Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“ETIKA PROFESI INFORMATIKA”

(SERTIFIKASI PROFESI NASIONAL DAN INTERNASIONAL)

Disusun oleh :

KELOMPOK 14

1. TIO FAJAR NUGRAHA


2. TIA SETIANINGSIH
3. NONO SETIYANA

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI JENJANG S1

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS KUNINGAN
2019
KATE PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya kepada Kami, sehingga Kami dapat menyelesaikan
Makalah Etika Profesi Informatika dengan tema “Sertifikasi Profesi Nasional dan
Internasional” untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Etika Profesi
Informatika (EPI).

Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak penulisan
Makalah ini tidak akan berjalan lancar, dan kami ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah mendukung baik secara moril maupun materil. Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu Kami memohon
maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata Kami berharap semoga Makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi khususnya bagi Kami dan umumnya bagi
pembaca.

Kuningan, Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................... .................. i


DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Permasalahan ................................................................................... 2
1.3. Tujuan ............................................................................................. 2
1.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
1.1. Sertifikasi ........................................................................................ 3
1.2. Profesi Yang Memerlukan Sertifikasi TI ........................................ 4
1.3. Jenis-jenis Sertifikasi di Bidang TI ................................................. 4
1.4. Contoh Sertifikasi Nasional dan Internasional ................................ 12
1.5. Lembaga Sertifikasi Nasional ......................................................... 12
1.6. Lembaga Sertifikasi Internasional ................................................... 19
BAB III PENUTUP
1.1. Kesimpulan ..................................................................................... 21
1.2. Saran ................................................................................................ 21
LAMPIRAN .......................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Etika atau etik yang berarti adat, watak, atau kesusilaan yang berasal dari
kata ethos. Etika merupakan sesuatu yang berkaitan dengan moral, yang
mana etika berhubungan dengan kelompok dan individu yang di miliki oleh
orang tersebut untuk melihat apakah individu tersebut mempunyai nilai
tanggung jawab, perilaku baik, buruk, salah dan benar. Etika ialah
menentukan sifat manusia dalam kehidupan nya, yang membahas tentang
norma dan nilai suatu individu atau kelompok.

Profesi merupakan keahlian yang di miliki seseorang. Yang mana keahlian


dari masing – masing orang berbeda. Jadi profesi itu berguna untuk
menafkahi hidup dan menghasilkan sesuatu yang mana profesi di kerjakan
sebagai salah satu aktivitas pokok pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Jadi profesi ialah suatu pekerjaan yang di lakukan seseorang dengan
cara di peroleh dari jalur pengalaman atau pendidikan dan merupakan
sumber utama untuk memenuhi keperluan hidup.

Informatika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta


berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi.
Disiplin ilmu ini mencakup beberapa macam bidang, termasuk di dalamnya:
sistem informasi, ilmu komputer, ilmu informasi, teknik komputer dan
aplikasi informasi dalam sistem informasi manajemen. Secara umum
informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem
yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil
pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.

Etika Profesi Informatika merupakan suatu hal yang membantu pelaksana


untuk menjadi seseorang yang profesional atau pelaksanaan tugas yang
memiliki kewajiban terhadap masyarakat dalam rangka pelayanan dan

1
melayani ketertiban masyarakat dengan profesional yang berupa sikap
hidup dari individu di Bidang Informatika.

Sertifikasi Profesional adalah suatu penetapan yang diberikan oleh suatu


organisasi profesional kepada seseorang yang menunjukkan bahwa orang
tersebut mampu untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas atau
mempunyai keahlian yang spesifik. Dimana sertifikasi ini juga harus dan
mesti diperbahurui secara berkala oleh seseorang tersebut serta hanya
berlaku sampai dengan periode tertentu saja.

1.2. Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diambil permasalahan
yang akan dijadikan pokok pembahasan dalam makalah ini yaitu tentang
Sertifikasi Profesi Nasional dan Internasional dan apa saja yang ada
didalamnya.

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah Etika Profesi Informatika (EPI)
dengan tema/judul Sertifikasi Profesi Nasional dan Internasional adalah :
1. Mengetahui apa yang dimaksud sertifikasi profesi nasional dan
internasional.
2. Sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Etika
Profesi Informatika.

