Anda di halaman 1dari 67

SESI 3 MAKRO

AGREGATE EXPENDITURE ANALYSIS


AND MULTIPLIER EFFECT

ENDRI SENTOSA.SE.MM

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023


 Perekonomian suatu negara digerakkan oleh pelaku-
pelaku kegiatan ekonomi.
 Pelaku kegiatan ekonomi secara umum dikelompokkan
kepada empat pelaku, yaitu rumah tangga,
perusahaan (swasta), pemerintah dan ekspor-impor.
 Untuk mempermudah dalam menganalisis pendapatan
nasional, maka pada tahap awal dilakukan analisis
pendapatan nasional dua sektor. Dalam pendekatan ini,
perekonomian diasumsikan hanya digerakkan oleh 2
(dua) orang pelaku kegiatan ekonomi, yaitu rumah tangga
dan swasta.

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Proses Produksi dan Pendapatan Masyarakat

Proses Penghasilan Ditabung (S)


Produksi Rumah tangga (Y)
Merencanakan

Dibelanjakan di
Pasar Barang (C)
Produksi

Supply Barang &


Jasa (Q)

Sesuai dengan situasi pasar Pasar


Barang
Produsen
Y=Q ; Y=C+S ; Q>C

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023


Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2
Sektor

 Dalam perekonomian, sektor swasta merupakan satu-


satunya produsen barang dan jasa, dan proses produksi
dilaksanakan dengan menggunakan faktor-faktor produksi
yang dimiliki oleh rumah tangga.
 Faktor produksi tersebut antara lain tanah, tenaga kerja,
modal dan entrepreneurship (kewirausahaan).
 Penghasilan yang diperoleh rumah tangga dari menjual
faktor-faktor produksi terdiri dari sewa (pendapatan
dari tanah), bunga (pendapatan dari kapital), upah
(pendapatan dan tenaga kerja) dan profit (pendapatan
dari entrepreneurship).

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Arus Melingkar (Circular Flow) dalam
Perekonomian 2 Sektor
Sewa, bunga, upah dan profit

tanah, kapital, tenaga kerja dan entrepreneurship

Rumah Tangga Swasta

Barang dan jasa

Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


PENGELUARAN AGREGAT I

Pendapatan nasional merupakan ukuran pengeluaran aktual dari


konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor netto.

Teori pendapatan nasional membahas pengeluaran yang diinginkan dari


konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor netto.

Komponen pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran :


1. Konsumsi (Ca  konsumsi aktual)
2. Investasi (Ia  investasi aktual)
3. Pengeluaran pemerintah (Ga  G aktual)
4. Ekspor netto (Xa - Ma)

Terminologi konsep pengeluaran :


Intendeed expenditure  pengeluaran yang dimaksud
Desired expenditure  pengeluaran yang diinginkan
Planned expenditure  pengeluaran yang direncanakan

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Formulasi Pengeluaran aggregat:

AE = C + I + G + (X-M)

Keterangan :
AE = pengeluaran agregat
C = pengeluaran konsumsi
I = pengeluaran investasi
G = pengeluaran pemerintah
X-M = ekspor netto

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Pengeluaran Agregate (AE) merupakan pengeluaran total yang diinginkan pada
barang dan jasa produksi domestik.

Pengeluaran Agregate (AE) terdiri dari :


1. Pengeluaran otonom (autonomous expenditure), yaitu komponen AE yang tidak tergantung
pada pendapatan nasional, sept :
 Co (autonomous consumption)
 Io (autonomous investment )
 Go (autonomous government exp)
 Xo (autonomous export))

2. Pengeluaran induksi (Induced Expenditure ), yaitu komponen AE yang tergantung


pada pendapatan nasional, sept :
 Tax rate (t) pada fungsi pajak Tx = To + t Y
 MPC (b) pada fungsi C = Co + b Yd
 MPS (1-b) pada fungsi S = -Co + (1-b) Y
 MPI (m) pada fungsi M = Mo + m Y

