Anda di halaman 1dari 24

Bentuk Bentuk Perusahaan

Bentuk perusahaan dapat diklasifikasikan :

• Dilihat dari jumlah pemilik perseorangan

persekutuan

• Status pemilik perusahaan swasta negara

• Segi hukum tidak badan hukum

badan hukum
Ciri-ciri perusahaan badan hukum :
1. Adanya pemisahan harta kekayaan
2. Adanya akte notaris
3. Adanya pengesahan dari menteri
4. Adanya pengurus
5. Tanggung jawab terbatas
6. Dapat menggugat dan digugat
Persekutuan Firma

Menurut pasal 16 dan 18 KUHD firma adalah tiap-tiap


perseroan/persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan
perusahaan dengan nama bersama dimana langsung dan sendiri-sendiri
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap orang-orang pihak ketiga

Dalam firma terdapat beberapa unsur


1. Menjalankan perusahaan
2. memakai nama bersama
3. tanggung jawab sekutu
4. bersifat pribadi untuk keseluruhan
Prosedur pendirian firma :
1. Pasal 22 KUHD harus didirikan dengan akte otentik yang dibuat
dimuka notaris
2. Akte pendirian didaftarkan di Kanwil Kemenkumham dimana firma
tersebut berdomisili
3. Diumumkan dalam berita negara
Setiap pembubaran memerlukan pemberesan menurut pasal
32 KUHD yang bertugas melakukan pemberesan antara lain :
1. Orang yang namanya tercantum dalam akte notaris
2. Sekutu pengurus
3. Sekutu yang dipilih dengan suara terbanyak
4. Pengadilan Negeri
Tugas pemberesan :
1. Menyelesaikan semua hutang
2. Menagih semua piutang
3. Menghabiskan semua persetujuan yang masih berjalan
4. Jika masih ada saldo, dibagi diantara para sekutu
5. Jika ada kekurangan, ditanggung dari kekayaan pribadi para
sekutu
DAFTAR REFERENSI
REFERENSI
• Hukum Dalam Ekonomi: Elsi Kartika Sari, S.H., M.H., dan Advendi
Simangunsong, S.H., M.M., Edisi Kedua. Cetakan Kelima. PT Gramedia
Widiasarana Indonesia. Jakarta, 2008
• Hukum Perdata: Komariah Universitas Muhammadiyah Malang, 2012
END OF SLIDE
zaidarzainuddin@gmail.com

081808065657
Perusahaan Tidak
Berbadan Hukum
Pasal 19 KUHD menyatakan CV adalah suatu perseroan untuk
menjalankan perusahaan dibentuk antara 1 orang atau beberapa orang
persero yang secara tanggung-menanggung bertanggung jawab untuk
seluruhnya pada satu pihak dan satu orang atau lebih sebagai pelepas
uang pada pihak lain
Sekutu CV ada 2
1. Komanditer  Sekutu yang memasukkan modal tidak ikut dalam
mengelola perusahaan tanggung jawab terbatas
2. Komplementaris  Sekutu yang menanamkan modal ikut
mengelola perusahaan tanggung jawab tidak terbatas
Prosedur pendirian CV
1. Pasal 22 KUHD harus didirikan dengan akte otentik yang
dibuat dimuka notaris
2. Akte pendirian didaftarkan di Kanwil Kemenkumham
dimana firma tersebut berdomisili
3. Diumumkan dalam berita negara
Dilihat dari hubungan dengan pihak ketiga, CV ada :
1. CV diam-diam
2. CV terang-terangan
3. CV atas saham
Berakhirnya CV
1. Lewat waktu
2. Pengunduran diri
3. Pemberhentian sekutu
Apabila CV mengalami kerugian dan harus membayar
kewajiban kepada pihak lain maka yang terlebih dahulu
digunakan adalah
1. Seluruh kekayaan CV dengan memperhatikan pembatasan
tanggung jawab persero pasif
2. Kerugian selebihnya menjadi tanggung jawab persero aktif
Yayasan
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang sosial,
keagamaan dan kemanusiaan (Pasal 1 UU No.16/2001)
Dalam melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip keterbukaan dan
akuntabilitas kepada masyarakat
Prosedur Pendirian Yayasan
Menteri
Berita Negara
Kehakiman diumumkan
disahkan
Akte Pendirian oleh notaris
Yayasan

dibuatkan

Disahkan oleh menteri kehakiman


Nama Yayasan
Kekayaan yayasan terdiri dari :
1. Kekayaaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau barang
2. Sumbangan atau bantuan
3. Wakaf
4. Hibah
5. Perolehan lain misalnya deviden, bunga dari bank, sewa
gedung atau perolehan dari hasil usaha yayasan
Organ yayasan terdiri dari :
1. Pembina
2. Pengurus
3. Pengawas

Pengurus terdiri dari :


4. Ketua
5. Sekretaris
6. Bendahara
Pemeriksaan terhadap yayasan dapat dilakukan apabila
terdapat dugaan bahwa :
1. Melakukan perbuatan melawan hukum atau bertentangan
dengan anggaran dasar
2. Lalai dalam melaksanakan tugasnya
3. Melakukan perbuatan yang merugikan yayasan atau pihak
ketiga
4. Melakukan perbuatan yang merugikan negara
DAFTAR REFERENSI
REFERENSI
• Prof. Abdul Kadir Muhamad, SH, Perjanjian baku dalam praktek
perusahaan, 1992
• Pengantar Hukum Bisnis. Menata Bisnis Modern di Era Global : Dr
Munir Fuady, S.H., M.H., LLM. Cetakan ke III. Citra Aditya Bakti,
Bandung , 2008
• Undang-Undang No. 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan
END OF SLIDE
zaidarzainuddin@gmail.com

081808065657

Anda mungkin juga menyukai