EKONOMI MAKRO
Tentang
Disusun Oleh :
Widari :1916030092
Nirahmayeni 1916030090
Dosen pengampu :
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat rahmat-
Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Keseimbangan Pendapatan Nasional
Dalam Perekonomian Dua Sektor”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi makro.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 5
C. Tujuan....................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Hubungan Antara Konsumsi Dan Pendapatan...................................................... 6
B. Fungsi Konsumsi Dan Tabungan...........................................................................
C. Investasi (Penanaman Modal)................................................................................
D. Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi..................................................................
E. Perubahan Keseimbangan Dan Multiplier.............................................................
F. Paradoks Berhemat................................................................................................
Pendapatan
faktorr-
(gaji dan
Aliran 1 upah, sewa,
Aliran 2
Pengeluaran
rumah
(konsumsi)
MPS (lihat kolom 4) dan APC + APS (lihat kolom 7). Hsil penghitungan tersebut menunjukkan
bahwa dalam contoh 1 dan contoh 2:
1) MPC + MPS = 1
2) APC +APS = 1
Berdasarkan kepada penghitungan tersebut dapatlah dibuat rumusan yang berikut:
1) dalam setiap nilai MPC dan MPS, yaitu apakah nilainya tetap atau berubah, MPC + MPS
akan selalu sama dengan satu.
2) Dalam setiap nilai APC dan APS, yaitu apakah APC dan APS adalah tetap atau berubah,
APC + APS akan selalu sama dengan satu.
B. FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
Pengeluaran konsumsi disemua rumah tangga dalam perekonomian dinamakan
konsumsi agregat dan tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian dinamakan
tabungan agregat. Untuk menunjukkan kelakuan rumah tangga dalam pendapaan
nasional. Adapun definisi dari fungsi konsumsi dan tabungan yaitu: Fungsi konsumsi
adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi
rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel)
perekonomian tersebut.sedangkan Fungsi tabungan adalah tabungan rumah tangga
dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel) perekonomian
tersebut.
1. Persamaan fungsi konsumsi dan tabungan
Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, disamping digambarkan dalam bentuk
kurva juga dapat dinyatakan dalam persamaan aljabar. Persamaan aljabar untuk
fungsi konsumsi dan tabungan dinyatakan dibawah ini:
Fungsi konsumsi ialah: C = a + By
Fungsi tabungan ialah: S = -a + (1-b)Y
Dimana a adalah konsumsi rumah tangga pada ketika pendapatan nasional adalah
0,b adalah kecondongan konsumsi marginal, C adalah tingkat konsumsi dan Y adalah
tingkat pendapatan nasional. Adakalanya fungsi konsumsi dan tabungan
menunjukkan hubungan diantara konsumsi atau tabungan dengan pendapatan
disposebel Yd. persamaan untuk hubungan seperti itu adalah:
Fungsi konsumsi: C = a + b Yd
Fungsi tabungan: S = -a + (1-b) Yd
Dalam contoh yang ditunjukkan yaitu nilai a= Rp 90 triliun dan b adalah 0,75.
Maka persamaan fungsi konsumsi dan tabungan adalah:
Fungsi konsumsi: C = 90 + 0,75Y
Fungsi tabungan: S = -90 + 0,25Y
2. Penentu-penentu lain konsumsi lain dan tabungan
Uraian sampai tingkat ini menekankan peranan pendapatan rumah tangga sebagai
faktor penting yang menentukan tingkat konsumsi dan tabungan. Uraian seperti itu
didasarkan kepada pandangan keynes yang berpendapat tingkat konsumsi dan
tabungan terutama ditentukan oleh tingkat pendapatan rumah tangga.Walaupun
pendapatan rumah tangga penting peranan nya dalam menentukan konsumsi,preranan
faktor-faktor lain tidak dapat diabaikan. Dibawah ini diterangkan beberapa faktor lain
yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan rumah tangga :
3. Fungsi investasi
Kurva yang menunjukkan perkaitan diantara tingkat investasi dan tingkat
pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dibedakan
menjadi dua yaitu sejajar dengan sumbu datar dan bentuknya naik ke atas ke sebelah
kanan. Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan
investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan
nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh.
Faktor-faktor penentu investasi antara lain:
a. Bentuk dan kedudukan fungsi investasi
b. Hubungan kurva MEI dengan fungsi investasi
c. Ramalan keadaan perekonomian dimasa depan
d. Perubahan dan perkembangan teknologi
e. Efek pertumbuhan pendapatan nasional
f. Keuntungan perusahaan
menaikkan konsumsi sebesar (MPC × I) = 0.75 (Rp20 triliun) = Rp15 triliun dan
Kenaikan investasi sebanyak Rp20 triliun menyebabkan tingkat investasi yang baru
adalah I = 120 + 20 = 140. Maka pada tingkat keseimbangan yang baru pada
pendapatan nasional adalah Rp920 triliun, yaitu seperti yang dibuktikan pada
perhitungan berikut :
Y1 = C + 11
Y1 = 90 + 0,75Y1 + 140
0,25Y1 = 230
Y1 = 920
Cara lain untuk menentukan pendapatan nasional pada keseimbangan yang baru
adalah dengan cara menambahkan pertambahan pendapatan nasional kepada
pendapatan nasional yang asal.
Dengan demikian pendapatan nasional yang baru adalah: Y 1 = Y + ∆Y = Rp840
triliun + Rp80 triliun = Rp920 triliun.
F. PARADOKS BERHEMAT
Dalam perekonomian dimana pengeluaran agregat adalah penentu utama
keseimbangan pendapatan nasional, kenaikan tabungan yang seterusnya mewujudkan
pengurangan dalam konsumsi dan pengeluaran agregat, akan merendahkan tingkat
pendapatan nasional yang dicapai. Fenomena ini dinamakan paradoks berhemat atau
paradox of thrift.
(+)
S1 S
E1 E0 I
0 ∆S Y1 Y0
Pendapatan nasional
(-)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perekonomian dua sektor atau perekonomian sederhana adalah suatu perekonomian yang
hanya terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Tingkat kegiatan ekonomi
ditentukan oleh jumlah dan mutu daripada faktor-faktor produksi. Menurut Keyness tingkat
kegiatan ekonomi ditentukan oleh besarnya pengeluaran agregat yang dilakukan masyarakat.
Pengeluaran agregat tersebut akan menentukan sampai dimana sektor perusahaan harus
melakukan kegiatannya untuk memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa.
Dari sifat perputaran aliran pendapatan yang terdapat dalam gambar itu dapat diambil
kesimpulan bahwa aliran-aliran pendapatannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor
rumah tangga oleh sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan memperoleh aliran
pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung.
2. Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga
akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan oleh sektor perusahaan.
3. Sisa dari berbagai jenis rumah tangga yang tidak digunakan untuk pengeluaran
konsumsi akan ditabung dalam badan-badan keuangan.
4. Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan
meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh badan-badan keuangan dari sektor rumah
tangga.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono, 2015. Teori Pengantar Makroekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Irwan, mohammad hendri
http://mohammadhendriirwan.wordpress.com/ekonomi-pembangunan/ekonomi-
makro/perekonomian-dua-sektor/