rahmadi, Maulany, &
322) suatu inovasi didefinisikan Ikhsani, 2016)
bagaikan inspirasi atau produk apapun didefinisikan selaku proses dari
yang dialami oleh calon adopter selaku pemakaian teknologi baru kedalam
suatu yang baru. Inovasi produk sesuatu produk sehingga produk
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
23

tersebut memiliki nilai tambah. Inovasi ialah produk yang masih sering
bisa dicoba pada benda, pelayanan, di dengar untuk organisasi bisnis
ataupun gagasan- gagasan yang diterima namun baru untuk pasar.
oleh seorang selaku suatu yang baru,
2. Peniruan Produk( me- too
sehingga barangkali saja sesuatu
gagasan sudah timbul di masa dulu products) Peniruan produk ialah
sekali, namun bisa diduga inovatif produk yang dikira baru oleh
untuk konsumen yang baru bisnis namun sering di dengar
mengetahuinya. Kerapkali orang dengan pasar.
berkomentar jika dengan melaksanakan 3. Produk Baru( new- to- the-
inovasi pada sesuatu perihal sehingga world products) Produk baru
seorang sudah melaksanakan pergantian
ialah produk yang dikira baru
yang bertabiat positif yang menuju pada
kemajuan. Komentar tersebut baik oleh bisnis ataupun oleh
memanglah benar adanya, tapi perusahaan
transformasi (dalam wujud apapun) Tujuan diciptakannya inovasi
tersebut untuk sebagian konsumen suatu produk ialah buat penuhi kebutuhan
yang susah diterima begitu saja. baru serta melindungi reputasi serta
Setelah itu ( Kotler( 2007: 36) eksistensi industri, sehingga industri
mendefinisikan inovasi produk
bisa mempertahankan energi saing
bagaikan gabungan dari bermacam
ragam proses yang sama- sama terhadap produk yang ada ialah dengan
pengaruhi antara satu dengan yang lain. metode menawarkan produk baru yang
Berikutnya Nasution( 2005: 44) bisa memberikan kepuasan yang baru
menerangkan kalau inovasi produk kepada konsumen.
ialah produk ataupun jasa baru yang Rogers (2003) dalam (Al rasyid
diperkenalkan ke pasar. Inovasi produk
& Tri Indah, 2015)menerangkan kalau
dikategorikan selaku produk baru untuk
dunia, lini produk baru, bonus pada lini inovasi terdiri atas 5 ukuran, antara lain
produk baru yang sudah terdapat, revisi sebagai berikut:
serta perbaikan produk yang sudah a. Keunggulan relatif ( relative
terdapat, penentuan kembali serta advantage), Merupakan tingkatan
pengurangan biaya kelebihan sesuatu inovasi, apakah
Menurut Kotler & Keller (2016: lebih baik dari inovasi yang
454), ukuran dari inovasi produk antara
terdapat tadinya ataupun dari hal-
lain:
1. Produk baru untuk dunia; hal yang biasa dicoba. Umumnya
2. Revisi produk yang telah ada; diukur dari segi ekonomi, prestasi
3. Lini produk baru; sosial, kenyamanan serta
4. Tambahan pada lini produk yang kepuasan. Terus menjadi besar
sudah ada. keuntungan relatif yang dialami
Lukas dan Ferrel,2000:240) oleh adopter, sehingga terus
mengatakan Inovasi produk bisa
menjadi segera inovasi tersebut
dikategorikan lebih ringkas dalam 3
jenis, ialah: diadopsi.
1. Ekspansi Produk( line b. Kesesuaian/ keserasian(
extensions) Ekspansi produk compatibility) Merupakan
tingkatan kesesuaian inovasi
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
24

