Anda di halaman 1dari 4

1.

Analisis Laba Kotor Indofood

Tabel penjualan dan Hpp ( dalam ribuan rupiah)


Uraian HASIL PENJUALAN HARGA POKOK
PENJUALAN
Kuantita Harga Jumlah HPP Per Jumlah (Rp)
s (Unit) Satuan (Rp) Unit
(Rp) (Rp)
Standar (Periode Lalu) 4.169 800 3.335.200 551 2.297.119
Laba Kotor 1.038.081

Aktual (Periode 5.680 800 4.544.000 545 3.095.600


Berjalan)
Laba Kotor 1.448.400

 Kalkulasi laba kotor dari tabel penjualan dan harga pokok penjualan standar (periode
lalu) diatas adalah Rp 1.038.081,- dan pada tabel penjualan dan harga pokok penjualan aktual
(Periode berjalan) adalah Rp 1.448.400,- yang berarti laba kotor aktual mengalami kenaikan
sebesar Rp 410.319,- dibandingkan periode lalu.
 Analisa angka-angka pada perhitungan penjualan dan harga pokok penjualan aktual
(periode berjalan) bila dibandingkan dengan data-data harga penjualan dan harga pokok
penjualan yang telah dianggarkan (periode lalu), maka akan diperoleh dua penyebab utama
perbedaan atau kenaikan tersebut yakni harga jual dan kuantitas produk yang dijual serta
harga pokok penjualan dan volume produk yang dijual. Analisis perbedaan dimaksud dibagi
dalam tiga tahap yaitu kalkulasi selisih disebabkan harga jual, dan kuantitas penjualan,
kalkulasi selisih disebabkan harga pokok penjualan dan kuantitas biaya, serta selisih
disebabkan penjualan campuran dan kuantitas penjualan terakhir.

Tabel penjualan ( dalam ribuan rupiah)

Uraian Kuantita Harga Jumlah Jumlah


s (Unit) Satuan (Rp) (Rp)
(Rp)
Realisasi Penjualan Aktual

Kuantitas Aktual x Harga Aktual 5.680 800 4.544.00


0
Kuantitas Aktual x Harga Standar 5.680 800 4.544.00
0
Selisih disebabkan Harga Jual 0

Penjualan Standar

Kuantitas Aktual x Harga Standar 5.680 800 4.544.00


0
Kuantitas Standar x Harga Standar 4.169 800 3.335.20
0
Selisih disebabkan Kuantitas- 1.208.80
Penjualan 0

 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil kalkulasi yang disebabkan adanya
selisih harga jual adalah nol, hal ini mengindikasikan bahwa antara harga jual standar
(periode lalu) dan harga jual aktual (periode berjalan) pada analisis tidak terdapat perbedaan,
sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian. Sedangkan hasil kalkulasi selisih yang
disebabkan adanya perubahan kuantitas adalah Rp 1.208.800. Hal tersebut merupakan selisih
yang menguntungkan. Hasil kalkulasi yang disebabkan harga pokok penjualan dan kuantitas
biaya dapat dilihat pada tabel seperti berikut. 

Tabel Hpp ( dalam ribuan rupiah)

Uraian Kuantita HPP Jumlah Jumla


s (Unit) Per (Rp) h (Rp)
Unit
(Rp)
Realisasi Penjualan Aktual

Kuantitas Aktual x Harga Aktual 5.680 545 3.095.60


0
Kuantitas Aktual x Harga Standar 5.680 551 3.129.68
0
Selisih disebabkan Harga Jual (34.080
)
Penjualan Standar

Kuantitas Aktual x Harga Standar 5.680 551 3.129.68


0
Kuantitas Standar x Harga Standar 4.169 551 2.297.11
9
Selisih disebabkan Kuantitas- 832.56
Penjualan 1

 Hasil kalkulasi selisih harga pokok penjualan dan kapasitas biaya menghasilkan
selisih yang disebabkan adanya perbedaan antara harga pokok penjualan aktual (periode
berjalan) dan harga pokok penjualan (Periode lalu) yang menghasilkan selisih Rp 34.080, hal
ini merupakansurplus atau keuntungan yang diterima perusahaan dengan metode perhitungan
harga pokoknya, karena harga pokok penjualan aktual (periode berjalan) menjadi lebih kecil
dari harga pokok penjualan standarnya (Periode lalu), sehingga semakin besar keuntungan
yang diterima perusahaan karena selisih antara harga pokok penjualan dan harga jual aktual
(periode berjalan) lebih besar dari selisih harga pokok penjualan dan harga jual standar
(periode berjalan). Hasil selisih gabungan kemudian memperlihatkan jumlah keuntungan
ataupun kerugian yang ditimbulkan adanya penjualan campuran dan kapasitas penjualan
terakhir dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel laba kotor ( dalam ribuan rupiah)

