Anda di halaman 1dari 23

UJIAN AKHIR SEMESTER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU


FAKULTAS EKONOMI

MATA KULIAH : HUKUM BISNIS


DOSEN : CHENY BERLIAN, S.H., M.H
NAMA MAHASISWA : ELTINA SIAHAAN
NIM : 190304095
KELAS : 06 REG B MGT 02
TANGGAL : 19 AGUSTUS 2022
DURASI : 24 Jam

Soal :

- Buatlah rangkuman materi Hukum Bisnis dari pertemuan 1-15 seluas-luasnya,


sertakan juga pendapat saudarara dalam setiap materi tersebut.
- Cukup di ketik
- Jadikan Format PDF
PERTEMUAN 1
PENGANTAR HUKUM BISNIS

Pengertian Hukum
Hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi.

Tujuan hukum adalah mengadakan ketertiban dalam pergaulan manusia sehingga keamanan dan
ketertiban terpelihara (SM Amin).

Hukum adalah keseluruhan peraturan yang dibuat oleh penguasa (masyarakat dan negara)
sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh penguasa itu ( AR Saliman)

Hukum adalah suatu tata cara dan norma yang berlaku dalam suatu situasi, kondisi dan domisili
(sikondom) pada wilayah tertentu (Djoko Santoso).

Hukum itu meliputi beberapa unsur :

1. Aturan tentang tingkah laku masyarakat


2. Dibuat oleh yang berwajib/berwenang
3. Berisi perintah dan larangan
4. Bersifat memaksa
5. Apabila dilanggar ada sanksi yang tegas

Pengertian Hukum Bisnis


Hukum Bisnis adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik yang tertulis maupun
tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul dari suatu perjanjian-perjanjian
maupun perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktek bisnis.

Fungsi Hukum Bisnis


Fungsi Hukum Bisnis adalah sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untuk
memahami hak dan kewajibannya dalam praktek bisnis, agar terwujud watak dan perilaku
aktivitas di bidang bisnis yang berkeadilan, wajar, dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian
hukum)

Aspek Pokok Asas Hukum Bisnis


1.Aspek kontrak (perjanjian) yang menjadi sumber hukum utama dimana masing-masing pihak
tunduk pada perjanjian yang telah disepakati bersama.

2. Aspek kebebasan membuat perjanjian dimana para pihak bebas membuat dan menentukan isi
dari perjanjian yang disepakati bersama
Hubungan Manajemen Dengan Hukum Bisnis
Setiap penyelenggaraan manajemen suatu perusahaan, pasti terdapat berbagai aturan/ tata
tertib/norma yang berlaku baik untuk internal maupun eksternal. Untuk itu langkah awal
berbisnis harus mampu memahami hukum yang berlaku. Hukum bisnis diterapkan untuk
organisasi/ lembaga/institusi yang profit oriented.

Subyek Hukum
Subyek hukum adalah sesuatu yang menurut hukum dapat memiliki hak dan kewajiban yang
memiliki kewenangan untuk bertindak.

1. Manusia/orang pribadi (natuurlijke persoon) yang sehat rohani jiwanya dan tidak
dibawah pengampunan.
2. Badan Hukum ( rechts persoon) Yaitu suatu lembaga/institusi yang memiliki keabsahan
dlam melakukan aktivitasnya sebagai sebuah perusahaan. (PT, CV, Firma, UD dll.)

Obyek Hukum
Obyek hukum adalah segala sesuatu yang bisa berguna bagi subyek hukum dan dapat menjadi
pokok suatu hubungan hukum, yang dilakukan oleh subyek hukum yang biasanya berwujud
benda.

Tujuan dan Fungsi Hukum


1. Ketertiban
2. Keadilan
3. Kepastian

Fungsi Hukum :
1. Sebagai alat/ sarana dalam mencapai tujuan hukum.
2. Sarana menciptakan ;
3. Sarana mengubah perilaku masyarakat :” Hukum sebagai sarana pembaharuan
masyarakat”

Menurut pendapat saya hukum bisnis Sangat penting. Karena untuk Menjamin berfungsinya
keamanan mekanisme pasar secara efisien dan lancar. Serta melindungi berbagai suatu jenis
usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil Menengah (UKM). Membantu memperbaiki sistem
keuangan dan perbankan. Memberikan perlindungan terhadap suatu pelaku ekonomi atau
pelaku bisnis. Jika Hukum Bisnis tidak ada, maka kehidupan sosial akan menemui
kekacauan dan menimbulkan konflik-konflik yang akan merugikan banyak orang. Hukum
juga akan membatasi hak dan perilaku anggota masyarakat sehingga masing-masing tidak
bisa berbuat sewenang-wenang.
PERTEMUAN 2
RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS
Unsur-unsur Hukum
1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan bermasyarakat.
2. Peraturan itu dibentuk oleh badan badan resmi negara / berwenang.
3. Peraturan itu bersifat memaksa.
4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut bersifat tegas dan nyata.

