PENDAHULUAN
Salah satu UMKM yang berada di daerah Bekasi adalah kebab yang
cukup dikenal banyak orang yaitu kebab eyang kakung yang selalu ramai
setiap malamnya penjualan setiap bulan 500 bungkus tetapi kebab eyang
kakung ingin terus meningkatkan penjualan kembali dengan sebuah inovasi
produk yang baru
2.1.1 Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan, baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya mendapatkan laba
dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut
disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu ujung tombak kegiatan
perusahaan, yang secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka
kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia berkaitan dengan
pasar. America Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Keller
(2016:27) berpendapat bahwa Marketing is the activity, set of institutions, and
processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings
that have value for customers, clients, partners, and society at large.
Kotler dan Keller (2016:27) berpendapat bahwa pemasaran adalah proses
dimana perusahaan menciptakan nilai bagi konsumen dan membangun hubungan
yang kuat dengan dengan konsumen, dengan tujuan untuk menangkap nilai dari
konsumen sebagi imbalan. Kotler dan Keller (2016:27) menyatakan bahwa
“Marketing is meeting needs profitability”, maksud ungkapan tersebut adalah
pemasaran merupakan hal yang dilakukan untuk memenuhi setiap kebutuhan
(kebutuhan konsumen) dengan cara-cara yang menguntungkan semua pihak.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan kegiatan yang tidak hanya untuk mendistribusikan barang
pada konsumen melainkan merupakan fungsi organisasi dan serangkaian proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai dalam
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.
5
manfaat atau keunggulan yang dapat diperolehdari produk yang dibelinya. Oleh
karena itu, suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang
lain, salah satunya dari segi kualitas produk yang ditawarkan. Kualitas produk
merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku usaha yang ditawarkan
kepada konsumen. Berikut ini merupakan pengertian kualitas produk
menurutKotler dan Keller (2016:156) pengertian kualitas adalah sebagai
berikut, “Quality is the totality of features andcharacteristics of a product or
service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs”. Kualitas
produk memiliki indikator yang dapat digunakan untuk menganalisis
karakteristik dari suatu produk. Menurut Fandy Tjiptono (2016:134) kualitas
produk memiliki delapan indikator sebagai berikut:
2.1.5 Harga
Pengertian Harga
Dalam proses jual beli harga menjadi salah satu bagian terpenting,
karena harga adalah alat tukar dalam transaksi. Harga merupakan satu-
satunya unsur bauran pemasaran yang sifatnya fleksibel dimana setiap saat
dapat berubah-ubah. Harga juga merupakan salah satu faktor persaingan
dalam memasarkan produk. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:314)
harga adalah “The amount of money charged for a ptoduct or service, the
sum of the values that customers exchange for the benefit of having or
using the product or service”. Definisi lain dikemukakan oleh Buchari
Alma (2011:169), mengemukakan bahwa harga adalah nilai suatu barang
yang dinyatakan dengan uang. Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2010
: 159) mengemukakan bahwa harga adalah komponen yang menghasilkan
pendapatan sedangkan yang lainnya menghasilkan biaya. Berdasarkan dari
15
5) Tujuan-tujuan Lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
pesaing, mempertahankan loyaitas pelanggan, mendukung penjualan ulang
atau menghindari campur tangan pemerintah.
Metode Penetapan Harga
Metode penetapan harga secara garis besar dapat dikelompokan
menjadi empat kategori utama, yaitu metode pentapan harga berbasi
permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan berbasis persaingan. Menurut
Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2012:77) yang
menjelaskan metode metode penetapan harga sebagai berikut :
Indikator Harga
Bagi pemasar tahap keputusan pembelian ini adalah tahap yang sangat
penting untuk dipahami karena akan berhubungan dengan keberhasilan suatu
program pemasaran. Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang
membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, faktor- faktor
keputusan pembelian dan langkah-langkah dalam proses pembelian (Kotler,
2009:220).
1. Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
pembelian. udaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling
dasar.Masing-masing sub- budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih
menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti
kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.
2. Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi
oleh faktor sosial diantarannya sebagai berikut:
21
1) Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat
diartikan sebagai kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh
secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok
keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh
secara langsung terhadap seseorang
2) Keluarga
Keluarga dibedakan menjadi dua bagian dalam sebuah organisasi
pembelian konsumen. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah
keluarga orientasi. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara
kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agam, politik dan
ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga
yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang.
Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
3) Peran dan status
Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat
mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status
mereka di dala masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam
sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam
organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku
pembeliannya.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi
diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
3) Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang
yang terungkap dalam aktivitas,minat dan opininya yang terbentuk
melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Kelas sosial dan pekerjaan
yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama.
4) Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian
yang bebedabeda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan
pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia
yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan
bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah
atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya
dengan keadaan yang dinginkannya.Kebutuhan tersebut dapat berasal dari
rangsangan internal atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak.Seorang konsumen yang mulai
tergugah minatnya mungkin akan mencari informasi lebih lanjut Sumber
informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok yaitu
Nur amalia (2019) dengan judul penelitian Pengaruh Citra Mere, Harga
dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian (studi kasus pad aKonsumen
mie endess di bangkalan)Jurnal studi manajemen dan bisnsi Vol 6 no 2 Penelitian
26
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek dan harga terhadap proses
keputusan pembelian mie endess yang terletak di JL. HOS. Cokroaminoto No. 72,
Rw.05, Pangeranan, Kec.Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 69115.
Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif
kualitatif. Jenis data adalah data sekunder. Metode pengumpulan data
menggunakan perpustakaan penelitian atau pengumpulan bahan yang diambil dari
penelitian terkait perpustakaan penelitian dan metode analisis data menggunakan
reduksi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Citar merek terhadap
keputusan pembelian mie endess berpengaruh signifikan, harga terhadap
keputusan pembelian mie endess berpengaruh signifikan.
Kualitas Produk
(X1) H1
Keputusan Pembelian
H2 (Y)
Inovasi Produk
(X2)
H3
Harga
(X3)
Keterangan :
METODE PENELITIAN
3.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2018:61).
karena peneliti memiliki keterbatasan dalam melakukan penelitian baik dari segi
waktu, tenaga, dana dan jumlah populasi yang sangat banyak. Maka peneliti
harus mengambil sampel yang benar-benar representatif (dapat mewakili).
Sampel penelitian ini adalah pelanggan Kebab Eyang Kakung dengan Kriteria
sebagai berikut:
2. Sampel yang dipilih adalah pelanggan yang membeli lebih dari sekali
𝑁2
𝑛=
4(𝑚𝑜𝑒)2
(1,96)2
𝑛=
4(0,1)2
𝑛 = 96
Keterangan
n = jumlah sampel
N= Tingkat Keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan Sampel (95%=1,96)
Moe=margin of eror yaitu tingkat kesalahan maksimum yang masih bisa di
tolerir (ditentukan 10%)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui jumlah sampel
minimal 96 responden dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 100
responden
3.3.1. Data
Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu
kepentingan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Sugiyono (2016: 225) data primer merupakan sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data primer
didapatkan melalui kegiatan wawancara dengan subjek penelitian dan dengan
observasi atau pengamatan langsung di lapangan.
Uji validitas ini berfungsi untuk mengukur tingkat kevalidan dari suatu
kuesioner.Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan suatu yang diatur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,
2016).Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sugiyono (2017:168) mengatakan
bahwa instrumen yang efektif berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data itu valid.
1. Jika nilai r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau
item pernyataan/pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor totalnya yang
kemudian dapat dinyatakan valid.
2. Jika nilai r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0.05) maka instrumen atau
item pernyataan/pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total
yang kemudian dinyatakan tidak valid.
3. Adapun pengujian validitas pengujian validitas dilakukan dengan
menggunakan rumus Product Moment yaitu sebagai berikut:
𝑛(XY)−(∑ X)(∑ Y)
Rhitung =
√[𝑛(∑ X²)−(∑ X)²𝐈𝑛(∑ Y²)−(∑ Y)²
Keterangan:
r = Korelasi
x = Skor Pertanyaan
n = Jumlah Sampel
y = Skor Total
38
1. Jika nilai cornbach alpha > 0,60 maka kuesioner yang disajikan
reliabel atau konsisten
2. Jika nilai cornbach alpha < 0,60 maka kuesioner yang disajikan tidak
reliabel atau tidak konsisten.
Kriteria Uji t:
KD = r2 x 100%
Keterangan:
KD = Koefisien determinasi
40
R = koefisien korelasi