Anda di halaman 1dari 12

TEORI KONSUMSI ; INVESTASI

DAN ANALISIS AD - AS
L a n j u t a n …….
2. Relative Income Hypothesis: ❖Fungsi konsumsi adalah CL= b x Y
(fs.konsumsi jangka panjang).
C
❖Dengan pendapatan Y0, rumah tangga
(RT) konsumsi pd titik (a) sebesar C0.
CL ❖Kenaikan pendapatan menjadi Y1,
b CS1 konsumsi meningkat ke titik (b)
C1 menjadi C1.
2
c
C'1 ❖Namun bila pendapatan turun ke Y0,
3 konsumsi jangka pendek hanya turun
1 a CS1
C0 ke titik (c) menjadi C‘1. Bila pendapatan
4d tetap pada Y0, konsumsi jangka panjang
C2 akan turun kembali ke titik (a).
5
C3 e 2 ❖Begitu seterusnya bila pendapatan
3
1 turun ke Y2, jangka pendek konsumsi
turun ke titik (d) dan jangka panjang
0 turun lagi ke titik (e).
Y2 Y0 Y1 Y

STEI, 2016 Drs. Sumitro, M.Sc.


Lanjutan
3.Permanent Income Hypothesis: ❖Dengan pendapatan sebesar Yd1,
rumah tangga konsumsi pada titik (a),
C sebesar C1.
❖Naiknya pendapatan menjadi Yd2,
Yd = Yp + Yt konsumsi jangka pedek naik hanya
sampai titik (b) menjadi C2. Bila
kenaikan adalah permanent, maka
C3 CS2 konsumsi jangka panjang naik lagi
3 d c
C‘3 2 sampai titik (c) menjadi C3.
C2 4 b CS1 ❖Namun bila pendapatan turun kembali
1
C1 ke Yd1, konsumsi jangka pendek turun
a relatif kecil hanya sampai titik (d)
2
menjadi C‘3.
1 ❖Bila pendapatan permanennya tetap
sebesar Yd1, konsumsi jangka panjang
0 akan kembali ke titik (a) menjadi C1.
Yd1 Yd2 Yd
Yd = disposible income
Yp = permanent income
Yt = trancitory income (hal yang
menyebabkan pendapatan perma-
STEI, 2016 Drs. Sumitro, M.Sc.
nanen (besarnya berubah-ubah)
L a n j u t a n …….
4. Life Cycle Hypothesis of ❖Kehidupan manusia dibagi dalam 3
Consumtion: sikles, yaitu usia muda; usia
menengah; dan usia lanjut.
WRmax ❖Pada usia muda yang pasti
Aset melakukan dis-saving, karena
masih menjadi tanggung jawab
orang tua sampai pada usia T.
YL
❖Pada usia menengah orang
Dis- Dis- memiliki saving, karena
SavIng
Saving Saving pendapatannya melebihi
C
pengeluaran konsumsi.
Usia Usia Usia
❖Pada usia lanjut terjadi lagi dis-
Muda Menengah Lanjut
saving yang dibiayai dari saving
0 pada usia menengah.
T Waktu WL NL
❖Besarnya konsumsi selain
C = besarnya konsumsi WR = Kekayaan Riil ditentukan oleh pendapatan dari
YL = income dari bekerja WL = Masa Kerja bekerja, juga dipengaruhi besarnya
T = usia mulai bekerja
kekayaan riil.
NL =tutup usia (meninggal)
C = a x WR + b x YL
a = MPC dari kekayaan riil STEI, 2016 Drs. Sumitro, M.Sc.
b = MPC dari income bekerja
Teori Investasi
Investasi Dalam Konteks Ekonomi Makro
a. Investasi Harta Tetap (Fixed Invesment), meliputi investasi barang
modal (capital goods) dan bangunan (contraction). Yang termasuk
capital goods & contraction adalah pengeluaran untuk pembelian
pabrik; mesin; peralatan produksi; dan bangunan atau gedung.
Fixed invesment perlu adanya penyusutan, agar efisiensi ekonomis
dari kegiatan produksi tetap terpelihara.
b. Investasi Persediaan (Inventory Invesment), meliputi persediaan
barang jadi; bahan baku; dan barang setengah jadi.
Tujuan dari melakukan investasi (fixeds invesment atau inventory
invesment) adalah untuk meningkatkan keuntungan di masa
mendatang.

STEI, 2016 Drs. Sumitro, M.Sc.


Nilai Waktu Dari Uang
❖ Investasi yang dilakukan tidak langsung meningkatkan laba,
diperlukan tenggang waktu. Makin tinggi jumlah & kualitas
investasi, tenggang waktunya makin panjang.
❖ Pertimbangannya adalah berapa present value dari uang yang akan
diterima di masa datang, atau berapa nilai uang masa mendatang
(future value) dari jumlah yang diinvestasikan saat ini.
a. Present Value (Nilai Sekarang):
X
V = --------di mana: V = nilai sekarang
(1 + r)t X = tingkat pengembalian investasi
r = diskonto
t = jangka waktu
b. Future Value (Nilai Masa Mendatang):
F = A (1 + r)t di mana: F = future value A = investasi awal

STEI, 2016 Drs. Sumitro, M.Sc.


Kriteria Investasi
Untuk memutuskan diterima atau ditolaknya rencana investasi, kriteria
yang digunakan antara lain:
a. Payback Period (periode pulang pokok), adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapi
titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap baik.
Namun harus tetap hati-hati menafsirkan kriteria payback period.
b. Benefit/ Cost Ratio (B/C Ratio). Mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan
dibanding hasil yang diperoleh. Bila nilai B/C = 1; maka B = C, output yg dihasilkan sama
dengan biaya yg dikeluarkan. Bila nilai B/C < 1; maka B < C, artinya output yg dihasilkan
lebih kecil dari biaya yg dikeluarkan. Begitu sebaliknya. Keputusan menerima atau
menolak proposal investasi tergantung nilai B/C, jika B/C > 1 proposal diterima, karena
output yg dihasilkan > biaya (cost).
c. Net Present Value (NPV). Dengan menggunakan perhitungan NPV, bila nilai NPV >
investasi awal, proposal investasi diterima.
d. Internal Rate of Return (IRR), adalah nilai tingkat pengembalian investasi dihitung pada
saat NPV = 0. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi
adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dilakukan berdasarkan
hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r). Jika r
adalah 15%, sedangkan IRR hanya 12%, proposal investasi ditolak dan begitu sebaliknya.

STEI, 2016 Drs. Sumitro, M.Sc.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi
1. Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan (Expected Rate of Return).
Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang
diharapkan dipengaruhi oleh kondisi internal (dibawah kontrol
perusahaan, misal: efisiensi, SDM, teknologi) & eksternal
perusahaan (perkiraan tingkat produksi, pertumbuhan ekonomi
domestik maupun internasional).
2. Biaya Investasi, yaitu tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat
bunga, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat
investasi makin menurun.
3. Marginal Efficiency of Capital (MEC), dan Tingkat bunga.
MEC adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap
tambahan barang modal. Bila nilai MEC > tingkat bunga pinjaman,
maka rencana investasi layak untuk dilaksanakan dan begitu pula
sebaliknya.

STEI, 2016 Drs. Sumitro, M.Sc.


Analisis Kurva AD dan AS
1. Kurva Aggregate Demand (AD): r LM2
LM1
Faktor yang mempengaruhi AD, a.l: a) r2 E2
Tingkat harga-harga umum (P); b)
Jumlah uang beredar nominal; c) r1 E1
jumlah obligasi pemerintah.
(a)
Faktor perubahan tingkat harga,
pengaruhnya thd AD menurut teori
Keynesian adalah sbb: bila tingkat IS
harga-harga umum naik, maka nilai 0
uang riil cenderung turun. Begitu pula Y2 Y1 Y
sebaliknya. P

Pada gambar (a), turunnya nilai riil P2 B


uang yang disebabkan kenaikan
tingkat harga ditunjukkan dengan P1 A
bergesernya kurva LM ke kiri, (r) naik (b)
& output (Y) berkurang.
Pada gambar (b), naiknya P
menyebabkan Y menurun shg AD
membentuk kurva AD negatif. 0
STEI, 2016 Drs. Sumitro, M.Sc. Y2 Y1 Y
L a n j u t a n …….
2. Kurva Aggregate Supply (AS): W WN'
Hubungan antara upah-tenaga kerja, WN*
WN diilustrasikan pd gambar (a). Pada WN"
saat full employment (N=N*), upah
periode berikutnya sama dng upah W*
sekarang ditambah ekspektasi inflasi. (a)
Jika N > N*, W periode berikutnya > W
periode sekarang. Jika terdapat
kelebihan N periode iini, kurva WN
akan bergeser ke bawah. 0
N* N
Kurva AS berslope positif, seperti P AS'
kurva WN yg mendasari. Kurva AS AS*
bergeser sepanjang waktu, jika Y lebih AS"
kecil dari full employment (Y*), maka
kurva AS akan bergeser ke atas. Jika Y (b) P*
> Y*, maka kurva AS akan bergeser
turun.

0
Y* Y
STEI, 2016 Drs. Sumitro, M.Sc.
L a n j u t a n …..
3. Keseimbangan AD dan AS: 4. Pengaruh Kebijakan Ekonomi:
P P

AS AS*

P1 E1
P* E* P* E*
(a) P2
E2
(b)
AD1
AD AD*
AD2
0 Y 0 Y
Kebijakan fiskal ekspansif,
Y2 Y* Y1 Menggeser
Y* kurva AD kanan dan sebaliknya kebija-
Titik keseimbangan AD dan AS kan fiskal kontraksi menggeser kurva
adalah E*, dengan tingkat harga
AD ke kiri. Kebijakan moneter EMP
P* dan tingkat output Y*. Kebija-
kan fiskal dan moneter akan menggeser kurva AD ke kanan, dan
mempengaruhi titik keseimba- Sebaliknya kebijakan moneter TMP
ngan AD dan AS. Menggeser kurva AD ke kiri.
STEI, 2016 Drs. Sumitro, M.Sc.
end of presentation

Anda mungkin juga menyukai