Anda di halaman 1dari 26

TEORI PENGAMBILAN

KEPUTUSAN
BAB II ILMU DAN SENI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

OLEH : RESA NURMALA, S.AB.,MA


ILMU PENGETAHUAN

• Ilmu Pengetahuan Menurut Horton, P, B., Dan Chester L, H Merupakan Upaya


Pencarian Pengetahuan Yang Dapat Diuji Dan Diandalkan, Yang Dilakukan Secara
Sistematis Menurut Tahap-tahap Yang Teratur 
• Ilmu Menurut M. IZUDDIN TAUFIQ Merupakan Penelusuran Informasi Atau
Data Lewat Pengamatan, Eksperimen Dan Pengkajian, Dengan Tujuan Landasan
Dasar, Menetapkan Hakikat, Ataupun Asal Usulnya.
• Ilmu Menurut Francis Bacon Merupakan Hanya Fakta-fakta Yang Dapat Menjadi
Objek Pengetahuan Dan Satu-satunya Pengetahuan Yang Valid.
SYARAT TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SEBAGAI ILMU ADALAH :

• Tersusun Secara Sistematis Dan Teratur


• Obyektif Dan Rasional Sehingga Dapat Dipelajari
• Menggunakan Metode Ilmiah (Metodis)
• Dapat Dijadikan Sebagai Teori
• Universal
Dapat Disimpulkan Bahwa Teori Pengambilan
Keputusan Merupakan Ilmu Karena :
• Dalam Mengambil Keputusan Harus Tersusun Secara Sistematis, Seperti Proses Pengambilan
Keputusan Harus Mengikuti Prosesnya, Tidak Bisa Membuat Alternative Keputusan Dulu Sebelum
Menemukan Apa Masalahnya.
• Dalam Mengambil Sebuah Keputusan Harus Bersifat Obyektif , Dan Keputusan Yang Dipilih Harus
Masuk Akal
• Dalam Teori Pengambilan Keputusan Akan Banyak Dijelaskan Mengenai Metode Atau Tekhnik-
Tekhnik Dalam Mengambil Keputusan Yang Efektif
• Berdasarkan Keputusan- Keputusan Yang Sering Dilakukan, Maka Dapat Dijadikan Teori Untuk
Dijadikan Referensi Keputusan Bagi Orang Lain/ Organisasi Lain Yang Memiliki Permasalahan Yang
Sama
• Tekhnik Dan Teori Pengambilan Keputusan Dapat Digunakan Dalam Berbagai Macam Ilmu , Sehingga
TPK Bersifat Universal /Umum .
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MERUPAKAN
SENI ?
• Seni (KBBI) Adalah Karya Yang Diciptakan Dengan Keahlian Yang Luar Biasa.
• Seni Pada Mulanya Adalah Suatu Proses Dari Manusia, Oleh Karena Itu Seni Merupakan
Persamaan Dari Ilmu. 
• Seni Bisa Dilihat Dalam Intisari Ekspresi Dari Kreatifitas Manusia. Menyampaikan Baik
Kepercayaan, Gagasan, Sensasi, Atau Perasaan Dengan Cara Seefektif Mungkin.
• Popo Iskandar: Pengertian Seni Menurut Popo Iskandar Adalah Hasil Ungkapan Emosi Yang
Ingin Disampaikan Kepada Orang Lain Dalam Kesadaran Hidup Bermasyarakat/Berkelompok.
FUNGSI SENI
• Fungsi Dikelompokkan Menjadi Dua:

1. Fungsi Individu :

A. Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Fisik

B. Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Emosional

2. Fungsi Sosial Antara

A.Fungsi Religi/Keagamaan

B. Fungsi Pendidikan

C. Fungsi Komunikasi

D. Fungsi Rekreasi / Hiburan

E. Fungsi Artistic

F. Fungsi Guna

F. Fungsi Kesehatan
• Pengambilan Keputusan Sebagai Seni => Bahwa Dalam Manajemen Terdapat Unsur-
unsur Bakat / Pembawaan /Talenta Seseorang Dalam Mengambil Dan Menerapkan
Keputusannya.
• Pada Dasarnya Kegiatan Manusia Adalah Mengambil Sebuah Keputusan Dalam
Kehidupannya Sehari- Hari Baik Keputusan Untuk Individu Ataupun Organisasi  Dan
Untuk Mengambil Keputusan Disini Diperlukan Suatu Seni
• Jadi Teori Pengambilan Keputusan Di Pandang Sebagai Seni Oleh Karena Pengambil
Keputusan Mencapai Sasaran Melalui Cara-cara Mengambil Keputusan Disetiap
Berbagai Macam Masalah , Membuat Sebuah Keputusan Untuk Dijalankan
Organisasi Yang Terdiri Dari Berbagai Macam Karakter Dan Sifat Orang,
Tekhnik Komunikasi Dalam Mengambil Keputusan Dan Mengambil Keputusan Yang
Berbeda- Beda Disesuaikan Dengan Kondisi Lingkungan. Disinilah Teori
Pengambilan Keputusan Dikatakan Juga Sebagai Seni
TIPE- TIPE KEPUTUSAN
1. Dari Segi Masalah Dan Prosedur , Keputusan Dibedakan Menjadi :
A. Keputusan Terprogram / Terstruktur
B. Keputusan Tidak Terprogram / Tidak Terstruktur
C. Keputusan Setengah Terprogram
2. Dari Segi Subyeknya, Pengambil Keputusan Dibedakan Menjadi :
A. Keputusan Individual, Pengambilnya Adalah Individu- Individu Dalam
Organisasi Baik Manajer Maupun Karyawan Non Manajerial
B. Keputusan Kelompok, Pengambilnya Adalah Kelompok Pimpinan, Pimpinan
Dan Kelompok Orang, Kelompok Orang (Tim)
1.A. KEPUTUSAN TERPROGRAM /
TERSTRUKTUR
• Tipe Keputusan Yang Pertama Adalah Keputusan Terprogram.
• Keputusan Yang Dibuat Berdasarkan Kebiasaan Yang Sering Dilakukan, Aturan, Atau
Prosedur. Pengambilan Keputusan Ini Dilakukan Secara Rutin Dan Berulang-ulang.
• Keputusan Seperti Ini Biasanya Dilakukan Oleh Suatu Organisasi Atau Perusahaan Yang
Memiliki Kebijakan Baik Tertulis Atau Tidak Tertulis Dan Digunakan Untuk Pengambilan
Keputusan Berulang Dengan Sudah Mengeliminasi Alternatif-alternatif Keputusan Lain.
• Misalnya, Pimpinan Perusahaan Tidak Perlu Melakukan Pengambilan Keputusan Lagi Saat
Akan Membagikan Gaji Kepada Karyawan Karena Sudah Ada Aturan / Sop Yang Mengatur
Itu Sebelumnya. 
1.B. KEPUTUSAN TIDAK TERPROGRAM /TIDAK
TERSTRUKTUR
• PENGAMBILAN KEPUTUSAN JUGA DIPERLUKAN SAAT TIMBUL MASALAH-MASALAH TAK
TERDUGA YANG BERSIFAT KHAS, KHUSUS, TIDAK BIASA DAN TIDAK TERPROGRAM. UNTUK
MEMUTUSKAN MASALAH-MASALAH TERSEBUT MAKA DILAKUKAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN TIPE KEDUA YAKNI KEPUTUSAN TIDAK TERPROGRAM.
• SERINGKALI KEPUTUSAN TIDAK TERPROGRAM MEMBUTUHKAN PERENCANAAN STRATEGIS,
DIKARENAKAN KETIDAKPASTIANNYA CUKUP BESAR DAN PENYELESAIAN YANG BISA JADI
MEMPENGARUHI KEBIJAKAN LAINNYA. JIKA TERJADI MASALAH DEMIKIAN MAKA
PENGAMBILAN MASALAHNYA ADALAH TIPE KEPUTUSAN YANG TIDAK TERPROGRAM.
CONTOHNYA SAJA JIKA SUATU PERUSAHAAN MENGALAMI KEBAKARAN ATAU PENCURIAN ,
MAKA PEMILIK ATAU MANAGER PERUSAHAAN TERSEBUT HARUS MENGAMBIL KEPUTUSAN
–KEPUTUSAN YANG TIDAK ADA DI SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ) PERUSAHAAN
1.C. KEPUTUSAN SETENGAH TERSTRUKTUR

Tipe Pengambilan Keputusan Ini Yang Sebagian Dilakukan Perencanaan Program,


Sebagian Lagi Rutin Dan Berulang, Dan Sebagian Adalah Tidak Terstruktur.
Pengambilan Keputusan Ini Sangatlah Rumit Dan Membutuhkan Analisis Yang
Terperinci.
• Ketiga Tipe Pengambilan Keputusan Di Atas Digunakan Sesuai Dengan Tipe
Masalah Dengan Tujuan Tentu Saja Agar Mendapatkan Keputusan Yang Tepat.

• Bagaimana Keputusan Dikatakan Tepat?


Yaitu Jika Keputusan Tersebut Berbobot Atau Berkualitas Dan Dapat Diterima
Semua Pihak. Menyeimbangkan Antara Disiplin Atau Metode Yang Seharusnya
Dilakukan Dengan Menjaga Sikap Manusiawi Atau Human Relation.
PERBEDAAN ANTARA KEPUTUSAN PRIBADI
DAN ORGANISASI DIJELASKAN OLEH
CHESTER BARNARD, YAITU :
• Keputusan Pribadi (Personal Decisions) Biasanya Tidak Dapat Didelegasikan Kepada
Orang Lain
• Sedangkan Keputusan-keputusan Organisasi (Organizational Decesions) Sering
Didelegasikan.
Menurut Mc Farland Satu Lagi Cara Umum
Untuk Mengklasifikasikan Berbagai Tipe
Keputusan, YAITU :
• 1. Kategori Dasar (Basic)
• 2. Kategori Rutin
1. KEPUTUSAN DASAR (BASIC)

• Merupakan Keputusan-keputusan Unit, Investasi Dalam Jumlah Besar, Keputusan Satu Kali
Yang Menyangkut Komitmen (Keterikatan) Jangka Panjang Dan Relatif Permanen Dan Tinggi
Derajat Pentingnya Karena Suatu Kesalahan Pengambilan Keputusan Akan Mencelakakan
Organisasi Secara Serius
• Contoh Keputusan Dasar Dalam Suatu Organisasi Perusahaan Antara Lain Keputusan Yang
Berkaitan Dengan Lokasi Pabrik, Struktur Organisasi, Negosiasi Pengupahan, Lini Produk Dan
Integrasi Vertikal. Dengan Kata Lain Hampir Semua Keputusan Kebijaksanaan (Policy)
Menajemen Puncak Dapat Dianggap Sebagai Keputusan- Keputusan Dasar.
2. KEPUTUSAN RUTIN

• Keputusan-keputusan Rutin Adalah Keputusan-keputusan Yang Sangat Berlawanan Dengan Keputusan


Dasar.
• Tipe Keputusan Ini Merupakan Setiap Hari, Bersifat Sangat Repetitif (Berulang-ulang) Dan Mempunyai Sedikit
Dampak Pada Organisasi Keseluruhan.
• Bagaimanapun Juga Digabungkan Dengan Keputusan Dasar, Keputusan Rutin Memainkan Peranan Sangat
Penting Dalam Menentukan Sukses Tidaknya Suatu Organisasi
• . Contohnya Seorang Manajer Personalia Menarik Karyawan Baru, Seorang Akuntan Membuat Keputusan
Tentang Suatu Rekening Baru , Seorang Tenaga Penjualan Memutuskan Daerah Yang Akan Didatangi. Tentu
Saja Proporsi Keputusan Yang Dibuat Dalam Organisasi Sebagian Besar Merupakan Berbagai Macam
Keputusan Rutin, Meskipun Proporsi Yang Tepat Tergantung Pada Tingkatan Organisasi Mana Keputusan
Dibuat. Contoh , Penyelia (Lini) Pertama Membuat Hampir Semuakeputusan Rutin, Sedangkan Manajer
Puncak Membuat Keputusan Rutin Lebih Sedikit Tetapi Lebih Banyak Dasar.
KEPUTUSAN DAN JENJANG MANAJEMEN

• Secara Umum Tingkatan Manajemen Dalam Organisasi Itu Ada 3, Yaitu:


1. Manajemen Puncak (Top Manager),
2. Manajer Menengah (Middle Manager), Dan
3. Manajer Rendah (Lower Manager).

Untuk Keputusan Yang Tidak Terprogram, Biasanya Lebih Banyak Diambil Oleh
Manajer Pada Tingkat Tinggi (Top Manager).
FAKTOR – FAKTOR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
• 1. Posisi/ Kedudukan
• 2. Masalah
• 3. Situasi Dan Kondisi
• 4. Tujuan
1. POSISI DAN KEDUDUKAN
Posisinya Membuat Suatu Keputusan Dengan Sepihak Atas Intuisi Atau Kepentingan
Sepihak Yang Juga Sering Diakui Dan Disetujui Oleh Para Direksi Dan Karyawan Sebagai
Wujud Penghormatan Dan Penghargaan Atau Disebabkan Kekhawatiran Beda Pendapat
Yang Berujung Pada Ketidakpatuhan.
Hal Ini Sering Kali Terjadi Walaupun Dengan Kasat Mata Logika Keputusan Sangat
Bertentangan.
Para Pemimpin – Pemimpin Diktator Dibeberapa Negara Atau Kerajaan-kerajaan Masa
Lampau Menjadikan Faktor Posisi Atau Kedudukan Ini Dapat Membuat Berbagai Keputusan
Mutlak Yang Tidak Mengenal Kaidah Keputusan Benar Atau Keputusan Salah.
Dalam Hal Penerimaan Dari Hasil Pengambilan Keputusan Melalui Factor Kedudukan Lebih
Mudah Diterima Oleh Orang – Orang Yang Dibawah Posisinya Atau Yang Dibawah
Kedudukannya. Namun Pada Sisi Positifnya Masih Ada Sejarah Pemimpin Yang Mampu
Memberikan Keputusan Yang Baik Didasari Factor Kedudukannya.
2. MASALAH

• Masalah Dijadikan Rujukan Dalam Menyelesaikan Permasalahan Atau Antisipasi


Keakuratan Kualitas Keputusan Yang Dibuat.
• Bahkan Diharapkan Dari Keputusan Yang Dibuat Mampu Melihat Masalah Yang Akan
Muncul Atau Dampak Msalah Yang Timbul Bahkan Masalah Yang Sekaligus Dapat
Diselesaikan.
3. SITUASI DAN KONDISI
• Faktor Situasi Dan Kondisi Dalam Pengambilan Keputusan Sangat Rentan Dengan Kualitas Keputusan Yang Dikeluarkan.

• Dapat Kita Misalkan Bahwa Pada Saat Kenaikan Bahan Bakar Minyak Sangat Tidak Tepat Para Produsen Kendaraan

Meningkatkan Produksinya. Maksudnya Bahwa Momentum Situasi Dan Kondisi Tidak Mendukung.
• Contoh Lain Di Daerah Perkampungan Yang Sangat Religius Sangat Tidak Tepat Mendirikan Suatu Mall, Maksudnya

Situasi Dan Kondisinya Tidak Mendukung. Pertanyaannya Apakah Dilingkungan Perkampungan Tersebut Dapat Didirikan

Suatu MALL , Jawabnya Adalah Jika Perkampungan Itu Sudah Berubah Menjadi Lebih Terbuka Dan Modernis,

PENDAPATAN MASYARAKATNYA TINGGI, AKSES JALAN BAIK, MASYARAKAT PADAT PENDUDUK, ADANYA

PERUSAHAAN INDUSTRI /BERBAGAI INSTANSI- INSTANSI PEMERINTAHAN, MASYARAKATNYA TERBUKA,

MINAT BELI TINGGI , BANYAK TEMPAT WISATA DAN PERKANTORAN, Maka Dapat Saja Dibuat Keputusan Untuk

Dapat Mendirikan Suatu MALL DI DAERAH ITU


4. TUJUAN

• Faktor Tujuan Dalam Pengambilan Keputusan Sangat Jelas Menjadi Sangat Pokok Sebab Hasil
Keputusan
• Yang Tidak Didasari Oleh Faktor Tujuan Adalah “Ngambang” Sebab Keputusan Tersebut Tidak
Mempunyai Arah Dan Sasaran Yang Dituju.
• Namun Dalam Berbagai Keputusan Yang Pernah Ada Rata-rata Menempatkan Tujuan Menjadi
Faktor Utama Baik Tujuan Yang Mengarah Pada Hal Negative Atau Positif Organisasi Maupun
Sebaliknya, Baik Tujuan Pribadi Maupun Tujuan Organisasi
• 1. APAKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN ITU SEBUAH
ILMU ?
• 2. APAKAH PENGAMBIL KEPUTUSAN ITU SEBUAH SENI ?
• 3. MUDAHKAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ?
• 4. PENTINGKAH SEBUAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN ?

Anda mungkin juga menyukai