Nim : 2002612011068
Kelas : Pemasaran C
JURUSAN MANAJEMEN
2022
i
DAFTAR ISI
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................6
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................7
BAB II............................................................................................................................8
A. Manajemen Pemasaran.....................................................................................8
1. Teori Strategi Pemasaran..............................................................................8
2. Teori Jenis Pemasaran...................................................................................9
3. Inovasi Produk.............................................................................................11
a. Pengertian Inovasi Produk..........................................................................11
b. Indikator Inovasi Produk............................................................................13
4. Teori Relationship Marketing......................................................................14
5. Kepuasan Pelanggan....................................................................................20
6. Teori Loyalitas Pelanggan...........................................................................22
B. Penelitian Terdahulu.......................................................................................25
BAB III.........................................................................................................................27
A. Kerangka Pikir.................................................................................................27
B. Hipotesis............................................................................................................28
BAB IV.........................................................................................................................29
A. Jenis Penelitian.................................................................................................29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................................29
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran...........................................29
D. Populasi dan Sampel........................................................................................31
E. Metode Pengumpulan Data.............................................................................32
F. Metode Analisis Data.......................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................37
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan dalam hal ketersediaan sumber daya manusia, mutu pelayanan maupun
biaya pelayanan. Berbagai perubahan tersebut diharapkan menciptakan kepuasan
pelanggan.
Persaingan yang semakin ketat dan konsumen yang semakin kritis dalam
memilih produk, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif dalam menghasilkan
suatu produk, dengan kata lain perusahaan harus mampu menawarkan suatu
produk baru yang berbeda dan jauh lebih baik dengan produk yang ditawarkan
oleh pesaing. Inovasi akan meningkatkan nilai tambah dari suatu produk, inovasi
akan menciptakan suatu produk yang dapat memberi solusi yang lebih baik bagi
pemecahan masalah yang dihadapi konsumen. Inovasi harus mampu membuat
produk berbeda di mata konsumen sehingga konsumen lebih tertarik membeli
produk tersebut dibandingkan dengan produk pesaing. Jika perusahaan dapat
memperhatikan desain serta membuat inovasi produk baru maka pelanggan akan
merasa puas dalam menggunakan produk tersebut
Inovasi produk membuat konsumen tidak merasa jenuh dengan apa yang
ditawarkan pihak produsen. Inovasi produk juga menjadi kebutuhan yang
diperlukan konsumen supaya dapat memudahkan kegiatan yang dilakukan, dengan
cepatnya perubahan teknologi. Ketika sebuah inovasi produk mampu
menghadirkan harapan konsumen, maka peluang terjadinya keputusan pembelian
konsumen semakin besar.
menjalin hubungan yang baik dengan konsumen dari waktu ke waktu. Hal tersebut
dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang.
a. Bonding
b. Emphaty
c. Reciprocity
Reciprocity atau hubungan timbal balik yang terjadi antara penjual dan
pembeli harus saling memahami. Artinya tidak ada pihak yang dirugikan baik
penjual maupun pembeli dan seharusnya saling memberi dan menerima.
d. Trust
Berkaitan dengan usaha bisnis, tidak akan luput dari kualitas produk dan
kualitas terhadap pemberian layanan sebaik mungkin pada konsumen karena
dengan memberikan pelayanan yang baik maka kepuasan konsumen akan tercapai.
Dengan demikian pelanggan yang merasa puas pasti akan kembali kepada
perusahaan tersebut. Kartajaya (2014) mengemukakan bahwa tercapainya
kepuasan pelanggan akan memiliki tingkat kesetiaan pada produk yang tinggi
daripada dengan pelanggan yang merasa tidak terpuaskan keinginannya. Pelaku
usaha yang baik adalah ia yang peduli terhadap pelanggannya . Kepedulian yang
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang bermanfaat bagi
perusahaan untuk mengetahui variabel-variabel mana yang mampu menunjang dan
meningkatkan jumlah penjualan secara efektif dan efisien sehingga mampu
memberikan keuntungan bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembaca
dan dapat memberikan informasi bagi penelitian lain yang berkaitan dengan
bidang pemasaran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Pemasaran
1. Teori Strategi Pemasaran
caranya yakni dengan mendengar rekomendasi atau komentar dari seseorang lain,
hal tersebut yang menjadi alasan mengapa pemasaran dari mulut ke mulut (word
of mouth) begitu kuat sampai saat
ini.
b. Relationship Marketing
Jenis pemasaran Relationship Marketing merupakan konsep strategi yang
berupaya untuk menjalin hubungan bersifat jangka panjang dengan para
pelanggannya sehingga dapat membangun transaksi secara berulang – ulang
dengan pelanggan. Pada jenis pemasaran ini, prosesnya bersifat berkelanjutan
(suistainable) yang mengharuskan suatu organisasi tetap bisa menjaga hubungan
dengan cara menjaga komunikasi guna memastikan tercapainya kebutuhan para
pelanggan. McKenna dalam Tjiptono (2005) juga menyatakan Relationship
Marketing merupakan strategi yang dimana dalam transaksi pertukarannya
dilakukan antara penjual dan pembeli secara berkelanjutan, dengan kata lain
hubungan baik antara penjual dengan pembeli tidak terputus setelah penjualan
selesai.
ini.
c. Digital Marketing
Seiring dengan kemajuan teknologi dan dengan adanya pengaruh
globalisasi, tren dunia bisnis juga ikut berkembang dan bervariasi. Salah satu hal
baru dalam dunia bisnis, yaitu tren digital marketing yang mulai naik daun. Digital
Marketing terbilang tren yang baru, dimana proses pemasaran ini memasukkan
seluruh sumber daya dan asetnya melalui online atau internet. Ridwan Sanjaya &
Josua Tarigan (2009) memberikan definisi terkait digital marketing ialah suatu
kegiatan pemasaran dimana proses untuk melakukan berbagai promosinya
melibatkan media yang berbasis web, contohnya blog, website, e-mail,adword dan
beberapa jenis lainnya.
11
Tujuan daripada jenis pemasaran ini tidak lain untuk menarik minat
pelanggan dan calon pelanggan secara cepat, mengingat masyarakat generasi saat
ini tidak luput dari jangkauan internet. Oleh karenanya, tidak heran jika pemasaran
yang dilakukan melalui digital menjadi pilihan utama bagi perusahaan –
perusahaan.
3. Inovasi Produk
a. Pengertian Inovasi Produk
sebuah produk baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi disegala proses
fungsional/kegunaannya. Menurut Myers dan Marquis (1969) dalam Haryanti dan
Nursusila (2016:3) inovasi produk adalah gabungan dari berbagai macam proses
yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Jadi inovasi bukanlah
sebuah konsep atau suatu ide baru, penemuan baru atau juga bukan merupakan
suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru saja tetapi inovasi merupakan
gabungan dari semua proses-proses tersebut.
Definisi inovasi produk menurut Hurley and Hult (1998) dalam Curatman
(2016:64) mendifinisikan bahwa inovasi adalah konsep yang lebih luas yang
membahas penerapan gagasan, produk, atau proses yang baru. Wahyono (2002)
dalam Roring dan Soegoto (2014:1229) menyatakan bahwa inovasi yang
berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan dasar yang pada
gilirannya akan mengarah pada terciptanya keunggulan kompetitif. Secara
konvensional, istilah inovasi dapat diartikan sebagai terobosan yang berkaitan
dengan produk-produk baru.
sebagai kemajuan fungsional produk yang dapat membawa produk selangkah lebih
maju dibandingkan dengan produk pesaingnya.
Lebih lanjut Kotler dan Keller (2007) memberikan definisi yang tidak jauh
berbeda mengenai Relationship Marketing, “According to the holistic marketing
concept the relationship marketing has the aim of building mutually satisfying
long term relationships with key parties such as customers, suppliers, distributors
and other marketing partners". Artinya, secara komprehensif mengenai konsep
hubungan pemasaran, tujuannya adalah untuk membangun hubungan jangka
panjang bersifat saling menguntungkan antara pihak - pihak utama, seperti
pelanggan, pemasok, distributor dan mitra pemasaran lainnya.
Melalui hubungan positif yang muncul antara pelaku usaha dengan pelanggan
diharapkan dapat bertahan lama, tidak hanya hubungan transaksional semata.
1. Manfaat Ekonomis
Manfaat keuangan yang dimaksud antara lain, konsumen yang setia,
nantinya meningkatkan pembelian dan lebih sering membeli dari biasanya, artinya
adalah peningkatan nilai bagi perusahaan. Semakin sering perusahaan membangun
hubungan dengan pembelinya melalui interaksi maka biaya yang dikeluarkan
untuk membangun hubungan akan semakin kecil. Tingkat penjualan perusahaan
akan lebih meningkat diiringi dengan semakin responsifnya pelanggan loyal.