Ciri-ciri Hukum
1. Adanya perintah dan /atau larangan
2. Perintah dan / atau larangan itu bersifat memaksa / mengikat dan harus ditaati oleh
setiap orang yang cakap menurut hukum

Sumber Hukum
Fakta Hukum
Tindakan Manusia

a. Fakta Hukum Semata


 Kelahiran
 Kematian
 Persaudaraan
b. Tindakan manusia lainnya, Tindakan Materiil
 Perbuatan melawan hukum

Tindakan Hukum Manusia

a. Tindakan Hukum Sepihak


 Wasiat;
 Penolakan harta peninggalan
b. Tindakan Hukum 2 belah pihak / lebih / Berganda
 Perjanjian
 Keputusan Rapat Bersama
 Dll

Peranan Kontrak Menghadapi Perkembangan Bisnis Dalam Dan Luar Negeri


Hukum Kontrak / Perjanjian berperan penting dalam dunia perekonomian / bisnis untuk
memenuhi standar dan dasar hukum dalam menentukan hak dan kewajiban bagi yang
melakukan hubungan / kerjasama dalam lapangan ekonomi / bisnis, baik itu bersifat antar
individu, golongan, badan usaha, dan negara dengan negara internasional dalam hubungan
transaksi lintas bangsa-bangsa.

Menurut saya hukum adalah peraturan atau tatanan wajib yang harus di taati oleh
masyarakat agar tercipta ketertiban dan ketentraman di sekitar masyarakat. Apakah hukum
itu perlu, hukum sangat diperlukan untuk melindungi kepentingan masyarakat. Jika hukum
tidak ada maka kehidupan sosial akan menemui kekacauan dan menimbulkan konflik-konflik
yang akan merugikan banyak orang.
PERTEMUAN 3
ORGANISASI BISNIS

Badan Usaha Badan Hukum


1. Perseroan Terbatas (PT). UU No. 40 Tahun 2007
2. Yayasan UU No. 16 tahun 2001
3. Koperasi UU No. 25 Tahun 1992

Badan Usaha Bukan Badan Hukum


1. Persekutuan Perdata / Maatschap (Pasal 1619 KUHPerdata)
2. Firma (Pasal 16 – 35 KUH Dagang)
3. Perseroan Komanditer / CV (Pasal 19 KUH Dagang)
4. Perusahaan Dagang / Usaha Dagang

Pendapat saya :

Badan usaha berbadan hukum misalnya antara lain: perseroan terbatas, koperasi, yayasan,
badan usaha milik Negara, perseroan, perseroan terbuka, dan perum. Adapun badan usaha
tidak berbadan hukum antara lain usaha perseorangan, persekutuan perdata (maatschap),
firma, persekutuan komanditer (CV).Mengenai harta (permodalan) pada badan usaha
berbadan hukum terpisah dari kekayaan para pendiri/pengurus, sementara harta kekayaan
dalam badan usaha tidak berbadan hukum bercampur dengan harta/kekayaan
pendiri/pengurus.
PERTEMUAN 4
MERGER, KONSOLIDASI, AKUISISI

Restrukturisasi menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Pasal 1 ayat (11) adalah upaya yang dilakukan dalam rangka penyehatan
BUMN sebagai salah satu langkah strategis untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan guna
memperbaiki kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan. Restrukturisasi perusahaan dipandang
dari aspek hukum hanya dapat dilakukan pada badan usahan dengan status badan hukum dalam
hal ini Perseroan Terbatas.

Dalam restrukturisasi perusahaan, dikenal ada 4 (empat) bentuk yaitu penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, dan pemisahan persero. Dalam UndangUndang Nomor 1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas tidak diberikan pengertian mengenai penggabungan, peleburan,
pengambilalihan dan pemisahan perseroan, sedangkan perubahannya yaitu Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, dan pemisahan perseroan sudah diberi arti atau definisi

Akibat Hukum Bagi Perusahaan Yang Melakukan Restrukturisasi Di Indonesia


1. Penggabungan

Berdasar Pasal 1 angka 8 dan Pasal 123 ayat (3) UU PT, jo.Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor
27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas,
Penggabungan menimbulkan beberapa akibat hukum, yang terpenting yaitu:

a. Aktiva dan pasiva perseroan yang menggabungkan diri, karena hukum beralih sepenuhnya
kepada perseroan yang menerima penggabungan.
b. Pemegang saham perseroan yang menggabungkan diri karena hukum menjadi pemegang
saham pada perseroan yang menerima penggabungan.
c. Akibat selanjutnya yang dianggap penting yaitu menyangkut status badan hukum perseroan
yang menggabungkan diri. Dalam hal ini karena hukum perseroan yang menggabungkan diri
lenyap dan berakhir statusnya sebagai badan hukum dan berakhirnya terhitung sejak tanggal
penggabungan mulai berlaku.3

2. Peleburan

Akibat hukum mengenai peleburan lebih dipertegas jangkauannya dalam Pasal 122 ayat (3) UU
PT. Dikatakan dalam hal berakhirnya perseroan yang meleburkan diri:

a. Aktiva dan pasiva perseroan yang meleburkan diri beralih karena hukum kepada pemegang
perseroan hasil peleburan.
b. Pemegang saham perseroan yang meleburkan diri, karena hukum menjadi pemegang saham
perseroan hasil peleburan.
c. Perseroan yang meleburkan diri, berakhir karena hukum terhitung sejak tanggal peleburan
mulai berlaku

3. Pengambilalihan

Berdasar Pasal 125 ayat (3) UU PT perbuatan hukum pengambilalihan tidak mengakibatkan
perseroan yang diambil alih sahamnya, menjadi bubar atau berakhir. Perseroan tersebut tetap
eksis dan valid seperti semula. Hanya pemegang sahamnya yang beralih dari pemegang saham
semula kepada yang mengambil alih. Akibat hukumnya hanya sebatas terjadinya peralihan
pengendalian perseroan kepada pihak yang mengambil alih.