Uraian Jumlah Jumla


(Rp) h (Rp)
Selisih disebabkan Harga Jual 0

Selisih Bersih disebabkan Kuantitas:

Selisih disebabkan Kuantitas Penjualan 1.208.80


0
Selisih disebabkan Kuantitas Biaya 832.561

Nilai Selisih 376.23


9
Selisih disebabkan Harga Pokok 34.080
Penjualan
Pertambahan Bersih dalam Laba 410.31
Kotor 9

 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa laba kotor yang dihasilkan akibat adanya
selisih harga adalah nol, atau tidak terdapat adanya keuntungan, Hal ini disebabkan karena
selama periode analisis tidak terjadi perubahan harga dari harga yang ditetapkan sebelumnya,
Harga jual nata de coco koktail merupakan harga yang diterima perusahaan adalah mengikuti
harga pasar, sehingga perusahaan bertindak sebagai price taker atau penerima harga.
 Hasil selisih bersih yang disebabkan adanya kenaikan jumlah kuantitas aktual dari
jumlah kuantitas produksi dari yang telah ditetapkan sebelumnya adalah Rp 376.239,- hal
tersebut merupakan keuntungan atau surplus yang diterima perusahaan. Selisih yang
disebabkan harga pokok adalah Rp 34.080. Hal ini merupakan keuntungan yang diterima
perusahaan karena adanya penurunan harga pokok penjualan per unit dari harga pokok
penjualan per unit standar (periode lalu), sehingga keuntungan yang diterima perusahaan dari
selisih harga jual dan harga pokok penjualan aktual adalah lebih besar jika dibandingkan
selisih harga jual dan harga pokok penjualan per unit standar (periode lalu).

2. Analisis Laba kotor UNILEVER


1.    PERUBAHAN HASIL PENJUALAN (dalam ribuan rupiah)

a. Perubahan dalam Volume penjualan (Sales Volume Variance)


( V2 – V1) Hj1= (8000- 6000)  Rp. 6.000   = Rp.  12.000.000
     Volume penjualan naik berarti menambah laba kotor (laba)
  b.  Perubahan  dlm Harga Jual per satuan ( Sales Price Variance)
(  HJ2 - HJ1 ) V2=  (5.950 - 6.000 ) 8000 = Rp.        400.000
Harga jual turun berarti menurunkan laba kotor (rugi)

 
2.     PERUBAHAN HARGA POKOK PENJUALAN (dalam ribuan rupiah)
a.  Perubahan dalam Volume Penjualan (Cost Volume Variance)
            ( V2 – V1) HP1 = ( 8000 – 6000 ) Rp. 4.200 = Rp. 8.400.000
            Volume penjualan naik  menaikan harga pokok (rugi)

b. Perubahan dalam  harga pokok persatuan (Cost Price Variance)


            (  HP2 - HP1 ) V2= ( 4.100 – 4.200 )  8000     = Rp.      800.000
Harga pokok turun   berarti menaikan laba kotor (laba)

  
DARI PERHITUNGAN DIATAS MAKA DAPAT DISIMPULKAN :
1. Perubahan volume penjualan :
Menaikan laba kotor                Rp. 12.000.000
2. Perubahan harga penjualan persatuan :
Menurunkan Laba kotor         (Rp.      400.000)
3. Perubahan  harga pokok  dalam Vol. Penjualan :
Menurunkan Laba kotor       (Rp.   8.400.000)
4..Perubahan  hrg pokok persatuan :
                    Menaikan laba kotor                Rp.       800.000

Kemudian perubahan laba kotor  tersebut  disusun dalam bentuk laporan sbb (dalam ribuan rupiah) :

Akibat terhadap Laba Kotor


 Keterangan
Menambah Mengurang
1. Perubahan dalam hasil
penjualan
    a. Perubahan volume penjualan Rp.12.000.000
    b. Perubahan harga jual Rp.    400.000
2. Perubahan  Hrga pokok 
penjualan
    a. Perubahan volume penjualan Rp Rp. 8.400.000
    b. Hrga pokok persatuan Rp.    800.000
JUMLAH Rp.12.800.000 Rp. 8.800.000
Perubahan bersih laba kotor  Rp. 4.000.000

Anda mungkin juga menyukai