Anda di halaman 1dari 76

EKONOMI MAKRO

Ari Astuti
Materi perkuliahan :
1. Pendahuluan
2. Penghitungan pendapatan nasional
3. Penentuan tingkat pendapatan nasional
4. Konsumsi dan investasi
5. Permintaan dan penawaran akan uang
6. Keseimbangan umum psr barang,psr uang
7. Kebijakan fiskal dan moneter: IS dan LM
8. Pasar tng kerja dan keseimbangan umum
9. Penentuan pendapatan nasional:
penawaran dan permintaan agregat
10. Stabilitas Ekonomi
11. Pertumbuhan ekonomi
12. Keuangan negara
13. Perdagangan internasional
Penilaian akhir :
UTS ( 30% )
UAS (30% )
Tugas ( 30% )
Attitude (10% )
Kehadiran kuliah utk bisa mengikuti ujian
80%
PENDAHULUAN
Teori Ekonomi:
1. Ekonomi Mikro membicarakan,
-. Unit individu
-. Tingkat produksi, keuntungan maksimal
-. Tingkat harga
2. Ekonomi Makro, membicarakan
perekonomian secara menyeluruh
Permasalahan Perekonomian
1. Tingkat pengangguran yang tinggi
2. Tingkat inflasi yang tinggi
3. Defisit neraca pembayaran
internasional
4. Resesi ( kelesuan ekonomi )
5. Pertumbuhan ekonomi yang lamban
Tujuan Ekonomi Makro :
1. Mencapai dan mempertahankan
kesempatan kerja penuh ( full
employment )
2. Mempertahankan stabilitas harga
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi (
pertumbuhan pendapatan nasional )
4. Mencapai keseimbangan Neraca
Pembayaran Internasional
Hukum Okun ( Okun’s law )
Apabila terjadi laju pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, produksi barang maupun jasa
akan meningkat dan bersama dengan itu
tingkat pengangguran menurun.

Kurva Phillips
Tingkat inflasi yang tinggi maka tingkat
pengangguran menurun dan sebaliknya.
Variabel ekonomi makro antara lain :
-. Tingkat pendapatan nasional
-. Tingkat kesempatan kerja
-. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
-. Saving
-. Investasi nasional
-. Jumlah uang beredar
-. Neraca pembayaran nasional, dll.
Aliran ekonomi makro :
1. Yang mengandalkan kebijakan fiskal sebagai
alat pengendali perekonomian.
tokohnya : Keynes, Franco Modigliani,
James Tobin
2. Yang mengandalkan kebijakan moneter se –
bagai pengendali perekonomian.
tokohnya : Milton Friedman, Robert Lucas,
Thomas Sorgent
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendekatan penghitungan :
1. Pendekatan produksi/pendekatan nilai tam
bah/value added approach.
2. Pendekatan pendapatan/income approach/
earning approach.
3. Pendekatan pengeluaran/expenditure
approach.
ALIRAN MELINGKAR UANG DAN BARANG
KONSEP PENGHITUNGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
DAN PENDAPATAN NASIONAL
CATATAN:
1.Jumlah nilai tambah neto
seluruh lapangan usaha
pada harga faktor produksi
2.Penyusutan barang modal
3.Pajak tak langsung neto
4.Pendapatan neto pada luar
negeri
5.Biaya produksi (input
antara)
6.Ekspor luar negeri neto (X-
M)
7.Pembentukan modal
domestik bruto (investasi)
(I)
8.Pengeuaran konsumsi
pemerintah (G)
9.Pengeluaran konsumsi
rumah tangga (C)
PENGGUNAAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
(000.000.000 RUPIAH)
Atas Dasar Harga Atas Dasar Harga
Jenis Penggunaan Berlaku Konstan
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 56 600.3 49 091.3
2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 11 423.7 9 233.2
3. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 19 613.5 17 189.5
4. Perubahan Stock 1) 8 851.1 1 835.7
5. Ekspor Barang dan Jasa 21 764.7 19 225.1
6. Dikurangi: Impor Barang dan Jasa 20.186.9 16 895.7
7. Produk Domestik Bruto 96 066.4 79 679.1
8. Pendapatan Neto Terhadap Luar Negeri dari -3 677.1 -3 077.6
Faktor Produksi
9. Produk Nasional Bruto 82 389.3 76 601.8
10. Dikurangi: Pajak Tak Langsung Neto 2 926.0 2 426.8
11. Dikurangi: Penyusutan 4 768.9 3 955.4
12. Pendapatan Nasional 84 694.4 70 219.3
Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional:
1.Perekonomian tertutup/sederhana
Y=C+I I: var eksogen
C: var endogen
C = a + cY c: MPC
MPC = ∆C/∆Y
APC n = Cn/Yn
C = ( APCn – MPC ) Yn + MPC Y
2. Perekonomian terbuka
aperekonomian yg sdh ada unsur dari pihak
luar masuk. Variabel yg dipergunakan :
Y : pendapatan nasional
C : konsumsi
I : investasi
G : pengeluaran pemerintah
Tr : pengeluaran pemerintah bersifat sosial
Tx : pajak
E : eksport
M : import
Y = C + I + G + ( Tr – Tx ) + ( E – M )
Sistem terbuka yang belum
memperhitungkan ekpor dan import,
rumus mencarinya :
Y= C + I + G + ( Tr – Tx )
E – M : dapat memberikan gambaran ttg
neraca pembayaran internasional
Contoh soal:
Diketahui: Y per th = 100 M, C per th = 95 M
apbl Y per th = 120 M, C per th = 110 M
Pertanyaan : cari fungsi konsumsi dan BEP
Jawab : APC 100 = 0,95
APC 120 = 0,92
MPC = ∆C/∆Y = 0,75
C = ( APCn – MPC ) Yn + MPC Y
= 20 + 0,75 Y
BEP = Y = C
Fungsi Saving : S = Y – C
S=(1–c)Y–a
MPS = 1 – c
Pendapatan equilibrium: tk pendapatan
nasional dimana tidak ada kekuatan
ekonomi yang bertendensi utk
mengubahnya.
Tercapai bila:
S=I
Cara menghitung pendapatan nasional
eq:
1. dengan persamaan :
Y=C+I
C=a+cY
2. dengan persamaan :
S=I
Y–C=I
Soal :
Diketahui C = 0,75 Y + 20
I = 40
Cari pendapatan eq, konsumsi dan saving eq.

Perubahan investasi dan pendapatan nasional


dapat diterangkan dg angka pengganda (k).
∆Y = k ∆I k = ∆Y/∆I
Hubungan kI dengan MPS dan MPC :
∆I mengakibatkan Y menjadi Y + ∆Y
Y + ∆Y = 1/1-c ( a + I + ∆I )
∆Y = 1/1-c ( ∆I )
kI = 1/1-c = 1 / 1 – MPC = 1 / MPS
Soal :
C = 0,75 Y + 20
sebelum tahun 2001, I/th = 40
sesudah tahun 2000, I/th = 60
Cari kI, pendapatan eq sblm 2001 dan sdh 2000.
Investasi otonomus ( otonomous invesment )
I = Io
Investasi terpacu ( induced invesment )
Ii = Io + hY
k* = 1/(1- b – h)
Peranan Pemerintah ( G )
Keseimbangan pendapatan nasional menjadi:
Y=C+I+G
kG = dY/dG = 1/1- b
Pajak ( Tx )
Penarikan pajak menyebabkan penurunan pen
dapatan nasional.
Yd = Pendapatan disposible
Yd = Y – Tx
Adanya Tx
C = a + b Yd
C = a + b ( Y – Tx )
Pajak :
1. Pajak lump-sum, fungsi pajak Tx = Txo
Keseimbangan tercapai bila penawaran
agregat = permintaan agregat
C + I + G = C + S + Tx atau I + G = S + Tx
2. Pajak proposional
Tx = t.Y
t : proporsi pajak yang dinyatakan dg %
Ekspor dan impor
Ekspor bersifat eksogen
Impor bersifat endogen : M = Mo + mY
M : impor
Mo : impor minimal
m : marginal propensity to import
Y : pendapatan nasional
M = M ( Y, E, P ) E : Kurs devisa
P : Tingkat harga brg sejenis
Inflationary dan deflationary gap
Inflationary gap : Permintaan agregat > pena
waran agregat
I > full employment saving
Deflationary gap: Permintaan agregat < pena
waran agregat
I < full employment saving
Full employment saving : S = Y - C
Soal
Diketahui : C = 0,75 Y + 20 M
I = 40 M
Kapasitas produksi = 200 M
Pertanyaan : Apakah inflationary atau
deflatio
nary gap.
Bagaimana keterkaitannya de –
ngan harga umum.
Konsumsi ( C )
Variabel yang mempengaruhi :
1. Selera
2. Faktor sosial ekonomi
3. Kekayaan
4. Keuntungan /kerugian kapital
5. Tingkat bunga
6. Tingkat harga
Penghitungan pendapatan nasional
Variabel penyusun pendapatan nasional
- Konsumsi ( C )
- Investasi ( I )
- Pengeluaran pemerintah ( G )
Y=C+I+G
C = a + b Yd
Yd = Y + Tr - Tx
Y=C+I+G
= a + bYd + I + G
= a + b ( Y + Tr – Tx ) + I + G
Y – bY = a + bTr – bTx + I + G
Contoh :
Fungsi konsumsi : C = 0,6Yd + 20
Investasi : I =40
Pajak : Tx = 20
Konsumsi pemerintah : G = 60
Transfer : Tr = 40
Pendapatan nasional dengan pajak built-in
fleksible.
Pajak built-in fleksible: pajak yang besar
kecilnya ditentukan oleh besar kecilnya
pendapatan nasional.
Tx = t + hY t: pajak pada Y nol
Tujuan: h: marginal rate of tax
1. Distribusi pendapatan lebih merata.
2. Perekonomian bisa lebih stabil.
Bentuk konsumsi baru pada pajak built-in
fleksible:
C = a + bYd
Yd = Y + Tr – Tx
Tx = t + hY
Maka:
C = a + b{ Y + Tr – ( t + hY )}
C = a + bY + bTr – bt - bhY
Contoh.
Apabila diketahui :
C = 0,75Yd + 20 G = 60
Tx = 0,2Y – 20 I = 40
Tr = 40
Carilah:
Besarnya penadapatan nasional , pajak,
konsumsi dan saving equilibrium.
PERMINTAAN &PENAWARAN UANG
Uang : segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat pembayaran.
Fungsi uang sebagai alat pembayaran sah:
1. Sebagai satuan pengukur nilai.
2. Sebagai alat tukar menukar.
3. Sebagai alat penimbun atau penyimpan
kekayaan.
Macam uang :
1. Uang kartal, yi. Uang kertas dan logam.
2. Uang giral, yi. Uang yang tercipta lewat
perkreditan Bank-umum.
Tiga motif orang memegang uang tunai:
3. Untuk transaksi.
4. Untuk berjaga-jaga.
5. Untuk spekulasi.
Faktor yang mempengaruhi:
1. Permintaan untuk transaksi : tingkat
pendapatan seseorang. (M1)
2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga :
tingkat pendapatan dan frekwensi
memperoleh pendapatan. (M1)
3. Permintaan uang untuk spekulasi (M2):
tingkat suku bunga umum.
Permintaan uang secara keseluruhan
digambarkan sebagai Md.
Teori permintaan akan uang:
1. Klasik, permintaan hanya merupakan
permintaan uang untuk transaksi dan
berjaga-jaga.
2. Teori Irving Fisher (quantity theory of
money):
MV = PY M: jumlah uang beredar.
V: tingkat perputaran uang.
P: tingkat harga.
Y: jumlah transaksi (Pendt. Nas).
3. Teori Keynes: tidak ada hub yg tegas antara
antara tingkat bunga dan permintaan uang utk
transaksi dan berjaga-jaga, tetapi justru dengan
tk pendapatan.
m = v.Y + m2 m = m1(I,Y)+m2(i)
m: jumlah uang riel beredar.
v: lamanya uang dipegang.
Y: pendapatan.
m2: permintaan uang untuk spekulasi.
i: tingkat suku bunga.
4. Teori J.Tobin : tambahan tingkat kekayaan
mendorong kenaikan dalam jumlah uang
yang diminta.
m = f(i, Y, K)
K: persediaan kapital/faktor produksi
yang mampu memberikan penghasilan.
Penawaran uang.
Adl. Jumlah uang beredar baik kartal
maupun giral yang berada di masyarakat.
Uang kartal : berdasar kebijakan
pemerintah.
Uang giral : dipengaruhi tingkat suku bunga.
i↑ → Mg↑ Ms = Mk + Mg
Ms : Money Supply
Faktor yang mempengaruhi besar uang
beredar antara lain:
1. Perubahan sektor aktiva luar negeri.
2. Sektor tagihan pada perusahaan
perorangan atau lembaga.
3. Sektor pemerintah pusat.
4. Sektor simpanan berjangka dan
tabungan.
Likuiditas perekonomian suatu negara
dapat dilihat dari :
1. Jumlah uang kartal dan giral.
2. Jumlah tabungan dan deposito
berjangka (uang kuasi atau semu).
No. 2 likuiditas rendah dan kadang2
dianggap bukan bagian jumlah uang
beredar.
Keseimbangan pasar uang.
Ditentukan oleh permintaan dan
penawaran akan uang.
Kesimbangan pasar uang akan memberikan
gambaran tentang tingkat suku bunga
keseimbangan dan jumlah uang.
Syarat : Md = Ms
Md = M1 + M2
KEBIJAKAN MONETER
Merupakan kebijakan yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran uang untuk
menjamin kestabilan ekonomi.
Macam-macam kebijakan moneter:
1. Politik pasar terbuka (open market
operation)
2. Politik diskonto (rediscount policy).
3. Politik deking perbankan (legal reserve
requirment).
IS – LM
PASAR BARANG( IS )
Permintaan agregat barang dan jasa :
1. Konsumsi ( C ).
2. Investasi ( I ).
3. Pengeluaran pemerintah ( G ).
4. Ekspor bersih ( X – M ).
Penawaran agregat barang dan jasa meliputi
produk domestik bruto.
Keseimbangan pendapatan nasional =
keseimbangan pasar barang.
Y=C+I+G+(X–M)
Persyaratan:
investasi ( I ) = tabungan ( S )
injeksi total (I+G) = kebocoran total (S+Tx)
Hubungan investasi dengan pendapatan
nasional positif , investasi dengan tingkat
bunga negatif .
Contoh, diketahui.
Fungsi konsumsi : C = 100 + 0,75Yd
Fungsi investasi : I = 125 – 600i
Fungsi pajak : Tx = 20 + 0,2Y
Pengeluaran pemerintah : G = 50
Carilah fungsi IS !
Untuk menjawab maka harus menurunkan
fungsi IS dengan keseimbangan injeksi total
( I + G ) dan kebocoran total ( S + Tx ).
PASAR UANG ( LM )
Pasar uang merupakan pertemuan antara
permintaan dan penawaran akan uang.
Keseimbangan pasar uang terjadi bila
jumlahpermintaan dan penawaran akan uang
sama.
Jenis permintaan uang:
1. Permintaan uang utk transaksi dan berjaga-
jaga ( M1 ). M1 = f ( y )
2. Permintaan uang utk spekulasi (M2). M2=f(i)
Penawaran uang merupakan jumlah uang
yang beredar yang terdiri dari uang kartal
dan giral.
Mk = f( Y ) Mg = f ( i )
Apabila i↓ maka M2↑, sebaliknya M1↓ dan
berakibat tidak langsung pada Y yang
turun.
Apabila i↓→Y↓, i↑→Y↑
Hubungan ini disebut fungsi LM.
Bentuk kurva LM dipengaruhi oleh : kurva
permintaan uang untuk spekulasi.
Keadaan khusus:
1. i sangat tinggi, maka orang lebih menyukai
tidak memegang uang tunai untuk
spekulasi.
2. i sangat rendah sekali, orang tidak tertarik
utk memegang surat berharga. Permintaan
uang utk spekulasi bersifat elastis
sempurna.
3. Pada tingkat suku bunga rendah terjadi
perangkap Keynes dan kurva permintaan
uang untuk spekulasi bersifat elastis sem
purna.
4. Keadaan klasik terjadi pada saat kurva
permintaan uang untuk spekulasi
bersifat inelastis sempurna.
Contoh.
Apabila diketahui:
Jumlah uang beredar (Ms) : 200M
Permintaan uang untuk transaksi : 0,25Y
Permintaan uang utk spekulasi : 135 + 600i
Tentukan fungsi dan kurva LM !.
Untuk menyelesaikan, maka harus
diseimbangkan antara Ms dan Md.
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER
Permintaan dapat dipengaruhi oleh 2
kebijakan tersebut.
Dengan kebijakan fiskal:
1. Meningkatkan/mengurangi pengeluaran
pemerintah dan subsidi.
2. Meningkatkan/mengurangi tingkat
pajak.
Dengan kebijakan moneter:
Menambah/mengurangi jumlah uang
beredar.
Dengan 2 kebijakan sekaligus:
1. Mengubah pengeluaran.
2. Mengubah tingkat pajak.
3. Mengubah jumlah uang beredar.
Hubungan Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
Moneter
Kebijakan bersegi banyak (kebijakan
campuran):
1. Berpengaruh berlawanan terhadap tingkat
suku bunga dan komposisi produksi
nasional pada tingkat produksi tertentu.
2. Berpengaruh searah dalam mencapai
posisi permintaan tertentu dan perubahan
produksi nasional pada tingkat harga
tertentu.
Kondisi perangkap likuiditas:
1. Kebijakan moneter tidak efektif,
tambahan uang beredar hanya diserap
untuk spekulasi.
2. Kebijakan fiskal sangat efektif,
perubahan tingkat suku bunga
mendorong uang yang dibebaskan dari
permintaan uang spekulasi.
Kondisi daerah klasik:
1. Kebijakan fiskal tidak efektif dalam
mempengaruhi sisi permintaan, karena
tidak ada uang tunai untuk spekulasi ttp
hanya untuk transaksi.
2. Kebijakan moneter sangat efektif,
karena tambahan uang beredar dapat
menambah pembiayaan utk transaksi.
Efektivitas kebijakan moneter tergantung:
1. Apakah jumlah uang beredar
mempengaruhi tingkat bungak
perkreditan untuk investor.
2. Apakah semua perubahan berpengaruh
pada pengeluaran untuk investasi.
PASAR TENAGA KERJA DAN
KESEIMBANGAN UMUM
Variabel pasar uang terdiri dari permintaan
tenaga kerja (Nd) dan penawaran tenaga kerja
(Ns).
Faktor yang sangat berpengaruh adalah
tingkat upah (W).
Tujuan penggunaan tenaga kerja oleh
perusahaan adalah keuntungan maksimum.
Keuntungan maksimum tercapai apabila:
VMPt = W
VMP : nilai produksi marjinal yang
dihasilkan tenaga kerja t.
W : tingkat upah.
Atau : VMPt = MPPt x Pz
MPP : produksi batas.
Pz : harga barang z yang dihasilkan t.
Kurva permintaan tenaga kerja mempunyai
lereng negatif yang berasal dari perusahaan.
Kurva penawaran tenaga kerja mempunyai
lereng positif yang berasal dari pemilik
tenaga kerja secara umum. Tujuannya untuk
memperoleh pendapatan.
Kurva penawaran tenaga kerja perseorangan
bersifat membalik kebelakang (backward
bending supply curve).
STABILITAS EKONOMI
Stabilitas ekonomi sering terganggu oleh
inflasi.
Inflasi: keadaan yang terjadi karena adanya
kenaikan harga umum yang terjadi secara
terus menerus.
Untuk mengetahui laju inflasi digunakan
indeks harga, indeks biaya hidup (IHK).
