Anda di halaman 1dari 8

KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari pokok bahasan mengenai Konsumsi, Tabungan dan Investasi, diharapkan siswa
dapat :
1. Mendeskripsikan pengertian konsumsi
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
3. Mendeskripsikan konsumsi sebagai fungsi dari disposable income
4. Mendeskripsikan Average Propensity to Consume (APC)
5. Mendeskripsikan Marginal Propensity to Consume ( MPC)
6. Menggambarkan bentuk umum fungsi konsumsi dalam kurva
7. Mengidentifikasi ciri-ciri fungsi konsumsi
8. Mendeskripsikan pengertian tabungan
9. Mendeskripsikan fungsi tabungan
10. Menggambarkan bentuk umum fungsi tabungan dalam kurva
11. Menjelaskan hubungan antara disposable income, konsumsi dan tabungan
12. Mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan
13. Mendeskripsikan pengertian investasi
14. Mengelompokkan investasi
15. Mengidentifikasi faktor-faktor penentu tingkat investasi
16. Mendeskripsikan fungsi investasi

Materi

1. PENGERTIAN KONSUMSI
Kegiatan konsumsi adalah pembelanjaan barang dan jasa yang dipakai langsung untuk memuaskan
keinginan konsumen. Konsumsi rumah tangga mempunyai hubungan yang erat dengan pendapatan
yang dibelanjakan (Disposable Income) yaitu pendapatan setelah dikurangi pajak penghasilan. Jika
disposable income meningkat, maka rumah tangga memiliki uang yang lebih banyak untuk
dikonsumsi. Jadi konsumsi berubah-ubah sesuai dengan perubahan disposable income.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI


a. Pendapatan rumah tangga (Household Income)
Pendapatan rumah tangga adalah disposable income atau take home pay.

b. Kekayaan rumah tangga (Household Wealth))


Kekayaan rumah tangga terdiri atas kekayaan lancar, yaitu kekayaan yang mudah untuk
diuangkan atau disebut kekayaan finansial dan kekayaan berupa barang-barang tahan lama
(kekayaan riil)

c. Prakiraan masa depan (Household Expectations)


Dalam mengelola pendapatan untuk memenuhi kebutuhan , rumah tangga akan
mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya prakiraan tentang perubahan harga-harga
barang dan jasa di masa depan, perubahan pendapatan dan ketersediaan barang-barang.

d. Tingkat bunga (Interest Rate)


Tingkat bunga yang diberlakukan oleh lembaga keuangan baik tingkat bunga tabungan maupun
tingkat bunga kredit akan mempengaruhi tingkat konsumsi rumah tangga.

e. Pajak
Pajak akan menurunkan pendapatan disposable yang diterima konsumen.

f. Jumlah dan komposisi penduduk


Walaupun pengeluaran per orang atau per keluarga rendah, namun jika jumlah penduduk
banyak maka konsumsi tetap tinggi. Jika komposisi penduduk didominasi penduduk usia
produktif maka makin besar tingkat konsumsinya.

indah triani-sman2pwt Page 1


3. FUNGSI KONSUMSI
Pendapatan rumah tangga merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi
masyarakat. JM Keynes menjelaskan bahwa jumlah konsumsi saat ini berhubungan langsung
dengan pendapatannya. Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dijelaskan melalui sebuah
fungsi konsumsi, melalui grafik di bawah ini : C
Sumbu tegak menunjukkan tingkat konsumsi (C)
dan sumbu mendatar menunjukkan pendapatan
disposabel (Y). Kurva konsumsi memiliki slope C = f(Y)
atau kemiringan positif.
Pada kurva tersebut, kurva konsumsi memotong
sumbu C di atas nol artinya konsumsi tetap harus
dilakukan meskipun seseorang tidak memiliki
pendapatan, antara lain dilakukan dengan cara
meminjam atau menarik tabungan.
Persamaan fungsi konsumsi dirumuskan sebagai berikut :
Y
C=a+bY

Keterangan :
C = konsumsi seluruh rumah tangga (agregate)
a = konsumsi otonom, yaitu besarnya konsumsi ketika pendapatan nol
b = kemiringan/slope garis, yaitu ∆C∕∆Y
Y = pendapatan disposabel
∆ = perubahan

Untuk menghitung besarnya a, dapat digunakan rumus :

a = (APC – MPC) Y

Agar lebih jelas perhatikan tabel di bawah ini !