4. Pemisahan Perseroan

Berdasarkan Pasal 135 ayat (2) dan (3) UU PT pemisahan mengakibatkan beralihnya karena
hukum :

a. Seluruh aktiva dan pasiva perseroan yang melakukan pemisahan kepada dua perseroan atau
lebih, atau
b. Bisa juga yang beralih hanya sebagian aktiva dan pasiva kepada satu perseroan atau lebih.

Menurut saya :

merger merupakan bergabungnya beberapa perusahaan jadi satu, konsolidasi adalah


meleburnya beberapa perusahaan jadi perusahaan yang baru, sedangkan akuisisi adalah
perusahaan mengambil alih perusahaan lain untuk menjadi perusahaan yang lebih besar.

Contoh perusahaan merger di Indonesia adalah Bank CIMB Niaga yang merger dengan
perusahaan Bank Lippo, lalu akhirnya memilih melanjutkan usaha dengan nama Bank
CIMB Niaga. Hal itu karena Bank CIMB Niaga yang lebih banyak memiliki saham Bank
Lippo.

Perusahaan yang melakukan konsolidasi juga ada di Indonesia. Dulu terjadi pada tahun
1998. Empat bank yang mengalami krisis keuangan karena krisis moneter pada saat itu
melakukan konsolidasi untuk penyelamatan. Keempat bank itu adalah Bank Bapindo, Bank
Ekspor Impor, Bank BDN, dan Bank Bumi Daya.

Contoh perusahaan di Indonesia yang melakukan akuisisi adalah Danone, perusahaan yang
mengakuisisi Aqua. Kita sekarang tahu bahwa perusahaan induk Aqua adalah Danone, tapi
Aqua tetap menjalankan bisnis dengan menggunakan namanya.
PERTEMUAN 5
MERGER, KONSOLIDASI, AKUISISI

Pengertian perusahaan menurut Pasal 1 huruf b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982


tentang Wajib Daftar Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus-menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam
wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Banyaknya perusahaan di Indonesia menyebabkan daya saing yang tinggi antara perusahaan satu
dengan perusahaan lain. Tidak semua perusahaan mampu mempertahankan eksistensinya, oleh
karena itu salah satu cara yang diambil oleh perusahaan yaitu restrukturisasi. Bentuk-bentuk
restrukturisasi ada 4 (empat), yaitu: penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pemisahan
persero.

Restrukturisasi menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha


Milik Negara (BUMN) Pasal 1 ayat (11) adalah upaya yang dilakukan dalam rangka penyehatan
BUMN sebagai salah satu langkah strategis untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan guna
memperbaiki kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan. Restrukturisasi perusahaan dipandang
dari aspek hukum hanya dapat dilakukan pada badan usahan dengan status badan hukum dalam
hal ini Perseroan Terbatas.

Penggabungan menurut Pasal 1 angka 9 UU PT adalah perbuatan hukum yang dilakukan


oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada
yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena
hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum
Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.

Peleburan menurut Pasal 1 angka 10 UU PT adalah perbuatan hukum yang dilakukan


oleh dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu Perseroan baru
yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan yang meleburkan diri dan
status badan hukum perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum.

Pengambilalihan menurut Pasal 1 angka 11 UU PT adalah perbuatan hukum yang


dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham perseroan
yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut.

Pemisahan Persero menurut Pasal 1 angka 12 UU PT adalah perbuatan hukum yang


dilakukan oleh perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan
pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada dua Perseroan atau lebih atau sebagian aktiva dan
pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada satu Perseroan atau lebih.
PERTEMUAN 6
RUANG LINGKUP HAKI
Pengertian HAKI
Hak Kekayaan Intelektual atau yang biasa disebut dengan HAKI adalah hak yang didapatkan
dari hasil olah pikir manusia untuk dapat menghasilkan suatu produk, jasa, atau proses yang
berguna untuk masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa HAKI adalah hak untuk menikmati
secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam kekayaan
intelektual berupa karya yang dihasilkan oleh kemampuan intelektual manusia.

Istilah HAKI di dapat dari Intellectual Property Right (IPR) yang telah diatur dalam UU Nomor
7 Tahun 1994 mengenai pengesahan WTO.

Fungsi dan Tujuan HAKI

Berikut ini adalah fungsi dan tujuan utama dari diciptakan nya HAKI, antara lain :

 Sebagai perlindungan hukum terhadap pencipta yang dipunyai perorangan ataupun


kelompok atas jerih payahnya dalam pembuatan hasil cipta karya dengan nilai ekonomis
yang terkandung di dalamnya..
 Mengantisipasi dan juga mencegah terjadinya pelanggaran atas HAKI milik orang lain.
 Meningkatkan kompetisi, khususnya dalam hal komersialisasi kekayaan intelektual.
Karena dengan adanya HAKI akan mendorong para pencipta untuk terus berkarya dan
berinovasi, dan bisa mendapatkan apresiasi dari masyarakat.
 Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan strategi penelitian, industri yang
ada di Indonesia

Ruang Lingkup Tentang HAKI

Perlindungan terhadap hak cipta mempunyai dua ruang lingkup yang berbeda, berikut adalah
penjelasan lengkapnya :

 Hak Ekonomi
Hak yang memiliki hubungan dan dampak langsung terhadap ekonomi perusahaan, seperti
hak pengadaan, hak distribusi, hak penyiaran, hak pertunjukan, dan juga hak pinjam
masyarakat.
 Hak atas Ciptaan
Hak yang merujuk langsung terhadap subjek ciptaanya, seperti program komputer, buku,
fotografi, database, dan lainya.
Dasar Hukum Tentang HAKI

Dasar hukum mengenai Hak Kekayaan Intelektual cakupanya cukup luas, berikut adalah
beberapa di antaranya :

 UU Nomor 19/2002 diganti oleh UU No. 28/2014 Tentang Hak Cipta.


