Anda di halaman 1dari 6

1

a. Transaksi sedang berjalan adalah transaksi yang meliputi pembayaran barang-barang


dan jasa pada jangka pendek yang meliputi ekspor dan impor, tingkat bunga dan
deviden, serta pemberian bantuan dari luar negri atau pemberian lain antara
pemerintah dengan swasta.

b. Debt service ratio adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi beban tetapnya
termasuk angsuran pokok pinjaman
Debt Service Ratio = EBIT
Bunga+Sewa+Angsuran pokok pinjaman
(1-tarif pajak)
c. Lum-sum tax adalah angka pengganda pengeluaran pada perekonomian 3 sektor dan
perekonomian 4 sektor (perekonomian terbuka). Pajak lum-sum adalah pajak yang
dikenakan atas dasar jumlah tertentu yang tetap (per unit). Pajak lum-sum ini tidak
berpengaruh apabila tingkat pendapatan nasional berubah.

d. Pasar faktor produksi adalah pasar yang menyediakan berbagai faktor produksi yaitu
sumber daya alam, sumber daya manusia, modal dan skill/keahlian. Kegiatan
produksi akan dapat berjalan dengan baik apabila faktor produksi yang dibutuhkan
tersedia. Jadi pasar faktor produksi adalah tempat bertemunya permintaan dan
penawaran faktor produksi yang berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan pengusaha.

e. Unrecorded transaction adalah transaksi pembelian atau penjualan barang dan jasa
yang sengaja tidak dicatat oleh bagian akuntansi dari perusahaan.

f. Overemployment adalah kondisi dimana YFE < YE. Pada saat ini, kapastitas
pendapatan nasional equlibrium lebih rendah daripada pendapatan nasional
keseimbangan. Keadaan ini menunjukkan bahwa kesempatan kerja sangat jarang,
sumber daya manusia yang siap kerja melimpah. Apabila hal ini terus berlanjut maka
akan menyebabkan inflationary gap yaitu harga akan cenderung terus menerus naik
(inflasi)

g. Net factor income from aboard adalah perbedaan antara pendapatan yang diterima
dari luar negeri untuk memberikan jasa faktor dan pendapatan yang dibayarkan
terhadap jasa yang diberikan oleh warga negara asing di wilayah domestik suatu
negara.
Net factor income adalah selisih antara tingkat produksi yang bersumber dari dalam +
luar negeri (GDP) dengan tingkat produksi yang berasal dari dalam negeri saja (GNP)

h. GDP deflator adalah ukuran tingkat harga yang dihitung sebagai perbandingan antara
GDP nomial terhadap GDP Riil dikalikan 100, yang menunjukkan apa yang sedang
terjadi pada seluruh tingkat harga perekonomian. GDP deflator digunakan untuk
mengukur rata-rata tingkat harga dalam perekonomian

Deflator GDP = Nominal GDP x 100%


Riil GDP
i. GNP harga konstan adalah nilai barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara
yang dinilai menurut harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu (sebagai patokan)
yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa pada tahun-tahun lain.
2
a. Cara mengukur tingkat pendapatan nasional
o Pendapatan nasional (National Income) adalah sebuah indikator ekonomi untuk
mengukur kemakmuran masyarakat dalam sebuah negara.
o Pendapatan Nasional menghitung penghasilan seluruh pelaku ekonomi negara,
seluruh produksi nasional, dan pengeluaran/belanja nasional
o Penghitungan Pendapatan nasional ini dilakukan setian periode biasanya 1 tahun.
o Kegiatan ekonomi yang tidak dimasukkan dalam pendapatan nasional :
1. Perdagangan barang terlarang
2. Bantuan bencana alam dari negara lain
3. Menjual barang bekas
o Cara mengitung pendapatan nasional ada 3 pendekatan :
1. Pendekatan penghasilan (Income Aproach)

Y= Yw + Yr + Yi + Yp
Keterangan :
Y : pendapatan nasional
Yw : pendapatan berupa upah
Yr : pendapatan berupa sewa
Yi : pendapatan berupa bunga
Yp : pendapatan berupa laba

2. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Y= C + I + G + (X – M)
Keterangan :
Y : pendapatan nasional
C : pengeluaran konsumsi rumah tangga perorangan
I : pengeluaran investasi domestik bruto
G : pengeluaran belanja pemerintah
X : penerimaan ekspor
M : pengeluaran untuk impor

Yeq=
Y= C + I + G + (X – M)
Atau
S+T+M=I+G+X
3. Pendekatan Produksi (Production Approach)

n
Y= ∑ Qi Pi
Keterangan
i=1
:
Y : pendapatan nasional
Qi : Jumlah barang atau jasa ke-i
Pi : harga barang atau jasa ke i

n
Y= ∑ VAi
i=1
Keterangan :
Y : pendapatan nasional
VAi : nilai tambah barang atau jasa ke-i
Dari ketiga pendekatan tersebut akan dihasilkan nilai yang sama.
b. Multiplier perekonomian terbuka dan tertutup
o Perekonomian tertutup (perekonomian 2 sektor) yaitu perekonomian yang hanya
terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) dan Investasi (I)

Y= C + I
o Perekonomian terbuka (perekonomian 4 sektor) yaitu ditandai dengan keterlibatan
perekonomian dengan sektor luar negri. Yaitu adanya ekspor (X) dan impor (M).

Y= C + I + G + (X – M)

o Multiplier adalah angka pengganda faktor pelipat ganda (angka pengganda)


sebagai akibat perubahan (tambahan atau pengurangan) salah satu faktor penyusun
variabel Pendapatan Nasional (Y).

o Multiplier dalam perekonomian tertutup


Angka penganda/multiplier menjelaskan hubungan antara perubahan investasi
dengan pendapatan nasional
Misal : perubahan investasi = I, maka akan mengakibatkan pendapatan
nasional berubah menjadi Y + Y. Maka akan mendapatkan persamaan :

Ke = YY= 1
I (1-b)
o Multiplier dalam perekonomian terbuka
Angka pengganda/Multiplier pada perekonomian terbuka yaitu nilai impor tidak
dipengaruhi pendapatan atau nilai impor dianggap tetap (otonom)

Ktx = -b Ktr = b Kx = 1 Km = 1
(1-b) (1-b) (1-b) (1-b)
Untuk Kg , Kc, KI = Ke

c. Inflationary gap dan deflationary gap


YFE bisa diartikan tingkat kesempatan kerja penuh, sehinga banyak yang
menganggur.
YE bisa diartikan Pendapatan nasional keseimbangan yaitu terjadi keseimbangan
antara pendapatan nasional dengan kesempatan kerja

o Deflationary gap adalah keadaaan apabila YFE > YE.. Pada saat ini kapasitas
pendapatan nasional penuh lebih besar daripada pendapatan nasional
keseimbangan. Deflationary gab menyebabkan kecenderungan harga untuk turun
secara terus menerus (deflasi)
o YFE=YE
o Inflationary gap adalah keadaan apabila YFE < YE. Pada saat ini, kapastitas
pendapatan nasional lebih rendah daripada pendapatan nasional keseimbangan.
Inflationary gab menyebabkan kecenderungan harga untuk naik secara terus
menerus (inflasi)

d. Pajak bagi perekonomian sebuah negara


Pajak adalah suatu bentuk penerimaan pemerintah yang dipergunakan untuk
membiayai pengeluaran pemerintah. Selain itu, pajak berkontribusi untuk perbaikan
distribusi pendapatan masyarakat.

4 Upaya pemerintah untuk membiayai anggaran yang defisit adalah


Rasio pajak dan tingkat kepatuhan pajak di Indonesia bisa menghidari atau mengatasi
defisit anggaran jika rasionya tinggi. Selain meningkatkan pajak dari sisi penerimaan kas
negara, juga bisa menerbitkan obligasi sehingga meningkatkan penyerapan uang masyarakat.
Melakukan pinjaman uang menjadi pilihan yang terakhir. Baik melakukan pinjaman dari
bank maupun dari luar negeri.
Dari sisi pengeluaran, pemerintah bisa melakukan pemotongan biaya program
tertentu. Program yang tidak memberikan pengaruh terhadap pajak, devisa, dan sektor riil
sebaiknya dikurangi. Kemudian pengurangan pengeluaran rutin dan mengurangi subsidi yang
terlampau besar, seperti BBM, Listrik, dan lainnya.
Selain itu dapat pula mengemat pengeluaran belanja pemerintah seperti pembiayaan
untuk BUMN. Baru-baru ini, Erik Tohir merampingkan BUMN yang dianggap kurang atau
belum memberikan kontribusi laba pada negara. Dikarenakan BUMN tersebut hanya
menambah beban atau pembiayaan negara saja.
Dapat pula mengurangi anggaran dalam berbagai kementrian di Indonesia seperti
kementrian agama, pariwisata, dan sebagainnya
Hal-hal tersebut bisa membantu mengurangi atau menghindari defisit anggaran
Link slide player :
https://slideplayer.info/slide/4096810/

GDP Nominal = unit output x price per unit


GDP real = GDP price index year / GDP Nominal

Anda mungkin juga menyukai