Anda di halaman 1dari 35

ASPEK

HUKUM /
YURIDIS
Pengertian Aspek Hukum
Aspek Hukum Aspek hukum adalah aspek mengkaji
ketentuan hukum berupa legalitas suatu
Yuridis badan yang harus dipenuhi sebelum
menjalankan usaha. Ketentuan hukum
jenis usaha berbeda-beda, tergantung
pada kompleksitas bisnis tersebut.
Adanya otonomi daerah menyebabkan
ketentuan hukum dan perizinan antara
daerah yang satu dengan daerah yang Yuridis
lain berbeda-beda. Oleh karena itu, Yuridis adalah hukum atau peraturan
pemahaman mengenai ketentuan hukum yang wajib dipatuhi oleh masyarakat,
dan perizinan investasi untuk setiap baik secara tertulis maupun secara lisan.
daerah merupakan hal yang sangat Tujuan dari aspek yuridis atau hukum
penting unutk melakukan hal yang adalah untuk meneliti
sangat penting untuk melakukan keabsahan,kesempurnaan dan keaslian
analisis kelayakan aspek hukum. dari dokumen­dokumen yang dimiliki.
. Penelitian keabsahan dokumen dapat di
lakukan sesuai dengan lembaga yang
mengeluarkan dan yang mengesahkan
dokumen yang bersangkutan.

.
Jenis Badan Hukum
Jenis badan hukum yang di Indonesia sangat beragam
mulai dari perusahaan perseorangan, firma sampai kepada
bentuk koperasi. Masing – masing badan hukum memiliki
kelebihan dan kelemahan tersendiri. Kelebihan dan
kelemahan dapat dilihat dari luasnya bidang usaha yang
akan dijalankan, modal yang dimiliki, batas tanggung
jawab, dan kewajiban masing – masing pemilik, serta
pembagian keuntungan masing – masing badan usaha.
Dalam prakteknya jenis badan hukum yang ada di
Indonesia sebagai berikut :

1. Perseorangan
2. Firma (Fa)
3. Perseorangan Komanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Perusahaan Negara
6. Perusahaan Daerah
7. Yayasan
8. Koperasi

Penjelasan masing – masing badan usaha mulai dari


pengertian, syarat – syarat pendirian, modal, tujuan
perusahaan, bidang usaha dan lainnya adalah sebagai
berikut :
Jenis Jenis Badan Usaha
1. Perseorangan 2. Firma (Fa)
Perusahaan Perseorangan merupakan Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh
perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih dan menjalankan
perseorangan (hanya seorang). Untuk perusahaan atas nama perusahaan. Untuk
mendirikan perseorangan ini mendirikan Firma terdiri dari 2 cara. Pertama
sangatlah sederhana dan tidak melalui akte resmi, dan yang kedua akte
memerlukan persyaratan khusus, dibawah tangan.
sebagaimana bentuk badan hukum Kepemimpinan firma berada sepenuhnya
lainnya. Disamping itu pendirian ditangan pemilik sekaligus bertanggung
perusahaan perseorangan tidak jawab terhadap segala resiko yang mungkin
memerlukan modal besar. Kebutuhan timbul, seperti masalah utang piutang. Modal
modal hanyalah dari pemilik sendiri. firma diperoleh dari mereka yang terlibat
dalam firma
4.Perseroan terbatas (PT) 3. Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan terbatas(PT) adalah badan hukum Perseroan Komanditer atau lebih sering
perusahaan yang paling banyak digunakan disingkat dengan CV merupakan
dan diminati oleh para pengusaha. persekutuan yang didirikan atas dasar
Penyebabnya adalah karena badan hukum kepercayaan. Dalam perseroan komanditer
jenis ini memiliki banyak kelebihan jika terdapat beberapa sekutu secara penuh
dibandingkan dengan badan hukum bertanggung jawab atas sekutu lainnya.
lainnya.Kelebihannya antara lain luasnya Dalam CV terdapat beberapa sekutu yang
bidang usaha yang memiliki,kewenangan dan secara penuh bertanggung jawab atas sekutu
tanggung jawab yang dimiliki terbatas lainnya..
kepada modal yang disetor.
Jenis Jenis Badan Usaha
5.Perusahaan Negara 6.Perusahaan daerah
Perusahaan Negara (PN) adalah Perusahaan daerah merupakan
perusahaan yang didirikan berdasarkan perusahaan yang didirikan dengan
undang-undang. Modal untuk suatu peraturan daerah.Modal
mendirikan PN adalah kekayaan seluruhnya atau sebagian besar milik
Negara yang dipisahkan dan tidak pemerintah daerah yang dipisahkan
dipisahkan atas saham.Perusahaan kecuali dengan ketentuan lain atau
Negara dibagi kedalam beberapa jenis dengan berdasarkan undang-undang.
antara lain perusahaan jawatan(perjan),
perusahaan umum(perum), perusahaan
perseroan(persero).
7.Yayasan
8.Koperasi Yayasan merupakan badan usaha
yang tidak bertujuan mencari
Menurut undang-undang nomer 25 tahun 1995,
keuntungan dan lebih menekankan
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
usahanya pada tujuan sosial.modal
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
berasal dari sumbangan, wakaf, hibah
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
atau sumbangan yang lainnya.
koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi
Yayasan memiliki pengurus dan harta
rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.Koperasi
milik pengurus dipisahkan dari harta
dikelola oleh pengurus yang diangkat oleh rapat
yayassan.
anggota dan pembagian hasil usaha berdasarkan
jasa/partisipasi masing-masing anggota.Modal
koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal
pinjaman.
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA

1. PERSEORANGAN
Seperti yang sudah dijelaskan perusahaan perseorangan merupakan
perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan (hanya seorang) yang artinya bila
terjadi artinya bila terjadi sesuatu terhadap kewajiban kepada pihak lain, maka
sepenuhnya tanggung jawab pemilik sampai kepada harta pribadi.
• Kelebihan: Perusahaan jenis ini pendiriannya mudah dan tidak
diperlukan organisasi yang besar, namun cukup dengan organisasi dan
manajemen yang sederhana.
• Kekurangan: Kebutuhan modal hanyalah dari pemilik sendiri, dan untuk
mencari modal dari luar relative lebih sulit
Tujuan utama didirikannya perusahaan perseorangan adalah semata-mata
hanya untuk mencari keuntungan.
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA

2. FIRMA (FA)
Seperti yang sudah dijelaskan Firma merupakan perusahaan yang didirilan
oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama
perusahaan. Yang artinya kepemimpinan firma berada sepenuhnya di tangan
pemilik sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin
timbul, dan modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat dalam firma.
Untuk mendirikan firma ini terdiri dari 2 cara:
• Melalui akte resmi : Jika melalui akte resmi maka, proses selanjutnya
harus sampai di berita negara.
• Melalui akte dibawah tangan : Jika memilih akte dibawah tangan proses
tersebut hanya cukup melalui keepakatan pihak-pihak.
Tujuan dari didirikannya firma adalah untuk mencari keuntungan.
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA

3. PERSEROAN KOMANDITER (COMANDITER VENNOTSCHAP)


Seperti yang sudah dijelaskan Perseroan Komanditer merupakan persekutuan
yang didirikan atas dasar kepercayaan. Yang artinya dalam Perseroan
Komanditer terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab
atas sekutu lainnya, dan salah satu atau lebih sekutu yang bertindak sebagai
pemberi modal. Tanggung jawab ini juga sampai kepada penggunaan harta
pribadi apabila harta perusahaan tidak cukup untuk menutupi kewajibannya.

Tujuan didirikannya CV adalah untuk memberikan peluang bagi perseorangan


untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab terbatas.
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA

4. PERSEROAN TERBATAS (PT)


Seperti yang sudah dijelaskan Perseroan Terbatas merupakan badan hukum
perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha.
Hal ini dikarenakan luasnya bidang usaha yang dimiliki, kewenangan dan
tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang disetor.
Pengertian Perseroan Terbatas menurut Undang-Undang.
“Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian yang melakukan kegiatan
usaha dengan modal tertentu, yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta
peraturan pelaksanaannya.”
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA
4. PERSEROAN TERBATAS (PT)
Dalam prakteknya jenis Perseroan Terbatas terdiri dari