1.4. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk menyelesaikan pembuatan
makalah ini yaitu dengan cara mencari referensi-referensi yang berada di
Internet.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Sertifikasi
1.1.1. Pengertian
Sertifikasi memiiki pengertian yaitu independen, obyektif, dan tugas
yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area
di teknologi informasi. Sertifikasi TI menunjukkan para
Professional Teknologi Informasi memiliki pengetahuan dan
kompetensi yang dapat dibuktikan. Sertifikasi TI memberikan
keunggulan bersaing bagi perusahaan, khususnya dalam pasar
global karena kemampuan dan pengetahuan Profesional Teknologi
Informasi dan Telekomunikasi telah diuji dan didokumentasikan.

1.1.2. Keuntungan Sertifikasi


Sertifikasi memiliki keuntungan sebagai berikut :
1. Membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan.
2. Meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata
pemberi kerja.
3. Meningkatkan posisi.
4. Reputasi bagi yang sudah bekerja.
5. Meningkatkan kompetensi dengan tenaga-tenaga TI dari
mancanegara.

1.1.3. Tujuan Sertifikasi


Sertifikasi memiliki tujuan diantaranya :
1. Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi.
2. Membentuk standar kerja TI yang tinggi.
3. Pengembangan profesional yang berkesinambungan.

1.1.4. Model Sertifikasi Profesional


Ada 3 model sertifikasi profesional, yaitu :

3
1. Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British
Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS),
South East Asian Regional Computer Confederation
(SEARCC).
2. Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh
Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA
(IS Auditing).
3. Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft),
CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat). Biasanya
skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat
spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor
tersebut.

1.2. Profesi yang Memerlukan Sertifikasi TI


Adapun profesi yang memerlukan sertifikasi TI, yaitu :
1. Profesional ICT (operator, administrator, developer, engineer,
specialist).
2. Akademisi ICT (trainer, lecturer, instructor and teacher).
3. Manager dan Supervisor ICT.Semua pihak yang terlibat dalam
pengembangan TI dan telekomunikasi.

1.3. Jenis – Jenis Sertifikasi di Bidang IT


1.3.1. Sertifikasi Nasional
Terdapat dua jenis Sertifikat yang diterbitkan oleh LSP Telematika,
kedua jenis sertifikat tersebut disusun berdasarkan SKKNI, yaitu :
1. Certificate of Competence
Sertifikasi ini berdasarkan level kualifikasi dan jenjang jabatan
sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI). Certificate of Competence
(Sertifikat Kompetensi) merupakan bukti pengakuan atas
kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi dari
suatu bidang keahlian kerja.

4
2. Certificate of Attainment
Sertifkasi ini atas unit kompetensi yang jenjang jabatannya
berdasarkan kebutuhan pasar.

1.3.2. Sertifikasi Internasional


1. Java
Pengunaan bahasa Java dalam pembuatan aplikasi terus
menunjukkan peningkatan. Secara pasti bahasa pemrograman
Java mulai merebut pangsa pasar yang dulunya diisi oleh bahasa-
bahasa seperti COBOL, Cobol, Visual Basic, C, System/390
Assembler dan SmallTalk. Tentunya hal ini diikuti dengan
semakin tingginya kebutuhan akan tenaga profesional yang
menguasai bahasa pemrograman Java. Sertifikasi Java dapat
dimanfaatkan oleh paling tidak empat segmen :
a. Pertama, mereka yang ingin melakukan transisi karier dari
posisi nonteknis ke pengembangan aplikasi dan software.
b. Kedua, mereka yang sudah bergerak dalam bidang TI dan
berniat untuk melakukan perpindahan posisi di perusahaan
tempat mereka bekerja.
c. Konsultan Java yang ingin memvalidasi keterampilan
mereka dan meningkatkan kredibilitas mereka di mata klien.
d. Keempat adalah para profesional TI yang sedang
memikirkan untuk pindah perusahaan.
2. Microsoft.net
Untuk para developer ada dua jenis sertifikat yang ditawarkan
oleh Microsoft sebagai pengakuan atas keahlian dalam
pengetahuan dan keterampilan Microsoft .Net : Microsoft
Certification Application Developer (MCAD) dan Microsoft
Certified Solution Developer (MCSD).
Sertifikasi MCAD dibuat oleh Microsoft sebagai respon
terhadap kebutuhan industri akan sebuah sertifikasi yang
memungkinkan mereka untuk menunjukkan keterampilan yang

5
dibutuhkan untuk mengimplementasikan, memaintain, dan
mendeploy aplikasi Web atau desktop berbasis Windows dengan
skala kecil sampai menengah.

Sertifikat MCSD merupakan salah satu sertifikat TI dengan


reputasi yang dikenal baik di kalangan industri. Dengan
mengantongi sertifikat MCSD, seseorang dianggap telah mampu
mendemonstrasikan kemampuan yang dibutuhkan untuk
memimpin sebuah organisasi dalam proses perancangan,
implementasi, dan administrasi dari suatu solusi bisnis dengan
menggunakan produk Microsoft.

1.3.3. Sertifikasi Untuk Database


1. Oracle
Untuk memenuhi kebutuhan industri akan berbagai spesialisasi
keahlian dalam menggunakan teknologi Oracle, Oracle saat ini
menawarkan tiga jenis sertifikasi Oracle. Setiap jalur sertifikasi
dirancang untuk menguji penguasaan pengetahuan dan
keterampilan dalam menggunakan teknologi Oracle untuk suatu
bidang kerja tertentu seperti developer, administrator, atau Web
server administrator. Oracle Certified DBA adalah sertifikasi
yang menguji penguasaan teknologi dan solusi Oracle dalam
menjalankan peran sebagai administrator database. Pada jalur
sertifikasi ini terdapat tiga jenjang sertifikasi sebagai berikut :
a. Oracle Certified DBA Associate, dengan sertifikasi pada
jenjang ini sesorang dianggap memiliki pengetahuan dasar
yang memungkinkan mereka bekerja sebagai anggota junior
dalam sebuah tim yang terdiri dari administrator database
atau pengembang aplikasi.
b. Oracle Certified DBA Professional, sertifikasi ini ditujukan
bagi pemegang sertifikasi jenjang Associate yang ingin
meningkatkan penguasaan teknologi Oracle dalam

6
administrasi database. Pada jenjang ini kandidat yang
berminat juga dapat mengambil ujian tambahan untu untuk
spesialisasi manajemen database Oracle pada lingkungan
sistem operasi Linux.
c. Oracle Certified DBA Master, merupakan jenjang tertinggi
dalam jalur sertifikasi DBA. Seorang OCM adalah seorang
DBA profesional yang sudah teruji dalam menangani
aplikasi dan sistem database yang memiliki karakter mission
critical.
2. Microsoft
Microsoft menawarkan satu jenis sertifikasi untuk penguasaan
teknologi produk database andalannya, Microsoft SQl Server.
Microsoft Certified DBA adalah sertifikasi yang diberikan
sebagai pengakuan kemampuan merancang, mengimplementasi,
dan melakukan administrasi database Microsoft SQl Server.
Untuk mendapatkan sertifikasi MCDBA setiap kandidat harus
lulus tiga ujian inti dan satu ujian pilihan. Ujian inti ini terdiri
dari satu ujian untuk materi administrasi SQL Server, satu ujian
perancangan database SQL Server, dan satu ujian Windows
2000 Sever atau Windows Server 2003. Sebagai tambahan ujian
inti, kandidat harus lulus satu ujian pilihan dalam salah satu
bidang keahlian produk Microsoft. Jenis – Jenis Sertifikasi
Microsoft :
a. MCP (Microsoft Certified Professional), Sertifikasi dasar
yang diperoleh dengan mengambil 1 ujian mengenai
Operating System atau Software Aplikasi.
b. MCDST (Microsoft Certified Desktop Support Technician),
Keahlian dasar untuk mendukung end-user dalam
troubleshooting software dan hardware
c. MCSA (Microsoft Certified System Administrator),
Seorang MCSA mempunyai keahlian untuk mengelola,

