Nilai pelanggan atau nilai customer atau customer value adalah selisih antara
manfaat yang diperoleh customer dari suatu produk atau jasa dengan upaya dan
pengorbanan yang dilakukannya untuk mendapatkan dan menggunakan produk itu.Suatu
produk atau jasa yang dibeli customer dari perusahaan semakin memuaskan jika pelanggan
itu mendapatkan value yang tinggi.
Tujuan utama dalam memasarkan produk dari sebuah perusahaan adalah
pelanggan,dan untuk mendapatkan pelanggan yang diinginkan perusahaan harus mampu
menciptakan nilai dari dari produk yang pasarkan tersebut. Manajer yang meyakini bahwa
pelanggan adalah satu-satunya pusat laba sejati perusahaan menganggap bahwa diagram
tradisional berbentuk piramid dimana presiden berada pada puncaknya, manajemen
ditengah, dan orang-orang garis depan dan pelanggan pada bagian bawah sudah
ketinggalan jaman. Dan perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang membalik
diagram tersebut dimana pelangganlah yang berada pada manajemen puncak, urutan
berikutnya adalah orang-orang garis depan yang memenuhi, melayani, dan memuaskan
pelanggan. Dibawahnya terdapat manajer menengah, yang tugasnya mendukung orangorang garis depan sehingga mereka dapat melayani pelanggan dengan baik. Serta manajer
disemua tinggkat harus terlibat secara prinbadi dalam mengetahui, memenuhi, dan
melayani pelanggan.
Dan sebagimana diketahui pula bahwa tujuan dari suatu bisnis adalah untuk
menciptakan para pelanggan yang akan merasa puas. Terciptanya kepuasaan dapat
memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan
pelanggannya menjadi harmonis sehingga memberikan dasar yang baik bagi pembelian
ulang dan terciptanya kesetiaan terhadap merek serta membuat suatu rekomendasi dari
mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2000 :
105).
menguntungkan.
2. Tiga tipe palanggan yang terkait dengan keuntungan:
a. Pelanggan besar (laba rendah, menuntut pelayanan lebih dan diskon besar)
b. Pelanggan kecil (membayar harga penuh namun biaya transaksinya tinggi,
mengurangi profitability)
c.
3. Profitabilitas pelanggan
a.
sepanjang waktu menhasilkan aliran pendapatan yang melebihi jumlah aliran biaya
perusahaan yang ditoleransi untuk menarik, menjual, dan melayani pelanggan
tersebut.
b. Analisis profitabilitas pelanggan:
Analisis profitabilitas pelanggan paling baik adalah penentuan biaya berdasarkan
aktivitas
Pelanggan dibagi atas tiga kelompok laba: pelanggan platinum, pelanggan emas,
dan pelanggan timbal.
c. Portofolio pelanggan
Terkait dengan kelompok pelanggan yang didevinisikan berdasarkan loyalitas,
profitabilitas, dan faktor lainnya
Merupakan kombinasi rekan, teman, dan mitra. Masing-masing memiliki kebutuhan
produk, kegiatan pembelian, penjualn, aktivitas pelayanan serta biaya akuisisi dan
keuntungan kompetitif yang berbeda.
Perusahaan merangkai portofolio individu yang berkolerasi negatif.
4. Mengukur nilai seumur hidup pelanggan
a.
Menggambarkan nilai sekarang bersih ( net persent value) dari aliran dana masa
Salah satu contoh perhitungan adalah CLV yang memeberi kerangka kerja
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua
pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran dalam jangka panjang.
Perusahaan yang ingin membentuk ikatan pelanggan yang kuat harus memperhatikan
sejumlah pertimbangan yang beragam.
1 Menciptakan produk, jasa dan pengalaman yang unggul bagi sasaran
2 Mengikutsertakan partisipasi lintas-departemen dalam merencanakan dan mengelola
3 Menilai potensi progam frekuensi dan progam pemasar klub
4 Menjalankan progam yang mengakui karyawan yang bagus
Database Pelanggan & Pemasaran Database
Marketing pada era digital saat ini tidaklah lengkap jika tidak ditunjang dengan teknologi
informasi. Tanpa database, khususnya database mengenai pelanggan ibarat komandan
yang maju perang tanpa dibekali dengan daftar nama prajurit maupun peta pertempuran.
Adapun software database antara lain adalah: Ms. Access, MySQL, Oracle, SQL Server.
Dan berikut adalah langkah-langkah untuk mendesain sebuah database:
1. Analisis Persyaratan
2. Desain Database Konseptual
3. Desain Database Logika
4. Perbaikan Skema
5. Desain Database Fisik
6. Desain Aplikasi dan Keamanan
Banyak perusahaan ingin usaha pemasaran mereka menjadi cepat dan hemat waktu. Dalam
hal ini memiliki database pemasaran yang lengkap sangatlah berguna untuk informasi
lengkap data pelanggan. Dengan menggunakan sistem database pemasaran yang
terintegrasi antar data customer dengan data yang lainnya (seperti : data pemesanan, data
informasi lengkap customer, dll) menjadi satu kesatuan data ke dalam bentuk database
elektronik.
Nama, alamat, telepon, email dan kota customer dimasukkan ke dalam data customer.
Perincian mengenai barang / jasa yang dibutuhkan dan dipesan oleh customer, itu masuk
ke dalam data pemesanan. Data pemesanan itu pun terbagi menjadi beberapa data
berdasarkan dari jenis barang / jasa yang dipesan. Beberapa data pemesanan tersebut dan
data customer kemudian terintegrasi menjadi satu bentuk gabungan database dengan
menggunakan sistem managemen database. Database pelanggan yang baik akan sangat
bermanfaat untuk menunjang sistem Customer Relation Management (CRM) yang akan
membantu perusahaan untuk menjadi lebih produktif.
Sistem CRM akan membatu perusahaan antara lain untuk:
- mengingatkan kapan akan mengirim email atau brosur,
- menyimpan data sejarah dari pelanggan
- catatan panggilan telpon
- jumlah komplain
- jumlah pembelian dan cara pembayarannya
- dan sebagainya
c.
Jumlah pria yang mendaftar keperguruan tinggi menurun,dimana pada tahun 2004
rata-rata lulusan perguruan tinggi yang bekerja penuh menerima gaji dua kali lipat
daripada smu yang kerja penuh dan punya skill khusus sehingga menimbulkan rasa
malas utuk melanjutkan perguruan tinggi lagi.
Dalam meningkatkan permintaan sebagi berikut :
a.
Rasa beli wanita meningkat dimana wanita menduduki 52% dari seluruh posisi
frofesional atau manajerial serta 64% posisi penjualan dan pekerjaan wanita meningkat.
b.
c.
B.
Faktor social
Oleh sebab itu salin factor budaya, factor social seperti kelompok referensi,
Kelompok skunder adalah; kelompok yang persatuan perdagangan deng ]an intraksi
Dalam system kekeluargaan adalah: organaisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat karena keluarga yang mempresentasekan kelompok resensi utama
yang berpengaruh sehingga terbagi dua kelompok yaitu:
a.
Keluarga orientasi yaitu; kelompok yang terdiri dari ortu,dansaudara kandung di mana
mereka mendapat orientasi politik serta agama karena ambisi rasa ekonomi dan harga diri
dalam produk system pemasaran
b. Keluarga prokreasi yaitu terdiri pasangan anak-anak dimana keterlibatan ortu dalam
pembelian sangat beragam kategori produk yang berlaku.
C. Factor pribadi
a. Usia dan tahap dalam siklus hidup
Pembeli, pekerjaan dalam keadaan ekonomi, kepribadian dalam konsep diri dan gaya
hidup yang punya nilai. Usia dan tahap siklus hidup di pengaruhi oleh konsumsi dan
jumlah usia serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada waktu tertentu.
b. Pekerjaan dan keadaan ekonomi
Di mana pemasar berusaha mengindetifikasikan kelompok pekerjaan yang mempunyai
minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka dan menghantarkan produk
khusus untuk kelompok pekerjaan tertentu,pilihan produk sangat mempengaruhi keadaan
ekonomi,penghasilan yang dapat di belanjakan (tingkat, stabilitas, dan pola waktu
termasuk presentase asset likuid), utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap
pengeluaran dan tabungan.
c. Kepribadian dan konsep diri
Dimana mempunyai krakteristik mempengaruhi perilaku pembeli, Dengan kepribadian
sebagai kumpulan sifat psikologis manusia yang relative konsisten dan tahan lama.
Kepribadian merk sebagai bauran sifat manusia merk tertentu.
Kepribadian merk mengindetifikasikan sifat-sifat yaitu:
1. Ketulusan (sincerity), membumi, jujur, sehat dan ceria
2. Kegembiraan (excitement), berani, bersemangat, imajinatif dan modern.
3. Kompetensi (Competence), kelas atas dan menarik
4. Kesempurnaan (sophisticated), kelas atas dam menarik
5. Ketahanan (ruggedness), petualang dan tangguh.
tertentu pada waktu tertentu. Jawabannya adalah bahwa kebutuhan manusia diatur dalam
hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak menekan kebutuhan
psikologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan dan
kebutuhan aktualisasi diri.
3.
Persepsi
(perception) adalah proses dimana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukan
informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.
Pembelajaran
Ketika kita bertindak, kita belajar. Pembelajaran (learning) mendorong perubahan dalam
perilaku kita yang timbul dari pengalaman.Sebagian besar perilaku manusia dipelajari,
meskipun sebagian besar pembelajaran itu tidak disengaja. Ahli teori pembelajaran percaya
bahwa pembelajaran dihasilkan melalui interaksi doongan, rangsangan, pertanda, respons
dan penguatan.