Berisi tentang hak cipta, pencipta, perlindungan hak cipta, dan juga ciptaan yang
dilindungi.
 UU Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Paten.
Berisi tentang inventor dan juga pemegang hak paten.
 UU Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek
Berisi tentang merek, merek dagang, merek jasa, merek kolektif, dan jangka waktu
perlindungan terhadap merek.
 UU Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri.
Berisi tentang desain industri, dan jangka waktu perlindungannya.
 UU Nomor 32 Tahun 20000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Berisi tentang desain tata letak, dan juga sirkuit terpadu.
 UU Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang
Berisi tentang rahasia dagang, lingkup rahasia dagang, dan juga perlindungan terhadap
rahasia dagang.
Prinsip HAKI

HAKI memiliki empat prinsip yang sudah diterapkan sejak awal, yaitu :

 Prinsip Ekonomi
HAKI memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang dapat memberikan keuntungan terhadap
pemilik hak cipta.
 Prinsip Kebudayaan
HAKI meningkatkan pengembangan kebudayaan baik dari ilmu pengetahuan maupun
aspek lainya dan meningkatkan taraf kehidupan bagi masyarakat.
 Prinsip Keadilan
HAKI memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak terhadap karya cipta miliknya, dan
tidak dapat dimanfaatkan tanpa izin dari pemilik hak cipta.
 Prinsip Sosial
 HAKI merupakan suatu kesatuan yang dibuat dengan memikirkan keseimbangan antara
kepentingan individu dan juga masyarakat luas.
Jenis Jenis Haki
Secara garis besar Hak atas Kekayaan Intelektual terbagi menjadi dua jenis, yaitu Hak Cipta dan
juga Hak Kekayaan Industri. Berikut adalah detail lebih jelasnya :

Hak Cipta : Hak cipta diberikan khusus kepada para pencipta dan mereka memiliki hak
eksklusif untuk dapat mengumumkan atau memperbanyak hasil ciptaannya. Hak cipta yang
dimaksud adalah yang dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan
kesusasteraan.

Hak Kekayaan Industri : Hak kekayaan industri adalah hak yang melindungi suatu perusahaan
dari berbagai macam plagiarisme dan juga dapat mengatur segala sesuatu dalam lingkungan
industri.

Berikut adalah jenis perlindungannya :

 Paten
Hak paten adalah hak eksklusif yang diberikan kepada orang atau kelompok yang berhasil
memecahkan masalah tertentu dengan sebuah teknologi.
 Merek
Merek merupakan tanda berupa gambar dan nama yang terdiri dari kata, huruf dan angka
yang ditujukan agar menjadi suatu pembeda dalam kegiatan perdagangan produk atau jasa.
 Desain Industri
Desain industri adalah olahan karya mengenai bentuk, komposisi warna dan garis yang
memberikan suatu kesan pada barang.
 Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Sirkuit terpadu merupakan suatu produk jadi atau setengah jadi yang di dalamnya terdapat
banyak elemen-elemen pembentuk yang terintegrasi sehingga menghasilkan fungsi
elektronik..
 Rahasia Dagang
Rahasia dagang merupakan hak informasi yang berkaitan teknologi atau bisnis dan
memiliki nilai ekonomi namun tidak perlu diketahui oleh masyarakat.
 Indikasi Geografis
Hak untuk melindungi suatu produk atau jasa yang menunjukkan daerah asal suatu barang
atau jasa.
Menurut saya :
HAKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual.
Objek yang diatur dalam kekayaan intelektual berupa karya yang dihasilkan oleh
kemampuan intelektual manusia. Contoh HAKI ialah Lagu dan/atau musik dengan atau
tanpa teks kemudian Drama, Drama Musikal serta seni lukis
PERTEMUAN 7
PERATURAN UNDANG-UNDANG TENTANG HAKI
Contoh kasus-kasus HAKI populer yg saya ketahui :

Sengketa Merek Geprek Bensu.

Artis Ruben Onsu kembali digugat terkait merek dagang ayamnya. Kini Ruben Onsu digugat
Rp100 miliar ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait merek I Am Geprek Bensu Sedep
Beneeerrr atau I Am Geprek Bensu. Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)
PN Jakpus yang dikutip detikcom, Senin (11/4/2022), Ruben digugat oleh PT Ayam Geprek
Benny Sujono atau Ayam Geprek Bensu. Penggugat meminta Ruben menghapus merek I AM
GEPREK BENSU SEDEP BENEERRR. Sebab, dinilai memiliki persamaan pada pokoknya
dengan merek Ayam Geprek Bensu milik Benny Sujono. Oleh sebab itu, Benny Sujono
mengajukan petitum:

 Memerintahkan kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia


mencoret pendaftaran merek tersebut dari Daftar Umum Merek, dengan segala akibat
hukumnya dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek.
 Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp
100.000.000.000 yang pembayarannya dilaksanakan dengan seketika dan sekaligus.
 Menghukum Tergugat I untuk menghentikan semua perbuatan yang berkaitan dengan
penggunaan merek "GEPREK BENSU BY RUBEN ONSU atau yang disebut juga I AM
GEPREK BENSU BY RUBEN ONSU" milik Tergugat I, termasuk namun tidak terbatas
kepada perbuatan memproduksi, mengedarkan dan/atau memperdagangkan usaha bisnis
makanan merek "GEPREK BENSU BY RUBEN ONSU atau yang disebut juga I AM
GEPREK BENSU BY RUBEN ONSU" milik Tergugat I, dan perbuatan lainnya.
 Menghukum Tergugat I untuk membayar uang paksa (dwangsom) atas keterlambatannya
melaksanakan putusan ini sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk setiap
hari keterlambatannya, terhitung sejak perkara ini memperoleh putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) sampai seluruh putusan dalam perkara
ini dilaksanakan dengan baik dan penuh.
 Menghukum Tergugat I untuk membayar semua biaya perkara menurut hukum.

