Disusun oleh :
KELOMPOK 14
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya kepada Kami, sehingga Kami dapat menyelesaikan
Makalah Etika Profesi Informatika dengan tema “Sertifikasi Profesi Nasional dan
Internasional” untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Etika Profesi
Informatika (EPI).
Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak penulisan
Makalah ini tidak akan berjalan lancar, dan kami ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah mendukung baik secara moril maupun materil. Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu Kami memohon
maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata Kami berharap semoga Makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi khususnya bagi Kami dan umumnya bagi
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
melayani ketertiban masyarakat dengan profesional yang berupa sikap
hidup dari individu di Bidang Informatika.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diambil permasalahan
yang akan dijadikan pokok pembahasan dalam makalah ini yaitu tentang
Sertifikasi Profesi Nasional dan Internasional dan apa saja yang ada
didalamnya.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah Etika Profesi Informatika (EPI)
dengan tema/judul Sertifikasi Profesi Nasional dan Internasional adalah :
1. Mengetahui apa yang dimaksud sertifikasi profesi nasional dan
internasional.
2. Sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Etika
Profesi Informatika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Sertifikasi
1.1.1. Pengertian
Sertifikasi memiiki pengertian yaitu independen, obyektif, dan tugas
yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area
di teknologi informasi. Sertifikasi TI menunjukkan para
Professional Teknologi Informasi memiliki pengetahuan dan
kompetensi yang dapat dibuktikan. Sertifikasi TI memberikan
keunggulan bersaing bagi perusahaan, khususnya dalam pasar
global karena kemampuan dan pengetahuan Profesional Teknologi
Informasi dan Telekomunikasi telah diuji dan didokumentasikan.
3
1. Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British
Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS),
South East Asian Regional Computer Confederation
(SEARCC).
2. Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh
Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA
(IS Auditing).
3. Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft),
CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat). Biasanya
skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat
spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor
tersebut.
4
2. Certificate of Attainment
Sertifkasi ini atas unit kompetensi yang jenjang jabatannya
berdasarkan kebutuhan pasar.
5
dibutuhkan untuk mengimplementasikan, memaintain, dan
mendeploy aplikasi Web atau desktop berbasis Windows dengan
skala kecil sampai menengah.
6
administrasi database. Pada jenjang ini kandidat yang
berminat juga dapat mengambil ujian tambahan untu untuk
spesialisasi manajemen database Oracle pada lingkungan
sistem operasi Linux.
c. Oracle Certified DBA Master, merupakan jenjang tertinggi
dalam jalur sertifikasi DBA. Seorang OCM adalah seorang
DBA profesional yang sudah teruji dalam menangani
aplikasi dan sistem database yang memiliki karakter mission
critical.
2. Microsoft
Microsoft menawarkan satu jenis sertifikasi untuk penguasaan
teknologi produk database andalannya, Microsoft SQl Server.
Microsoft Certified DBA adalah sertifikasi yang diberikan
sebagai pengakuan kemampuan merancang, mengimplementasi,
dan melakukan administrasi database Microsoft SQl Server.
Untuk mendapatkan sertifikasi MCDBA setiap kandidat harus
lulus tiga ujian inti dan satu ujian pilihan. Ujian inti ini terdiri
dari satu ujian untuk materi administrasi SQL Server, satu ujian
perancangan database SQL Server, dan satu ujian Windows
2000 Sever atau Windows Server 2003. Sebagai tambahan ujian
inti, kandidat harus lulus satu ujian pilihan dalam salah satu
bidang keahlian produk Microsoft. Jenis – Jenis Sertifikasi
Microsoft :
a. MCP (Microsoft Certified Professional), Sertifikasi dasar
yang diperoleh dengan mengambil 1 ujian mengenai
Operating System atau Software Aplikasi.
b. MCDST (Microsoft Certified Desktop Support Technician),
Keahlian dasar untuk mendukung end-user dalam
troubleshooting software dan hardware
c. MCSA (Microsoft Certified System Administrator),
Seorang MCSA mempunyai keahlian untuk mengelola,
7
mengimplementasi, dan troubleshooting pada platform
Windows 2000 termasuk Windows.NET Server.
d. MCSE (Microsoft Certified System Engineer), Sertifikasi
MCSE cocok untuk System Engineer, Technical Support
Engineer, Network Analyst, Technical Consultant, dll.
e. MCAD (Microsoft Certified Application Developer).