7
mengimplementasi, dan troubleshooting pada platform
Windows 2000 termasuk Windows.NET Server.
d. MCSE (Microsoft Certified System Engineer), Sertifikasi
MCSE cocok untuk System Engineer, Technical Support
Engineer, Network Analyst, Technical Consultant, dll.
e. MCAD (Microsoft Certified Application Developer).
MCAD ditujukan bagi Analysts/Programmer atau Software
Application Specialist.
f. MCSD (Microsoft Certified Solution Developer). MCSD
ditujukan bagi para professional yang hendak dan sedang
bekerja mendesain dan membangun solusi bisnis tingkat
enterprise dengan menggunakan Development Tools
Microsoft, platform dalam framework Microsoft .NET.
g. MCDBA (Microsoft Certified Database Administrator),
Sertifikasi MCDBA ditujukan untuk professional IT yang
hendak dan sedang bekerja dalamimplementasi dan
administrasi SQL Server.
h. Microsoft Certified Trainers ( MCT ).
i. Microsoft Office Specialists ( Office Specialist ) adalah
sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft.
Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global
untuk validasi keahlian dalam menggunakan Microsoft
Office dalam meningkatkan produktivitas kerja. Fokus dari
sertifikasi Office Specialist adalah mengevaluasi
pemahaman menyeluruh terhadap program-program
Microsoft Office dan Microsoft Project, kemampuan untuk
menggunakan feature-feature advanced, dan kemampuan
untuk mengintegrasikan program-program Office dengan
software lain.

8
1.3.4. Sertifikasi untuk Office
Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office Specialist) adalah
sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini
merupakan sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian
dalam menggunakan Microsoft Office dalam meningkatkan
produktivitas kerja.

1.3.5. Sertifikasi di Bidang Jaringan


Sertifikasi yang paling populer di bidang jaringan adalah sertifikasi
Cisco. Memang bukan rahasia bahwa Cisco merupakan pemegang
pangsa pasar terbesar di bidang jaringan sampai saat ini. Selain
sertifikasi Cisco, sertifikasi di bidang jaringan yang juga cukup
populer adalah sertifikasi yang diberikan oleh CompTIA, Novell,
dan Solaris, adapun jenjang sertifikasi Cisco secara umum meliputi:
1. Cisco Certified Network Associate (CCNA), merupakan fondasi
awal untuk menapaki jenjang sertifikasi yang lain. Pemegang
sertifikasi ini diharapkan sudah profesional dalam hal
menginstall, mengkonfigurasi, dan mengoperasikan jaringan
LAN atau WAN untuk jaringan kecil (100 client/PC atau
kurang).
2. Cisco Certified Network Professional (CCNP), Pada jenjang ini
pemegang sertifikasi dianggap telah ahli dalam hal menginstall,
mengkonfigurasi, serta memecahkan permasalahan LAN atau
WAN dengan skala yang lebih luas (100 -500 client/PC). Untuk
mencapai jenjang ini peserta harus mengikuti empat jenis ujian,
seperti membangun internetwork, multilayer switch network,
remote accessnetwork, dan troubleshooting.
3. Cisco Certified Internetworking Expert (CCIE), merupakan
jenjang tertinggi dalam jalur sertifikasi Cisco yang artinya
pemangang sertifikasi ini telah mampu mengelola dan
menangani berbagai permasalahan dalam jaringan sampai
skalaenterprise.

9
Selain tiga jenjang umum tersebut, Cisco juga memiliki jalur
spesialisasi, seperti network design, security, dan business
networking. Beberapa jenis sertifikasi untuk jalur spesialisasi ini di
antaranya :
1. Cisco Certified Designing Associate (CCDA).
2. Cisco Certified Designing Professional (CCDP).
3. Cisco Security Specialist 1 (CSS1).