Menurut saya :

Hambatan dalam penerapan HAKI di Indonesia diantaranya:

 1.Rendahnya tingkat ekonomi masyarakat mengakibatkan banyaknya karya-karya


intelektual dan industri dibajak demi menyesuaikan kantong masyarakat.
 belum adanya kodifikasi hukum tentang HaKI menyulitkan masyarakat untuk dapat
mengakses informasi yang akurat tentang HaKI.
PERTEMUAN 9-10
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Pengertian Perlindungan Konsumen
Perlindungan konsumen adalah keseluruhan peraturan dan hukum yang mengatur hak dan
kewajiban konsumen dan produsen yang timbul dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya
dan mengatur upaya-upaya untuk menjamin terwujudnya perlindungan hukum terhadap
kepentingan konsumen (Sidobalok 2014:39).

Hal ini dapat bersifat dalam segala transaksi jual beli, secara langsung maupun secara online
seperti yang kini kian marak. Walaupun adanya transaksi yang tidak melalui tatap muka,
konsumen tetap berhak untuk mendapatkan barang yang sesuai dengan pemberitahuan
sebelumnya atau barang yang sesuai dengan yang dijanjikan.

HAK KONSUMEN
Hak sebagai konsumen diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun
1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia yang berlandaskan pada Undang
Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 , dan Pasal 33 yang dapat
diketahui sebagai berikut:

Hak dalam memilih barang

Konsumen memiliki hak penuh dalam memilih barang yang nantinya akan digunakan atau
dikonsumsi. Tidak ada yang berhak mengatur sekalipun produsen yang bersangkutan. Begitu
juga hak dalam meneliti kualitas barang yang hendak dibeli atau dikonsumsi pada nantinya.

Hak mendapat kompensasi dan ganti rugi

Konsumen berhak untuk mendapatkan kompensasi maupun ganti rugi atas kerugian yang
diterimanya dalam sebuah transaksi jual beli yang dilakukan. Apabila tidak adanya kecocokan
dalam gambar maupun kualitas, konsumen berhak melakukan sebuah tuntutan terhadap
produsen.

Hak mendapat barang/jasa yang sesuai

Konsumen berhak untuk mendapat produk dan layanan sesuai dengan kesepakatan yang tertulis.
Sebagai contoh dalam transaksi secara online, apabila terdapat layanan gratis ongkos kirim,
maka penerapannya harus sedemikian. Bila tidak sesuai, konsumen berhak menuntut hak
tersebut.

Hak menerima kebenaran atas segala informasi pasti

Hal yang paling utama bagi para konsumen, guna mengetahui apa saja informasi terkait produk
yang dibelinya. Produsen dilarang menutupi ataupun mengurangi informasi terkait produk
maupun layanannya. Sebagai contoh apabila ada cacat atau kekurangan pada barang, produsen
berkewajiban untuk memberi informasi kepada konsumen.

Hak pelayanan tanpa tindak diskriminasi

Perilaku diskriminatif terhadap konsumen merupakan salah satu bentuk pelanggaran atas hak
konsumen. Pelayanan yang diberikan oleh produsen tidak boleh menunjukkan perbedaan antara
konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya.

ALASAN MENGAPA KONSUMEN BUTUH PERLINDUNGAN


Perlindungan konsumen dibutuhkan untuk menciptakan rasa aman bagi para konsumen dalam
melengkapi kebutuhan hidup. Kebutuhan perlindungan konsumen juga harus bersifat tidak berat
sebelah dan harus adil. Sebagai landasan penetapan hukum, asas perlindungan konsumen diatur
dalam Pasal 2 UUPK 8/1999, dengan penjelasan sebagai berikut:

Asas Manfaat

Konsumen maupun pelaku usaha atau produsen berhak memperoleh manfaat yang diberikan.
Tidak boleh bersifat salah satu dari kedua belah pihak, sehingga tidak ada salah satu pihak yang
merasakan manfaat ataupun kerugian.

Asas Keadilan

Konsumen dan produsen/pelaku usaha dapat berlaku adil dengan perolehan hak dan kewajiban
secara seimbang atau merata.

Asas Keseimbangan

Sebuah keseimbangan antara hak dan kewajiban para produsen dan konsumen dengan mengacu
pada peraturan hukum perlindungan konsumen.

Asas Keamanan dan Keselamatan

Sebuah jaminan hukum bahwa konsumen akan memperoleh manfaat dari produk yang
dikonsumsi/dipakainya dan sebaliknya bahwa produk itu tidak akan mengganggu keselamatan
jiwa dan harta bendanya.

Asas Kepastian Hukum

Sebuah pemberian kepastian hukum bagi produsen maupun konsumen dalam mematuhi dan
menjalankan peraturan hukum dengan apa yang menjadi hak dan kewajibannya. Hal ini
dilakukan tanpa membebankan tanggung jawab kepada salah satu pihak, serta negara menjamin
kepastian hukum.
PENJELASAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN
Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa perlindungan konsumen diperuntukan untuk
pemberian kepastian, keamanan serta keseimbangan hukum antara produsen dan konsumen.
Tujuan dibuatnya perlindungan konsumen dapat dijelaskan dalam dalam Pasal 3 UUPK 8/1999,
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri.


2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses
negatif pemakaian dan/atau jasa.
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntut hak-
haknya sebagai konsumen.
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum
dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.

Perlindungan konsumen adalah hal yang sangat penting atau utama dalam segala transaksi jual
beli. Konsumen dan produsen berhak untuk menerima manfaat yang bersifat tidak merugikan
salah satu pihak. Keterbukaan informasi juga menjadi tolak ukur utama yang dilakukan produsen
terhadap konsumen, guna mendapat kepercayaan maupun kenyaman terhadap konsumen sebagai
pengguna barang atau produk yang dibeli.

Tanggapan saya terkait materi perlindungan Konsumen yaitu berdasarkan pengalaman saya
di sebuah pasar tradisional dimana timbangan penjual sangat mecurigakan, kemudian saya
diam-diam meminta tolong ke penjual lain untuk mencoba menimbang di timbangan
miliknya, alhasil berat barang yg seharusnya 1kg ternyata 0.7kg. Perilaku penjual tersebut
sangat tidak memenuhi kewajiban nya sebagai penjual dan tidak melindungi hak konsumen.
Pada akhirnya saya mengingatkan penjual dan didengar oleh pembeli yang lainnya yang bisa
jadi berdampak pada berkurangnya kepercayaan customer.
PERTEMUAN 11
HUKUM KETENAGAKERJAAN
Pengertian Hukum Ketenagakerjaan
Berikut adalah pendapat beberapa ahli hukum mengenai hukum perburuhan:

1. Menurut Molenaar:

Bagian dari hukum yang berlaku yang pada pokoknya mengatur hubungan antara tenaga kerja
dan pengusaha, antara tenaga kerja dengan tenaga kerja, dan antara tenaga kerja dengan
penguasa.

2. Menurut Mr. M. G. Levenbach:

Hukum yang berkenaan dengan hubungan kerja, dimana pekerjaan itu dilakukan di bawah
pimpinan dan dengan keadaan penghidupan yang langsung bersangkut paut dengan hubungan
kerja itu.

3. Menurut Mr. N. E. H. van Esveld

Hukum yang berkenaan dengan hubungan kerja, dimana pekerjaan itu dilakukan dibawah
pimpinan, tetapi meliputi pula pekerjaan yang dilakukan oleh swa-pekerja yang melakukan
pekerjaan atas tanggung jawab dan resiko sendiri.

Berdasarkan pengertian hukum perburuhan yang diberikan oleh para ahli hukum tersebut, maka
hukum perburuhan setidak-tidaknya mengandung unsur:

1. Himpunan peraturan (baik tertulis maupun tidak tertulis).


2. Berkenaan dengan suatu kejadian/pergistiwa.
3. Seseorang bekerja pada orang lain.
4. Upah.

Menurut Sendjun H. Manulang dalam bukunya menyatakan bahwa, tujuan diadakan hukum
ketenagakerjaan adalah:

1. Untuk mencapai / melaksanakan keadilan sosial bidang ketenagakerjaan.


2. Untuk melindungi tenaga kerja terhadap kekuasaan yang tidak terbatas dari pengusaha,
misalnya dengan membuat atau menciptakan peraturanperaturan yang sifatnya memaksa agar
pengusaha tidak bertindak sewenang-wenang terhadap para tenaga kerja sebagai pihak yang
lemah
PERTEMUAN 12
PENGUPAHAN BURUH / PEKERJA PADA OMNIMBUS LAW

Aturan Pengupahan di Indonesia


Pengupahan diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
Ketenagakerjaan”) Pasal 88-90, yang direvisi melalui Omnibus Law atau UU Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja. Setiap pekerja/buruh berhak atas penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan. Untuk itu, pemerintah pusat menetapkan kebijakan pengupahan yang meliputi:

a. upah minimum;
b. struktur dan skala upah;
c. upah kerja lembur;
d. upah tidak masuk kerja dan/atau tidak melakukan pekerjaan karena alasan tertentu;
e. bentuk dan cara pembayaran upah;
f. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
g. upah sebagai dasar perhitungan atau pembayaran hak dan kewajiban lainnya.

Ketentuan rinci mengenai kebijakan pengupahan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36
Tahun 2021 tentang Pengupahan sebagai aturan turunan UU Cipta Kerja, yang sekaligus
mencabut PP Nomor 78 Tahun 2015.

Struktur dan Skala Upah


Dalam menyusun struktur dan skala upah yang digunakan sebagai pedoman untuk menetapkan
upah, pengusaha perlu memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas, begitu
menurut Pasal 92 UU Ketenagakerjaan yang telah direvisi Omnibus Law. Setelah itu, peninjauan
upah dilakukan oleh pengusaha secara berkala dengan memperhatikan kemampuan perusahaan
dan produktivitas. Ketentuan mengenai struktur dan skala upah dapat dilihat di PP Pengupahan.

Kewajiban Pembayaran Upah

Ketika pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan, maka upah tidak perlu dibayar. Namun, upah
tetap harus dibayarkan jika:

a. pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;


b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga
tidak dapat melakukan pekerjaan;
c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh menikah, menikahkan,
mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan,
suami atau isteri atau anak atau menantu atau orang tua atau mertua atau anggota keluarga
dalam satu rumah meninggal dunia;
d. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajiban
terhadap negara;
e. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan ibadah yang
diperintahkan agamanya;
f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi pengusaha tidak
mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat
dihindari pengusaha;
g. pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat;
h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh atas persetujuan pengusaha;
dan
i. pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.
1. Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama, diatur untuk
melaksanakan pembayaran upah sebagaimana disebutkan di atas.