dengan nilai( values), pengalaman terus menjadi besar mungkin


kemudian, serta kebutuhan dari inovasi diadopsi oleh orang
penerima. Inovasi yang tidak ataupun sekelompok orang.
cocok dengan nilai ataupun norma Keterlihatan serta kemudahan
yang diyakini oleh penerima tidak komunikasi mencerminkan
hendak diterima sedini inovasi tingkatan di mana hasil dari
yang cocok dengan norma yang konsumsi produk baru tampak
ada oleh masyarakat.
c. Kerumitan (complexity) Tujuan diciptakannya inovasi
Merupakan tingkatan kerumitan produk ialah buat penuhi kebutuhan
dari sesuatu inovasi buat diadopsi, baru serta melindungi reputasi serta
seberapa susah menguasai serta eksistensi industri, sehingga industri
memakai inovasi. Terus menjadi bisa mempertahankan energi saing
gampang sesuatu inovasi terhadap produk yang ada ialah dengan
dipahami serta dimengerti oleh metode menawarkan produk baru yang
adopter, hingga terus menjadi bisa memberikan kepuasan yang baru
segera inovasi diadopsi. kepada konsumen.
Kebalikannya Semakin komplek
produk bersangkutan, terus Kepuasan Konsumen
menjadi susah produk itu Kepuasan merupakan perasaan
bahagia ataupun kecewa seorang yang
mendapatkan penerimaan.
berasal dari perbandingan antara
d. Ketercobaan (trialability) Ialah kesannya terhadap kinerja ataupun hasil
tingkatan apakah sesuatu inovasi sesuatu produk serta harapan-
bisa dicoba terlebih dulu ataupun harapannya. Bagi Kotler( 2005: 36)
mesti terikat buat memakainya. dalam( Panca Winahyuningsih, 2010).
Sesuatu inovasi bisa diujicobakan Sedangkan Bagi Wilkie( 1990) dalam
pada kondisi sebetulnya, inovasi Tjiptono( 2004: 24) kepuasan
didefinisikan bagaikan sesuatu asumsi
pada biasanya lebih segera
emosional pada penilaian terhadap
diadopsi. Buat lebih memacu pengalaman konsumen sesuatu produk
proses adopsi, hingga sesuatu ataupun jasa
inovasi mesti dapat menampilkan Menurut Engle et, al dalam
keunggulannya. Produk baru lebih Tjiptono (2004:24 ) berkata kalau
bisa jadi sukses bila konsumen kepuasan konsumen ialah penilaian
bisa berupaya ataupun pembeli dimana alternatif yang di
seleksi sekurang- kurangnya sama
bereksperimen dengan inspirasi ataupun melampaui harapan pelanggan,
secara terbatas. sebaliknya ketidakpuasan mencuat
e. Keterlihatan (observability) apabila hasil( Outcome) tidak penuhi
Tingkatan gimana hasil harapan.
pemakaian sesuatu inovasi bisa Kotler dan Keller (2012:46)
dilihat oleh orang lain. Terus dalam (Diza, 2016, p. 112)
mendefinisikan kepuasan konsumen
menjadi gampang seorang
merupakan tingkatan perasaan seorang
memandang hasil sesuatu inovasi,
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
25

sesudah menyamakan kinerja ataupun Bagi Lupiyoadi( 2001: 158) dalam(


hasil yang dia rasakan dibanding Handoko, 2017) melaporkan kalau
dengan harapannya. Apabila kinerja dalam memastikan kepuasan, ada 5
melebihi harapan mereka bakal merasa
aspek utama yang wajib dicermati oleh
puas serta kebalikannya apabila kinerja
tidak cocok dengan harapan maka dia industri, ialah:
bakal kecewa. a. Mutu produk; Pelanggan bakal
Sehabis konsumen membeli merasa puas apabila hasil penilaian
sesuatu produk serta jasa, konsumen mereka menampilkan jika produk
hendak mengevaluasi produk serta jasa yang mereka pakai bermutu.
tersebut apakah cocok dengan yang b. Mutu pelayanan; Paling utama buat
diharapkan oleh konsumen ataupun
industri jasa, pelanggan hendak
tidak cocok dengan yang diharapkan
oleh konsumen (Schiffman dan Kanuk, merasa puas apabila mereka
2007, p.15) dalam (Putro, Semuel, & memperoleh pelayanan yang baik
Brahmana, 2014). Apabila produk serta ataupun yang cocok dengan yang
jasa tersebut cocok dengan yang diharapkan.
diharapkan, hingga konsumen bakal c. Emosional; Pelanggan bakal
merasa puas. Kebalikannya, apabila merasa bangga serta memperoleh
produk serta jasa tersebut tidak cocok
kepercayaan kalau orang lain
dengan yang diharapkan, hingga
konsumen bakal merasa kurang ataupun hendak kagum terhadap ia apabila
tidak puas. Perihal ini menampilkan memakai produk dengan merk
kalau kepuasan konsumen berhubungan tertentu yang cenderung memiliki
erat dengan hasil penilaian sehabis tingkatan kepuasan lebih besar.
konsumen melaksanakan pembelian. Kepuasan yang diperoleh bukan
Menurut Lovelock dan Wirtz
sebab mutu dari produk namun
(2007) konsumen melaksanakan tindak
observasi terhadap kinerja produk serta nilai social ataupun self esteem
layanan, serta membandingkannya yang membuat pelanggan jadi puas
dengan standar ataupun harapan terhadap merk tertentu.
konsumen, serta berikutnya tercipta d. Harga; Produk yang memiliki mutu
suatu vonis kepuasan yang didasarkan sama namun menetapkan harga
pada perbandingan tersebut. yang relatif murah hendak
Robert, Patrick dan James
membagikan nilai yang lebih
(2012:363) dalam (Wariki, Mananeke,
& Tawas, 2015) mengemukakan tinggikepada pelanggannya.
kepuasan ialah aspek utama untuk e. Bayaran; Pelanggan tidak butuh
banyak pelanggan buat senantiasa setia. mengeluarkan bayaran bonus
Hingga bisa didefinisikan kalau ataupun tidak perlu membuang
kepuasan konsumen merupakan waktu buat memperoleh sesuatu
perasaan yang timbul dari konsumen produk ataupun jasa cenderung
kala dia sudah merasakan dampak yang
puas terhadap produk ataupun jasa
dia terima pasca keputusan pembelian
Dalam memastikan kepuasan itu.
konsumen terdapat 5 aspek yang wajib
METODE PENELITIAN
dicermati oleh perusahaan
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
26

Adapun metode penelitian yang di bandingkan dengan produk lain yang


digunakan pada penelitian ini yaitu sejenis maka sudah tentu produk
metode penelitian survey dengan tersebut akan menjadi pilihan
pendekatan kuantitatif. konsumen. konsumen akan mersakan
Menurut Kerlinger dalam kepuasan tersendiri ketika membeli
(Sugiono, 2016, p. 7), Penelitian survey sebuah produk yang unggul.
adalah penelitian yang dilakukan pada Keunggulan relatif adalah tingkat
populasi besar maupun kecil, tetapi data kelebihan suatu inovasi, apakah lebih
yang dipelajari adalah data dari sampel baik dari inovasi yang ada sebelumnya
yang diambil dari populasi tersebut, atau dari hal-hal yang biasa dilakukan.
sehingga ditemukan kejadian-kejadian Biasanya diukur dari segi ekonomi,
relatif, distribusi, dan hubungan- prestasi sosial, kenyamanan dan
hubungan antar variabel sosiologis kepuasan. Semakin besar keuntungan
maupun psikologis.Adapun teknik relatif yang dirasakan oleh adopter,
sampling yang digunakan dalam maka semakin cepat inovasi tersebut
penelitian ini adalah sampling diadopsi. Karakteristik ini dianggap
insidental. menjadi salah satu prediktor terbaik dari
Menurut (Sugiono, 2016, p. 96), adopsi suatu inovasi (Lee, Hsieh, dan
sampling insidental adalah teknik Hsu, 2011:127). Keunggulan relatif
penentuan sampel berdasarkan mengacu pada sejauh mana suatu
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara inovasi dianggap sebagai memberikan
kebetulan/insidental bertemu dengan manfaat lebih dari pendahulunya (More
peneliti dapat digunakan sebagai dan Benbasat dalam Al-Jabri dan
sampel, bila dipandang orang yang Sohail, 2012:381).
kebetulan ditemui itu cocok sebagai Berdasarkan hasil penelitian
sumber data. mengenai keunggulan relative produk
Adapun untuk menentukan berada dalam kategori tinggi. Berarti
ukuran sampel dari penelitian ini, konsumen sudah merasakan kepuasan
penulis menggunakan rumus yang pada produk handscraft di sentra
dikembangkan oleh Isaac dan Michael kerajinan bambu Mangkubumi Kota
dalam (Sugiono, 2015, p. 69) dengan Tasimalaya, hal dilihat dari produk di
tingkat kesalahan 10% yaitu sebagai sentra kerajinan bambu mangkubumi
berikut: menawarkan sebuah produk yang
𝜆2 .𝑁.𝑃.𝑄 memiliki manfaat yang besar bagi
s = 𝑑2 (𝑁−1)+𝜆2 .𝑃.𝑄
konsumen, serta produk kerajinan
Dengan jumlah populasi bambu mempunyai daya tahan yang
sebanyak 560 orang yang diambil dari baik, sehingga produk ini awet untuk
jumlah pembeli produk handycrafts digunakan. Hal ini sesuai dengan
pada tahun terakhir, maka didapat pernyataan Rogers dalam (Al rasyid &
banyak sampel dalam penelitian ini Tri Indah, 2015) yang menyatakan
yaitu 60 orang. bahwa hasil keunggulan relatif
peningkatan efisiensi, manfaat ekonomi
HASIL DAN PEMBAHASAN dan status ditingkatkan.
a. Keunggulan Relative Produk b. Kesesuaian/keserasian
Keunggulan relative produk (compatibility)
merupakan salah satu karakterististik Kesesuaian produk dan pasar
dari Inovasi Produk, apabila sebuah atau lebih tepatnya product–market fit
produk sudah mempunyai keunggulan merupakan sebagai salah satu hal paling
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
27

penting dalam startup baik saat sudah Berdasarkan hasil penelitian


mulai tumbuh atau baru ingin tingkat Kesesuaian / keserasian
meluncurkan produknya. Sebuah hal (compatibility) berada dalam kategori
yang berarti bisnis sudah berada di tinggi, berarti konsumen sudah merasa
sebuah pasar yang potensial dengan puas pada keserasian produk
produk yang dapat memenuhi handsscraft di sentra kerajinan bambu
kebutuhan pasar. Product–market fit Mangkubumi Kota Tasimalaya. Hal ini
memang penting dan krusial, terlebih dilihat dari segi Inovasi produk
bagi bisnis yang masih di tahap awal. kerajinan bambu di Sentra Kerajinan
Meski demikian mendapatkan product– Bambu Mangkubumi Kota Tasikmalaya
market fit tidak serta merta menandakan sesuai dengan keinginan konsumen
kesuksesan jangka panjang sebuah serta Produk kerajinan bambu di Sentra
bisnis. Product–market fit, sama seperti Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota
hal lain tetap bisa berubah, tergantung Tasikmalaya sesuai dengan
bagaimana bisnis menyikapinya. perkembangan zaman.
Mendapatkan produk-market fit juga c. Kerumitan (complexity)
tidak secara otomatis memenangkan Kerumitan (complexity) adalah tingkat
sebuah layanan atau produk dari kerumitan dari suatu inovasi untuk
kompetisi dengan pesaing bisnis diadopsi, seberapa sulit memahami dan
lainnya. Perbaikan dan inovasi-inovasi menggunakan inovasi. Semakin mudah
tetap penting. suatu inovasi dimengerti dan dipahami
Product–market fit sendiri oleh adopter, maka semakin cepat
sebenarnya berakar dari perubahan. inovasi diadopsi. Sebaliknya Semakin
Perubahan deskripsi produk, perubahan komplek produk bersangkutan, semakin
tampilan, perubahan nama brand, sulit produk itu memperoleh
perubahan visi, perubahan tim dan penerimaan.
perubahan-perubahan lainnya. Kerumitan (Complexity)
Perubahan ini tentu didasari oleh merupakan derajat mudah atau tidaknya
banyak, salah satu yang paling penting inovasi untuk dipahami dan digunakan
adalah didasarkan pada masukan menurut adopter. Kerumitan adalah
pengguna. Mendengarkan apa yang tingkat di mana suatu inovasi
pelanggan inginkan merupakan hal dipersepsikan sebagai relatif sulit untuk
krusial, dan tugas untuk mencari dimengerti atau digunakan.
product–market fit ini sebenarnya tugas Berdasarkan hasil penelitian
semua lini di bisnis atau perusahaan, Kerumitan (complexity) berada dalam
bukan tugas satu atau dua orang. kategori tinggi, berarti konsumen
Ada satu indikator yang merasa puas pada kerumitan produk
setidaknya bisa menjadi penilaian handscraft di sentra kerajinan bamboo
apakah sebuah produk atau layanan bisa mangkubumi Kota Tasikmalaya. ini
mendapatkan product–market fit. dilihat dari Penggunaan produk
Rekomendasi pelanggan. Jika kerajinan bambu di Sentra Kerajinan
pelanggan sudah mulai Bambu Mangkubumi Kota Tasikmalaya
merekomendasikan produk atau layanan dirasa mudah dan Perawatan produk
ke teman-teman mereka ini bisa kerajinan bambu di Sentra Kerajinan
menjadi tanda bahwa produk atau Bambu Mangkubumi Kota Tasikmalaya
layanan tersebut mendapatkan product– dirasa mudah.
market fit atau setidaknya memenuhi d. Ketercobaan(trialability)
kebutuhan mereka.
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
28

Ketercobaan (Trialability) Mangkubumi Kota Tasikmalaya


Ketercobaan adalah derajat dimana memberikan sampel gratis kepada
suatu inovasi dapat diuji cobapada batas konsumen.
tertentu pada skala yang terbatas. e. Keterlihatan (observability)
Dengan dilakukannya ujicoba maka Keterlihatan (observability)
adopter potensial dapat melihat terlebih merupakan Tingkat bagaimana hasil
dahulu tingkat keberhasilan atau penggunaan suatu inovasi dapat dilihat
peluang keberhasilan dari inovasi yang oleh orang lain. Semakin mudah
akan di adopsi.Jika suatu inovasi dapat seseorang melihat hasil suatu inovasi,
diuji cobakan maka akan dapat semakin besar kemungkinan inovasi
mengurangi ketidak pastian pada calon diadopsi oleh orang atau sekelompok
adopter. orang. Keterlihatan dan kemudahan
Ketercobaan (trialability) komunikasi mencerminkan tingkat di
Merupakan tingkat apakah suatu inovasi mana hasil dari pemakaian produk baru
dapat dicoba terlebih dahulu atau harus terlihat oleh teman dan tetangga.
terikat untuk menggunakannya. Suatu Pendapat lain menemukakan
inovasi dapat diujicobakan pada bahwa keterlihatan (Observability)
keadaan sesungguhnya, inovasi pada adalah tingkat di mana hasil suatu
umumnya lebih cepat diadopsi. Untuk inovasi dapat dilihat(visible) bagi orang
lebih mempercepat proses adopsi, maka lain. Keterlihatan hasil inovasi yang
suatu inovasi harus mampu dapat dilihatdengan mata maka
menunjukkan keunggulannya. Produk memungkinkan seseorang dapat
baru lebih mungkin berhasil jika mmpertimbangkanuntuk menerimanya,
konsumen dapat mencoba atau dari pada inovasi yang berupa abstrak
bereksperimen dengan ide secara yang hanya diwujudkan dalam pikiran,
terbatas. atau hanya dapat dibayangkan.
Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian
ketercobaan produk pada sentra ketrelihatan (observability) produk
kerajinan bambu Mnagkubumi menunjukkan kategori sangat tinggi.
Tasikmalaya berada dalam kategori Hal ini dilihat dari Desain produk baru
tinggi. Hal ini dilihat dari Sentra Sentra Kerajinan Bambu Mangkubumi
Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota Kota Tasikmalaya baik, Sentra
Tasikmalaya menawarkan percobaan Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota
penggunaan produk baru kepada Tasikmalaya memajang produk baru di
konsumen dan Sentra Kerajinan Bambu tempat yang strategis.

Tabel 2
Rekapitulasi tanggapan responden terhadap inovasi produk Sentra Kerajinan
Bambu Mangkubumi Kota Tasikmalaya
Target Kategori
No Pernyataan Skor
Skor Nilai
Produk baru di Sentra Kerajinan Bambu
Mangkubumi Kota Tasikmalaya Sangat
1 253-300 258
menawarkan manfaat yang jauh lebih Tinggi
besar
Keawetan produk kerajinan di Sentra
2 Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota 205-252 247 Tinggi
Tasikmalaya baik
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
29

Inovasi produk kerajinan bambu di


Sentra Kerajinan Bambu Mangkubumi
3 205-252 246 Tinggi
Kota Tasikmalaya sesuai dengan
keinginan konsumen
Produk kerajinan bambu di Sentra
Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota
4 205-252 245 Tinggi
Tasikmalaya sesuai dengan
perkembangan zaman
Penggunaan produk kerajinan bambu di
Sangat
5 Sentra Kerajinan Bambu Mangkubumi 253-300 257
Tinggi
Kota Tasikmalaya dirasa mudah
Perawatan produk kerajinan bambu di
6 Sentra Kerajinan Bambu Mangkubumi 205-252 228 Tinggi
Kota Tasikmalaya dirasa mudah
Sentra Kerajinan Bambu Mangkubumi
Kota Tasikmalaya menawarkan Sangat
7 253-300 258
percobaan penggunaan produk baru Tinggi
kepada konsumen
Sentra Kerajinan Bambu Mangkubumi
8 Kota Tasikmalaya memberikan sampel 205-252 245 Tinggi
gratis kepada konsumen
Desain produk baru Sentra Kerajinan
9 Bambu Mangkubumi Kota Tasikmalaya 205-252 247 Tinggi
baik
Sentra Kerajinan Bambu Mangkubumi
Sangat
10 Kota Tasikmalaya memajang produk 253-300 256
Tinggi
baru di tempat yang strategis
Jumlah 2487

Rata-Rata 248,7 Tinggi


Sumber: data diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.1 diatas Kota Tasikmalaya yaitu sebesar 248,7


didapatkan hasil dari penilaian sehingga dapat diambil kesimpulan
responden terhadap inovasi produk di bahwa penilaian responden terhadap
Sentra Kerajinan Bambu Mangkubumi inovasi produk tinggi.

Tabel 3
Rekapitulasi tanggapan responden terhadap Kepuasan Konsumen produk
kerajinan di Sentra Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota Tasikmalaya

Target Kategori
No Pernyataan Skor
Skor Nilai
Sangat
1 Produk handycrafts sesuai harapan 253-300 253
Tinggi
Produk handycrafts lebih inovatif dari Sangat
2 253-300 256
produk lain yang sejenis Tinggi
Membeli produk handycrafts karena Sangat
3 253-300 256
bahan yang digunakan aman Tinggi
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
30

Membeli produk handycrafts mendapat Sangat


4 253-300 258
jaminan apabila barang ruksak Tinggi

Merasa bangga dengan membeli Sangat


5 253-300 258
produk handycrafts Tinggi
Membeli produk handycrafts
6 205-252 245 Tinggi
berdasarkan dorongan orang lain
Membeli Produk handycrafts
7 memperoleh diskon jika membeli 205-252 252 Tinggi
secara grosir
Membeli produk handycrafts dengan
8 205-252 245 Tinggi
harga yang murah
Tidak ada Biaya tambahan dalam Sangat
9 253-300 264
membeli produk handycrafts Tinggi
Tidak dikenakan pajak pembelian Sangat
10 253-300 258
dalam membeli produk handycrafts Tinggi
Jumlah 2545
Rata-Rata 254,5 Sangat
Tinggi
Sumber: data diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.2 diatas terhadap Kepuasan Konsumen sangat
didapatkan hasil dari penilaian tinggi.
responden terhadap Kepuasan Selanjutnya dilakukan analisis regresi
Konsumendi Sentra Kerajinan Bambu untuk memprediksi seberapa jauh
Mangkubumi Kota Tasikmalaya yaitu perubahan nilai variabel dependen, bila
sebesar 254,5 sehingga dapat diambil nilai variabel independen dirubah-rubah
kesimpulan bahwa penilaian responden atau dimanipulasi.
Tabel 4.3
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta


1 (Constant) 16.842 2.977 5.657 .000
VAR00001 .610 .071 .749 8.611 .000
a. Dependent Variable: VAR00002
Sumber: data diolah,, 2019
Dari tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi dalam penelitian ini
persamaan regresi linier sederhana menunjukan variabel inovasi produk
yaitu: dan Kepuasan Konsumenmemiliki
Y= 16,842+0,610X hubungan searah. Hal ini berarti, jika
Berdasarkan persamaan tersebut terjadi setiap peningkatan variabel
dapat dijelaskan jika variabel inovasi inovasi produk kerajinan sebesar 1
produk (X) dianggap konstan terhadap satuan, maka Kepuasan
Kepuasan Konsumen(Y) sebesar Konsumenproduk kerajinan di Sentra
16,842. Tanda positif pada model
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
31

Kerajinan Bambu akan meningkat besaran pengaruh inovasi produk


sebesar 0,610. terhadap keputusan pembelian.
Selanjutnya dilakukan uji
koefisien determinasi untuk mengetahui
Tabel 4
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .749a .561 .554 2.58202
a. Predictors: (Constant), VAR00001

Berdasarkan tabel diatas dapat Penentuan model keputusan


disimpulkan bahwa besaran koefisien dilakukan dengan menggunakan metode
korelasi adalah 0,749. Selanjutnya pengujian dua pihak dengan tingkat
untuk mengetahui seberapa besar keyakinan 95% ; α = 0,05. Dimana α
pengaruh inovasi produk (X) terhadap merupakan taraf signifikan atau tingkat
Kepuasan Konsumen(Y) dapat dihitung kesalahan yang mungkin terjadi,
dengan menggunakan koefisien sedangkan taraf signifikan yang akan
determinasi yang dinyatakan dalam digunakan yaitu 0,05. Dengan taraf
bentuk persentase sebagai berikut: signifikan 0,05 maka penulis merasa
KD = (0,749)² x 100 yakin 95% bahwa kesimpulan yang
= 56,1% diambil adalah benar.
Hal ini berarti inovasi produk Berikut merupakan hasil uji
(X) memiliki pengaruh terhadap hipotesis menggunakan aplikasi SPSS
Kepuasan Konsumen(Y) sebesar 56,1% versi 16.00:
sedangkan sisanya 43,9% dipengaruhi
oleh factor-faktor lain.
Tabel 5
Uji hipotesis (uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize T Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant 16.84 2.977 5.657 .000
) 2
VAR000 .610 .071 .749 8.611 .000
01
a. Dependent Variable:
VAR00002
Sumber: data diolah, 2019
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
32

Berdasarkan uji t diatas, maka didapat Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan
hasil t hitung sebesar 8,611. Pada dk=n-2=58, maka uji Hipotesis (uji t)
penelitian ini besaran t tabel adalah diterima, artinya terdapat pengaruh
2,000, maka diperoleh t hitung > t tabel. inovasi produk terhadap Kepuasan
Dengan begitu dapat diambil Konsumen produk kerajinan di Sentra
kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota
diterima. Tasikmalaya.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 43,9% dijelaskan oleh variabel lain
dengan uji t sebelumnya, didapat harga t yang tidak dimasukan kedalam
diperoleh t tabel untuk penelitian ini penelitian ini. Besarnya nilai koefisien
yaitu 2,000. Hasil uji t menyatakan determinasi menunjukan bahwa variabel
bahwa hasil t hitung lebih besar dari t bebas dalam penelitian ini mampu
tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha menjelaskan variabel terikat dalam nilai
diterima. Hal ini berarti terdapat yang cukup besar.
hubungan yang positif dan nilai
koefisien korelasi antara inovasi produk SIMPULAN
dan Kepuasan Konsumensebesar 0,749. Berdasarkan hasil analisis yang
Hasil analisis data dari telah dilakukan, maka penulis dapat
penyebaran kuesioner mengenai mengambil beberapa kesimpulan
variabel inovasi produk secara sebagai berikut:
keseluruhan menunjukan frekuensi skor 1. Berdasarkan analisis data dari
akhir berjumlah 2487 dengan rata-rata penyebaran kuesioner mengenai
248,7. Artinya tanggapan responden variabel inovasi produk kepada
mengenai inovasi produk di Sentra pembeli produk kerajinan di Sentra
Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota
Tasikmalaya dikategorikan tinggi, Tasikmalaya dikategorikan tinggi.
meskipun masih belum secara penuh 2. Hasil analisis data dari penyebaran
dan masih perlu dievaluasi lagi di masa kuesioner mengenai variabel
mendatang. Kepuasan Konsumendikategorikan
Untuk hasil analisis tanggapan sangat tinggi.
responden terhadap variabel Kepuasan 3. Ada atau tidaknya pengaruh inovasi
Konsumendi Sentra Kerajinan Bambu produk terhadap Kepuasan
Mangkubumi Kota Tasikmalaya secara Konsumen dianalisis dengan
keseluruhan menunjukan jumlah menggunakan uji t diperoleh hasil
frekuensi skor 2545 atau rata-rata 254,5. terdapat pengaruh inovasi produk
Hal ini berarti tanggapan responden terhadap keputusan pembelian.
terhadap Kepuasan Konsumen di Sentra 4. Besarnya pengaruh inovasi produk
Kerajinan Bambu Mangkubumi Kota terhadap Kepuasan Konsumen
Tasikmalaya sangat tinggi. produk kerajinan anyam bambu di
Sedangkan untuk hasil uji Sentra Kerajinan Bambu
koefisien determinasi diperoleh nilai Mangkubumi Kota Tasikmalaya
koefisien determinasi sebesar 0,561 atau mengunakan analisis koefisien
56,1%. Besarnya nilai koefisien determinasi menghasilkan pengaruh
determinasi tersebut menunjukan bahwa sebesar 56,1%. Sedangkan sisanya
variabel bebas yaitu inovasi produk sebesar 43,9% dipengaruhi oleh
mampu menjelaskan variabel terikat variabel lain yang tidak dimasukan
yaitu Kepuasan Konsumensebesar dalam penelitian ini.
56,1% sedangkan sisanya sebesar
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
33

SARAN Makanan dan Minuman di


1. Sentra Kerajinan Bambu Wilayah Harjamukti Kota Cirebon.
Mangkubumi Tasikmalaya Jurnal Logika.
hendaknya selalu mengembangkan Diza, F. (2016). Pengaruh Kualitas
kreativitas dan berinovasi terkait Pelayanan, Kualitas Produk Dan
dengan produk yang akan di jual, Kepercayaan Terhadap Kepuasan
sesuai dengan harapan dan Konsumen (Studi Pada Pt.
keinginan konsumen di sesuaiakan Fifgroup Cabang Manado). Jurnal
dengan perkembangan zaman. Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Menciptakan produk yang unik Dan Akuntansi.
yang susah di tiru oleh perusahaan Handoko, B. (2017). Pengaruh Promosi,
lain yang sejenis supaya menjadi Harga Dan Kualitas Pelayanan
produk kerajinan bambu yang Terhadap Kepuasan Konsumen
memiliki ciri khas dari Kota Pada Titipan Kilat JNE Medan.
Tasikmalaya Jurnal Ilmiah Manajemen Dan
2. Produk yang telah di ciptakan harus Bisnis.
di perkenalkan kepada konsumen https://doi.org/10.30596/jimb.v18i
melalui event-event baik yang 1.1098
diselenggarakan pemerintah Hasnatika Fatimah Imas, I. N. (2018).
maupun event khusus kerajinan Analisis Pengaruh Inovasi Produk
bambu atau supaya produk dapat Terhadap Keunggulan Bersaing
dikenal secara Nasional hendaknya Pada UKM “Duren Kamu Pasti
Sentra Kerajinan Bambu Kembali. Jurnal Riset Bisnis Dan
Mangkubumi Tasikmalaya Investasi, 4, 3.
memeperkenalkan produknya Panca Winahyuningsih. (2010).
melalui media social karena media Pengaruh Kepercayaan Dan
social merupakan sebagai platform Kualitas Pelayanan Terhadap
pendukung kegiatan marketing. Kepuasan Konsumen Pada Hotel
Griptha Kudus. Issn : 1979-6889
Pengaruh.
DAFTAR PUSTAKA Putro, S., Semuel, H., & Brahmana, R.
Al rasyid, H., & Tri Indah, A. (2014). Pengaruh Kualitas
(2015). Pengaruh Inovasi Produk Layanan Dan Kualitas Produk
dan Harga Terhadap Keputusan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Pembelian Sepeda Motor Yamaha Dan Loyalitas Konsumen Restoran
di Kota Tangerang Selatan. In Happy Garden Surabaya. Jurnal
Perspektif. https://doi.org/2550- Manajemen Pemasaran.
1178 Rahma Imaniar Setiasri. (2017).
Anggita, Sarimonang, dan D. (2020). Pengaruh Inovasi Produk Dan
Pengaruh Harga, Kualitas Produk Network Capital Terhdapa Kinerja
dan Kualitas Pelayanan Terhadap Pemasaran Ikm Batik Kampung
Kepuasan Konsumen Pada Batik Pesindon Kota Pekalongan.
Coffeenatics Medan. 6(1). Jurnal Administrasi Bisnis,
Curatman, A., Rahmadi, Maulany, S., & Universitas Diponegoro
Ikhsani, M. M. (2016). Analisis Semarang, 2.
Faktor-faktor Pengaruh Inovasi Tawas, H., & Djodjobo, C. (2014).
Produk yang Berdampak pada Pengaruh Orientasi
Keunggulan Bersaing UKM Kewirausahaan, Inovasi Produk,
Iis Miati / ADBIS: Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis
Volume 3 No. 2 (Februari 2019) 19-34
ISSN 2528-3928
34

Dan Keunggulan Bersaing Terhadap Keputusan Pembelian


Terhadap Kinerja Pemasaran Dan Kepuasan Konsumen Pada
Usaha Nasi Kuning Di Kota Perumahan Tamansari
Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Metropolitan Manado. Jurnal Riset
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi. Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
https://doi.org/10.35794/emba.v2i3 Akuntansi.
.5800 Wedarini, N. (2013). Pengaruh Kualitas
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran Produk Terhadap Kepuasan Dan
(3rd ed.). Yogyakarta: CV. ANDI Loyalitas Pelanggan Telkom Flexi.
OFFSET. E-Jurnal Manajemen Universitas
Wariki, G., Mananeke, L., & Tawas, H. Udayana, 2(5), 243526.
(2015). Pengaruh Bauran Promosi,
Persepsi Harga Dan Lokasi

Anda mungkin juga menyukai