Disposable Konsumsi Perubahan Yd Perubahan C MPC =
APC = C/Yd
Income (Yd) (C) ∆Yd ∆C ∆C/∆Yd
0 100 - - - -
100 180 1.80 100 80 0.80
400 420 1.05 300 240 0.80
500 500 1.00 100 80 0.80
1000 900 0.90 500 400 0.80
1500 1300 0.867 500 400 0.80
1750 1500 0.857 250 200 0.80
2000 1700 0.85 250 200 0.80
3000 2500 0.833 1000 800 0.80
Tingkat impas dalam contoh diatas adalah Rp 500 milyar

Data pada tabel di atas digambarkan oleh kurva di samping : C


Pada saat pendapatan disposabel sama dengan nol, tingkat
konsumsi minimal (autonomous consumptions) sebesar
100. Ketika pendapatan meningkat, tingkat konsumsinya
terus meningkat. Tambahan konsumsi tidak sebesar
tambahan pendapatan disposabel. Tingkat pendapatan
500 merupakan tingkat pendapatan minimum agar rumah
tangga mampu membiayai konsumsi tanpa mengurangi
tabungan atau meminjam orang lain. C

0 Y
4. KECENDERUNGAN MENGKONSUMSI MARGINAL (MARGINAL PROPENSITY TO CONSUME/MPC)
indah triani-sman2pwt Page 2
Angka yang menunjukkan berapa besar konsumsi akan bertambah akibat perubahan pendapatan
disposabel, disebut kecenderungan mengkonsumsi marginal (Marginal Propensity to Consume).
Besarnya MPC dirumuskan :

MPC = ∆ C
∆Y

Keterangan :
MPC = Marginal Propensity to Consume (kecenderungan mengkonsumsi marginal)
∆C = perubahan konsumsi
∆Y = perubahan pendapatan disposabel

Berdasarkan tabel di atas, perhitungan MPC menunjukkan bahwa :


 ∆C tidak pernah lebih besar daripada ∆Y , sehingga angka MPC tidak akan lebih besar daripada
satu (0 < MPC < 1).
 MPC tidak bisa bernilai negatif karena jika MPC bernilai negatif berarti seseorang hidup di bawah
tingkat konsumsi minimal dan ini tidak mungkin terjadi.
 Selain itu MPC akan semakin kecil pada saat pendapatan disposabel terus meningkat.
 MPC merupakan koefisien parameter b , yang menunjukkan slope atau kemiringan kurva
konsumsi.

5. KECENDERUNGAN MENGKONSUMSI RATA-RATA (AVERGE PROPENSITY TO CONSUME/APC)


Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata merupakan perbandingan antara konsumsi total dengan
pendapatan disposabel total.
Besarnya APC dirumuskan :

APC = C
Y

Keterangan :
APC = Average Propensity to Consume atau Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata
C = Konsumsi total
Y = Pendapatan disposabel total

6. BENTUK UMUM FUNGSI KONSUMSI DALAM KURVA


C

a Y

0
7. CIRI-CIRI FUNGSI KONSUMSI
Berdasarkan kurva di samping, terdapat empat ciri penting dari fungsi konsumsi yaitu :
a. Tingkat impas (break even level) dari pendapatan yaitu tingkat dimana seluruh disposable
income rumah tangga digunakan untuk konsumsi. Pada tingkat impas APC = 1.
b. Di bawah tingkat impas, konsumsi rumah tangga lebih besar daripada disposable income ,
sehingga rumah tangga melakukan pinjaman atau menggunakan tabungan sebelumnya.
Kegiatan ini disebut dissaving. Di bawah tingkat impas dirumuskan : APC >1.
c. Di atas tingkat impas, sebagian dari disposable income digunakan untuk kegiatan konsumsi
dan sisanya ditabung. Di atas tingkat impas dirumuskan : APC < 1

indah triani-sman2pwt Page 3


d. Setiap peningkatan disposable income akan menyebabkan kegiatan konsumsi meningkat,
tetapi besarnya peningkatan konsumsi lebih rendah daripada peningkatan disposable income
(0 < MPC < 1).