MCAD ditujukan bagi Analysts/Programmer atau Software
Application Specialist.
f. MCSD (Microsoft Certified Solution Developer). MCSD
ditujukan bagi para professional yang hendak dan sedang
bekerja mendesain dan membangun solusi bisnis tingkat
enterprise dengan menggunakan Development Tools
Microsoft, platform dalam framework Microsoft .NET.
g. MCDBA (Microsoft Certified Database Administrator),
Sertifikasi MCDBA ditujukan untuk professional IT yang
hendak dan sedang bekerja dalamimplementasi dan
administrasi SQL Server.
h. Microsoft Certified Trainers ( MCT ).
i. Microsoft Office Specialists ( Office Specialist ) adalah
sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft.
Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global
untuk validasi keahlian dalam menggunakan Microsoft
Office dalam meningkatkan produktivitas kerja. Fokus dari
sertifikasi Office Specialist adalah mengevaluasi
pemahaman menyeluruh terhadap program-program
Microsoft Office dan Microsoft Project, kemampuan untuk
menggunakan feature-feature advanced, dan kemampuan
untuk mengintegrasikan program-program Office dengan
software lain.
8
1.3.4. Sertifikasi untuk Office
Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office Specialist) adalah
sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini
merupakan sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian
dalam menggunakan Microsoft Office dalam meningkatkan
produktivitas kerja.
9
Selain tiga jenjang umum tersebut, Cisco juga memiliki jalur
spesialisasi, seperti network design, security, dan business
networking. Beberapa jenis sertifikasi untuk jalur spesialisasi ini di
antaranya :
1. Cisco Certified Designing Associate (CCDA).
2. Cisco Certified Designing Professional (CCDP).
3. Cisco Security Specialist 1 (CSS1).
10
1.3.7. Sertifikasi Di Bidang Internet
CIW Associates adalah sertifikasi yang menguji penguasaan dasar
teknologi Internet, seperti Web browser, FTP dan e-mail, Web page
authoring menggunakan XHTML, dasar-dasar infrastuktur jaringan,
dan manajemen proyek. Sertifikasi ini ditujukan bagi mereka yang
bekerja sebagai business development, advertising, dan sales.
Jenjang berikutnya adalah CIW Profesional dan CIW Master. Untuk
menjadi mendapat gelar master terdapat empat pilihan jalur
spesialisasi, yaitu Master CIWDesigner, Master CIW Administrator,
Master CIW Web Site Manager, dan Master CIW Enterprise
Develper. Masing-masing jalur memiliki pilihan spesialisasi yang
harus ditempuh. Sebelum mencapai tingkat master, Anda dapat
meraih gelar CIW Profesional jika bisa melewati ujian CIW
Associate dan salah satu spesialisasi yang dari empat jalur yang
tersedia tersebut. Selain jalur tersebut, CIW juga memiliki beberapa
pilihan sertifikasi khusus, seperti CIW Security Analist dan CIW
Web Developer.
11
1.4. Contoh Sertifikasi Nasional Dan Internasional
1.4.1. Nasional
1. Sertifikasi sistem manajemen mutu,
2. Sertifikasi sistem manajemen lingkungan,
3. Sertifikasi produk,Sertifikasi ekolabel
4. Sertifikasi sistem HACCP
1.4.2. Internasional
1. Adobe Certification Testing
2. Avaya Certification Testing
3. CompTIA Certification Testing
4. LPI (Linux Professional Institute) Certification Testing
5. MySQL Certification Testing
6. Novell Certification Testing
7. Sun Academic Initiative Certification
8. SAP Certification Testing
9. VERITAS Certification Testing
12
3) Mencapai kesetaraan sertifikasi Profesi Telematika di
seluruh dunia.