Dilihat dari segi kepemilikan: Dilihat dari segi status:

a. Perseroan Terbatas Biasa a. Perseroan Tertutup

b. Perseroan Terbatas b. Perseroan Terbuka

Terbuka Modal Persereoan terbatas


terdiri dari:
c. Perseroan Terbatas • Modal Dasar (Authorized
Capital)
• Modal Ditempatkan atau
(PERSERO) Dikeluarkan (Issued)
• Modal Setor (Paid-up
Capital)
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA

5. PERUSAHAAN NEGARA
Seperti yang sudah dijelaskan Perusahaan Negara (PN) merupakan
perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang. Modal untuk
mendirikan PN adalah atas kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak
dipisahkan atas saham. Yang memimpin PN merupakan seorang kepala atau
direksi yang diangkat oleh pemerintah. Perusahaan negara dibagi dalam
beberapa jenis yakni, Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum
(Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero).

Perusahaan Jawatan (Perjan)


Perusahaan Umum (Perum) Perusahaan Perseroan (Persero)
merupakan Perusahaan Negara yang
merupakan perusahaan yang melayani merupakan perusahaan negara yang
didirikan untuk pengabdian dan
kepentingan umum. Berbeda dengan didirikan dengan maskud untuk mencari
pelayanan terhadap masyarakat dengan
Perjan, Perum didirikan dengan tujuan profit. Bentuk badan hukum perusahaan
tetap memegang teguh pada efisiensi,
untuk mencari keuntungan. ini adalah Perseroan Terbatas (PT).
efektifitas, dan eknomis.
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA

6. PERUSAHAAN DAERAH
Seperti yang sudah dijelaskan Perusahaan Daerah merupakan perusahaan
yang didirikan dengan suatu peraturan daerah. Modal seluruhnya atau
sebagian besar milik pemerintah daerah yang dipisahkan kecuali dengan
ketentuan lain dengan atau berdasarkan unddang-undang.
Tujuan didirikan perusahaan daerah adalah untuk turut serta melaksanakan
pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional
umumnya. Pimpinan perusahaan daerah diangkat oleh kepala daerah.
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA

7. YAYASAN
Seperti yang sudah dijelaskan Yayasan merupakan badan usaha yang tidak
bertujuan mencari keuntungan dan lebih menekankan usahanya pada tujuan
social. Modal berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya.
Yayasan memiliki pengurus dan harta milik pengurus dipisahkan dari harta
Yayasan.
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA
8. KOPERASI
Seperti yang sudah dijelaskan Koperasi menurut Undang-
undang nomor 25 tahun 1995, merupakan badan usaha
Bentuk Koperasi:
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
Koperasi berdasarkan tingkatannya
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
1.Koperasi Primer
prinsip koperasi, sekaligus sebagai Gerakan ekonomi
2.Koperasi Sekunder
rakyat berdasarkan azas kekeluargaan. Koperasi dikelola
Koperasi berdasarkan keanggotaannya
oleh pengurus yang diangkat oleh rapat anggota dan
3.Koperasi Pegawai Negeri ( KPN )
pembagian hasil usaha berdasarkan jasa/partisipasi
4.Koperasi Unit Desa ( KUD )
masing-masing anggota. Modal koperasi terdiri dari modal
5.Koperasi Pasar ( Koppas )
sendiri dan modal pinjaman.
Koperasi berdasarkan jenis usaha
Tujuan koperasi adalah untuk membangun dan
6.Koperasi Simpan Pinjam ( KSP )
mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota
7.Koperasi Konsumsi
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
8.Koperasi Serba Usaha ( KSU )
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA
8. KOPERASI
Dalam prakteknya jenis-jenis koperasi terdiri dari:

• Koperasi Produksi
• Koperasi Konsumsi
• Koperasi Jasa
• Koperasi Serba Guna Usaha
• Koperasi Fungsional dan
Golongan masyarakat tertentu.
Langkah-Langkah
Pendirian Badan
Usaha
PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Prosedur Pendirian Perusahaan
Perseorangan:
• Didirikan oleh 1 orang (termasuk Pemegang
saham dan Direktur, tidak ada Komisaris)
• Memiliki kegiatan usaha mikro dan kecil
Pendiri membuat surat pernyataan pendirian Syarat mendirikan Perusahaan Perseorangan:
• Pendaftaran secara elektronik Perseroan • WNI paling rendah berusia 17 (tujuhbelas) tahun dan cakap
Perorangan melalui Menteri Hukum dan hukum
HAM RI • Mengisi formulir pernyataan pendirian perusahaab
• Mengurus NPWP Perseroan Perorangan persorangan, yang berisi data-data.
Mengurus NIB dan Izin usaha Perseroan
Perorangan
FIRMA (FA)