1.3.6. Sertifikasi di Bidang Computer Graphics dan Multimedia


Peluang karier di bidang Computer Graphics dan Multimedia sangat
luas, mulai dari designer, art director, web designer, editor,
multimedia artist, visualizer, visualeffect artist, dan banyak lagi.
Beberapa vendor yang mengeluarkan sertifikasi di bidang ini adalah
Adobe, Macromedia, Autodesk, dan Maya.
1. Sertifikasi yang dimiliki Adobe :
ACE (Adobe Certified Expert), ACE ditujukan untuk para
Graphics Designer, Web Designer, Developer, dan profesional
bisnis yang ingin menunjukkan kemampuan mereka dalam
memahami produk Adobe. Seseorang yang memperoleh
sertifikasi ACE artinya mampu mendemonstrasikan keahliannya
menggunakan satu atau lebih produk dari Adobe. Sertifikasi
Adobe yang banyak digunakan industri adalah di bidang desktop
publishing yang meliputi aplikasi Photoshop, Illustrator, dan
InDesign. Serta di bidang digital video meliputi aplikasi
Premiere dan After Effect.
2. Macromedia memiliki sertifikasi yang menunjukkan
kemampuan seseorang telah menguasai satu atau lebih produk
dari Macromedia. Sertifikasi yang dimiliki Macromedia :
a. Certified Macromedia Flash MX Developer.
b. Certified Macromedia Flash MX Designer.
c. Certified ColdFusion MX Developer.
d. Certified Dreamweaver MX Developer.

10
1.3.7. Sertifikasi Di Bidang Internet
CIW Associates adalah sertifikasi yang menguji penguasaan dasar
teknologi Internet, seperti Web browser, FTP dan e-mail, Web page
authoring menggunakan XHTML, dasar-dasar infrastuktur jaringan,
dan manajemen proyek. Sertifikasi ini ditujukan bagi mereka yang
bekerja sebagai business development, advertising, dan sales.
Jenjang berikutnya adalah CIW Profesional dan CIW Master. Untuk
menjadi mendapat gelar master terdapat empat pilihan jalur
spesialisasi, yaitu Master CIWDesigner, Master CIW Administrator,
Master CIW Web Site Manager, dan Master CIW Enterprise
Develper. Masing-masing jalur memiliki pilihan spesialisasi yang
harus ditempuh. Sebelum mencapai tingkat master, Anda dapat
meraih gelar CIW Profesional jika bisa melewati ujian CIW
Associate dan salah satu spesialisasi yang dari empat jalur yang
tersedia tersebut. Selain jalur tersebut, CIW juga memiliki beberapa
pilihan sertifikasi khusus, seperti CIW Security Analist dan CIW
Web Developer.

1.3.8. Sertifikasi Novell


Jenis-jenis Sertifikasi Novell, yaitu :
1. Novell Certified Linux Professional ( Novell CLP ).
2. Novell Certified Linux Enginer ( Novell CLE ).
3. Suse Certified Linux Professional ( Suse CLP ).
4. Master Certified Novell Engineer ( MCNE ).

1.3.9. Sertifikasi Lotus


Jenis-jenis Sertifikasi Lotus :
1. Certified Lotus Specialist (CLS).
2. Certified Lotus Professional Application Development (CLP
AD).
3. Certified Lotus Professional System Administration (CLP SA).

11
1.4. Contoh Sertifikasi Nasional Dan Internasional
1.4.1. Nasional
1. Sertifikasi sistem manajemen mutu,
2. Sertifikasi sistem manajemen lingkungan,
3. Sertifikasi produk,Sertifikasi ekolabel
4. Sertifikasi sistem HACCP

1.4.2. Internasional
1. Adobe Certification Testing
2. Avaya Certification Testing
3. CompTIA Certification Testing
4. LPI (Linux Professional Institute) Certification Testing
5. MySQL Certification Testing
6. Novell Certification Testing
7. Sun Academic Initiative Certification
8. SAP Certification Testing
9. VERITAS Certification Testing

1.5. Lembaga Sertifikasi Nasional


1.5.1. LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi Telematika)
1. Visi dan Misi LSP
a. Visi LSP Telematika
Tersedianya tenaga kerja yang kompeten dan bersertifikasi,
di bidang telematika di tingkat nasional maupun
Internasional.
b. Misi LSP Telematik
1) Meningkatkan kompetensi SDM melalui sertifikasi
profesi di bidang Telematika berdasarkan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
2) Menyediakan informasi tentang SDM yang kompeten
dan bersertifikat di bidang Telematika untuk kebutuhan
SDM secara nasional dan internasional.

12
3) Mencapai kesetaraan sertifikasi Profesi Telematika di
seluruh dunia.