13
d. Menerbitkan Sertifikasi Kompetensi dibidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi
e. Memiliki tanggung jawab teknis dan administrasi atas
implementasi, pembinaan dan pengembangan standar
kompetensi Kerja dan sertifikasi kompetensi
f. Kegiatan kerja merujuk kepada Sertifikat ISO 17024
5. Standar Kompetensi
Spesifikasi performance yang ditetapkan oleh Industri yang
mencakup keterampilan, pengetahuandan sikap yang
disyaratkan untuk dapat bekerja secara efektif. Standar
Kompetensi terdiri atas elemen-elemen kriteria unjuk kerja dan
rentang variabel serta petunjuk pengumpulan bukti.
a. Elemen Kompetensi
Kompetensi kerja memiliki 3 elemen penting yakni
ketrampilan, pengetahuan, dan sikap. Perpaduan yang
harmonis antara ketiga elemen ini menghasilkan tenaga
kerja yang kompeten.
c. Standar Kompetensi Yang Berlaku Secara Nasional
Pemerintah telah menyusun Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) yang disusun dari berbagai
kalangan dan berlaku secara nasional. SKKNI ini menjadi
14
landasan sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan LSP
Telematika.
6. SKKNI
Suatu pernyataan yang disetujui secara nasional mengenai
keterampilan, pengetahuan, sikap standar unjuk kerja seorang
profesioanl yang disyaratkan di suatu perusahaan. Selain itu
SKKNI juga menjadi landasan dalam pembuatan materi uji
kompetensi.
1.5.2. LSP-TIK
LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP
(Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor
19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses pembuktian bahwa
seorang tenaga yang profesional benar-benar kompeten dalam
bidang kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut
mendapatkan pengakuan Kompetensi profesi yang dimilikinya baik
secara Nasional ataupun Internasional.
15
maupun BNSP. Contoh ciri – ciri profesionalisme di bidang IT
adalah Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang
ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada
pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
1. Asosiasi profesional
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki
persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
1. Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang
lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
2. Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama
pengetahuan teoretis.
3. Pelatihan institutional
4. Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional
juga dipersyaratkan.
5. Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi
sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa
dipercaya.
6. Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
7. Kode etik
16
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang
melanggar aturan.
8. Mengatur diri
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri
tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka
yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang
berkualifikasi paling tinggi.
9. Layanan publik dan altruisme
Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik,
seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan
masyarakat.
10. Status dan imbalan yang tinggi
Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi,
prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal
tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang
mereka berikan bagi masyarakat.
Ada 3 hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi yang bersangkutan(kalanggansocial).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak
diluarorganisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi.
17
2. Tidak menyebarkan informasi yang memiliki tendensi
menyinggung masalah suku, agama dan ras (SARA).
3. Tidak menyebarkan informasi yang berisi instruksi untuk
melakukan perbuatan melawan hukum(illegal).
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-
anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling
bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap
kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila
mempergunakan script, program, tulisan, gambar/ foto, animasi,
suara atau bentuk.
7. materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri
bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan
keberatan serta bertanggungjawab.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku
dimasyarakat Internet.
Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik
(Code of conduct) profesi adalah :
1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung
jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam
menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka
menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan.
3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau
nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan
kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu.
4. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan
pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian
standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan
menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
18
5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan
dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan
hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar
kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk
organisasi profesinya.
19
4. Menetapkan dan mempromosikan standar pengetahuan ICT bagi
anggota.
5. Mempromosikan perumusan kebijakan yang efektif pada ICT dan
hal-hal yang terkait.
6. Memperluas pengetahuan dan pemahaman ICT dalam komunitas.
7. Mempromosikan manfaat dari keanggotaan Lembaga dan
mempromosikan manfaat dari mempekerjakan anggota Lembaga.
20
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Pada dasarnya sertifikasi nasional maupun internasional dibidang IT
merupakan sebuah media yang di gunakan sebagai alat untuk
memenuhi sebuah tuntutan dalam sebuah dunia kerja di mana
sertifikasi itu terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan bidang
keahian seperti :
1. Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman
2. Sertifikasi untuk Database
3. Sertifikasi untuk Office
4. Sertifikasi di Bidang Jaringan
5. Sertifikasi di Bidang Computer Graphics dan Multimedia
1.2. Saran
Bagi seorang IT hendaklah benar-benar memiliki kompetensi yang
sesuai dengan tujuan sertifikasi. Karena untuk mendapatkan sebuah
profesi itu harus memilki kemampuan dengan melakukan sertifikasi
nasional atau internasional dari berbagai bidang keahliannya.
21