Dasar Hukum Pendirian Firma

Selanjutnya, pemerintah telah mengatur ketentuan mengenai

firma, antara lain:

• Pasal 16-35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Prosedur Pendirian Firma:
• Menentukan Nama Firma
• Pasal 1618-1652 dalam Buku III KUHPerdata
• Pembuatan Akta
• Penandatanganan Akta Notaris
• Pendaftaran di Kemenkumham
• Pengajuan Pendaftaran NPWP Firma
• Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB)
• Permohonan Izin Usaha
PERSEROAN KOMANDITER(CV)
Syarat dalam Mendirikan CV:
• Pendiri perusahaan ini minimal terdiri dari 2 (dua) orang,
selanjutnya disebut Peserta Aktif dan Pasif. Prosedur Pendirian Firma:
• Akta notaris dalam bahasa Indonesia. • Menentukan Dua Pendiri CV
• Pendiri CV harus warga negara Indonesia. • Menyiapkan Data Pendirian CV
• Kepemilikan 100% oleh pemilik bisnis lokal berarti • Membuat Akta Pendirian Notaris
partisipasi asing tidak diperbolehkan. • Penandatanganan oleh Para Pendiri CV
• Mengurus SKDP
• Mengurus NPWP
• Mendaftar ke Pengadilan Negeri
• Mengurus Ijin Usaha
• Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
• Pengumuman Ikhtisar Resmi
• Mengurus NIB OSS
PERSEROAN TERBATAS(PT)

Prosedur Pendirian Perseroan Terbatas(PT):

• Pengajuan Nama Perseroan Terbatas

• Pembuatan Akta Pendirian PT

• Pembuatan SKDP (Surat Keterangan Domisili Perusahaan)

• Pembuatan NPWP

• Pembuatan Anggaran Dasar Perseroan

• Mengajukan SIUP

• Mengajukan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

• Berita Acara Negara Republik Indonesia (BNRI)


PERUSAHAAN NEGARA(PN)

Perusahaan Negara atau BUMN memiliki berbagai macam atau jenis bentuk-bentuk yang berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Badan Usaha Milik Negara terdiri
dari dua bentuk, yaitu badan usaha perseroan (persero) dan badan usaha umum (perum).

Pendirian BUMN meliputi :


• Pembentukan Perum atau Persero baru;
• Perubahan bentuk unit instansi pemerintah menjadi BUMN;
• Perubahan bentuk badan hukum BUMN; atau
• Pembentukan BUMN sebagai akibat dari peleburan Persero dan
Perum.
PERUSAHAAN DAERAH
Dasar hukum pembentukan BUMD atau Perusahaan Daerah adalah UU No.5 tahun 1962 tentang perusahaan
daerah. Undang-undang ini telah memberikan pengertian tentang perusahaan daerah, dimana dititikberatkan
kepada faktor permodalan yang dinyatakan untuk seluruhnya atau sebagiannya merupakan kekayaan daerah
yang dipisahkan.

Perseroan didirikan dengan Akta Pendirian yang dibuat oleh Notaris.


