INVESTASI
EKONOMI ABGIBISNIS
MAGISTER AGRIBISNIS
FST UIN JAKARTA
SITI ROCHAENI
Tujuan perekonomian makro:
C+I=Y Grafis
Fungsi
Y=C+S Konsumsi
Matematis
APC
Konsumsi MPC = Marginal
MPC
Propensity to Consume
Garis 450
Grafis
Fungsi
Tabungan
Matematis
Tabungan APS
Komponen
Pendapatan MPS
Nasional
Investasi Suku Bunga
ILUSTRASI
1. KONSUMSI
C = C2 – C1
C = Co + b Yd Y = Y2 – Y1
200
Y
1000 2000 3000
C
c
b
C Garis singgung a, b, c ~ mpc
masing-masing tingkat pendapatan
a makin datar garis singgung c ~
mpc makin kecil pada saat
pendapatan disposabel meningkat
Y1 Y2 Y3 Y
Implikasi :
Jika negara makin makmur dan adil ~ porsi pertambahan
pendapatan untuk konsumsi, makin berkurang, dan
kemampuan menabung meningkat ~ dana investasi untuk
pembangunan jangka panjang
MPC pada masyarakat berpenghasilan tinggi ( negara maju) ~ c
lebih rendah daripada mpc masyarakat berpenghasilan rendah
( negara berkembang) ~ a
c. Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (average
propensity to consume)
MPC,
APC
APC =
C= 200 + 0,8Y =1 =1
Terdapat tingkat impas (break even level) dari pendapatan, yaitu tingkat
dimana seluruh disposable income RT digunakan untuk konsumsi ( APC = 1 )
Di bawah tingkat impas, ada Dissaving, yaitu keadaan dimana konsumsi RT
lebih besar daripada disposable income, sehingga RT melakukan pinjaman
atau menggunakan tabungan sebelumnya ( APC > 1 ) mengorek tabungan
Di atas tingkat impas, sebagian dari disposable income digunakan untuk
kegiatan konsumsi dan sisanya ditabung ( APC < 1 )
Besarnya peningkatan konsumsi lebih rendah daripada peningkatan
disposable income. 0 ≤ MPC ≤ 1
Bila pendapatan disposabel sudah melebihi batas pendapatan minimal dimana
konsumsi = pendapatan (BEL), maka MPC + MPS dan APC + APS = satu
Kurva Konsumsi, APC dan MPC
C
C=bY C1
C2 Co = a otonomus
C1 Co = 0 ~ C = bY
C = Co + b Y C2 Co = a ~
C = Co + b Y
mpc = b = mpc = b ~ slope kurva
Co = a mpc pada C1 > C2
Soal :
Untuk tahun 2001 pendapatan nasional sebesar Rp.100, jumlah
konsumsi Rp.80. Tahun 2002 pendapatan menjadi sebesar Rp.150,
konsumsi menjadi sebesar Rp.120. Tentukanlah MPC, APC, Fungsi
konsumsi dan tentukanlah jenis pola konsumsi negara tersebut dan
gambarkan kurvanya..
Jawab :
S = 30 – 20 = 10, Y = 50
MPS = S /Y = 10/50 = 0,2
(20% tambahan pendapatan ditabung)
estasi Persediaan
V=X/
Dimana V = nilai yang akan datang, X = Rp 161 juta,
t = 5 tahun , r = 0,15
2. Biaya Investasi.
Ditentukan oleh tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi
tingkat bunga maka biaya investasi makin mahal
investasi menurun. Namun bila tingkat bunga pinjaman
rendah, investasi tetap rendah masalah kelembagaan.
3. Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga, dan Marginal
Efficiency of Investement (MEI)
r, i r, i
Kurva 30
31
permintaan Terjadi ∆ Pk
26
investasi
MEC MEI 20
21
1 PT >1 PT
MEC
19 MEC
13 MEI
1 2 3 4 Investasi I1 Io Investasi
TUGAS
1. Pada pendapatan rumah tangga sebesar Rp
1.000.000,00 pengeluaran konsumsi rumah
tangga sebesar Rp 1.150.000,00. Pada saat
pendapatannya meningkat menjadi Rp
2.000.000,00 pengeluaran konsumsinya juga
meningkat menjadi Rp 1.950.000,00.
1) BEP terjadi pada pendapatan sebesar berapa ?
2) Pada pendapatan Rp875.000,00, berapa APS ?
3) Pada tingkat pendapatan berapakah tabungan
rumah tangga sebesar 4% dari pendapatan
dicapai ?
2. Ilustrasi tabel fungsi konsumsi.
Y C Ditanyakan
1000 2850 a. Persamaan konsumsi?
1800 3150 b. BEP terjadi pada Y?
c. Besarnya tabungan pada
2600 3450
saat pendapatan nasional =
3400 3750 5000?
4200 4050 d. APS = 0 pada tingkat GNP