IHK meliputi 150 macam barang yang
dikelompokkan menjadi:
1. Bahan pangan.
2. Bahan sandang
3. Perumahan. dll
Macam inflasi:
1. Inflasi ringan kurang dari 10%/th.
2. Inflasi sedang , 10 – 30%/th.
3. Inflasi berat, 30 – 100%/th.
4. Hiperinflasi, diatas 100%/th.
Akibat inflasi ringan mempunyai pengaruh
positif terhadap:
1. Meningkatkan pendapatan nasional.
2. Peningkatan kinerja .
3. Meningkatkan insentif tenaga kerja.
4. Meningkatkan keinginan menabung dan
berinvestasi.
Inflasi berat dan hiper dapat menjadikan
perekonomian kacau.
Macam inflasi karena penyebabnya:
1. Inflasi permintaan (demand pull
inflation) terjadi karena defisit anggaran
belanja pemerintah shg harga jasa dan
barang naik.
2. Inflasi penawaran (Cost push inflation)
atau inflasi dorongan kenaikan upah
(wage push inflation), disebabkan karena
kenaikan biaya produksi terutama upah.
Phillips : tingkat pengangguran tinggi, maka laju
inflasi rendah yang dikenal dengan kurva
Phillips.
Ciri2 kurva Phillips:
1. Sifat lereng negatif.
2. Mempunyai intersep, dg tingakt
pengangguran natural dan tingkat inflasi nol.
3. Menunjukkan tanggapan tk penganggur
an terhadap perubahan tk inflasi.
Kebijakan penanggulangan inflasi :
1. Menekan laju pertumbuhan jumlah
uang beredar.
2. Penekanan tingkat upah menggunakan
kebijakan penghasilan (income policy)
dan kebijakan insentif pajak (tax
incentive plan).
PERTUMBUHAN EKONOMI
Ukuran pertumbuhan ekonomi:
1. Produk Domestik Bruto (PDB).
2. Produk Domestik Bruto per kapita atau
Pendapatan per kapita.
3. Pendapatan per jam kerja.
4. Harapan hidup waktu lahir.
Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi:
1. Tenaga kerja.
2. Kapital/modal
-. Tabungan masyarakat.
-. Pajak.
-. Pinjaman pemerintah.
-. Penggunaan tenaga kerja yang
menganggur.
-. Inflasi.
-. Modal asing.
3. Sumber Daya Alam.
4. Teknologi.
5. Faktor sosial.
Incremental Capital Output Ratio (ICOR).
Dipergunakan untuk merencanakan
pertumbuhan ekonomi.
ICOR : perbandingan antara investasi
(tambahan modal) dengan tambahan
produksi.
Distribusi Pendapatan.
Untuk mengetahui tentang merata tidaknya
pertumbuhan pendapatan dapat diketahui
dengan:
1. Kurva lorenz.
2. Indeks Gini.
3. Distribusi kelompok dan fungsional.
Perdagangan Internasional.
Perdagangan internasional merupakan
mesin pertumbuhan ekonomi (trande is an
engine of growth).
Akibat tidak adanya perdagangan
internasional:
1. Pertumbuhan ekonomi sangat lamban.
2. Harga barang dan jasa dapat menjadi
sangat mahal.
Kendala dalam perdagangan internasional:
1. Adanya pembiayaan komparatif, yang
berpedoman pada berapa besar biaya
produksi barang.
2. Adanya tarif dan quota.
Tarif adalah biaya yang dikenakan untuk
barang yang diimpor atau yang diekspor.
Quota adl.pembatasan secara fisik utk
barang yang diimpor atau yang diekspor.
3. Devaluasi.
Adanya standar mata uang keras spt
dolar, pound sterling sering kali menjadi
kendala karena nilai tukar rupiah dengan
mata uang asing tidak selalu sama.
Penentuan nilai tukar ditentukan secara:
-. Atas dasar nilai tukar tetap (fixed
exchange rate).
-. Atas dasar nilai tukar yang mengambang
(floating exchange rate).

Anda mungkin juga menyukai