Memori
Semua informasi dan pengalaman yang kita hadapi ketika kita menjalani hidup dapat
berakhir dimemori jangka panjang kita. Memori adalah proses yang sangat konstruktif,
karena kita tidak mengingat informasi dan kejadian secara lengkap dan akurat.Sering kita
mengingat beberapa keeping dan potongan dan mengisi sisanya berdasarkan hal lain yang
kita ketahui. Meskipun demikian,memori sering kali menjadi rekonstruktif dan konsumen
biasa mengingat pengalaman dengan sebuah merek secara berbeda dari fakta sebenarnya
akibat adanya intervensi faktor atau kejadian lain.
Proses Keputusan Pembelian: Model Lima Tahap
Proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana
konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka. Periset pemasaran telah
mengembangkan model tingkat proses keputusan pembelian konsumen melalui lima
tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian
dan perilaku pascapembelian.
Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang
dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.Dalam rangsangan internal dari kebutuhan
normal manusia seprti rasa lapar, haus, seks naik ketingkat maksimum dan menjadi
dorongan; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal yakni misalnya
seseorang mengagumi mobil baru tetangga atau melihat iklan televisi untuk liburan
kesuatu tempat, yang memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan pembelian.
Pencarian Informasi
Setiap sumber informasi melaksanakan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi
keputusan pembelian.Sumber komersial biasanya melaksanakan fungsi legitimasi atau
evaluasi. Misalnya, dokter sering mempelajari obat-obat baru dari sumber komersial tetapi
beralih ke dokter lain untuk sumber evaluasi.
Evaluasi Alternatif
Bagaimana konsumen memproses informasi merek kompetitif dan melakukan penilaian
nilai akhir? tidak ada proses tunggal yang digunakan oleh semua konsumen, atau oleh
seorang konsumen dalam semua situasi pembelian. Ada beberapa proses, dan besar model
terbaru melihat konsumen membentuk sebagian besar penilaian secara sadar dan rasional.
Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi,konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan
pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling
disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima
subkeputusan:
Merek (merek A), penyalur (penyalur 2); kuantitas (satu computer), waktu (akhir minggu),
dan metode pembayaran (kartu kredit).
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari keputusan
pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko anggapan. Konsumen dapat menilai banyak jenis
risiko dalam membeli dan mengkonsumsi sebuah produk:
1. Risiko fungsional: produk tidak bekerja
2. Risiko fisik: Produk mengancam kesejahteraan atau kesehatan fisik pengguna atau
orang lain.
3. Risiko keuangan: Produk tidak layak untuk harga yang dibayarkan.
4. Risiko social: Produk menimbulkan rasa malu dari orang lain.
5. Risiko psikologis: Produk mempengaruhi kesehatan jiwa pengguna.
6. Risiko waktu: Kegagalan produk menghasilkan biaya peluang untuk menemukan
produk memuaskan lainnya.
Perilaku Pascapembelian
Tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian. Pemasar harus mengamati kepuasan
pascapembelian, tindakan pascapembelian dan penggunaan produk pascapembelian.
1. Kepuasan pascapembelian Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan
dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa;
jika memenuhi harapan, konsumen puas; jika melebihi harapan konsumen sangat puas.
2. Tindakan pascapembelian Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu
kembali. Pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek
kepada orang lain.
3.
pengalaman mengenai kategori produk dan serangkaian kriteria yang ditetapkan dengan
baik untuk menilai berbagai merek yang sedang mereka pertimbangkan.
Model Keputusan: Empat pandangan mengenai pengambilan keputusan konsumen:
Teori-teori pengambilan keputusan komsumen bervariasi, tergantung kepada asumsi
mengenai sifat-sifat manusia. Terdapat empat pandangan atas pengambilan keputusan
konsumen:
perubahan harga, jumlah pembelian, harga yang tinggi, merk alternatif yang banyak,
berbagai macam keistimewaaan)
b.
a.
Consumen desicion rules, merupakan prosedur yang digunakan oleh konsumen untuk
pilihanpara konsumen menghadapi informasi yang tidak lengkap sebagi dasar unsur yang
hilang
f.
Series ovf desicion (serangkaian keputusan), dalam suatu pembelian dapat mencakup
sejumlah keputusan
g. Aturan pengambilan keputusan dan strategi pemasaran, pengertian menganai kaidah
keputusan mana yang akan digunakan konsumen dalam memilih produk atau jasa tertentu
sangat berguna bagi pemasar yang berkepentingan untuk merumuskan program promosi
h. Visi konsumsi, sebagai gambaran pengambilan keputusan yang tidak ortodoks, tetpi
mungkin sekali akurat dalam situasi kurangnya pengalaman konsumen dan tidak
terstrukturnya masalh dengan baik, maupun dalam situasi yang diliputi emosi yang dalam.
3. Keluaran (output), komponen ini menyangkut dua kegiatan pasca pembelian yang
berhubungan erat antara perilaku pembelian dan penilaian pasca pembelian. Tujuan dari
dua keegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap pembeliannya.