Anda di halaman 1dari 2

Kresno Adhy S.

312015003

Hendrik Yustus T. 312015802

Inkorporasi Perseroan Terbatas

Pengertian dari Perseroan Terbatas dapat kita temukan dalam pasal 1 ayat (1) UU No.
40 Tahun 2007 yang dimaksud dengan Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaanya. Sehingga. Dapat kita
simpulkan bahwa terdapat beberapa unsur penting dalam Perseroan Terbatas, yakni:

1. Badan hukum yang merupakan persekutuan modal


2. Didirikan berdasarkan perjanjian
3. Melakukan kegiatan usaha
4. Seluruh modalnya terbagi dalam bentuk saham
5. Memenuhi persyaratan UU dan peraturan pelaksanaanya1

Perseroan Terbatas berbentuk badan hukum yang artinya memiliki konsekuensi


yuridis sebagai berikut: badan hukum merupakan perkumpulan orang, dapat melakukan
perbuatan hukum (rechtshandeling) dalam hubungan-hubungan hukum (rechtsbetrekking),
mempunyai harta kekayaan sendiri, mempunyai pengurus, mempunyai hak dan kewajiban,
dapat digugat dan menggugat di depan pengadilan.2

Pra-Inkorporasi Perseroan Terbatas

Henn dan Alexander3 mengungkapkan, pendirian perseroan terbatas dapat dibagi


menjadi 3 tahap, yaitu Discovery, Investigation, dan Assembly. Discovery merupakan upaya
untuk menemukan dan mengembangkan suatu kesempatan bisnus. Investigation merupakan
proses analisa perencanaan bisnis yang ditemukan dalam tahap Discovery. Assembly adalah
langkah terakhir yang berwujud tindakan konkrit sebagai tahapan lahirnya Perseroan
Terbatas.

1
Tri Budiyono, Hukum Perusahaan, Cetakan Pertama, Griya Media, Salatiga, 2011
2
Tri budiyono , Ibid. hal. 20
3
Harry G. Henn and John R. Alexander, The Law of Corporation and other Business Enterprise, Third Edition,
West Publishing and Co. Minnesota, 1983.
Kewajiban dan Tanggung gugat pendiri terhadap PT

Terdapat dua dasar pemikiran tentang hasil rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
pendiri Perseoran Terbatas dari setiap perjanjian yang dibuat, yakni 4:

1. Pendiri ketika menutup suatu perjanjian tidak bertindak untuk dan atas kepentingan
dari PT yang didirikan tersebut, sebab PT sebagai badan hukum belum ada ketika
perjanjian ditutup dan karenanya PT tidak dapat bertindak sebagai principal.
2. PT yang kemudian berhasil didirikan merupakan badan hukum tersendiri yang
terpisah dari pendiri, dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban tersendiri.

Henn dan Alexander mengemukakan beberapa teori, yaitu teori ratifikasi, teori novasi
dan teori adopsi. teori-teori ini pada dasarnya menjadi dasar beralihnya tanggung
gugat dari pendiri kepada korporasi barau tersebut. Hal ini juga berkait erat dengan
berakhirnya hubungan fiducia dari munculnya hubungan korporasi.

Kesimpulan:

Perseroan Terbatas adalah sebuah badan usaha yang memiliki status badan hukum,
oleh karena itu, Perseroan Terbatas dapat melakukan tindakan hukum melalui organ
Perusahaan yang mewakili Perseoran Terbatas. Dalam hal para pendiri Perseroan Terbatas
melakukan tindakan hukum mewakili perseroan dalam proses pendirian sebelum Perseroan
Terbatas tersebut berdiri, maka segala tanggungjawab tindakan hukum para pendiri akan
dialihkan kepada Perseroan Terbatas.

URL: https://plus.google.com/101085607325028077148/posts/ckqdqtBABKQ

4
Tri Budiyono, Ibid. hal 40

Anda mungkin juga menyukai