DISUSUN OLEH:
ACHMAT RIZKON
2242020053
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
Akan dibahas secara detail bagaimana memenangkan pelanggan dan
mengalahkan kompetitor melalui pembahasan yang mencakup permasalahan berikut:
1. Apakah arti dari nilai, kepuasan, dan loyalitas pelanggan, dan bagaimana cara
perusahaan menghantarkan ketiga dal tersebut ?
2. Apakah arti nilai seumur hidup pelanggan dan bagaimana cara pemasar
memaksimalkannya ?
3. Bagaimana perusahaan dapat mengembangkan hubungan pelanggan yang kuat ?
4. Bagaimana perusahaan dapat menarik sekaligus mempertahankan pelanggan ?
5. Apakah arti pemasaran database itu ?
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
terhadap loyalitas pelanggan.
Penelitian-penelitian tersebut menggambarkan bahwa image perusahaan
dapat memiliki dampak bagi loyalitas pelanggan. Image dipandang memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi persepsi pelanggan atas produk dan jasa yang
ditawarkan. Maka dari itu, image dapat mempengaruhi perilaku pembelian
konsumen (Zeithaml & Bitner, 1996).
Dalam konteks relationship marketing, mempertahankan dan membangun
hubungan dengan pelanggan yang saling menguntungkan, image perusahaan dan
kepuasan merupakan dua hal penting yang perlu dipahami oleh para pemasar dalam
mempertahankan pelanggan agar tetap loyal.
1. PROFITABILITY
Menurut Richards (1998) seperti yang dikutip McIlroy dan Barnett (2000)
menyatakan bahwa pemasaran tradisional telah menekankan kebutuhan untuk
menarik pelanggan baru. Bagaimanapun, organisasi saat ini mengakui bahwa
profitabilitas akan dicapai dengan mempertahankan pelanggan yang ada atau
pelanggan yang profitable daripada menarik pelanggan baru.
Mempertahankan pelanggan akan mengurangi biaya pemasaran yang
dikeluarkan oleh organisasi/perusahaan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan
profit bagi organisasi tersebut. Pelanggan yang loyal akan menjadi sumber
pemasaran dengan merekomendasikan pengalamannya yang menarik dan bernilai
atas produk dan layanan yang diterimanya kepada orang lain. Pelanggan tersebut
merupakan sumber word-of-mouth bagi organisasi yang dapat menciptakan efisiensi
biaya pemasaran.
Pada dasarnya, pemasaran adalah seni menarik dan mempertahankan
pelanggan yang menguntungkan (profitable). Pelanggan yang menguntungkan
adalah orang, rumah tangga, atau perusahaan yang dari waktu ke waktu
memberikan arus pendapatan yang melebihi arus biaya perusahaan untuk menarik,
menjual, dan melayani pelanggan tersebut dengan jumlah yang memadai (Kotler,
2003). Pada akhirnya, profitabilitas yang dicapai perusahaan tergantung pada tiga
unsur yaitu penciptaan nilai, operasi internal dan keunggulan bersaing. Ketiga unsur
yang mendasari profitabilitas perusahaan dapat digambarkan:
4
Gambar 1. Segitiga Laba
Keunggulan Bersaing
2. CUSTOMER RETENTION
Pada era pemasaran konvensional, banyak perusahaan lebih menekankan
pada product-oriented dan bukan pada market-oriented. Penekanan biasanya
diarahkan pada penjualan dan bukannya pada penciptaan hubungan; pada pra-
penjualan serta penjualan dan bukan pada perhatian terhadap pelanggan sesudah
penjualan.
Saat ini banyak perusahaan yang mengakui pentingnya memuaskan dan
mempertahankan pelanggan yang ada. Di sini ada beberapa fakta penting berkaitan
dengan customer retention (Kotler, 2003):
1. Mendapatkan pelanggan baru dapat mengeluarkan biaya lima kali lebih besar
daripada biaya-biaya yang tercakup dalam memuaskan dan mempertahankan
pelanggan. Diperlukan banyak usaha untuk membujuk pelanggan yang puas
agar beralih dari pemasok mereka yang sekarang.
2. Rata-rata perusahaan kehilangan 10% dari pelanggannya setiap tahun.
3. Pengurangan sebesar 5% dari tingkat kehilangan pelanggan dapat meningkatkan
laba sebesar 25% sampai 85%, yang tergantung pada industrinya.
4. Tingkat profit pelanggan cenderung meningkat selama hidup pelanggan yang
dipertahankan tersebut.