8. PENGERTIAN TABUNGAN
Tabungan adalah bagian dari pendapatan disposable yang tidak digunakan untuk kegiatan
konsumsi.

9. FUNGSI TABUNGAN
Fungsi tabungan yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan
(Y). Dengan menggunakan rumus fungsi konsumsi, dapat dtentukan :

Y = C + S
S = Y − C padahal C = a + bY

Sehingga : S = Y – ( a + bY) → S = Y – a – bY → S = −a + Y – bY maka S = −a + (1 – b) Y


Jadi fungsi tabungan dapat dirumuskan sebagai berikut :

S = − a + (1 – b) Y

Sedangkan :
1 – b = MPS padahal MPS = ∆S
∆Y

10. BENTUK UMUM FUNGSI TABUNGAN DALAM KURVA

C = f (Y)

S = f (Y)

a
Y
0 M

−a

Pada titik – a besarnya tabungan negatif, karena tingkat konsumsi yang berlaku adalah konsumsi
otonom. Ini menunjukkan semua konsumsi bukan dibiayai dari pendapatan tetapi dari sumber-
sumber lain seperti pinjaman sehingga tabungan bernilai negatif. Selanjutnya pada titik M , terlihat
bahwa S = 0 berarti seluruh pendapatan habis untuk konsumsi. Garis di sebelah kanan titik M
menunjukkan bahwa tabungan sudah bernilai positif.

KECENDERUNGAN MENABUNG MARGINAL ATAU MARGINAL PROPENSITY TO SAVE (MPS)

indah triani-sman2pwt Page 4


Kecenderungan marginal untuk menabung menunjukkan besarnya kenaikan tambahan yang
ditabung akibat kenaikan pendapatan disposabel. Oleh karena tabungan merupakan pendapatan
yang tidak dikonsumsi, maka secara konseptual penjumlahan antara MPC dengan MPS adalah :

MPC + MPS = 1 atau MPS = 1 – MPC

KECENDERUNGAN RATA-RATA MENABUNG atau AVERAGE PROPENSITY TO SAVE (APS)


Kecenderungan rata-rata menabung merupakan perbandingan antara tabungan total dengan
pendapatan total. Besarnya APS dirumuskan :

APS = S
Y
Keterangan :
APS = Average Propensity to Save
S = Total Tabungan (Saving)
Y = Total Pendapatan (Income)

11. HUBUNGAN ANTARA DISPOSABLE INCOME, KONSUMSI DAN TABUNGAN

Perhatikan tabel berikut ini :


Disposable
Konsumsi Tabungan APC = MPC = APS = MPS =
Income ∆Yd ∆C ∆S
(C) (S) C/Yd ∆C/∆Yd S/Yd ∆S/∆Yd
(Yd)
0 100 - 100 - - - - - - -
100 180 - 80 1.80 100 80 0.80 - 0.8 20 0.20
400 420 - 20 1.05 300 240 0.80 - 0.05 60 0.20
500 500 0 1.00 100 80 0.80 0 20 0.20
1000 900 100 0.90 500 400 0.80 0.1 100 0.20
1500 1300 200 0.867 500 400 0.80 0.133 100 0.20
1750 1500 250 0.857 250 200 0.80 0.143 50 0.20
2000 1700 300 0.85 250 200 0.80 0.15 50 0.20
3000 2500 500 0.833 1000 800 0.80 0.167 200 0.20

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri khusus hubungan antara disposable
income, konsumsi dan tabungan adalah :
a. Pada saat disposable income rendah, rumah tangga akan memanfaatkan tabungannya untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi.
b. Pada saat disposable income tinggi dan melebihi tingkat konsumsi, rumah tangga akan
menabung.

12. FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAN TABUNGAN


a. Kekayaan yang terkumpul
b. Sikap hemat
c. Suku bunga
d. Kondisi perekonomian
e. Program dana pensiun pemerintah

13. PENGERTIAN INVESTASI


Investasi sering disebut sebagai penanaman modal atau pembentukan modal.
Investasi adalah pengeluaran atau pembelanjaan penanam modal atau perusahaan untuk membeli
barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi guna menambah kemampuan
produksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

14. PENGELOMPOKKAN INVESTASI


Dalam ekonomi, yang termasuk dalam investasi adalah :

indah triani-sman2pwt Page 5


a. Pembelian berbagai jenis barang modal, seperti mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya
untuk mengoperasikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
b. Pengeluaran untuk mendirikan bangunan tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik
dan bangunan penunjang lainnya.
c. Pertambahan nilai persediaan barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang-
barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.

