HUKUM /
YURIDIS
Pengertian Aspek Hukum
Aspek Hukum Aspek hukum adalah aspek mengkaji
ketentuan hukum berupa legalitas suatu
Yuridis badan yang harus dipenuhi sebelum
menjalankan usaha. Ketentuan hukum
jenis usaha berbeda-beda, tergantung
pada kompleksitas bisnis tersebut.
Adanya otonomi daerah menyebabkan
ketentuan hukum dan perizinan antara
daerah yang satu dengan daerah yang Yuridis
lain berbeda-beda. Oleh karena itu, Yuridis adalah hukum atau peraturan
pemahaman mengenai ketentuan hukum yang wajib dipatuhi oleh masyarakat,
dan perizinan investasi untuk setiap baik secara tertulis maupun secara lisan.
daerah merupakan hal yang sangat Tujuan dari aspek yuridis atau hukum
penting unutk melakukan hal yang adalah untuk meneliti
sangat penting untuk melakukan keabsahan,kesempurnaan dan keaslian
analisis kelayakan aspek hukum. dari dokumendokumen yang dimiliki.
. Penelitian keabsahan dokumen dapat di
lakukan sesuai dengan lembaga yang
mengeluarkan dan yang mengesahkan
dokumen yang bersangkutan.
.
Jenis Badan Hukum
Jenis badan hukum yang di Indonesia sangat beragam
mulai dari perusahaan perseorangan, firma sampai kepada
bentuk koperasi. Masing – masing badan hukum memiliki
kelebihan dan kelemahan tersendiri. Kelebihan dan
kelemahan dapat dilihat dari luasnya bidang usaha yang
akan dijalankan, modal yang dimiliki, batas tanggung
jawab, dan kewajiban masing – masing pemilik, serta
pembagian keuntungan masing – masing badan usaha.
Dalam prakteknya jenis badan hukum yang ada di
Indonesia sebagai berikut :
1. Perseorangan
2. Firma (Fa)
3. Perseorangan Komanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Perusahaan Negara
6. Perusahaan Daerah
7. Yayasan
8. Koperasi
1. PERSEORANGAN
Seperti yang sudah dijelaskan perusahaan perseorangan merupakan
perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan (hanya seorang) yang artinya bila
terjadi artinya bila terjadi sesuatu terhadap kewajiban kepada pihak lain, maka
sepenuhnya tanggung jawab pemilik sampai kepada harta pribadi.
• Kelebihan: Perusahaan jenis ini pendiriannya mudah dan tidak
diperlukan organisasi yang besar, namun cukup dengan organisasi dan
manajemen yang sederhana.
• Kekurangan: Kebutuhan modal hanyalah dari pemilik sendiri, dan untuk
mencari modal dari luar relative lebih sulit
Tujuan utama didirikannya perusahaan perseorangan adalah semata-mata
hanya untuk mencari keuntungan.
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA
2. FIRMA (FA)
Seperti yang sudah dijelaskan Firma merupakan perusahaan yang didirilan
oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama
perusahaan. Yang artinya kepemimpinan firma berada sepenuhnya di tangan
pemilik sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin
timbul, dan modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat dalam firma.
Untuk mendirikan firma ini terdiri dari 2 cara:
• Melalui akte resmi : Jika melalui akte resmi maka, proses selanjutnya
harus sampai di berita negara.
• Melalui akte dibawah tangan : Jika memilih akte dibawah tangan proses
tersebut hanya cukup melalui keepakatan pihak-pihak.
Tujuan dari didirikannya firma adalah untuk mencari keuntungan.
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA
5. PERUSAHAAN NEGARA
Seperti yang sudah dijelaskan Perusahaan Negara (PN) merupakan
perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang. Modal untuk
mendirikan PN adalah atas kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak
dipisahkan atas saham. Yang memimpin PN merupakan seorang kepala atau
direksi yang diangkat oleh pemerintah. Perusahaan negara dibagi dalam
beberapa jenis yakni, Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum
(Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero).
6. PERUSAHAAN DAERAH
Seperti yang sudah dijelaskan Perusahaan Daerah merupakan perusahaan
yang didirikan dengan suatu peraturan daerah. Modal seluruhnya atau
sebagian besar milik pemerintah daerah yang dipisahkan kecuali dengan
ketentuan lain dengan atau berdasarkan unddang-undang.
Tujuan didirikan perusahaan daerah adalah untuk turut serta melaksanakan
pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional
umumnya. Pimpinan perusahaan daerah diangkat oleh kepala daerah.
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA
7. YAYASAN
Seperti yang sudah dijelaskan Yayasan merupakan badan usaha yang tidak
bertujuan mencari keuntungan dan lebih menekankan usahanya pada tujuan
social. Modal berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya.
Yayasan memiliki pengurus dan harta milik pengurus dipisahkan dari harta
Yayasan.
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA
8. KOPERASI
Seperti yang sudah dijelaskan Koperasi menurut Undang-
undang nomor 25 tahun 1995, merupakan badan usaha
Bentuk Koperasi:
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
Koperasi berdasarkan tingkatannya
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
1.Koperasi Primer
prinsip koperasi, sekaligus sebagai Gerakan ekonomi
2.Koperasi Sekunder
rakyat berdasarkan azas kekeluargaan. Koperasi dikelola
Koperasi berdasarkan keanggotaannya
oleh pengurus yang diangkat oleh rapat anggota dan
3.Koperasi Pegawai Negeri ( KPN )
pembagian hasil usaha berdasarkan jasa/partisipasi
4.Koperasi Unit Desa ( KUD )
masing-masing anggota. Modal koperasi terdiri dari modal
5.Koperasi Pasar ( Koppas )
sendiri dan modal pinjaman.
Koperasi berdasarkan jenis usaha
Tujuan koperasi adalah untuk membangun dan
6.Koperasi Simpan Pinjam ( KSP )
mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota
7.Koperasi Konsumsi
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
8.Koperasi Serba Usaha ( KSU )
URAIAN JENIS-JENIS BADAN USAHA
8. KOPERASI
Dalam prakteknya jenis-jenis koperasi terdiri dari:
• Koperasi Produksi
• Koperasi Konsumsi
• Koperasi Jasa
• Koperasi Serba Guna Usaha
• Koperasi Fungsional dan
Golongan masyarakat tertentu.
Langkah-Langkah
Pendirian Badan
Usaha
PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Prosedur Pendirian Perusahaan
Perseorangan:
• Didirikan oleh 1 orang (termasuk Pemegang
saham dan Direktur, tidak ada Komisaris)
• Memiliki kegiatan usaha mikro dan kecil
Pendiri membuat surat pernyataan pendirian Syarat mendirikan Perusahaan Perseorangan:
• Pendaftaran secara elektronik Perseroan • WNI paling rendah berusia 17 (tujuhbelas) tahun dan cakap
Perorangan melalui Menteri Hukum dan hukum
HAM RI • Mengisi formulir pernyataan pendirian perusahaab
• Mengurus NPWP Perseroan Perorangan persorangan, yang berisi data-data.
Mengurus NIB dan Izin usaha Perseroan
Perorangan
FIRMA (FA)
• Pasal 16-35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Prosedur Pendirian Firma:
• Menentukan Nama Firma
• Pasal 1618-1652 dalam Buku III KUHPerdata
• Pembuatan Akta
• Penandatanganan Akta Notaris
• Pendaftaran di Kemenkumham
• Pengajuan Pendaftaran NPWP Firma
• Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB)
• Permohonan Izin Usaha
PERSEROAN KOMANDITER(CV)
Syarat dalam Mendirikan CV:
• Pendiri perusahaan ini minimal terdiri dari 2 (dua) orang,
selanjutnya disebut Peserta Aktif dan Pasif. Prosedur Pendirian Firma:
• Akta notaris dalam bahasa Indonesia. • Menentukan Dua Pendiri CV
• Pendiri CV harus warga negara Indonesia. • Menyiapkan Data Pendirian CV
• Kepemilikan 100% oleh pemilik bisnis lokal berarti • Membuat Akta Pendirian Notaris
partisipasi asing tidak diperbolehkan. • Penandatanganan oleh Para Pendiri CV
• Mengurus SKDP
• Mengurus NPWP
• Mendaftar ke Pengadilan Negeri
• Mengurus Ijin Usaha
• Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
• Pengumuman Ikhtisar Resmi
• Mengurus NIB OSS
PERSEROAN TERBATAS(PT)
• Pembuatan NPWP
• Mengajukan SIUP
Perusahaan Negara atau BUMN memiliki berbagai macam atau jenis bentuk-bentuk yang berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Badan Usaha Milik Negara terdiri
dari dua bentuk, yaitu badan usaha perseroan (persero) dan badan usaha umum (perum).
Dalam peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 9 Tahun 2018 telah mengatur tentang tahapan dan tata
cara dalam mendirikan koperasi, yaitu :
1. Perencanaan mendirikan koperasi
2. Penyampaian seluruh rencana dan konsultasi ke daerah pusat serta dinas
3. Rapat pendirian koperasi oleh seluruh calon anggota rapat
4. Verifikasi nama koperasi yang akan didirikan
5. Pengajuan pengesahan akta mendirikan koperasi
6. Verifikasi dokumen permohonan pendirian koperasi
7. Mekanisme di Sisminbhkop (Sistem Administrasi Layanan Badan Hukum Koperasi)
8. Pengesahan dalam mendirikan koperasi
Jenis - Jenis Izin Usaha
Kegiatan usaha dimanapun selalu memerlukan berbagai
dokumen penunjang usaha beserta izin – izin yang
diperlukan sebelum menjalankan kegiatannya.
Dalam prakteknya terdapat beragam izin. Banyaknya izin
dan jenis – jenis izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis
usaha yang dijalankan. Adapun izin yang dimaksud adalah :
1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Izin – izin Usaha
4. Sertifikat Tanah atau surat – surat berharga yang
dimiliki..
JENIS-JENIS IZIN USAHA
Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik
usaha dan harus dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis
bidang usaha perusahaan tersebut.
Banyaknya dokumen yang akan diteliti sangat tergantung dari jenis usahanya. Secara umum
masalah masalah yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum ini adalah sebagai
berikut :
• Bentuk Badan Usaha
Ada beberapa bentuk badan hukum yang lazim di Indonesia, seperti misalnya Perseroan Terbatas (PT), Perseorangan
Perusahaan, Perseroan Komanditer (CV), Koperasi, Yayasan, Firma (FA) dan lainnya
• Bukti Diri
Yaitu kartu identitas diri para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat yang dikenal dengan nama Kartu
Tanda Penduduk (KTP)
• Tanda Daftar Perusahaan
TDP adalah Daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan undang – undang atau peraturan
pelaksanaannya dan memuat hal – hal wajib yang didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang
berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
NPWP adalah nomor yang diberikan pada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan
sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
• Izin izin Perusahaan
Izin – izin yang dimiliki sesuai dengan jenis usaha perusahaan tersebut. Izin – izin tersebut antara lain :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
4. Izin Domisili
• Keabsahan Dokumen lainnya
Disamping kebasahan dokumen di atas yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian dokumen lainnya yaitu:
a. Status Hukum Tanah
Keabsahan Sertifikat tanah sampai ke pihak yang berwenang yang mengeluarkannya seperti Badan Pertanahan Nasional
(BPN). Yang perlu diperhatikan adalah status tanah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
• Jenis hak tanah
- Hak milik
- Hak Guna Bangunan
- Hak Guna Usaha
- Hak Pakai
- Hak Sewa
• Nama dan alamat pemilik sebenarnya
• Kondisi tanah dalam sengketa
• Rencana tata kota
• Tanah yang tidak dapat diperjualbelikan adalah :
- Tanah Adat
- Tanah Wakaf
- Tanah Sengketa
- Tanah Transmigrasi
- Tanah Badan Pemerintah
b. Kendaraan Bermotor
Keaslian Surat Surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha tersebut seperti usaha jasa angkutan yaitu :
- Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
- Harga beli (Faktur dan Kuitansi)
- Kondisi kendaraan
- Izin Trayek, Jika usaha transportasi
c. Serta surat – surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu
Dukumen Yang Perlu Disiapkan
Dalam Aspek Hukum
Badan hukum
NPWP
Izin Domisili
Bukti Diri
Izin-izin Lainnya
SUMBER DATA
Jenis data yang diperlukan secara umum yaitu badan hukum usaha, pendirian
usaha, dan ijin usaha. Data tersebut dapat diperoleh atau bersumber dari
sumber ekstern seperti narasumber, notaries, pemda, departemen terkait
maupun pemerintah.
Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Sumber Buku
Studi Kelayakan Bisnis
Kasmir, SE, MM; Jafar, SE,
MM; Prenada Media Jakarta,
2003
THANK YOU