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Proses Produksi dan Pendapatan Masyarakat

Proses Penghasilan Ditabung (S)


Produksi Rumah tangga (Y)
Merencanakan

Dibelanjakan di
Pasar Barang (C)
Produksi

Supply Barang &


Jasa (Q)

Sesuai dengan situasi pasar Pasar


Barang
Produsen
Y=Q ; Y=C+S ; Q>C

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


EXPENDITURE I :
CONSUMTION AND INVESTMENT

Teori Keynes Tentang Konsumsi

Fungsi Konsumsi:

C = Co + bYd atau C = a + bY

Keterangan:
C = konsumsi
a = konsumsi otonomus
b = marginal propensity to consume (MPC)
Yd = pendapatan disposabel

Pendapatan disposibel : pendapatan yang bisa dibelanjakan.


Pendapatan disposibel bagi rumah tangga digunakan untuk 2 kegiatan :
Kegiatan konsumsi dan Menabung

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

1. Faktor –faktor ekonomi


a. Pendapatan rumah tangga
b. Kekayaan rumah tangga
c. Tingkat bunga
d. Perkiraan tentang masa depan

2. Faktor-faktor Demografi (Kependudukan)


a. Jumlah penduduk
b. Komposisi penduduk (usia, pendidikan dan wilayah
tempat tinggal)

3. Faktor-faktor Non-Ekonomi

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


GRAFIK KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
DAN PENGELUARAN AGREGAT

E
AE =Y
expenditure

45º

income, output, Y

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Fungsi Konsumsi, SavingC, S
Bentuk umum fungsi konsumsi; C .Y
+ MP
o
C = f (Yd) =C Y
C C /∆
= ∆
C = Co + MPC.Yd C
MP
C. Y
C = besarnya konsumsi M P
(1 –
Co = autonomous consumption -a +
MPC = hasrat konsumsi, MPC, (∆C/∆Y) S=
Yd = Pendapatan disposible (Y-Tx+Tr) Co }
Y
Fungsi saving diperoleh; -Co }
Y=C+S
S=Y–C
= Y – (Co + MPC.Yd)
S = besarnya saving Kecendrungan Mengkonsumsi Marjinal:
MPS = hasrat saving (∆S/∆Y) MPC = ∆C/∆Y
1 – MPC Kecendrungan Mengkonsumsi Rata-rata:
APC = C/Y
S = -Co + (1 – MPC).Yd Kecendrungan Menabung Marjinal:
MPS = ∆S/∆Y
Kecendrungan Menabung Rata-rata:
MPC = Marginal Propensity to Consume APS = S/Y
MPS = Marginal Propensity to Save
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
KURVA KONSUMSI DAN TABUNGAN

Konsumsi Y=AE
diinginkan

MPC

450

0 Pendapatan disposibel

Saving S
diinginkan
1-MPC = MPS
0
Pendapatan disposibel

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Hubungan Antara APC, APS, MPC dan MPS.

Pendapatan Konsumsi Tabungan APC APS MPC MPS


Disposibel

0 200 -200 - - - -

1.000 1.000 0 1,00 0 0,8 0,2

2.000 1.800 200 0,90 0,10 0,8 0,2

3.000 2.600 400 0,87 0,13 0,8 0,2

4.000 3.400 600 0,85 0,15 0,8 0,2

5.000 4.200 800 0,84 0.16 0,8 0,2

Model Break Even Income/Break Even Point Y=C

Y=C Y = a + bY Y – bY = a (1-b)Y = a
a
Y=
1-b

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DENGAN INVESTASI

Konsumsi
$800
Pasar Perusahaan
Barang

Rumah Tangga

Pendapatan = $100

Saving $ 200 investasi Bank/pasar modal

Kebocoran/leakages injections
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN
(DALAM PEREKONOMIAN DUA SEKTOR)