5
Terdapat dua cara untuk memperkuat customer retention. Pertama adalah
dengan mendirikan rintangan beralih yang tinggi. Para pelanggan enggan untuk
beralih ke pemasok lainnya jika melibatkan biaya modal yang lebih tinggi, biaya
pencarian yang tinggi, kehilangan potongan harga dan sebagainya. Pendekatan yang
lebih baik adalah dengan memberikan kepuasan yang tinggi kepada pelanggan. Hal
ini mempersulit pesaing untuk meruntuhkan rintangan beralih dengan hanya
menawarkan harga yang lebih rendah atau perangsang lain untuk beralih (Kotler,
2003).
Fornell dan Wernerfelt (1987) seperti yang dikutip Ahmad dan Buttle (2001)
menekankan bahwa sumber pemasaran yang paling baik adalah mempertahankan
pelanggan yang ada daripada memperoleh pelanggan yang baru. Hal ini didasarkan
pada asumsi bahwa pelanggan yang ada dapat memberikan keuntungan. Oleh
karena itu, perusahaan harus sadar bahwa profitabilitas bukan hanya berasal dari
produknya tapi juga dari pelanggannya.
Untuk menciptakan loyalitas pelanggan, maka produk atau jasa yang
ditawarkan harus terus-menerus unggul di mata mereka dibandingkan dengan
pesaing. Program customer retention harus merupakan integrasi antara kepuasan
pelanggan dan memberikan nilai bagi pelanggan yang optimal dengan usaha yang
terus-menerus. Kepuasan pelanggan bersifat dinamis dan terus-menerus
diperbaharui melalui produk baru, pelayanan baru, komunikasi yang lebih
berorientasi kepada pelanggan dan hubungan pelanggan.
Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan sebelum memulai
program customer retention. Pertama, perusahaan harus mendefinisikan customer
retention dalam istilah yang sesuai dengan bisnisnya. Kedua, perusahaan harus
memilih ukuran customer retention yang sesuai. Ketiga, perusahaan harus
mengembangkan dan mengimplementasikan strategi yang sesuai dengan konteks
bisnisnya (Ahmad & Buttle, 2001).
Program customer retention membutuhkan komitmen dari level manajemen.
Kebijakan manajemen, sistem dan teknologi harus ikut mendukung secara positif
langkah membangun loyalitas pelanggan. Customer retention yang berhasil selain
membutuhkan komitmen manajemen juga strategi yang jelas termasuk strategi
pertumbuhan dan segmentasi.
6
BAB III
PEMBAHASAN
The only value your company will ever create is the value that comes from
customers—the ones you have now and the ones you will have in the future.
Businesses succeed by getting, keeping, and growing customers. Customers are
the only reason you build factories,hire employees, schedule meetings, lay
fiber-optic lines, or engage in any business activity.
Artinya bahwa : satu-satunya nilai yang dapat diciptakan perusahaan Anda
adalah nilai yang berasal dari pelanggan, itulah semua nilai yang anda miliki
sekarang dan nilai yang akan anda miliki di masa depan. Suatu bisnis dikatakan
sukses jika berhasil mendapatkan, mempertahankan, dan menumbuhkan
pelanggan. Pelanggan merupakan satu-satunya alasan perusahaan membangun
pabrik, memperkerjakan karyawan, menjadwalkan rapat, membuat jalur serat
optik, atau melibatkan diri dalam aktivitas bisnis apapun.
Piramid Organisasi Tradisional yang menempatkan manajemen puncak
pada puncak piramid dimana di bawahnya secara berurutan ditempati oleh
manajemen menengah, orang-orang garis depan, dan pelanggan pada bagian
paling bawah; sebenarnya sudah ketinggalan zaman karena saat ini manajer
meyakini bahwa pelanggan adalah satu-satunya “pusat laba”. Perusaan yang
berhasil adalah perusahaan yang mampu membalik piramid organisasi
Tradisional tadi menjadi Piramid Organisasi Modern, dimana pada piramid ini
pelanggan menempati puncak piramid, urutan berikutnya adalah orang-orang
garis depan yang memenuhi, melayani dan memuaskan pelanggan. Di
bawahnya ada manajer menengah yang bertugas mendukung pekerjaan orang-
orang garis depan sehingga dapat melayani dan memuaskan pelanggan. Pada
dasar piramid terdapat manajemen puncak yang tugasnya memepekerjakan dan
mendukung manajemen menengah yang baik. Pada piramid organisasi modern,
selain pelanggan ditempatkan pada puncak piramid, pelanggan juga
ditempatkan pada kedua sisi piramid. Ini mengindikasikan bahwa manajer di
semua tingkatan harus senantiasa memperhatikan dan terlibat secara pribadi
dalam mengetahui, memenuhi dan melayani pelanggan.
Pada beberapa perusahaan, dalam rangka memuaskan dan
mempertahankan pelanggan mereka, ada strategi-strategi yang diterapkan
seperti :
7
1. Menempatkan pelanggan di atas dalam model bisnis mereka, seperti piramid
organisasi modern,
1. Menjalankan strategi advokasi pelanggan untuk melindungi dan membela
keinginan, kebutuhan, dan hak-hak pelanggan, dan
2. Menjadikan pelanggan sebagai keunggulan kompetitif perusahaan.
Dengan kemunculan teknologi seperti internet, pelanggan saat ini
mengharapkan perusahaan melakukan hal yang lebih lagi dari pada hanya
sekedar menyenangkan mereka. Para pelanggan berharap perusahaan juga
mendengarkan mereka. CompUSA dan Ebates adalah contoh perusahaan yang
berhasil mendengarkan pelanggan mereka dan membawa peningkatan dalam
hampir semua aspek kinerja bisnis, termasuk penjualan.
9
pelanggan. Dengan tingginya insentif, pelanggan akan merasa diuntungkan
berdasarkan nilai persepsinya.
Sering kali, manajer mengadakan analisi nilai pelanggan untuk
mengungkapkan kekuatan dan kelemahan perusahaan terhadap kelemahan dan
kekuatan pesaingnya. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi atribut produk dan manfaat utama yang dinilai pelanggan,
2. Menilai arti penting atribut secara kuantitatif berdasarkan peringkatnya dan
manfaat yang berbeda,
3. Menilai kinerja perusahaan dan pesaing berdasarkan nilai pelanggan pada
setiap atribut dan manfaat yang berbeda,
4. Mempelajari bagaimana pelanggan dalam segmen tertentu menentukan
peringkat kinerja perusahaan dan kinerja pesaing utama berdasarkan suatu
atribut atau manfaat,
5. Mengamati nilai pelanggan sepanjang waktu dengan kembali melakukan
studi ketika terjadi perubahan ekonomi, teknologi dan fitur.
12
A.3.2. Pengaruh Kepuasan Pelanggan
Bagi perusahaan yang berpusat pada pelanggan, kepuasan pelanggan
merupakan tujuan dan sarana pemasaran. Dewasa ini perusahaan harus lebih
baik lagi dalam memperhatikan tingkat kepuasan pelanggannya. Bila tidak,
tentu ini akan membawa dampak buruk pada penjualan dan bahkan seluruh
kinerja perusahaan. Kenyataan ini akan semakin sulit dengan adanya internet
yang memungkinkan berita diakses dengan begitu cepat dan luasnya. Pada sisi
lain, memuaskan pelanggan juga akan tersiar luas dan menguntungkan
perusahaan dengan bantuan internet.
14
akan memberikan kontribusi penting dalam manajemen kualitas total dan
kepuasan pelanggan, dan juga profitabilitas pelanggan dan perusahaan.
Kualitas total adalah totalitas kesesuaian produk dengan persepsi
pelanggan pada semua lini produknya, yaitu mulai dari saat kebutuhan dan
persyaratan pelanggan akan suatu produk diidentifikasi, pengkomunikasian
ekspektasi pelanggan kepada perancang produk, pemenuhan pesanan pelanggan
secara tepat dan cepat, pemberian bantuan teknis pada pelanggan untuk
menggunakan produk, hubungan layanan purnajual dengan pelanggan untuk
memastikan pelanggan yang puas tetap puas, dan pengumpulan ide pelanggan
untuk perbaikan produk, serta kepastian penyaluran ide-ide tersedut pada
departemen yang tepat.
17
pelanggan perorangan yang baik, memiliki banyak produk untuk
diperjualbelikan, produknya memerlukan penggantian berkala, dan produk yang
dijual itu bernilai tinggi.
Pendorong utama nilai pemegang saham adalah nilai agregat dari basis
pelanggan. Perusahaan top meningkatkan nilai basis pelanggan mereka dengan
melaksanakan strategi berikut ini dengan baik :
18
C.2.2. Dinamika Retensi
19
C.3.3. Mempersonalisasikan Pemasaran
Personel perusahaan dapat menciptakan ikatan yang kuat dengan
pelanggan melalui pengindividuan dan personalisasi hubungan. Intinya,
perusahaan yang cerdas mengubah pelanggan mereka menjadi clien.
20
terakumulasi melalui transisi pelanggan, informasi regitrasi, pertanyaan telepon,
cookies (data internet), dan semua kontak pelanggan.
Idealnya, database pelanggan juga mencakup informasi pembelian
masa lalu pelanggan demografis (usia, penghasilan, anggota keluarga, tanggal
lahir), psikografis(kegiatan,minat, dan opini), mediagrafis (media yang
disukai), informasi lainnya yang berguna.
21
Beberapa indikator ketika pemasaran database berhasil :
22
BAB IV
KESIMPULAN
23
Daftar Pustaka
Philip Kotler and Kevin Lane Keller, Marketing Management– 14Th Edition, 2012.
24