17
2. Manfaat Sosial
Perusahaan membangun hubungan sosial dengan para pembelinya melalui
jalinan komunikasi dua arah. Berdasarkan komunikasi dua arah maka perusahaan
akan mendapatkan informasi mengenai kebutuhan dan keinginan dari para
pembelinya atau konsumennya. Interaksi yang dilakukan akan membawa
keuntungan sosial, seperti mengikat nama pelanggan dan juga berinteraksi dengan
pelanggan.
3. Ikatan Struktural
Ikatan Struktural atau Structural Ties perlu untuk diciptakan agar
pelanggan mudah untuk berinteraksi dengan perusahaan yang bersangkutan.
Pelaku usaha melakukan pendekatan melalui program yang terstruktur untuk dapat
menarik minat pelanggan. Adanya ikatan struktural menjadikan konsumen yang
mulanya berkedudukan sebagai buyer, berubah menjadi partner dalam bisnis.
Perusahaan berupaya untuk selalu memberikan informasi mengenai segala sesuatu
yang diperlukan, sehingga pelanggan merasa lebih diperhatikan juga merasa lebih
dihargai dan lebih puas pada perusahaan.
1. Bonding (Ikatan)
Bonding atau yang dikenal dengan ikatan merupakan hubungan antara
kedua belah pihak harus kuat sehingga hubungan keduanya dapat bertahan dan
kedua belah pihak merasa ketergantungan cukup kuat dan bertahan lama.
2. Emphaty (Empati)
Seorang pelaku usaha harus memperhatikan masalah dan apa yang
diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen dan memberikan respon positif apabila
terdapat keluhan atau masalah dari pelanggan terhadap ketidakpuasan pelayanan
yang diberikan oleh pelaku usaha.
4. Trust (Kepercayaan)
Kepercayaan yang tumbuh antara pihak penjual dan pembeli perlu
diciptakan guna memperkuat hubungan jangka panjang berdasarkan komitmen
yang dibangun dari kedua belah pihak.
a. Bonding (Ikatan)
Dalam kondisi penjual dan pembeli, ikatan digambarkan sebagai proses
yang dinamis yang bersifat progresif dari waktu ke waktu. Proses ini dimulai saat
kebutuhan penjual untuk menemukan pembeli dan keinginan pembeli yang ingin
membeli produk, dimana produk tersebut akan memuaskan kebutuhan mereka,
Chattananon dan Trimetsoontorn (2009). Indikator dari dari dimensi ikatan yaitu :
b. Emphaty (Empati)
Menurut Wang (2007) empathy merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk melihat kondisi dari orang lainnya. Jika diimplementasikan
kedalam konteks bisnis maka dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memahami keinginan dan tujuan pelanggan. Untuk mencapai penjualan yang
sukses kemampuan empati menjadi salah satu syarat yang dapat berpengaruh
tehadap hal tersebut. Indikator dari dimensi empati yaitu :
5. Kepuasan Pelanggan
a. Pengertian Kepuasan Pelanggan
komentar teman dan kenalannya serta janji dari perusahaan tersebut. Harapan-
harapan pelanggan ini dari waktu ke waktu berkembang seiring dengan semakin
bertambahnya pengalaman pelanggan.
Kata puas atau satisfaction awal katanya dari bahasa latin, yaitu satis
artinya memadai cukup baik atau, sementara itu factio memiliki arti melakukan
atau membuat. Sehingga kepuasan diartikan sebagai usaha pemenuhan keinginan
dengan cukup baik seperti yang dikatakan oleh Amir (2005) kepuasan pelanggan
merupakan suatu keadaan dimana manfaat suatu produk bisa sesuai dengan apa
yang pelanggan inginkan.
22
1) Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka
menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
2) Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila
mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang
diharapkan.
3) Harga, yaitu menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai
yang lebihtinggi kepada pelanggan.
4) Lingkungan, yaitu aspek-aspek ruang yang nyata mencakup aktivitas
konsumen saat pelanggan beraktivitas
c. Indikator Kepuasan Pelanggan
1. Non Loyalty (tidak terdapat kesetiaan), bagi beberapa pelanggan tidak mau
mengembangkan suatu kesetiaan terhadap produk atau jasa tertentu.
Pelanggan yang seperti ini tidak akan pernah setia karena tidak ada
kemauan untuk melakukan pembelian secara
berulang.
2. Inertia Loyalty (kesetiaan yang tidak aktif), dalam kasus ini kesetiaan ada
di posisi sangat rendah, pelanggan seperti ini biasanya membeli
berdasarkan kebiasaan.
3. Latent Loyalty (kesetiaan tersembunyi), keterkaitan yang relatif tinggi
tetapi tingkap pembelian rendah.
4. Premium Loyalty (kesetiaan premium), jenis kesetiaan yang terjadi apabila
suatu tingkat keterkaitan tinggi selaras dengan aktifitas pembelian kembali.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Thirza Maulita Rahma (2012) dengan judul
“Relationship Marketing Pengaruhnya Loyalitas Pelanggan di KFC Plaza
Surabaya”. Berdasarkan penelitian Thirza, terdapat kesamaan pembahasan antara
variabel X dan variabel Y dengan penelitian penulis. Pengambilan sampel untuk
penelitian Thirza berjumlah 104 responden dan jumlah indikator 13, berbeda
dengan penulis yang melakukan pengambilan sampel hanya 93 orang dan jumlah
indikator 25. Selanjutnya, perbedaan lain adalah mengenai dimensi yang
digunakan oleh penulis terkait variabel X. Bahwa penulis menyebutkan empat
dimensi, yaitu Bonding, Empathy, Reciprocity dan Trust sementara pada
penelitian Thirza hanya menyebutkan dimensi Bonding dan Reprocity. Skala
pengukuran yang digunakan oleh penulis dan Thirza memiliki kesamaan, yaitu
untuk pengukuran masing – masing indikator dalam setiap dimensi menggunakan
skala likert serta data yang ada diolah menggunakan instrumen analisis regresi
linier sederhana..
.
27
BAB III
KERANGKA DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Pikir
Inovasi
Produk (X1)
Relationship
Loyalitas Konsumen (Y)
Marketing
(X2)
Kepuasan
Pelanggan
(X3)
28
B. Hipotesis
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Variabel Dependen
2. Variabel Independen
a. Inovasi Produk.
Menurut Kotler Amstrong ada tiga indikator inovasi produk yaitu kualitas
produk, varian produk, serta gaya dan desain produk.
c. Kepuasan Pelanggan
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/sub yek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 117).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 118). Teknik yang digunakan dalam
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling, tidak
semua elemen populasi memilki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
sampel.
Jumlah sampel = 50 + 8n
= 50+8(4)
= 50+32
= 82 orang
a. Data Primer
2. Data sekunder
a. Uji Validitas
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria
pengujian jika pearson correlation tiap pernyataan melebihi 0,1966(r tabel) dan
signifikansi dibawah 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Jika nilai pearson correlation
dibawah 0,1966 (r tabel) dan nilai signifikansi diatas 0,05 maka instrumen atau
item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan
tidak valid).
b. Uji Reliabilitas
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y =keputusan pembelian a
=bilangan konstanta b1
=koefisien regresi promosi
b2 =koefisien regresi harga
X1 =promosi X2
=harga e
=standar error
a. Uji Normalitas
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
b. Multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola
tertentu teratur (bergelombang, melebur, kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
36
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji t (Uji Parsial)
DAFTAR PUSTAKA
Abd Hasib “ Pengaruh Labelisasi halal Terhadap loyalitas Konsumen Dalam
Mengkonsumsi Makanan Ringan di UNESA Ketinting”Vol.3,No.1,2020
Buchari, Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi.
CV. Alfabeta : Bandung
Ferdy Roring, “ Pengaruh Inovasi Produk, Harga, Brand image dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Mobil Suzuki Ertiga di Manado
“, 2017. Vol.5. No. 2.
Fitri,” Pengaruh Brand image Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Koran Riau Pos
Di Riau.2015.hlm.98. Http://Scolar.Google.com
Kotler, Philip & Kevin, Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas.
Jilid 2. Diterjemahkan Oleh Bob Sabran, MM. Jakarta: PT. Gelora aksara
Pratama.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1, PT. Indeks,
Jakarta
Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga
Jakarta.
Rangkuti, Freddy. (2013). Strategi promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Riduan. (2004). Metode Riset. Jakarta: Rineka Cipta. Ruslan, Rosady. 2002.
Manajemen Humas dan Komunikasi, Konsepsi, dan Aplikasi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada Sanjaya,
Ridwan dan Josua Tarigan, 2009. Creative Digital Marketing. Jakarta :PT Elex
Media Komputindo.
Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
39