2. Dasar Hukum LSP


a. Undang-Undang RI N0. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, pasal 18
b. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 61
c. Undang-Undang RI No. 15 Tahun 1984 tentang
Perindustrian (Lembaran Negara tahun 1984 No. 22,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274)
d. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
e. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Latihan Kerja Nasional
f. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor: KEP-96A/MEN/VI/2004
tentang Pedoman Penyiapan dan Akreditasi Lembaga
Sertifikasi Profesi
g. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor: KEP-149/MEN/V/2005
tentang akreditasi LSP Telematika
h. Akta Notaris Buntario Tigris Darmawang, SH No. 54
tanggal 07 Maret 2005
i. Surat Keputusan BNSP Nomor KEP-16A/BNSP/III/2006
tentang Lisensi Kepada Lembaga Sertifikasi Profesi

3. Tugas LSP Telematika


a. Mengembangkan Standar Kompetensi Kerja
b. Membuat materi uji kompetensi
c. Pelaksana akreditasi Tempat Uji Kompetensi (TUK)

13
d. Menerbitkan Sertifikasi Kompetensi dibidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi
e. Memiliki tanggung jawab teknis dan administrasi atas
implementasi, pembinaan dan pengembangan standar
kompetensi Kerja dan sertifikasi kompetensi
f. Kegiatan kerja merujuk kepada Sertifikat ISO 17024

4. Asosiasi Yang Mempelopori Berdirinya LSP Telematika


a. MASTEL
b. APJII
c. ASPILUKI
d. APKOMINDO
e. APTIKOM
f. FTII
g. IPKIN

5. Standar Kompetensi
Spesifikasi performance yang ditetapkan oleh Industri yang
mencakup keterampilan, pengetahuandan sikap yang
disyaratkan untuk dapat bekerja secara efektif. Standar
Kompetensi terdiri atas elemen-elemen kriteria unjuk kerja dan
rentang variabel serta petunjuk pengumpulan bukti.
a. Elemen Kompetensi
Kompetensi kerja memiliki 3 elemen penting yakni
ketrampilan, pengetahuan, dan sikap. Perpaduan yang
harmonis antara ketiga elemen ini menghasilkan tenaga
kerja yang kompeten.
c. Standar Kompetensi Yang Berlaku Secara Nasional
Pemerintah telah menyusun Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) yang disusun dari berbagai
kalangan dan berlaku secara nasional. SKKNI ini menjadi

14
landasan sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan LSP
Telematika.

6. SKKNI
Suatu pernyataan yang disetujui secara nasional mengenai
keterampilan, pengetahuan, sikap standar unjuk kerja seorang
profesioanl yang disyaratkan di suatu perusahaan. Selain itu
SKKNI juga menjadi landasan dalam pembuatan materi uji
kompetensi.

7. Sertifikat Yang Dikeluarkan LSP Telematika


Ada dua jenis sertifikat yakni :
a. Certificate of Competence.
b. Certificate of Attainment.

1.5.2. LSP-TIK
LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP
(Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor
19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses pembuktian bahwa
seorang tenaga yang profesional benar-benar kompeten dalam
bidang kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut
mendapatkan pengakuan Kompetensi profesi yang dimilikinya baik
secara Nasional ataupun Internasional.

Pembuktian kompetensi yang dilakukan oleh LSP TIK berdasarkan


Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang
merupakan rumusan kemampuan profesi seseorang yang mencakup
seluruh aspek yang diperlukan untuk menentukan kompetensi
seseorang, misalnya pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap.
Seseorang yang sudah dinyatakan kompeten harus member laporan
kepada LSP TIK minimal satu tahun satu kali, sehingga kompetensi
pada profesionalismenya tetap tercatat dan diakui oleh LSP TIK

15
maupun BNSP. Contoh ciri – ciri profesionalisme di bidang IT
adalah Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang
ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada
pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
1. Asosiasi profesional
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki
persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
1. Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang
lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
2. Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama
pengetahuan teoretis.
3. Pelatihan institutional
4. Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional
juga dipersyaratkan.
5. Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi
sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa
dipercaya.
6. Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
7. Kode etik

16
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang
melanggar aturan.
8. Mengatur diri
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri
tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka
yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang
berkualifikasi paling tinggi.
9. Layanan publik dan altruisme
Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik,
seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan
masyarakat.
10. Status dan imbalan yang tinggi
Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi,
prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal
tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang
mereka berikan bagi masyarakat.

Ada 3 hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi yang bersangkutan(kalanggansocial).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak
diluarorganisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi.

Ternyata dalam penggunaan internet seseorang harus memiliki kode


etik, seperti :
1. Tidak menyebar informasi yang berkaitan dengan masalah
pornografi dan nudism.

17
2. Tidak menyebarkan informasi yang memiliki tendensi
menyinggung masalah suku, agama dan ras (SARA).
3. Tidak menyebarkan informasi yang berisi instruksi untuk
melakukan perbuatan melawan hukum(illegal).
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-
anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling
bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap
kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila
mempergunakan script, program, tulisan, gambar/ foto, animasi,
suara atau bentuk.
7. materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri
bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan
keberatan serta bertanggungjawab.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku
dimasyarakat Internet.

Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik
(Code of conduct) profesi adalah :
1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung
jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam
menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka
menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan.
3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau
nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan
kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu.
4. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan
pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian
standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan
menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.

18
5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan
dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.

Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan
hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar
kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk
organisasi profesinya.

1.6. Lembaga Sertifikasi Internasional


1. World Organization of Webmasters (WOW)
World Organization of Webmasters (WOW) adalah asosiasi nirlaba
profesional yang berdedikasi untuk mendukung individu dan organisasi
yang membuat, mengelola atau memasarkan situs web. WOW
memberikan pendidikan serta sertifikasi, teknis, pekerjaan dan
pelayanan yang menguntungkan anggota kepada ribuan calon dan
praktisi profesional web di seluruh dunia.
2. Australian Computer Society (ACS)
Australian Computer Society (ACS) adalah asosiasi yang diakui untuk
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) profesional, menarik
keanggotaan yang besar dan aktif dari semua tingkatan industri ICT.
Seorang anggota Dewan Profesi Australia, ACS adalah suara publik dari
kalangan profesi ICT dan perwakilan dari etika profesi dan standar
dalam industri ICT, dengan komitmen memperbesar komunitas untuk
memastikan pemanfaatan penggunaan ICT. Lembaga ini didirikan pada
tahun 1966.
Tujuannya adalah :
1. Untuk meneliti lebih lanjut, ilmu pengetahuan dan penerapan
Teknologi Informasi.
2. Mempromosikan, mengembangkan dan mengawasi kompetensi
dalam praktek ICT oleh orang-orang dan organisasi.
3. Memelihara dan mempromosikan Kode Etik anggota Lembaga.

19
4. Menetapkan dan mempromosikan standar pengetahuan ICT bagi
anggota.
5. Mempromosikan perumusan kebijakan yang efektif pada ICT dan
hal-hal yang terkait.
6. Memperluas pengetahuan dan pemahaman ICT dalam komunitas.
7. Mempromosikan manfaat dari keanggotaan Lembaga dan
mempromosikan manfaat dari mempekerjakan anggota Lembaga.

Anggota ACS bekerja dalam semua bidang bisnis dan industri,


pemerintah dan akademisi, dan memiliki kualifikasi dan pengalaman
profesional ICT berkomitmen terhadap Kode Etik dan Kode Perilaku
Profesional dan Praktek Profesional Lembaga. Keanggotaan ACS
menunjukkan komitmen terhadap profesionalisme.

20
BAB III
PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Pada dasarnya sertifikasi nasional maupun internasional dibidang IT
merupakan sebuah media yang di gunakan sebagai alat untuk
memenuhi sebuah tuntutan dalam sebuah dunia kerja di mana
sertifikasi itu terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan bidang
keahian seperti :
1. Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman
2. Sertifikasi untuk Database
3. Sertifikasi untuk Office
4. Sertifikasi di Bidang Jaringan
5. Sertifikasi di Bidang Computer Graphics dan Multimedia

1.2. Saran
Bagi seorang IT hendaklah benar-benar memiliki kompetensi yang
sesuai dengan tujuan sertifikasi. Karena untuk mendapatkan sebuah
profesi itu harus memilki kemampuan dengan melakukan sertifikasi
nasional atau internasional dari berbagai bidang keahliannya.

21

Anda mungkin juga menyukai