Perhitungan Upah Pokok


Jika komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya upah pokok
minimal sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.

Sanksi
Pekerja/buruh dapat dikenai denda jika melakukan pelanggaran kesengajaan atau kelalaiannya.
Sebaliknya, jika pengusaha terlambat membayar upah, dapat pula dikenai denda sesuai dengan
persentase tertentu dari upah pekerja/buruh. Pengenaan denda dalam pembayaran upah tersebut
diatur oleh Pemerintah.

Sementara itu, jika perusahaan pailit atau dibekukan karena peraturan perundang-undangan yang
berlaku, maka upah dan hak-hak lainnya dari pekerja/buruh dianggap sebagai utang yang
pelunasannya harus diprioritaskan.

1. Tunjangan Hari Raya


2. Pemberian THR diatur oleh Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.6 Tahun 2016 tentang
Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

menurut saya omnibus law UU Cipta Kerja dapat menyederhanakan persyaratan yang berlapis
dan bertentangan, antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah karena adanya
pengambilan keputusan ekonomi yang lebih terpusat.

Kalangan dunia usaha menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada pemerintah dan DPR
yang telah menyepakati pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU. UU Cipta Kerja dapat
menjawab permasalahan di dunia usaha, terutama terkait aturan yang tumpang tindih dalam
perizinan. Dengan demikian, dapat meningkatkan investasi yang berujung pada penciptaan
lapangan kerja.
PERTEMUAN 13
LEMBAGA PEMBIAYAAN
Pengertian dan Jenis Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang memberikan pembiayaan dengan cara
menyediakan barang modal atau dana melalui sistem angsuran. Berdasar Perpres RI no 9 tahun
2009 tentang lembaga pembiayaan berikut tiga jenis lembaga pembiayaan yaitu:

Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan merupakan lembaga pembiayaan yang dibentuk untuk melaksanakan leasing,
pembiayaan konsumen, anjak piutang serta usaha kartu kredit.

• Leasing adalah bentuk aktivitas usaha dalam bentuk barang modal yang dilakukan
melalui hak opsi ataupun tanpa hak opsi dalam kurun waktu sesuai kesepakatan.
Obyek transaksi menjadi hak milik lembaga pembiayaan selama berlakunya
perjanjian leasing.
• Pembiayaan konsumen merupakan aktivitas pembiayaan dengan menyediakan barang
sesuai kebutuhan (elektronik, kendaraan bermotor, dan rumah) bagi konsumen
dengan cara dicicil.
• Factoring atau anjak piutang merupakan kegiatan pembiayaan berupa pembelian
piutang dagang sebuah perusahaan dalam jangka pendek (termasuk kepengurusan
piutang tersebut). Anjak piutang ini bisa dilakukan baik menggunakan jaminan atau
tidak.
• Usaha kartu kredit adalah aktivitas pembiayaan pembelian barang atau jasa memakai
kartu kredit. Penyediaan kartu kredit ini mengikuti peraturan dari Bank Indonesia.

Perusahaan Modal Ventura


Venture Capital Companyatau Perusahaan modal ventura berfokus pada penyertaan modal suatu
perusahaan (investee company) dalam kurun waktu sesuai kesepakatan tanpa agunan. Risiko
kegagalan bukan pada debitur melainkan berada di tangan pihak perusahaan modal ventura.

Aktivitas perusahaan modal ventura ini termasuk equity participation (penyertaan saham), quasi
equity participation (pembelian obligasi konversi), dan revenue sharing (profit atau pembagian hasil
usaha).

Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur


Dibentuk guna menyediakan dana bagi proyek-proyek infrastruktur, aktivitas perusahaan ini
meliputi direct lending (memberi pinjaman langsung untuk pembiayaan
infrastruktur), refinancing proyek infrastruktur, dan subordinated loans (pinjaman subordinasi).
Selain itu perusahaan pembiayaan infrastruktur dapat melaksanakan credit
enhancement (mendukung kredit) seperti menjamin pembiayaan infrastruktur, advisory
services (jasa konsultasi), equity investment (investasi modal), pencarian swap market pembiayaan
infrastruktur, serta aktivitas penyediaan fasilitas lain seputar pembiayaan infrastruktur dengan
izin dari menteri.

Fungsi Lembaga Pembiayaan


Setelah memahami pengertian lembaga pembiayaan, lalu apa fungsi lembaga pembiayaan
sebagai lembaga keuangan?

Selain berperan penting mendukung perekonomian di tanah air, lembaga pembiayaan dapat
membantu penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Fungsinya meliputi:

• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sejahtera melalui fasilitas penyediaan dana yang


imbal hasilnya tetap menguntungkan pelaku usaha.
• Melindungi masyarakat bawah dari jeratan rentenir yang menyediakan pinjaman dengan
bunga tinggi.
• Lembaga pembiayaan juga dapat mengembangkan infrastruktur dalam bentuk dana talangan
ataupun dana proyek. Pasalnya, tidak semua pengusaha infrastruktur mempunyai cukup
modal untuk membiayai proyek yang besar nilainya.

Contoh Lembaga Pembiayaan


berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan-perusahaan lembaga pembiayaan.