AE = C + I
Y = C + S, Syarat keseimbangan: C, S
AE = Y
Y=AE
Sehingga :
C + I = C + S, maka I = S artinya
kebocoran = injection
C = 10 + 0,75Y
Contoh:
BEP
Diketahui fungsi konsumsi: C = 10 + 0,75Y
Tentukan fungsi saving dan grafik fungsinya
Jawab: 10 S= -10 + 0,25Y
Y= C + S
S=Y–C 45o
S = Y – (10 + 0,75Y)
0
40 Y
= Y – 10 - 0,75Y
= (1- 0,75)Y - 10 -10
S = -10 + 0,25Y
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023
TEORI INVESTASI
 Investasi adalah pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang
modal (capital stock).
 Stok barang modal (barang modal tersedia) adalah jumlah barang modal
dalam suatu perekonomian pada satu saat tertentu. Barang modal merupakan
konsep stok (stock concept) karena besarnya dihitung pada satu periode
tertentu.
 Investasi merupakan konsep aliran (flow consept), karena besarnya dihitung
selama satu interval periode tertentu.

Yang dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah:

a. Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan/kontruksi


(pengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin, peralatan produksi dan
bangunan/gedung yang baru). Investasi ini disebut fixed investment .

b. Investasi persediaan (barang jadi, persediaan bahan baku dan barang


setengah jadi).

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Jenis-jenis Investasi

1. Investasi Otonom (Autonomous Investment)

adalah investasi yang besarnya ditentukan dari dalam perekonomian itu


sendiri
(biaya besar, tidak tergantung dengan pendapatan, dilakukan oleh
pemerintah, untuk kepentingan umum, tidak mencari keuntungan)

2. Investasi terpengaruh (Induced Investment)

adalah investasi yang besar kecilnya dipengaruhi oleh variabel-variabel


yang diuraikan dalam model yang digunakan (biayanya tidak begitu
besar, tergantung dengan pendapatan, dilakukan oleh swasta, tujuannya
memperoleh untung yang sebesar-besarnya)

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Fungsi Investasi
Hubungan Investasi dengan Tingkat Bunga

I = Io – ai
Keterangan:
I = Investasi
Io = Investasi otonom
a = Koefisien variabel tingkat bunga
i = Tingkat bunga

Hubungan Investasi dengan Pendapatan

I = Io + aY
Keterangan:
I = Investasi
Io = Investasi otonom
a = Koefisien variabel tingkat pendapatan
Y = Pendapatan

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


(1) Investasi Otonom (2) Investasi terpengaruh

Investasi I

I1
I2

Io (ro) Io

I1

0 Y 0 Y0 Y1 Y

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023


Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Investasi

1.Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return)


a. Kondisi Internal Perusahaan
adalah faktor-faktor yang berada dibawah kontrol perusahaan
(tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi)
b. Kondisi Eksternal Perusahaan
adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi
domestik maupun internasional.

2. Biaya Investasi
yang paling menentukan adalah tingkat bunga pinjaman.

3. Marginal Efficiency of Capital (MEC)


adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan barang
modal.
X
4. Nilai Sekarang (Present Value): NS = (1 +r)t

5. Nilai Masa mendatang (Future Value): F = A (1 + r)t

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023


Hubungan antara MEC dengan MEI
MEC (%/th)  Investasi adalah fungsi dari suku
bunga dan MEC. I = f (i) = I0 + i I
 Variabel investasi ditentukan oleh
30
tingkat bunga dan marginal effisiency
of capital (MEC)/hasrat investasi.
Semakin tinggi suku bunga riil semakin
tingggi biaya peminjaman uang untuk
20 tujuanm investasi dan investasi
semakin berkurang
 Bila MEC < tingkat bunga, maka
Investasi tidak dilaksanakan;
 Bila MEC > tingkat bunga, maka
MEI MEC
Investasi dilaksanakan

0 I1 Io Investasi

Kurva Marginal Efficiency of Investment (MEI) menunjukkan hubungan antara


tingkat bunga dengan tingkat investasi dalam suatu perekonomian, dengan
memperhitungkan perubahan harga barang modal.
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023
Fungsi Investasi
 Investasi adalah fungsi dari suku bunga dan MEC. I = f (i) = I0 + i I
 Variabel investasi ditentukan oleh tingkat bunga dan marginal effisiency of capital
(MEC)/hasrat investasi. Semakin tinggi suku bunga riil semakin tingggi biaya
peminjaman uang untuk tujuanm investasi dan investasi semakin berkurang
 Bila MEC < tingkat bunga, maka Investasi tidak dilaksanakan;
 Bila MEC > tingkat bunga, maka Investasi dilaksanakan

Tingkat Bunga (r)


r S
5%

4%

3%

2% MEC
MEC
0 100 200 300 400
Investasi (I) 0 I
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023
AE = C + I
Y = C + S, Syarat keseimbangan:
AE = Y
Sehingga :
C + I = C + S, maka I = S artinya kebocoran = injection

i C, S Y=AE

BEP C

S
I
I

0 Y
Y

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023


Arus Melingkar (Circular Flow) dalam
Perekonomian 2 Sektor

 Dalam berkonsumsi, rumah tangga tidak


sepenuhnya mengeluarkan penghasilannya
untuk membeli barang dan jasa tersebut.
Sebagian dari pendapatannya ditabungkan.

 Apabila keadaan ini kita gambarkan kembali


dalam arus melingkar dalam perekonomian 2
sektor, maka ada sedikit tambahan dari
gambar yang terdahulu.

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Arus Melingkar dengan Injeksi dan Kebocoran

Sewa, bunga, upah dan profit

tanah, kapital, tenaga kerja dan entrepreneurship

Rumah Tangga Swasta

Barang dan jasa

Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa

Tabungan Investasi

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Contoh Analisis Pendapatan Nasional
Y= E
E
Y= C + I

C = 100 + 0,8 Y

0 500 750 Y

S = - 100 + 0,2 Y

I
50

0 500 750 Y

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


ANALISIS
PENDAPATAN
NASIONAL TIGA SEKTOR
AGREGATE EXPENDITURE

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023


Arus Melingkar Perekonomian 3 Sektor

 Peran pemerintah dalam perekonomian


adalah penyedia barang public.
Penyediaan tersebut menuntut adanya
pembiayaan. Pembiayaan pembangunan
yang dilakukan pemerintah berasal dari
pajak. Dengan demikian, pemerintah
akan memungut pajak dan
membelanjakannya untuk pembiayaan
pembangunan.
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Arus Melingkar Perekonomian 3 Sektor

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Formulasi Pengeluaran aggregat:

AE = C + I + G + (X-M)

Keterangan :
AE = pengeluaran agregat
C = pengeluaran konsumsi
I = pengeluaran investasi
G = pengeluaran pemerintah
X-M = ekspor netto

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional

Y= E
E Y= C + I + G
Y= C + I

0 500 750 1000 Y

S+T
100
I+G
50

0 500 750 1000 Y

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional

 Fungsi konsumsi tetap C = 100 + 0,8Yd dan investasi sebesar 50,


bertambahnya peranan pemerintah sebesar 250 (G = 250) dan penerimaan
pemerintah sebesar (Tx=250), maka keseimbangan pendapatan nasional
menjadi 1000.
 Perhitungan keseimbangan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan Pengeluaran
Y CIG
C  100 
0,8Yd
Yd  Y  Tx

Y  100 
0,8(Y  250) 
50  250
Y  100  0,8Y
 200  50 
BAHAN
250 KULIAH MAKRO-ENDRI
Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional

b. Pendekatan injeksi-kebocoran
S  Tx  I  G
C  100  0,8(Y 
250) C  100  0,8Y
 200 C  100 
0,8Y

100  0,2Y  50 
250

Y
0,2Y
eq  200
1000

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Pembayaran Transfer oleh Pemerintah
 Selain memungut pajak, pemerintah juga melakukan pemberian
transfer kepada masyarakat. Pembayaran transfer akan
mempengaruhi pendapatan disposable masyarakat yang pada
akhirnya dapat merubah pendapatan nasional keseimbangan.
 Yd = Y – Tx + Tr
 Dengan mengambil soal yang sama dengan yang terdahulu
dimana fungsi konsumsi C = 100 + 0,8Yd dan investasi sebesar
50, pengeluaran pemerintah (G) = 250 dan penerimaan
pemerintah dari pajak sebesar (Tx=250). Pemerintah
memberikan subsidi (transfer) sebesar Tr = 50. Maka
keseimbangan pe
Y  100  0,8Y  200  40  50  250
Y  0,8Y 
240 0,2Y  
Yeq
1200
240

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023


Angka Pengganda pada Perekonomian 3 Sektor

 Dalam proses penggandaan untuk model perekonomian 3 sektor,


kita membedakan dua keadaan yaitu (i) angka pengganda
dengan pajak lumpsum, (ii) angka pengganda dengan pajak
proporsional.
 Fungsi pajak lumpsum : Tx = T0 (eksogen)
 Fungsi pajak proporsional : Tx = T0 + tY (endogen)
Y  C  I 0  G0
Y  C0  bYd  I 0  G0
Y  C0  b(Y  Tx  Tr)  I 0  G0
Y  C0  bY  bTx  bTr  I 0 
G0 Y  bY  C0  bTx  bTr  I 0
 G0
(1  Cb)Y
Y 0  C0  bTx  bTr  I 0 
(1 
G
BAHAN
0 KULIAHb)MAKRO-ENDRI
Angka Pengganda pada Perekonomian 3 Sektor

 Angka pengganda pada model perekonomian


3 sektor untuk pajak lumpsum:
Y  C  I 0  G0
Y  C0  bYd  I 0  G0
Y  C0  b(Y  Tx  Tr)  I 0  G0
Y  C0  bY  bTx  bTr  I 0  G0
Y  bY  bTx  bTr  I  G
(1  b)Y  bY  bTx  bTr  I 
G

bY  bTx  bTr  I  G


Y 
(1  b)
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Angka Pengganda pada Perekonomian 3 Sektor

 Dari persamaan tersebut, maka dapat diperoleh


masing-masing angka pengganda adalah
Y I 
I  k (1 
1
b)
Y 
G  k
G
(1 1
Y b)  b
 kTx 
Tx (1 
Y b)
 kI 
Tr (1 b
b)
Dimana:
kI = angka pengganda investasi
kG = angka pengganda pengeluaran pemerintah
= angka pengganda pajak
kTx = angka pengganda transfer (subsidi)
kTr BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Angka Pengganda pada Anggaran Belanja Berimbang

 Anggaran belanja berimbang artinya


penerimaan pemerintah sama dengan
pengeluarannya. Penerimaan pemerintah
berasal dari pajak. Oleh karena itu anggaran
belanja berimbang terjadi pada saat Tx = G.

 Apabila Tx=G maka pertambahan pendapatan


nasional (Y) juga sama dengan nilai Tx dan
G tadi.

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Angka Pengganda pada Anggaran Belanja Berimbang

 Pembuktian secara matematis untuk angka


pengganda anggaran belanja berimbang
Y  kTx Tx  kG G
b 1
Y  Tx  G
(1  b) (1 
b)
Karena G =  Tx maka

b 1
Y  G  G
(1  (1 
b) b)
(1  b)
Y  (1  b)G
Y  G  Tx
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Angka Pengganda untuk Model Pajak Proporsional

 Fungsi pajak proporsional adalah:


Tx  T0  tY

Keseimbangan pendapatan nasional dengan pajak proporsional adalah:

Y  C  I 0  G0
Y  C0  bY d  I 0  G0

Y  C0  b(Y  Tx  tY  Tr)  I 0  G0
Y  C0  bY  bTx  btY  bTr  I 0  G0
Y  bY  btY  C0  bTx  bTr  I 0 
G0
(1  b  bt)Y  C0  bTx  bTr  I 0 
C
Y
G0 0 (1  b 
BAHAN KULIAH
bt) bTrMAKRO-ENDRI
 bTx  I 0  G0
Angka Pengganda untuk Model Pajak Proporsional

 Sedangkan angka pengganda untuk pajak proporsional adalah:

Y  C  I 0  G0
Y  C0  bYd  I 0  G0
Y  C0  b(Y  Tx  tY  Tr)  I 0  G0
Y  C0  bY  bTx  btY  bTr  I 0 
Y  bYG0 bTx  btY  bTr  I  G
(1  b  bt)Y  bY  bTx  bTr  I 
G
bY  bTx  bTr  I  G
Y 
(1  b  bt)

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Angka Pengganda untuk Model Pajak Proporsional

1
Y
I  k
I
(1  b 
 bt)
Y G 
G  k (1  1b 
Y bt)  b
 kTx 
Tx (1  b 
Y bt)
 kI 
Tr (1  bb 
bt)
Dimana:
kI = angka pengganda investasi
kG = angka pengganda pengeluaran pemerintah
= angka pengganda pajak
kTx = angka pengganda transfer (subsidi)
kTr BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Contoh Perhitungan

 Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara adalah C = 100 +


0,8Yd dan investasi sebesar 100. Pengeluaran pemerintah (G) =
250 dan fungsi pajak adalah 50 + 0,1Y. Pemerintah memberikan
subsidi (transfer) sebesar Tr = 50. Maka keseimbangan
pendapatan nasional menjadi:

(i) Pendekatan pengeluaran


Y CIG
Y  C0  bYd  I  G
Y  100  0,8(Y  50  0,1Y  50)  100  250
Y  100  0,8Y  40  0,08Y  40  100  250
Y  0,72Y 
450 0,28Y 
450
Yeq  1.607
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Contoh Perhitungan

(ii) Pendekatan injeksi-kebocoran

C  100  0,8Yd
C  100  0,8(Y  50  0,1Y 
50) C  100  0,8Y  40 
0,08Y  40 C  100  0,72Y
S  100  0,28Y

ST IG
 100  0,28Y  100  250
0,28Y  450

Yeq
1.607
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Contoh Perhitungan

 Apabila terjadi kenaikan investasi sebesar 50, maka berapakah


keseimbangan pendapatan nasional yang baru?
Y  k I  I
1
Y  
(1  b  50
bt)
Y  
(1  0,81  50
Y  0,08)
179

 Y0  Y
Yeq
 1.607 
179
Yeq  1.786
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Contoh Perhitungan

 Pembuktian dengan perhitungan pendapatan nasional


pendekatan pengeluaran

Y  C  I  G  I
Y  C0  bYd  I  G  I
Y  100  0,8(Y  50  0,1Y  50)  100  250  50
Y  100  0,8Y  40  0,08Y  40  100  250  50
Y  0,72Y 
500 0,28Y 
500
Yeq
1.786

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


ANALISIS MULTIPLIER

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI SENTOSA.2023


Pendahuluan

 Adanya perubahan pada pengeluaran


otonom yakni pada investasi otonom
(autonomous investment) membuat
keseimbangan pendapatan nasional juga
akan berubah.

 Besarnya perubahan keseimbangan


pendapatan nasional yang baru tidak sama
dengan perubahan investasi. Inilah yang
disebut dengan efek multiplier (efek
pengganda).
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Kecenderungan Konsumsi Marginal (MPC)

C  C 0  bY
C  bY

C
b  Y

b merupakan nilai marginal konsumsi terhadap


pendapatan (marginal propensity to consume =
MPC). Marginal Propensity to Consume atau
kecenderungan konsumsi marginal adalah
perubahan konsumsi apabila adanya perubahan
pendapatan.
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Kecenderungan Konsumsi Marginal (MPC)
 Nilai MPC adalah 0 – 1. Nilai 0 berarti tidak ada tambahan
konsumsi apabila ada tambahan pendapatan dispoble.
Sementara itu, apabila terjadi nilai MPC adalah 1, maka
besarnya perubahan konsumsi sama dengan bersarnya
perubahan pendapatan.
C

C

Y

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Proses Multiplier

 Adanya perubahan pada variabel investasi menyebabkan


pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun
pertambahan dari keseimbangan pendapatan nasional tidak
sebesar pertambahan investasi tersebut.
 Contoh:
Fungsi konsumsi adalah C = 100 + 0,8Y. Pada mulanya
investasi adalah I = 50. Sesuai dengan perhitungan,
keseimbangan pendapatan nasional adalah Ye = 750.
Apabila investasi kembali bertambah 50 sehingga I + I =
100, maka keseimbangan pendapatan nasional menjadi:
Y  C  I  I
Y  100  0,8Y  50  50
0,2Y  200
Ye  1000
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Proses Multiplier

 Kalau kita perhatikan, keseimbangan pendapatan


nasional yang baru tidak bertambah 50 dari
keseimbangan pendapatan nasional sebelumnya,
tetapi lebih besar dari itu. Ini menunjukkan bahwa
terjadi proses penggandaan (multiplier).

 Pada saat investasi bertambah langsung


menyebabkan pengeluaran agregat bertambah. Ketika
pengeluaran agregat bertambah berarti akan
menambah pendapatan dan kemudian akan
menyebabkan konsumsi menjadi berubah pula.

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Proses Multiplier
I. Investasi bertambah  pengeluaran agregat bertambah 50

II. Pengeluaran bertambah  pendapatan pekerja bertambah 40


lalu dikonsumsikan. MPC = 0,8 maka C bertambah menjadi (0,8x50)

III. Bertambah konsumsi pekerja  penerimaan bagi pedagang, dan 32


kemudian pendapatan itu dibelanjakan lagi (0,8 x 40)

IV. dan seterusnya


+
Tambahan pendapatan nasional menjadi 250

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Proses Multiplier
 Secara matematis proses multiplier terjadi sebagai
berikut:
Y CI
Y  C 0  bY  I 0
(1  b)Y  C 0  I 0
C0
Y  (1 I 0

b)
• Apabila terjadi perubahan pada investasi otonom (I0) maka
pertambahan pendapatan nasional menjadi
Y  bY  I
(1  b)Y  I

Y I 
I  k (1 
1b)
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Proses Multiplier

 Apabila kita mengikut kepada angka MPC = b = 0,8 maka


kI = 5. Dengan tambahan investasi sebesar 50 (I = 50),
maka tambahan pendapatan nasional menjadi

1
Y  
(1  I
0,8)
1
Y  
0,2 50
Y  5  50
Y  250

• Dengan demikian keseimbangan pendapatan nasional yang baru adalah


Ye = Y0 + Y = 500 + 250 = 750.

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL
EMPAT SEKTOR

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Arus Melingkar Perekonomian 4 Sektor

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional

E
Y==CC+
YY= E+I +
I +GG+X-
M C

0 Y

S+T+M

I+G+X

0
Y

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Keseimbangan Pendapatan Nasional

 Keseimbangan pendapatan nasional untuk perekonomian 4 sektor


dengan pajak lumpsum dan fungsi impor eksogen adalah:

Y  C  I 0  G0  X 0  M 0
Y  C0  bYd  I 0  G0  X 0  M 0
Y  C0  b(Y  Tx  Tr)  I 0  G0  X 0  M
0 Y  C0  bY  bTx  bTr  I 0  G0  X 0 
M 0 Y  bY  C0  bTx  bTr  I 0  G0  X 0
M0
(1  b)Y  C0  bTx  bTr  I 0  G0  X 0 
M0

C0  bTx  bTr  I 0  G0  X 0  M 0
Y 
(1  b)

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Contoh Perhitungan

 Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara adalah C = 100 + 0,8Yd


dan investasi sebesar 100. Pengeluaran pemerintah (G) = 250 dan
pajak yang dipungut adalah 250. Pemerintah memberikan subsidi
(transfer) sebesar Tr = 50. Sedangkan eskpor berjumlah 300 dan impor
berjumlah 200. Maka keseimbangan pendapatan nasional menjadi:

(i) Pendekatan pengeluaran:

Y  100  0,8(Y  250  50)  100  250  300  200


Y  100  0,8Y  200  40  100  250  300  200
Y  0,8Y 
390 0,2Y 
390
Yeq
1.950
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Contoh
Perhitungan
(ii) Pendekatan injeksi-kebocoran:

C  100  0,8Yd
C  100  0,8(Y  250  50)
C  100  0,8Y  200  40
C  60 
0,8Y S  60 
0,2Y

ST M I
GX
60  0,2Y 
Y
200
eq  100 
1.950
250  300
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Angka Pengganda Model Perekonomian 4
Sektor

 Angka pengganda pada model perekonomian 4sektor untuk


pajak lumpsum:

Y  C  I 0  G0  X 0  M 0
Y  C0  bYd  I 0  G0  X 0  M 0
Y  C0  b(Y  Tx  Tr)  I 0  G0  X 0  M 0
Y  C0  bY  bTx  bTr  I 0  G0  X 0  M
Y  bY0  bTx  bTr  I  G  X  M
(1  b)Y  bY  bTx  bTr  I  G  X 
M

bY  bTx  bTr  I  G  X  M


Y 
(1  b)
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI
Angka Pengganda Model Perekonomian 4
Sektor

 Dari persamaan tersebut, maka dapat diperoleh masing-masing angka


pengganda adalah

Y I 
I  k (1 
1
b)
Y 
G  k
G
(1 1
Y b)  b
 kTx  Dimana:
Tx (1 
b) kI = angka pengganda investasi
Y b kG = angka pengganda peng. pemerintah
k 
Tr I
(11 = angka pengganda pajak
Y kTx
b) = angka pengganda transfer (subsidi)
 kX 
X (1  b) kTr = angka pengganda ekspor
Y 
kx = angka pengganda impor
 kM  1
M (1  b) km

BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI


Angka Pengganda Model Perekonomian 4 Sektor

 Apabila fungsi pajak dan fungsi impor tidak eksogen,


maka angka pengganda juga mengalami perbedaan.

YYCC  bY
0  I 0 d GI00 XG0  M
X 0  M 0  mY
Y  C0  b(Y  Tx  tY  Tr)  I 0  G0  X 0  M 0  mY
Y  C0  bY  bTx  btY  bTr  I 0  G0  X 0  M 0 
Y  bYmY bTx  btY  bTr  I  G  X  M 
mY
(1  b  bt  m)Y  bY  bTx  bTr  I  G  X 
M

bY  bTx  bTr  I  G  X  M


Y 
BAHAN
(1 KULIAH
 b  btMAKRO-ENDRI
 m)
Angka Pengganda Model Perekonomian 4 Sektor

 Dari persamaan tersebut, maka dapat diperoleh masing-masing


angka pengganda adalah

Y I 
I  k (1  b  bt 
1 Dimana:
m) 1 kI = angka pengganda investasi
Y 
G  k
G
(1  b  bt  kG = angka pengganda peng. pemerintah
Y m) b = angka pengganda pajak
 kTx  kTx
Tx (1  b  bt  = angka pengganda transfer (subsidi)
m) b kTr = angka pengganda ekspor
Y 
Tr  k
I
(1  b  bt  kx = angka pengganda impor
m) 1 km
Y 
X  k
X
(1  b  bt 
Y m)
 kM 
M (1  b1bt 
m)
BAHAN KULIAH MAKRO-ENDRI

Anda mungkin juga menyukai