Anda di halaman 1dari 22

BAB 4

Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor

Teamwork
Members:
• Albi Saputra
(23121014)
• Suci Ramadani
(23121037)
• Aprilia Nada Monika
(23121034)
• Nul Aisyah Anjeline
(23121033)

MACRO ECONOMY’S LECTURER:


DRA. YENI DEL ROSA M.SI
Perekonomian dua
sector adalah
perekonomian yang
terdiri dari sector
rumah tangga dan
perusahaan. Dalam
perekonomian
dimisalkan tidak
terdapat kegiatan
pemerintah maupun
perdagangan luar
negeri.
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI
DAN PENDAPATAN
Pendaptan Pengeluaran
Tabungan
Disposebel Konsumsi
0 125 -125
100 200 -100
200 275 -75
300 350 -50
400 425 -25
500 500 0
600 575 25
700 650 50
800 725 75
CIRI-CIRI DARI HUBUNGAN PENGELUARAN
KONSUMSI DAN PENDAPATAN DISPOSEBEL

 Pada pendapatan yang rendah rumah


tangga mengorek tabungan
 Kenaikan pendapatam menaikkan
pengeluaran konsumsi
 Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga
dapat menyisihkan sebagian
pendapatannya atau menabung
Definisi Kecondongan Mengkonsumsi
Kecondongan mengkonsumsi dibedakan menjadi
dua bagian yaitu: kecondongan mengkonsumsi
marginal dan kecondongan mengkonsumsi rata-
rata.
• Kecondongan mengkonsumsi marginal atau
secara ringkas selalu dinyatakan sebagai MPC
(berasal dari istilah Inggris: mariginal propensity
to consume) adalah perbandingan di antara
pertambahan konsumsi (∆C) yang dilakukan
dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Y)
yang di peroleh. Dapat dihitung dengan
menggunakan formula:

MPC =
• kecondongan mengkonsumsi rata-rata
atau secara ringkas selalu dinyatakan
sebagai APC (berasal dari istilah Inggris:
average propensity to consume) adalah
perbandingan diantara tingkat konsumsi
(C) dengan tingkat pendapatan disposibel
ketika konsumsi tersebut dilakukan (Y d).

APC =
Contoh menghitung mpc dan apc
Kecondongan Kecondongan
Pendapatan Pengeluaran
Mengkonsumsi Mengkonsumsi
Disposebel Konsumsi
Marjinal Rata-rata
200 300 300/200 = 1,50
400 450 150/200=0,75 450/400 = 1,12
600 600 150/200=0,75 600/600 = 1
800 750 150/200=0,75 750/800 = 0,937

200 300 300/200 = 1,50


400 460 160/200 = 0,80 460/400 = 1,15
600 610 150/200 = 0,75 610/600 = 1,01
800 750 140/200 = 0,70 750/800 = 0,93
Definisi Kecondongan Menabung
Konsep kecondongan menabung dibedakan kepada
dua istilah yaitu: kecondongan menabung marjinal
dan kecondongan menabung rata-rata.
• Kecondongan menabung marjinal atau MPS
(marginal propensity to save) adalah perbandingan
diantara pertambahan tabungan (∆S) dengan
pertambahan pendapatan disposebel (∆Yd). Dapat
dihitung dengan menggunakan formula/rumus:

MPS =
• Kecondongan menabung rata-rata atau
APS (average propensity to save)
menunjukkan perbandingan di antara
tabungan (S) dengan pendapatan
disposebel (Yd). Dapat dihitung dengan
menggunakan formula:

APS =
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
• Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan diantara
tingkat konsumsi rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional
(atau pendapatan disposebel) perekonomian
tersebut.
• Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan diantara
tingkat tabungan rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional
(atau pendapatan disposebel) perekonomian
tersebut.
Persamaan fungsi konsumsi dan fungsi
tabungan
• Fungsi Konsumsi ialah : C = a + bY
• Fungsi Tabungan ialah : S = -a + (1 – b)Y

Dimana :
Y = Tingkat Pendapatan
C = Tingkat Konsumsi
S = Tingkat Tabungan
a = Konsumsi Rumah tangga, ketika Y=0
b = MPC
Contoh daftar konsumsi dan tabungan

Pendapatan
Konsumsi Tabungan
Nasional
0 90 -90

120 180 -60

240 270 -30

360 360 0

480 450 30

600 540 60

720 630 90

840 720 120

960 810 150


Penentu-penentu Konsumsi dan tabungan

• Kekayaan alam yang telah terkumpul


• Suku Bunga
• Sikap Berhemat
• Keadaan Perekonomian
• Distribusi Pendapatan
• Tersedia Tidaknya Dana Pensiun yang
Mencukupi.
Investasi (Penanaman Modal)
Investasi disebut juga dengan istilah
penanaman modal atau pembentukan
modal diartikan sebagai pengeluaran atau
pengeluaran penanaman modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa
yang tersedia dalam perekonomian.
Yang digolongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran sebagai berikut:

• Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu


mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya
untuk mendirikan berbagai jenis industri dan
perusahaan.
• Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat
tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan
bangunan-bangunan lainnya.
• Pertambahan nilai stok barang –barang yang
belum terjual, bahan mentah dan barang yang
masih dalam proses produksi pada akhir tahun
penghitungan pendapatan nasional.
Penentu-penentu Tingkat Investasi
• Tingkat keuntungan yang diramalkan akan
diperoleh.
• Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-
perubahannya.
• Keuntungan yang diperoleh perusahaan-
perusahaan.
• Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa
depan.
• Kemajuan teknolgi.
• Suku Bunga.
Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi

• Dengan menggunakan contoh angka yang


membandingkan pendapatan nasional dan
pengeluaran agregat.
• Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan
kesamaan pengeluaran agregat dengan
penawaran agregat dan kesamaan di antara
investasi dan tabungan.
• Dengan menggunakan cara penentuan secara
aljabar.
Perubahan Keseimbangan dan Multiplier
• Dari satu periode ke periode lainnya keseimbangan
pendapatan nasional akan selalu mengalami
perubahan. Dalam perekonomian dua sektor,
perubahan tersebut terutama disebabkan karena
perubahan dalam investasi.
• Multiplier adalah satu angka yang menunjukkan
sejauh mana pendapatan nasional akan berubah
efek dari perubahan dalam pengeluaran agregat.
Apabila ∆AE = Rp.1000 dan menyebabkan ∆Y = Rp.
4000 maka multiplier =4.
• Multiplier Dapat pula didefenisikan sebagai rasio
diantara pertambahan pendapatan nasional dengan
pertambahan pengeluaran agregat.
Perubahan Keseimbangan dan
Multiplier
Perkembangan teknologi akan bertambah investasi dan investasi yang
bertambah akan memindahkan pengeluaran agregat C+1. Maka keseimbangan
pendapatan nasional yang baru akan dicapai dan pendapatan nasional akan
bertambah.pengurangan investasi juga dapat berlaku, dan sekali lagi
pengeluaran agregat C+1 akan mengalami perubahan. Kali ini ia akan menurun
kebawah dan keseimbangan pendapatan nasional dicapai pada pendapatan
nasional yang lebih rendah.
Dalam perekonomian yang lebih kompleks, yaitu yang terdiri dari tiga atau
empat sektor, lebih banyak lagi faktor yang akan memindahkan pengeluaran
agregat dari keseimbangan yang asal dan seterusnya menimbulkan perubahan
dalam tingkat kegiatan ekonomi negara.perubahan pajak, perubahan
pengeluaran pemerintah,perubahan ekspor dan impor adalah beberapa faktor
penting lain yang akan menimbulkan perubahan dalam keseimbangan
pendapatan nasional dan tingkat kegiatan perekonimian.
Analisis mengenai multiplier bertujuan untuk menerangkan pengaruh
dari kenaikan atau kemerosotan dalam pengeluaran agregat ke atas tingkat
keseimbangan dan terutama ke atas tingkat pendapatan nasional. Untuk
menunjukkan sampai dimana pendapatan nasional akan berubah sebagai
akibat dari perubahan sejumlah pengeluaran agregat.
PARADOKS BERHEMAT
Dalam perekonomian dimana pengeluaran
agregat adalah penentu utama
keseimbangan pendapatan nasional,
kenaikan tabungan yang seterusnya
mewujudkan pengurangan dalam konsumsi
dan pengeluaran agregat, akan
merendahkan tingkat pendapatan nasional
yang dicapai.
QUESTIONS SESSION
ALHAMDULILLAH....

Anda mungkin juga menyukai