Anda di halaman 1dari 32

PEREKONOMIAN 2

SEKTOR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
2013
PEREKONOMIAN 2 SEKTOR
• Merupakan perekonomian yang diasumsikan
terdiri dari sektor rumah tangga (RT) dan
sektor perusahaan (P).
• Disebut juga perekonomian sederhana
tertutup
Siklus Perekonomian 2 Sektor
Circular Flow of Economic
Activities
• Sebagai balas jasa atas penggunaan FP dari
sektor RT oleh sektor perusahaan.
• Sebagian besar pendapatan yang diterima
oleh sektor RT -> konsumsi
• Sisa pendapatan yg tidak dipakai untuk
konsumsi -> ditabung
• Sektor perusahaan yang memerlukan modal
utk investasi -> meminjam dr lembaga
keuangan
Ciri Perekonomian 2 Sektor
• Pada pendapatan yang rendah, rumah
tangga mengorek tabungan (dissaving)
• Kenaikan pendapatan menaikkan
pengeluaran konsumsi
• Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga
menabung
Hubungan antara Konsumsi dan
Menabung -> Yd = C + S
Kecondongan Mengkonsumsi &
Menabung
• Kecondongan Mengkonsumsi Marginal atau
Marginal Propensity To Consume (MPC)
Perbandingan antara perubahan konsumsi yang
dilakukan dengan pendapatan disposabel yang
diperoleh

C
MPC 
Yd
Kecondongan Mengkonsumsi Rata-
rata
• Average Propensity To Consume (APC)
Perbandingan di antara tingkat pengeluaran
konsumsi dengan tingkat pendapatan disposabel
ketika konsumsi dilakukan

C
APC 
Yd
Contoh perhitungan ( hal 110)
Penjelasan
• Dari contoh 1 apabila pendapatan disposebel
naik 200 ribu, konsumsi akan naik 150
ribu, sehingga MPC nya adalah sama sebesar
0,75
• Dari contoh 2, Yd naik 200 ribu dan
kenaikan konsumsi makin kecil
pertambahannya, sehingga mengakibatkan
MPC yg berbeda pula
• Nilai APC selalu berubah dalam setiap
tingkat Yd, dan nilainya makin rendah.
• Jika Yd < C, maka APC > 1
• Jika Yd > C, maka APC < 1
Kecondongan Menabung
• Kecondongan Menabung Marginal Atau Marginal
Propensity To Save (MPS)
Perbandingan diantara perubahan tabungan
dengan perubahan pendapatan disposabel

S
MPS 
Yd
Kecondongan Menabung Rata-
rata
• Average Propensity To Save (APS)
Perbandingan antara tabungan dengan
pendapatan disposabel

S
APS 
Yd
Contoh perhitungan
Penjelasan
• Ketika Yd meningkat maka kemungkinan
untuk mengorek tabungan ( dissaving) kecil
• Dari contoh 2, pendapatan bertambah
sebesar 200ribu, sedangkan pertmbahan
konsumsi semakin menurun, yang
mengakibatkan tingkat dissaving turun,
sehingga nilai MPS semakin besar
• Nilai APS selalu mengalami perbedaan
dalam berbagai tingkat pendapatan,
semakin besar Yd maka APS semakin besar
pula
Hubungan antara kecondongan
mengkonsumsi dan menabung
Hubungan Antara Kecondongan
Mengkonsumsi & Menabung

MPC + MPS = 1

APC + APS = 1
Fungsi Konsumsi & Tabungan

• Fungsi Konsumsi
Suatu kurva yang menggambarkan
sifat hubungan antara tingkat konsumsi
rumah tangga dalam perekonomian
dengan pendapatan nasional
Fungsi Konsumsi
• C=a + b Y

Keterangan :
a = Konsumsi rumah tangga ketika
Pendapatan nasional adalah 0
b = kecondongan mengkonsumsi marginal
C = Tingkat konsumsi
Y = Pendapatan Nasional
Fungsi Tabungan

• Suatu kurva yang


menggambarkan sifat hubungan
di antara tingkat tabungan
rumah tangga dalam
perekonomian dengan
pendapatan nasional
Fungsi Tabungan
• S = - a + (1 – b) Y

Keterangan :
a = Konsumsi rumah tangga ketika
Pendapatan nasional adalah 0
b = Kecondongan Mengkonsumsi Marginal
S = Tingkat Tabungan
Y = Pendapatan Nasional
Contoh Analisis Pendapatan Nasional
Y= E
E
Y= C + I
C = 100 + 0,8 Y

0 500 750 Y

S = - 100 + 0,2 Y
I
50

0 500 750 Y
Investasi (i)

• Pengeluaran perusahaan untuk


membeli barang-barang modal
dan perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan
memproduksi barang dan jasa
dalam perekonomian
Penentu Tingkat Investasi
• keuntungan, dan tingkat bunga
• Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa
depan
• Kemajuan teknologi
• Tingkat pendapatan nasional & perubahannya
• Keuntungan yang diperoleh
Keseimbangan Perekonomian
Negara

• Menggunakan contoh angka


pendapatan nasional dan
pembelanjaan agregat
• Menggunakan grafik
• Menggunakan cara pembuktian
secara matematis
Keseimbangan Perekonomian Negara
Dalam Angka
Dalam perekonomian sederhana, Agregat
Demand bisa dibedakan menjadi 2 :
a. Pengeluaran konsumsi
b. Pengeluaran utk barang modal (investasi)
“Suatu perekonomian dikatakan seimbang
jika jumlah pengeluaran adalah sama
dengan pendapatan.”
RUMUSAN :

AE ( Agregat Expenditure) = C + I
Y= C + S
- Seimbang jika :
pengeluaran = pendapatan
AE = Y
C + I = C + S
I = S
Break Even Point (BEP)
Kondisi break even terjadi jika pendapatan hanya cukup
untuk menutup pengeluaran konsumsi (Y=C, atau S= 0)
Pada gambar di bawah, BEP terjadi pada saat pendapatan
sebesar 200.000
Secara matematis:
Y=C
Y = a + bY
Y – bY = a
Y(1 – b) = a
Y = a/(1 – b) = a/MPS
Ilustrasi grafik
C ,S (000)

300

250

200

150

100

50

0
0 50 100 150 200 250 300
- 50

- 100
Y (000)
Contoh soal
Diketahui Fungsi Kosumsi: C = 50.000 + 0,75Y
Pada tingkat pendapatan berapa BEP terjadi?
Jawab:
BEP  Y = C
Y = 50.000 + 0,75Y
Y – 0,75 Y = 50.000
Y (1 – 0,75) = 50.000
Y = 50.000/0,25 = 200.000
LATIHAN SOAL 1
• Di samping ini adalah
Y C ilustrasi tabel fungsi
konsumsi. Ditanyakan
1000 2800
1800 3100 • a. Persamaan konsumsi?
2600 3400 • c. Besarnya tabungan pada
3400 3700 saat pendapatan nasional =
4200 4000 5000?
• d. APS = 0 pada tingkat
GNP ?
LATIHAN SOAL 2
• Fungsi konsumsi adalah C = 100 + 0,8Y dan
fungsi Investasi adalah I = 50. Tentukan
keseimbangan pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran dan pendekatan
injeksi – kebocoran.

Anda mungkin juga menyukai