Akta Pendirian dimaksud yakni memuat:
• Anggaran Dasar
• Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris, serta keterangan lain yang berkaitan dengan
pendirian perseroan.
• Pendirian Perseroan wajib untuk mendapatkan pengesahan badan hukum yang dikeluarkan
oleh Menteri
YAYASAN
Prosedur pembuatan Tanda Daftar Yayasan (TDY), yakni:
1. Pihak yayasan mengajukan permohonan TDY ke Dinas Sosial setempat;
2. Dinas Sosial menerima berkas permohonan yang disertakan dengan lampiran persyaratan;
3. Jika berkas permohonan lengkap dan benar secara administrative, maka tahap selanjutnya adalah menyerahkan tanda bukti penerimaan
dokumen ke pemohon serta mempersiapkan jadwal peninjauan lapangan dan dokumen ke TU;
4. Apabila berkas permohonan tidak lengkap dan tidak benar secara administratif maka akan dikembalikan kepada pemohon;
5. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan pada peninjauan kunjungan lapangan. Menyerahkan berkas pemohon dan administrasi
peninjauan lapangan ke Tim Teknis;
6. Melakukan peninjauan lapangan, verifikasi dan validasi data atau informasi yang diberikan pemohon dengan data atau informasi
temuan lapangan, menganalisa, membuat dan menandatangani Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL);
7. Berkas pemohon dan BAPL diserahkan ke Koordinator Tim Teknis;
8. Menerima, memeriksa dan memutuskan berkas permohonan, BAPL yang sudah ditandatangani tim teknis.
YAYASAN
8. Jika tidak sesuai secara teknis maka menandatangani surat penolakan dan menyerahkan kepada pemohon melalui tim administrasi
beserta alasan penolakan dan berkas permohonan. Jika sesuai maka permohonan beserta kelengkapannya diserahkan ke Tata Usaha
untuk dibuatkan draft tanda daftarnya;
9. Menerima Berkas permohonan, BAPL yang sudah ditandatangani tim teknis dan disetujui koordinator tim teknis serta mencetak tanda
daftarnya dan membubuhkan paraf dan diserahkan ke Kasatlak untuk ditandatangani;
10. Menerima, meneliti dan memutuskan izin yang sudah diparaf TU beserta BAPT yang sudah ditandatangani koordinator tim teknis dan
tim teknis;
11. Jika sesuai maka menandatangani tanda daftar, tetapi jika ada kekurangan berkas akan dikembalikan ke TU;
12. Menerima izin yang sudah ditandatangani Kasie Satlak Kecamatan, memberi nomor, menstempel, mencatat, merekam dan
mengarsipkan serta menyerahkan kepada tim administrasi;
13. Menerima tanda daftar yang sudah ditandatangani atau sudah diberi nomor atau sudah distempel oleh Kasie Satlak Kecamatan,
mencetak tanda bukti pengambilan tanda daftar dan menghubungi pemohon;
14. Menyerahkan Tanda bukti penerimaan berkas kartu identitas atau surat kuasa dan menandatangani tanda bukti pengambilan tanda
daftar dan menerima Tanda Daftar Yayasan.
KOPERASI

Dalam peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 9 Tahun 2018 telah mengatur tentang tahapan dan tata
cara dalam mendirikan koperasi, yaitu :
1. Perencanaan mendirikan koperasi
2. Penyampaian seluruh rencana dan konsultasi ke daerah pusat serta dinas
3. Rapat pendirian koperasi oleh seluruh calon anggota rapat
4. Verifikasi nama koperasi yang akan didirikan
5. Pengajuan pengesahan akta mendirikan koperasi
6. Verifikasi dokumen permohonan pendirian koperasi
7. Mekanisme di Sisminbhkop (Sistem Administrasi Layanan Badan Hukum Koperasi)
8. Pengesahan dalam mendirikan koperasi
Jenis - Jenis Izin Usaha
Kegiatan usaha dimanapun selalu memerlukan berbagai
dokumen penunjang usaha beserta izin – izin yang
diperlukan sebelum menjalankan kegiatannya.
Dalam prakteknya terdapat beragam izin. Banyaknya izin
dan jenis – jenis izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis
usaha yang dijalankan. Adapun izin yang dimaksud adalah :
1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Izin – izin Usaha
4. Sertifikat Tanah atau surat – surat berharga yang
dimiliki..
JENIS-JENIS IZIN USAHA
Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik
usaha dan harus dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis
bidang usaha perusahaan tersebut.

1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


2. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
3. Izin Usaha Tambang
4. Izin Usaha Perhotelan dan Pariwisata
5. Izin Usaha Farmasi dan Rumah Sakit
6. Izin Usaha Peternakan dan Pertanian
7. Izin Domisili, dimana perusahaan/lokasi proyek berada
8. Izin Gangguan
9. Izin Mendirikan Bangunan
10. Izin Tenaga Kerja Asing jika perusahaan menggunakan
tenaga kerja asing.
JENIS-JENIS IZIN USAHA

Disamping keabsahan dokumen diatas yang


tidak kalah penting adalah penelitian dokumen
lainnya, yaitu:

1. Bukti Diri (KTP atau SIM)


2. Setifikat Tanah
3. Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor
(BPKB)
4. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya
yang dianggap perlu
Dokumen Yang Diteliti
(Bagi Penilai SKB)

Banyaknya dokumen yang akan diteliti sangat tergantung dari jenis usahanya. Secara umum
masalah masalah yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum ini adalah sebagai
berikut :
• Bentuk Badan Usaha
Ada beberapa bentuk badan hukum yang lazim di Indonesia, seperti misalnya Perseroan Terbatas (PT), Perseorangan
Perusahaan, Perseroan Komanditer (CV), Koperasi, Yayasan, Firma (FA) dan lainnya
• Bukti Diri
Yaitu kartu identitas diri para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat yang dikenal dengan nama Kartu
Tanda Penduduk (KTP)
• Tanda Daftar Perusahaan
TDP adalah Daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan undang – undang atau peraturan
pelaksanaannya dan memuat hal – hal wajib yang didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang
berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
NPWP adalah nomor yang diberikan pada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan
sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
• Izin izin Perusahaan
Izin – izin yang dimiliki sesuai dengan jenis usaha perusahaan tersebut. Izin – izin tersebut antara lain :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
4. Izin Domisili
• Keabsahan Dokumen lainnya
Disamping kebasahan dokumen di atas yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian dokumen lainnya yaitu:
a. Status Hukum Tanah
Keabsahan Sertifikat tanah sampai ke pihak yang berwenang yang mengeluarkannya seperti Badan Pertanahan Nasional
(BPN). Yang perlu diperhatikan adalah status tanah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
• Jenis hak tanah
- Hak milik
- Hak Guna Bangunan
- Hak Guna Usaha
- Hak Pakai
- Hak Sewa
• Nama dan alamat pemilik sebenarnya
• Kondisi tanah dalam sengketa
• Rencana tata kota
• Tanah yang tidak dapat diperjualbelikan adalah :
- Tanah Adat
- Tanah Wakaf
- Tanah Sengketa
- Tanah Transmigrasi
- Tanah Badan Pemerintah

b. Kendaraan Bermotor
Keaslian Surat Surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha tersebut seperti usaha jasa angkutan yaitu :
- Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
- Harga beli (Faktur dan Kuitansi)
- Kondisi kendaraan
- Izin Trayek, Jika usaha transportasi

c. Serta surat – surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu
Dukumen Yang Perlu Disiapkan
Dalam Aspek Hukum
Badan hukum

Tanda Daftar Perusahaan

NPWP

Surat Izin Usaha

Izin Domisili

Izin Mendirikan Bangunan

Bukti Diri

Izin-izin Lainnya
SUMBER DATA

Jenis data yang diperlukan secara umum yaitu badan hukum usaha, pendirian
usaha, dan ijin usaha. Data tersebut dapat diperoleh atau bersumber dari
sumber ekstern seperti narasumber, notaries, pemda, departemen terkait
maupun pemerintah.
Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Metode dan instrumen pengumpulan yang


kami lakukan, yaitu:
1. Mendatangi sumber informasi yang berhak
mengeluarkan surat-surat atau dokumen-
dokumen
2. Mencari informasi dari laporan-laporan, Koran,
majalah, website pemrintah atau perpustakaan
yang memuat informasi yang relevan dengan
analisis kita.
KESIMPULAN
Aspek hukum adalah aspek mengkaji ketentuan hukum berupa legalitas suatu badan yang harus
dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Oleh karena itu, pemahaman mengenai ketentuan hukum
dan perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan hal yang sangat penting unutk
melakukan hal yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek hukum.
Sedangkan aspek yuridis adalah hukum atau peraturan yang wajib dipatuhi oleh masyarakat,
baik secara tertulis maupun secara lisan. Tujuan dari aspek yuridis atau hukum adalah untuk
meneliti keabsahan,kesempurnaan dan keaslian dari dokumen­dokumen yang dimiliki. Penelitian
keabsahan dokumen dapat di lakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan dan yang
mengesahkan dokumen yang bersangkutan.

Sumber Buku
Studi Kelayakan Bisnis
Kasmir, SE, MM; Jafar, SE,
MM; Prenada Media Jakarta,
2003
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai