Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

OLEH : RESA NURMALA, S.AB.,MA


A B C

D E F
A B C

D E F
• Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untu memecahkan permasalahan atau
persoalan (problem solving) dan setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang hendak
dicapai.
• Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang dibuat misalnya di rumah
tangga, di kantor atau di dalam organisasi (departemen, dan industri pemerintah, perusahaan,
perguruan tinggi) atau di masyrakat.

• Coba apa saja keputusan yang pernah kalian ambil ?


-termudah dan tersulit
ALASAN MEMPELAJARI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1. Untuk meningkatkan kualitas diri dan karir pengambil keputusan
2. Untuk peningkatan efisiensi
3. Untuk peningkatan produktivitas perusahaan
DEFINISI KEPUTUSAN MENURUT PARA AHLI :

• Ralp C. Davis
Menurut Ralp C. Davis menyatakan bahwa Keputusan adalah suatu hasil pemecahan masalah yang dihadapinya
dengan tegas. Suatu keputusan adalah suatu jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
• Mary Follet
Menurut Mary Follet menyatakan bahwa Keputusan ialah suatu hukum atau sebagai hukum situasi.
• James A.F. Stoner
Menurut James A.F. Stoner menyatakan bahwa Keputusan ialah suatu pemilihan diantara alternatif-alternatif.
• Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan
data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.
PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pemahaman dan Pengumpulan dan
analisa data yang Pengembangan
perumusan masalah alternatif-alternatif
relevan

Implementasi Pemilihan alternatif Evaluasi alternatif-


keputusan terbaik alternatif

Evaluasi hasil-hasil
keputusan
HERBERT SIMON, AHLI TEORI KEPUTUSAN DAN ORGANISASI
MENGONSEPTUALISASIKAN TIGA TAHAP UTAMA DALAM PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YAITU :

• Aktivitas intelegensi yakni penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan


keputusan
• Aktivitas desain yakni terjadi tindakan penemuan, pengembangan dan analisis masalah
• Aktivitas memilih yakni memilih tindakan tertentu dari yang tersedia
FUNGSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN YAITU :

• Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik secara
individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional

• Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya menyangkut dengan hari depan/masa yang akan
datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama
TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• Tujuan bersifat tunggal yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi
apabila yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah artinya sekali diputuskan dan tidak
akan ada kaitannya dengan masalah lain
• Tujuan bersifat ganda yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu
keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih yang bersifat
kontradiktif atau bersifat tidak kontradiktif
DASAR-DASAR PENDEKATAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan harus dilandasi oleh prosedur dan teknik serta didukung oleh informasi
yang tepat (accurate), benar(reliable) dan tepat waktu (timeliness). Ada beberapa landasan
yang digunakan dalam pengambilan keputusan yang sangat bergantung dari permasalahan itu
sendiri.  Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari
pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
•Intuisi :
•Pengalaman
•Fakta
•Wewenang
•Logika
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• Internal Organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi dan
sebagainya
• Eksternal Organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum dan sebagainya
• Ketersediaan informasi yang diperlukan
• Kepribadian dan kecapakan pengambil keputusan
TIPE-TIPE KEPUTUSAN
PEMBUATAN KEPUTUSAN
• Keputusan Terprogram (programmed decision)

• Keputusan Tidak Terprogram (non-programmed decision)


MODEL PERILAKU PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Model rasionalitas ekonomi :
•1. Model rasionalitas terbatas dari Simon (Satisficing)
•2. Model penilaian heuristik ( jalan pintas) dan bias
Model penilaian heuristik diprakarsai oleh ahli teori kognitif yaitu Kahneman dan Tversky yang menyatakan bahwa pembuat keputusan
mengandalkan heuristik yakni penyederhanaa strategi atau metode berdasarkan pengalaman.
Ada tiga bias utama yang teridentifikasi membantu menjelaskan bagaimana penilaian tersebut menyimpang dari proses rasional. Heuristik
bias tersebut ada tiga yaitu :
a.Heuristik availabilitas (Ketersediaan) Kecenderungan orang untuk mendasarkan penilaian mereka pada informasi yang
sudah tersedia untuk mereka.
b.Heuristik representative ( Keterwakilan) Kecenderungan orang yang menilai suatu kejadian dengan mencocokkannya
pada kejadian yang sebelumnya ada.
Heuristik keterwakilan : sebuah strategi untuk membuat penilaian berdasarkan pada sejauh mana stimuli atau peristiwa
tersebut mempunyai kemiripan dengan stimuli atau kategori yang lain. 
c.Heuristik kerangka referensi dan keputusan

B.Model Sosial Sigmund freud memandang manusia sebagai sekumpulan perasaan, emosi dan naluri dengan perilaku yang dipandu oleh
keinginan yang tidak disadari. Model ini adalah sisi yang berlawanan dari rasionalitas ekonomi yakni melihat dari sudut pandang
psikologi
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• Gaya Direktif (gaya direktif mempunyai toleransi rendah terhadap ambiguitas dan berorientasi pada tugas dan masalah teknis.
Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan
direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat.)
• Gaya Analitik (Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi
teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi
lebih banyak informasi dan alternatif daripada pembuat keputusan direktif.)
• Gaya Konseptual Pembuat gaya konseptual mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada
lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan
kemungkinan masa mendatang. Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat
sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan.
• Gaya Perilaku Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli
lingkungan sosial. Gaya ini cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran
pendapat yakni cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat serta menyukai informasi verbal daripada tulisan.
EMPAT KATEGORI KEPUTUSAN

• Keputusan dalam keadaan kepastian (certainty)


Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan dalam keadaan yang pasti
(terdapat kepastian). Dengan kata lain dalam keadaan ada kepastian, kita dapat meramalkan secara tepat hasil dari tindakan (action).
• Keputusan dalam keadaan resiko (risk)
Resiko terjadi bila hasil pengambilan keputusan walaupun tidak dapat diketahui dengan pasti, tetapi dapat diketahui nilai kemungkinannya
(probabilitas). Misalnya, anda ingin memutuskan membeli barang.
• Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty)
Adalah suatu keadaan dimana kita tidak dapat menentukan keputusan karena belum pernah terjadi sebelumnya (pertama kali)
• Keputusan dalam keadaan konflik (conflict)
Terkadang dalam pengambilan keputusan tidak selalu lancar. Banyak permasalahan-permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan. Apalagi bila keputusan yang diambil terdapat konflik atau dapat menyebabkan konflik. Situasi konflik dapat
terjadi bila kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan (ada konflik) dalam situasi yang kompetitif.
ILMU MANAJEMEN MEMUNGKINKAN MANAJER MEMANFAATKAN PENDEKATAN ILMIAH
ATAU ANALISIS DI DALAM PEMECAHAN PERSOALAN ATAU PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• Peranan ilmu manajemen dalam pengambilan keputusan disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

1.Teknologi yang digunakan oleh suatu organisasi yang semakin lama semakin canggih.
2.Makin berkurangnya persediaan energi dan material kritis lainnya, sehingga perlu dikelola secara efisien dan
efektif
3.Persoalan manajemen sangat kompleks, yang mencakup banyak faktor (produksi, pengendalian mutu, distribusi,
marketing, SDM dan sebagainya) dan sangat penting.
4.Persoalan yang dihadapi manajemen sering kali baru sama sekali sehingga tak ada hubungannya sama sekali
dengan pengalaman yang sebelumnya.
5.Penekanan pada perencanaan dan pencapaian tujuan jangka panjang (longranges objectives) memerlukan
pengambilan keputusan dengan data hasil ramalan.
Ada Pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai