Anda di halaman 1dari 22

0

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Ekonomi Makro yang berjudul Keseimbangan
Ekonomi Dua Sektor dengan lancar dan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalag untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah
Ekonomi Makro. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
hubungan antara konsumsi dan pendapatan, fungsi konsumsi dan tabungan, investasi dan
lainnya bagi pembaca juga bagi penulis.

kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sri Andriani, SE., M.Si, selaku dosen mata kuliah
Ekonomi Makro yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun bagi kami, kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Malang, 4 Maret 2021

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................................... 0
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 2
BAB I ............................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3
1. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 3
2. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 3
3. Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 3
BAB II .............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 5
1. Pengertian Perekonomian Dua Sektor .................................................................................... 5
2. Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan ......................................................................... 5
3. Fungsi Konsumsi dan Tabungan............................................................................................. 7
4. Investasi (Penanaman Modal) .............................................................................................. 10
5. Penentu Tingkat Kegiatan Ekonomi ..................................................................................... 11
6. Perubahan Keseimbangan dan Multiplier ............................................................................. 12
7. Contoh Soal ......................................................................................................................... 12
BAB III ........................................................................................................................................... 20
PENUTUP ...................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 21

2
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perekonomian dua sektor merupakan penyederkhanaan dalam mempelajari sistem
perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor
merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh
sektor rumah tangga dan swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan luar negeri.

Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan
membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana perubahan
pendapatan terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan bagi sektor
rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal Propensity to Consume
(MPC). Sedangkan kecenderungan sektor rumah tangga untuuk melakukan tabungan disebut
Marginal Propensity to Save(MPS).

2. Rumusan Masalah
Berikut ini beberapa rumusan masalahnya :

a. Apa pengertian dari Perekonomian dua sektor?


b. Bagaimana hubungan antara konsumsi dan pendapatan?
c. Apa dugsi konsumsi dan fungsi tabungan?
d. Apa saja penentu konsumsi dan tabungan?
e. Bagaimana Investasi (penanaman modal) itu?
f. Apa saja penentu tingkat kegiatan ekonomi?
g. Apa saja perubahan dalam keseimbangan dan multiplier?
h. Bagaimana cara menentukan besarnya multiplier?

3. Tujuan Penulisan
Uraian dalam makalah ini berutujuan untuk melihat lebih mendalam lagi dan
membuktikan bahwa tingkat kegiatan ekonom bergantung kepada tingkat pengeluaran
agregat yang dilakukan oleh seluruh masyarakat dan dibahas penentuan tingkat kegiatan
ekonomi dalam suatu perekonomian dua sektor atau perekonomian sederhana. Tingkat
kegiatan ekonomi dalam perekonomian yang lebih maju dan lebih rumit corak kegiatannya.
Penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca agar

3
mengetahui apa itu pengertian perekonomian dua sektor hingga bagaimana cara menentukan
besarnya multiplier.

4
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan
perusahaan. Ini berarti dalam perekonomian itu dimisalkan tidak terdapat kegiatan
pemerintah maupun perdagangan luar negeri.

Dalam perekonomian dua sektor pendapatan yang diperoleh rumag tangga adalah dari
perusahaan. Pendapatan ini meliputi gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan adalah sama
nilainya dengan pendapatan nasional. Oleh karena itu pemerintah tidak memungut pajak
maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan disposebel (Yd) atau bisa
disebut Y=Yd.

Pendapatan yang digunakan rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu
untuk pengeluaran konsumsi dan ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada penanam
modal atau investor dan akan digunakan untuk membeli barang-barang seperti mesin,
peralatan produksi lain, mendirikan bangunan pabrik dan kantor.

aliran-aliran pendapatan mempunyai ciri ciri sebagai berikut :

- Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga.


Faktor-faktor produksi tersebut telah memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah,
sewa, bunga dan untung.
- Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk
konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor
perusahaan.
- Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung
dalam institusi-institusi keuangan.
- Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga
yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.

2. Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan

5
Terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga (secara
seunit kecil atau dalam hubungan keseluruhan ekonomi). Tabel yang menggambarkan
hubungan di antara konsumsi rumah tangga dan pendapatannya dinamakan daftar (skedul)
konsumsi. Daftar konsumsi pada dasarnnya menggambarkan besarnya konsumsi rumah
tangga pada tingkat pendapatan yang berubah-ubah.

Tabel 1
pendapatan, konsumsi dan tabungan (dalam rupiah)

Pendapatan Pengeluaran
Tabungan (S)
disposabel (Yd) Konsumsi (C)
0 125 -125
100 200 -100
200 275 -75
300 350 -50
400 425 -25
500 500 0
600 575 25
700 650 50
800 725 75
900 800 100
1000 875 125

Yd = C + S

Keterangan :

Yd : Pendapatan disposebel

6
C : Konsumsi Rumah tangga

S : Tabungan

Dari tabel diatas dalam kolom pertama ditunjukan sebagai tingkat pendapatan
disposebel yang mungkin diterima oleh suatu rumah tangga. Dalam kolom selanjutnya yaitu
kolom bagian tengah, menunjukkan berbagai jumlah pengeluaran konsumsi yang akan
dilakukan oleh rumah tangga tersebut. Dan kolom yang terakhir menunjukkan jumlah
tabungan (atau kelebihan pendapatan sesudah melakukan pengeluaran konsumsi yang
dilakukan oleh umah tangga pada berbagai tingkat pendapatan).

Dan dari tabel diatas memiliki ciri-ciri yang digambarkan adalah sebagai berikut :

a. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga mengorek tabungan. Pada waktu
pendapatan disposebel adalah Yd=0, pengeluaran konsumsi adalah Rp125.000,00. Ini
berarti rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa lalu untuk
membiayai pengeluaran konsumsinya.
b. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi. Biasanya pertambahan
pendapatan adalah lebih tinggi dari pada pertambahan konsumsi.
c. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung. Disebabkan pertambahan
pendapatan selalu lebih besar dari pertambahan konsumsi maka pada akhirnya rumah
tangga tidak mengorek tabungan lagi. Ia akan mampu menabung sebagian dari
pendapatannya.

3. Fungsi Konsumsi dan Tabungan


- Konsumsi

Konsumsi (Consumption) adalah kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa, dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Alat untuk melakukan konsumsi dengan menggunakan
pendapatan maka konsumsi juga sering diartikan bagian pendapatan masyarakan yang
digunakan untuk membeli barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan. Bagi
masyarakat yang berpenghasilan kecil seluruh pendapatannya akan habis dipergunakan untuk
keperluan konsumsi. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan
nasional (pendapatan disposebel) perekonomian tersebut. Fungsi konsumsi memiliki
kecondongan sama dengan nilai MPC.

7
- Tabungan

Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk
konsumsi. Masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih besar dari kebutuhan konsumsi
akan mempunyai kesempatan untuk menabung. Dalam perekonomian sederhana Pendapatan
Nasional digunakan untuk konsumsi dan tabungan. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
Dalam fungsi tabungan daktor yang berpengaruh adalah pendapatan, tingkat bunga dan motif
berjaga-jaga. Serta kocondongan dalam dungsi tabungan adalah sama dengan nilai MPS.

- Persamaan fungsi konsumsi dan tabungan

Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, di samping digambarkan dalam bentuk kurva, juga
dapat dinyatakan dalam persamaan aljabar.persamaan persamaan aljabar memiliki fungsi
konsumsi dan tabungan adalah seperti dinyatakan dalam persamaan yang dinyatakan di
bawah ini :

a. Fungsi Konsumsi ialah : C = a + bY


b. Fungsi Tabungan ialah : S = -a + (1-b)Y

Di mana merupakan konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nasional adalah 0, b


adalah kecondongan konsumsi marginal, C adalah tingkat konsumsi dan Y adalah tingkat

8
pendapatan nasional. Adakalanya fungsi konsumsi dan tabungan menunjukkan hubungan di
antara konsumsi dan tabungan dengan disposebel Yd.

- Definisi kecondongan mengkonsumsi

Konsep kecondongan mengkonsumsi perlu dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu:

a. Kecondongan Mengkonsumsi Marginal, atau secara ringkasnya dinyatakan


sebagai Marginal Propersity to Consume (MPC). MPC dapat diartikan sebagai
perbandingan di antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan
pertambahan pendapatan disposebel yang diperoleh.
b. Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata, atau secara ringkasnya dinyatakan
sebagai Average Propersity to Consume (APC). APC dapat didefinisikan sebagai
perbandingan diantara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan
disposebel pada saat konsumsi dilakukan.
- Definisi kecondongan menabung

Konsep kecondongan menapung juga perlu dibedakan menjadi dua istikah yaitu :

a. Kecondongan Menabung Marginal, atau bisa disebut dengan Marginal Propersity


to Save (MPS) merupakan perbandingan antara pertumbuhan tabungan dengan
pendapatan disposebel.
b. Kecondongan Menabung Rata-rata, atau bisa disebut dengan Average Propersity
to Save (APS) menunjukkan perbandingan antara tabungan dengan pendapatan
disposebel.
- Penentu konsumsi dan tabungan
a. Kekayaan yang telah terkumpul, sebagai akibat dari mendapat harta warisan atau
tabungan yang banyak sebagai akibat usaha di masa lampau.
b. Tingkat bunga, tingkat bunga dapat dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh
dari melakukan tabungan. Rumah tangga akan membuat lebih banyak tabungan
jika tingkat bunga tinggi karena banya bunga yang akan diperoleh.
c. Sikap berhemat, dalam masyarakat seperti APC dan MPC adalah lebih rendah,
tetapi juga ada pula yang mempunyai kecenderungan mengkonsumsi yang tinggi.
d. Keadaan perekonomian, dalam perekonomian tumbuh dengan teguh dan tidak
banyak pengangguran, masyarakat berkecenderungan melakukan perbelanjaan

9
yang lebih aktif. Mereka lebih cenderung berbelanja lebih banyak pada masa kini
dan kurang menabung.
e. Distribusi pendapatan, dalam masyarakat yang distribusi pendapatan yang tidak
merata, lebih banyak tabungan yang akan diperoleh.
f. Tersedianya atau tidak tersedianya dana pensiun yang mencukupi, apabila
pendapatan dari pensiun besar jumlahnya, para pekerjaan tidak terdorong untuk
melakukan tabungan yang banyak pada masa bekerja dan ini menaikkan tingkat
konsumsi.

4. Investasi (Penanaman Modal)


investasi adalah upaya penanaman modal untuk mendapatkan keuntungan di kemudian
hari. Modal bisa berupa uang atau sumber daya yang lain. Dengan berinvestasi, orang
berharap bisa mendapatkan manfaat di masa mendatang.

Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau embentukan
modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Apabila
para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal, maka
pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan
sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanam-penanam modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Yang digolongkan sebagai investasi atau pembentukan modal atau penanaman modal
meliputi pengeluaran-pengeluaran berikut :

- Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin mesin dan peralatan produksi
lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
- Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan
pabrik dan bangunan bangunan lainnya
- Penambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang
yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada
akhir tahun perhitungan pendapatan nasional.

Faktor faktor yang menentukan tingkat investasi adalah sebagai berikut :

a. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.


b. Suku bunga.

10
c. Ramalan mengenai keadaan di masa mendatang.
d. Kemajuan teknologi.
e. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
f. Keuntungan yang diperoleh perusahaan perusahaan.

5. Penentu Tingkat Kegiatan Ekonomi


Sekarang kita dapat menjelaskan mengenai arti dari konsep tingkat kegiatan negara atau
keseimbangan perekonomian negara dan mengenai prodses penentuan tingkat kegiatan
ekonomi dan pendapatan nasional, dalam suatu perekonomian yang terdiri dari dua sektor.

Dalam perekonomian tidak terdapat kekurangan permintaan, menurut padangan ahli-ahli


ekonomi klasik dimana tingkat kegiatan ekonomi akan di capai tergantung kepada
kemampuan sektor perusahaan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.
Kesanggupan ini dibatasi oleh banyaknya fakto produksi yang tersedia dalam perekonomian
itu.

Keseimbangan perekonomian negara adalah suatu keadaan dimana perekonomian


menjadi seimbang jika pendapatan nasional sama dengan pengeluaran agrerat dan investasi
sama dengan tabungan. Dan dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian dua sektor
keseimbangan perekonomian tercapai apabila :

- Y = C + I, yaitu pendapatan nasional dama dengan konsumsi tambahan investasi.


Pada kesamaan ini pengeluaran agregat (C + I) sama dengan penawaran agregat (Y)
- I = S, yaitu investasi sama dengan tabungan

Untuk menunjukkan proses penentuan tingkat keseimbangan perekonomian negara dapat


menggunakan tiga cara berikut :

a. Dengan menggunakan contoh angka pendapatan nasional dan perbelanjaan agregat


b. Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan kesempatan perbelanjaan agregar
dengan penawaran agregat dan kesamaan diantara investasi dan tabungan.
c. Dengan menggunakan pembuktian secara aljabar.

Dengan demikian penentu kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut

a. Pandangan ahli ekonomi klasik

11
Menurut pandangan ahli ekonomi klasik, dalam suatu perekonomian yang diatur oleh
mekanisme pasar , tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai. Pandangan
ini didasarkan pada keyakinan bahwa di dalam perkonomian tidak akan terdapat kekurangan
permintaan.

b. Corak kegiatan ekonomi subsisten

Kebenaran pendapat ini tidak dapat disangkal dalam suatu perekonomian yang terdiri dari
dua sector dimana penerima-penerima pendapatan tidak menabung dan para pengusaha tidak
menanam modal.Corak kegiatan perekonomian modern

c. Penentu suku bunga

Menurut pendapat ahli-ahli ekonomi klasi, keadaan seperti ini akan terjadi karena suku
bunga menetukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam
perekonomian. Setiap perubahan dalam suku bunga akan menyebabkan pula perubahan
dalam tabungan rumah tangga dan permintaan dana untuk investasi perusahaan .Perubahan-
perubahan dalam suku bunga akn terus-menerus berlangsung sebelum kesamaan di antara
jumlah tabungan dengan jumlah permintaan dana investasi tercapai.

d. Corak kegiatan perekonomian modern

Dalam perekonomian yang lebih maju penerima-penerima pendapatan akan menyisihkan


sebagian pendapatan mereka untuk ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada para
pengusaha dan mereka akan menggunakan tabungan itu untuk investasi, yaitu melakukan
pembelianbarang-barang modal.

6. Perubahan Keseimbangan dan Multiplier


Dalam satu periode ke periode lainnya keseimbangan pendapatan nasional akan selalu
mengalami perubahan, dalam perekonomian dua sektor. Perubahan tersebut disebabkan oleh
perubahan dalam investasi, perkembangan teknologi, misalnya akan menambah investasi dan
investasi yang bertambah akan memindahkan pengeluaran agregat kertas.

Analisis mengenail multiplier bertujuan untuk menerangkan pengaruh dari kenaikan atau
penurunan dalam pengeluaran agregat ke atas tingkat keseimbangan dan terutama ke atas
tingkat pendapatan nasional.

7. Contoh Soal
Berikut adalah contoh soal :

12
1. Perekonomian 2 sektor melibatkan interaksi antara…
a. Rumah tangga dan bank
b. Rumah tangga dan perusahaan
c. Rumah tangga dan pemerintah
d. Pemerintah dan perusahaan
e. Bank dan perusahaan

Jawaban : B

2. Sektor berikut ini yang berperan sebagai penyedia faktor produksi adalah…
a. Rumah tangga
b. Perusahaan
c. Bank
d. Pemerintah
e. Luar negeri

Jawaban : A

3. Rumah tangga juga mempunyai peran sebagai konsumen. Membeli barang atau jasa
untuk dikonsumsi rumah tangga akan menyebabkan terjadinya aliran pendapatan dari
rumah tangga ke sektor …
a. Kotak Amal
b. Perusahaan
c. Bank
d. Pemerintah
e. Rumah Tangga

Jawaban : B

4. Berikut ini yang termasuk sumber pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga
yaitu…
a. Devisa
b. Uang tunai
c. Pendapatan disposabel

13
d. Deviden
e. Devaluasi

Jawaban : D

5. Berikut ini yang tidak termasuk faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan adalah…
a. Modal
b. Tenaga kerja
c. Tanah
d. Gedung
e. Output

Jawaban : E

6. Pada perekonomian 2 sektor dengan corak kegiatan ekonomi modern, rumah tangga
menggunakan pendapatannya untuk keperluan …
a. Konsumsi
b. Konsumsi dan tabungan
c. Investasi
d. Investasi dan tabungan
e. Foya-foya

Jawaban : B

7. Menurut pandangan Keynes bahwa konsumsi dan tabungan utamanya dipengaruhi


oleh…
a. Pendapat
b. Pendapatan negara lain
c. Kekayaan alam
d. Kekuatan alam ghaib
e. Disposable income

Jawaban : E

8. Berikut ini yang bukan termasuk dalam penentu kegiatan ekonomi yaitu

14
a. Pandangan ahli ekonomi klasik
b. Corak kegiatan ekonomi subsisten
c. Penentu suku bunga
d. Corak kegiatan perekonomian modern
e. Penentu keinginan seseorang
Jawaban : E
9. Faktor faktor yang menentukan tingkat investasi kecuali
a. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.
b. Keinginan konsumen
c. Suku bunga.
d. Ramalan mengenai keadaan di masa mendatang.
e. Kemajuan teknologi
Jawaban : B
10. Yang digolongkan sebagai investasi atau pembentukan modal atau penanaman modal
meliputi pengeluaran-pengeluaran berikut kecuali…
a. Pembelian mesin-mesin produksi
b. Pembelian bangunan kantor
c. Pembelian bangunan pabrik
d. Pembelian hiasan dinding kantor
e. Pembelian bahan baku
Jawaban : D
11. Berikut ini yang termasuk penentu konsumsi dan tabungan…
a. Keinginan konsumen
b. Kekayaan yang telah terkumpul
c. Tingkat bunga
d. Keadaan perekonomian.
e. Sikap berhemat
Jawaban : A
12. Yang dimaksud dengan MPC adalah…
a. Perbandingan antara pertumbuhan tabungan dengan pendapatan disposabel.
b. Perbandingan antara tabungan dengan pertumbuhan disposabel.
c. Perbandingan antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disposabel yang diperoleh.

15
d. Perbandingan antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan
disposebel pada saat konsumsi dilakukan.
e. Perbandingan antara konsumsi dan tabungan yang dimiliki konsumen.
Jawaban : C
13. Yang dimaksud dengan APC adalah…
a. Perbandingan antara pertumbuhan tabungan dengan pendapatan disposabel.
b. Perbandingan antara tabungan dengan pertumbuhan disposabel.
c. Perbandingan antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disposabel yang diperoleh.
d. Perbandingan antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan
disposebel pada saat konsumsi dilakukan.
e. Perbandingan antara konsumsi dan tabungan yang dimiliki konsumen.
Jawaban : D
14. Yang dimaksud dengan Kecondongan Menabung Marginal…
a. Perbandingan antara pertumbuhan tabungan dengan pendapatan disposabel.
b. Perbandingan antara tabungan dengan pertumbuhan disposabel.
c. Perbandingan antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disposabel yang diperoleh.
d. Perbandingan antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan
disposebel pada saat konsumsi dilakukan.
e. Perbandingan antara konsumsi dan tabungan yang dimiliki konsumen.
Jawaban : A
15. Yang dimaksud dengan Kecondongan Menabung rata-rata…
a. Perbandingan antara pertumbuhan tabungan dengan pendapatan disposabel.
b. Perbandingan antara tabungan dengan pertumbuhan disposabel.
c. Perbandingan antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disposabel yang diperoleh.
d. Perbandingan antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan
disposebel pada saat konsumsi dilakukan.
e. Perbandingan antara konsumsi dan tabungan yang dimiliki konsumen.
Jawaban : B
16. Pengertian dari tabungan adalah…
Jawaban : Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak
digunakan untuk konsumsi.

16
17. Pengertian dari konsumsi adalah…
Jawaban : Konsumsi (Consumption) adalah kegiatan mengurangi nilai guna barang
dan jasa, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan.
18. Sebutkan ciri-ciri dari aliran pendapatan!
Jawaban :
- Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga.
Faktor-faktor produksi tersebut telah memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah,
sewa, bunga dan untung.
- Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk
konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor
perusahaan.
- Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung
dalam institusi-institusi keuangan.
- Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga
yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.
19. Sebutkan dan jelaskan apa saja konsep kecondongan mengkonsumsi!
Jawaban :
- Kecondongan Mengkonsumsi Marginal, atau secara ringkasnya dinyatakan sebagai
Marginal Propersity to Consume (MPC). MPC dapat diartikan sebagai perbandingan
di antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan
disposebel yang diperoleh.
- Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata, atau secara ringkasnya dinyatakan sebagai
Average Propersity to Consume (APC). APC dapat didefinisikan sebagai
perbandingan diantara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan
disposebel pada saat konsumsi dilakukan.
20. Mengapa kekayaan yang telah terkumpul adalah penentu konsumsi dan tabungan?
Jawaban : karena pada kekayaan yang telah terkumpul merupakan akibat dari
mendapat harta warisan atau tabungan yang banyak sebagai akibat usaha di masa
lampau.
21. Faktor-faktor yang menentukan tingkat investasi!
Jawaban :
- ingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.
- Suku bunga.
- Ramalan mengenai keadaan di masa mendatang.

17
- Kemajuan teknologi.
- Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
- Keuntungan yang diperoleh perusahaan perusahaan.
22. Suatu perekonomian masyarakat memiliki fungsi konsumsi C= 200 + 0,75Y dan
memilki investasi I= 100. Tentukan :
a. Fungsi tabungan !
b. Keseimbangan pendapatan nasional perekonomian dua sektor . (satuan uang
dalam triliun rupiah)
c. Besar konsumsi saat pendapatan seimbang (dua sektor)
d. Besar tabungan saat pendapatan seimbang (dua sektor)
Jawaban :
a. Fungsi Tabungan
Y=C+S
C = 200 + 0,75Y

S=Y-C
S = Y – 200 + 0,75
S = 0,25Y - 200

b. Pendapatan nasional keseimbangan perekonomian dua sektor . (satuan uang


dalam triliun rupiah)
Y= C + I
S = I, Dimana I = 100
Maka :

Y = C+ I
Y = 200 + 0,75Y + 100
Y = 300 + 0,75Y
Y – 0,75Y = 300
0,25Y = 300
Y = 300 / 0,25
Y = 1.200

Maka, besar pendapatan nasional keseimbangan = Rp 1.200 triliun

18
c. Besar konsumsi pada keseimbangan dua sektor
C = 200 + 0,75Y
C = 200 + 0,75Y (1.200)
C = 200 + 900
C = Rp 1.100 triliun

Jadi, konsumsi masyarakat saat pendapatan nasional seimbang adalah Rp 1.100


triliun.
d. Besar tabungan pada keseimbangan dua sektor
Karena S/tabungan sudah kita ketahui pada bagian ‘a’ yaitu :
S = 0,25Y – 200
S = 0,25 (1.200) – 200
S = 300 – 200
S = Rp 100 triliun

Jadi, tabungan yang dilakukan masyarakat saat pendapatan nasional seimbang


adalah Rp 100 triliun.

19
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Perekonomian dua sektor atau perekonomian sederhana adalah suatu perekonomian


yang hanya terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. tingkat kegiatan ekonomi
ditentukan oleh jumlah dan mutu daripada faktor-faktor produksi. Menurut Keyness tingkat
kegiatan ekonomi ditentukan oleh besarnya pengeluaran agregat yang dilakukan masyarakat.
Pengeluaran agregat tersebut akan menentukan sampai dimana sektor perusahaan harus
melakukan kegiatannya untuk memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa.

Dari sifat perputaran aliran pendapatan dapat diambil kesimpulan bahwa aliran-aliran
pendapatannya mempunyai ciri-ciri yaitu :

a. sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor
rumah tangga oleh sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan memperoleh aliran
pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung.
b. Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sektor rumah
tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa
yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
c. Sisa dari berbagai jenis rumah tangga yang tidak digunakan untuk pengeluaran
konsumsi akan ditabung dalam badan-badan keuangan.
d. Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan
meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh badan-badan keuangan dari sektor
rumah tangga.

20
DAFTAR PUSTAKA

Mukasyahayati, Ratih. 2016. “Makalah Keseimbangan Ekonomi 2 sektor”,


https://www.academia.edu/24792800/Makalah_Keseimbangan_Ekonomi_2_sektor?auto=do
wnload, Diakses pada 4 Maret 2021 pukul 21.00.

Sukirno, Sadono. 2015. Makroekonom teori pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Ferdiani, Kabrina Rian. 2019 “Pengertian Investasi, Jenis, dan Manfaatnya”,


https://www.modalrakyat.id/blog/pengertian-investasi-jenis-dan-manfaatnya, Diakses pada 5
Maret 2021 pukul 20.00.
Akbar, Rizki. 2016. “Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan
Pendekatan Masa Kini”, http://rizky-akbar21.blogspot.com/2016/03/normal-0-false-false-
false-en-us-x-none_7.html, diakses pada 6 Maret 2021 pukul 20.00.
Sukirno, Sadono. 1987. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
Rosyidi, Suherman. 2002. Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Rajawali
Pers.
https://youtu.be/obl3URk8bxY “(Perekonomian Dua Sektor Dalam Makro Ekonomi (Bag 1)”
Irawan, Muhammad Hendri. “Perekonomian Dua Sektor”,
https://mohammadhendriirawan.wordpress.com/ekonomi-pembangunan/ekonomi-
makro/perekonomian-dua-sektor/, diakses pada 7 Maret 2021.

Ningsih, Setiya. “Perekonomian Dua Sektor”,


https://setiyaningsihblog.wordpress.com/ekonomi/ekonomi-makro/perekonomian-dua-
sektor/, diakses pada 7 Maret 2021.

Mutia, Noor. 2014 “Perekonomian Dua Sektor”,


http://noormutia.blogspot.com/2013/12/perekonomian-dua-sektor.html, diakses pada 7 maret
2021.

21

Anda mungkin juga menyukai