• Perusahaan leasing yang terdaftar di OJK seperti Adira Finance, Otto Summit, BA Finance,
dan Amanah Finance.
• Perusahaan Anjak piutang seperti SG Finance, Aditama Finance, dan PT IFS Capital
Indonesia.
• Perusahaan pembiayaan konsumen seperti PT Adira Quantum Multifinance.
• Perusahaan penerbit kartu kredit seperti bank Mandiri, bank BCA, atau CIMB Niaga.
• Perusahaan modal ventura seperti Fenox Venture Capital, CyberAgent Venture,dan 500
startups.
• Perusahaan pembiayaan infrastruktur seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT
SMI) yang merupakan BUMN.

Pentingkah lembaga pembiayaan ?

menurut saya tentu penting, karena lembaga pembiayaan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sejahtera melalui fasilitas penyediaan dana yang imbal hasilnya tetap
menguntungkan pelaku usaha. Melindungi masyarakat bawah dari jeratan rentenir yang
menyediakan pinjaman dengan bunga tinggi.
PERTEMUAN 14
KONTRAK BISNIS
Kontrak berasal dari istilah perjanjian. Kontrak adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh dua
atau lebih pihak dimana masing-masing pihak yang ada didalamnya dituntut untuk melakukan
satu atau lebih prestasi Sedangkan Bisnis adalah tindakan-tindakan yang mempunyai nilai
komersial. Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian dalam bentuk tertulis dimana substansi
yang disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya bermuatan bisnis.

Syarat- Syarat Sahnya Kontrak


1. Mau sepakat untuk mengikat diri ( berkomitmen)
2. Cakap untk membuat suatu perikatan
3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal

Penyusunan Kontrak
Pra kontrak

• Negoisasi
• Memorandum of Understanding (MoU)
• Studi Kelayakan
• Negoisasi (lanjutan)

Kontrak

• Penulisan naskah awal;


• Perbaikan naskah;
• Penulisan naskah akhir;
• Penandatanganan.

Pascakontrak

• Pelaksanaan;
• Penafsiran;
• Penyelesaian sengketa.

Menurut saya Kontrak berfungsi untuk mencegah dan meminimalisir timbulnya masalah di
kemudian hari. Dengan dibuatnya kontrak, maka masing-masing pihak yang terikat dalam
kontrak dapat mengetahui hak dan juga kewajibannya. Dengan demikian, pelaksanaan suatu
hubungan bisnis dapat berjalan dengan baik dan lancar.
PERTEMUAN 15
REVIEW
Sejarah KUHD ( Kitab Undang-Undang Hukum Dagang)
· Tahun 1673 di Perancis di Bentuk Ordonance Du Commerce
· Tahun 1681 di bentuk Ordonance De La Marine( Hukum Perdagangan melalui laut)
· Tahun 1807 atas kedua Ordonance tersebut di Perancis dibentuk peraturan Hukum Dagang
Perancis yaitu Code De Commerce. Peraturan ini terpisah dari Hukum Perdata Perancis
yaitu Code Civil Das Francais.
· Tahun 1838 Kedua kodifikasi tersebut berlaku di Belanda oleh karena Belanda menjadi
jajahan Perancis. Pada tahun ini juga Pemerintah Belanda berhasil mengesahkan Wetboek
Van Kophandel Nederland(W.v.K. Nederland)
· Tanggal 1 Mei 1843 W.v.K juga diberlakukan di Indonesia ,karena mulai tanggal 1 Mei
1843 Indonesia menmjadi jajahan Belanda.
· Tanggal 17 Agustus 1945 : W.v.K KUHD tetap berlaku di Indonesia. Dasar hukumnya
adalah Pasal II aturan peralihan Undang-Undang Dasar 1945.

Hubungan Hukum Dagang dengan Hukum Perdata ( Pasal 1 KUHD)


Prof.Subekti,SH berpendapat bahwa terdapatnya KUHD disamping KUHS sekarang tidak pada
tempatnya,oleh karena sebenarnya “Hukum Dagang” tidaklah lain daripada “Hukum
Perdata”,dan perkataan “dagang” bukanlah suatu pengertian hukum melainkan suatu pengertian
perekonomian. Seperti telah kita ketahui ,pembagian Hukum Sipil ke dalam KUHS dan KUHD
hanyalah berdasarkan sejarah saja ,yaitu karena dalam Hukum Romawi (yang menjadi sumber
terpenting dari Hukum Perdata Eropa Barat) belum terkenal peraturan-peraturan sebagai yang
sekarang termuat dalam KUHD ,sebab perdagangan antar negara baru mulai berkembang dalam
abad pertengahan. Di Nederland sekarang ini sudah ada aliran yang bertujuan menghapuskan
pemisahan Hukum Perdata dalam dua kitab Undang-Undang itu. Pada beberapa negara lain
seperti Swiss ,tidak terdapat suatu Kitab Undang-Undang Hukum Dagang yang terpisah dari
KUHS. Dahulumemang peraturan –peraturan yang termuat dalam KUHD dimaksudkan hanya
berlaku bagi orang-orang “pedagang “saja.

Arti Perusahaan
Perusahaan (bedrijf) adalah suatu pengertianekonomis yang banyak dipakai dalam
KUHD.Seseorang yang mempunyai sebuah perusahaan disebut Pengusaha. Walaupun di dalam
KUHD menggunakan istilah PERUSAHAAN,namun KUHD sendiri tidaklah memberikan
penafsiran resmi tentang perusahaan ;pihak pembentuk Undang-Undang dalam hal ini
berkehendak menyerahkan penetapan pengertian tentang “perusahaan “ kepada doktrin (dunia
keilmuan dan yurisprodensi).

Anda mungkin juga menyukai