15. FAKTOR-FAKTOR PENENTU TINGKAT INVESTASI


a. Tingkat keuntungan yang akan diperoleh
Motif utama melakukan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan yang ditentukan oleh
penjualan produk yang dihasilkan oleh barang modal di masa yang akan datang.
b. Tingkat bunga yang berlaku
Faktor utama yang mempengaruhi investasi adalah tingkat bunga riil, yaitu tingkat bunga
nominal yang telah dikurangi dengan angka laju inflasi.
c. Prediksi atau ramalan keadaan ekonomi di masa depan
d. Kemajuan teknologi suatu negara
Kemajuan teknologi akan menurunkan biaya produksi atau akan memperbaiki kualitas produk
yang selanjutnya dapat meningkatkan keuntungan dari penggunaan teknologi tersebut.
e. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
f. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan barang modal
Tingginya biaya pengoperasian dan pemeliharaan barang modal akan menurunkan tingkat
investasi
g. Pajak perusahaan
Para pengusaha perlu mempertimbangkan keuntungan sesudah pajak. Kenaikan pajak
perusahaan akan menurunkan tingkat keuntungan yang diperoleh yang berdampak pada
penurunan tingkat investasi.

Dalam analisis penghitungan pendapatan nasional suatu negara, keseimbangan perekonomian


negara pada dua sektor perekonomian dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = C + I atau Y = C + S karena S = I

Contoh : Pada suatu perekonomian diketahui fungsi konsumsi C = 200 M + 0.75 Y , sedangkan
besarnya pengeluaran investasi (I) sebesar 300 M.
Tentukan : a. Besarnya pendapatan nasional keseimbangan
b. Besarnya konsumsi keseimbangan
c. Besarnya tabungan keseimbangan
d. Gambar grafik fungsi konsumsi, tabungan dan investasi dalam keadaan
keseimbangan

Jawab :
a. Besarnya pendapatan nasional keseimbangan
Y=C+I
Y = 200 M + 0.75 Y + 300 M
0.25 Y = 500 M , maka Y = 500M /0.25 = 2.000M
Jadi besarnya pendapatan nasional keseimbangan adalah 2000 M

b. Besarnya konsumsi keseimbangan


C= 200 M + 0.75 Y karena Y= 2000 M maka C = 200 M +( 0.75 x 2000M)= 200M + 1500M= 1700M
Jadi besarnya konsumsi keseimbangan adalah 1700 M

c. Besarnya tabungan keseimbangan


Jika C = 200M + 0.75 Y maka S = - 200M + 0.25 Y = -200M + (0.25 X 2000M)
= -200M + 500M=300M

indah triani-sman2pwt Page 6


Atau dengan rumus Y = C + S , maka S = Y – C = 2000M – 1700M = 300M
Jadi besarnya tabungan keseimbangan adalah 300 M

d. Kurva

C, S Y

C=Y

S
a

0 Y

−a

Buka Kurva Konsumsi dan Tabungan dari ekopedia

16. FUNGSI INVESTASI


Fungsi investasi menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dengan tingkat pendapatan
nasional.

Kurva permintaan investasi menggambarkan berbagai volume atau besarnya investasi yang akan
dilakukan oleh perusahaan pada berbagai tingkat bunga. Investasi hanya akan dilakukan jika tingkat
pengembalian modal lebih besar daripada suku bunga.

Tingkat D
bunga
10

8
E
6
F
4

5 10 12.5
Investasi

Keterangan:
a. Pada tingkat bunga 6% jumlah investasi yang dilakukan sebesar 10 triliun (titik E) . Bila titik ini
digambarkan dalam kurva investasi, maka tergambar pada titik I o

indah triani-sman2pwt Page 7


b. Bila suku bunga naik menjadi 10% (titik D) , jumlah investasi turun menjadi 5 triliun. Hal ini
digambarkan dalam kurva investasi pada I1
c. Bila tingkat bunga turun menjadi 4% (titik F) , jumlah investasi meningkat menjadi 12,5 triliun.
Hal ini digambarkan pada kurva investasi pada I 2

indah triani-sman2pwt Page 8

Anda mungkin juga menyukai