Anda di halaman 1dari 23

BAB 4

KESEIMBANGAN EKONOMI DUA


SEKTOR
Perekonomian dua sector adalah
perekonomian yang terdiri dari sector
rumah tangga dan perusahaan. Dalam
perekonomian dimisalkan tidak terdapat
kegiatan pemerintah maupun perdagangan
luar negeri.
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN
PENDAPATAN

Pendaptan Pengeluaran
Tabungan
Disposebel Konsumsi
0 125 -125
100 200 -100
200 275 -75
300 350 -50
400 425 -25
500 500 0
600 575 25
700 650 50
800 725 75
CIRI-CIRI DARI HUBUNGAN PENGELUARAN
KONSUMSI DAN PENDAPATAN DISPOSEBEL

 Pada pendapatan yang rendah rumah tangga


mengorek tabungan
 Kenaikan pendapatam menaikkan pengeluaran
konsumsi
 Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga dapat
menyisihkan sebagian pendapatannya atau
menabung
DEFINISI KECONDONGAN MENGKONSUMSI
Kecondongan mengkonsumsi dibedakan menjadi dua
bagian yaitu: kecondongan mengkonsumsi marginal
dan kecondongan mengkonsumsi rata-rata.
• Kecondongan mengkonsumsi marginal atau secara
ringkas selalu dinyatakan sebagai MPC (berasal
dari istilah Inggris: mariginal propensity to
consume) adalah perbandingan di antara
pertambahan konsumsi (∆C) yang dilakukan
dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Y)
yang di peroleh. Dapat dihitung dengan
menggunakan formula:

MPC =
 kecondongan mengkonsumsi rata-rata atau
secara ringkas selalu dinyatakan sebagai APC
(berasal dari istilah Inggris: average propensity
to consume) adalah perbandingan diantara
tingkat konsumsi (C) dengan tingkat
pendapatan disposibel ketika konsumsi tersebut
dilakukan (Yd).

APC =
CONTOH MENGHITUNG MPC DAN
APC
Kecondongan Kecondongan
Pendapatan Pengeluaran
Mengkonsumsi Mengkonsumsi
Disposebel Konsumsi
Marjinal Rata-rata
200 300 300/200 = 1,50
400 450 150/200=0,75 450/400 = 1,12
600 600 150/200=0,75 600/600 = 1
800 750 150/200=0,75 750/800 = 0,937

200 300 300/200 = 1,50


400 460 160/200 = 0,80 460/400 = 1,15
600 610 150/200 = 0,75 610/600 = 1,01
800 750 140/200 = 0,70 750/800 = 0,93
DEFINISI KECONDONGAN MENABUNG
Konsep kecondongan menabung dibedakan kepada
dua istilah yaitu: kecondongan menabung marjinal
dan kecondongan menabung rata-rata.
• Kecondongan menabung marjinal atau MPS
(marginal propensity to save) adalah perbandingan
diantara pertambahan tabungan (∆S) dengan
pertambahan pendapatan disposebel (∆Y d). Dapat
dihitung dengan menggunakan formula:
MPS =
 Kecondongan menabung rata-rata atau
APS (average propensity to save)
menunjukkan perbandingan di antara
tabungan (S) dengan pendapatan
disposebel (Yd). Dapat dihitung dengan
menggunakan formula:

APS =
CONTOH MENGHITUNG MPS DAN APS
Kecondongan Kecondongan
Pendapatan Pengeluaran
Tabungan Menabung Menabung
Disposebel Konsumsi Marjinal Rata2

200 300 -100 -0,50

400 450 -50 0,25 -0,25

600 600 0 0,25 0

800 750 50 0,25 0,0625

200 300 -100 -0,50

400 460 -60 0,20 -0,15

600 610 -10 0,25 -0,17


800 750 50 0,30 0,0625
HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN
MENGKONSUMSI DAN MENABUNG
Pendapatan MPC + APC +
Disposebel MPC MPS APC APS
MPS APS
200 1,50 -0,50 1
400 0,75 0,25 1 1,12 -0,25 1
600 0,75 0,25 1 0 0 1
800 0,75 0,25 1 0,937 0,0625 1

200 1,50 -0,50 1


400 0,80 0,20 1 1,15 -0,15 1
600 0,75 0,25 1 1,01 -0,17 1
800 0,70 0,30 1 0,93 0,0625 1
CONTOH SOAL

Pendapatan Konsumsi Tabungan


Nasional Rumah tangga Rumah tangga
200 225
400 375
600 500
800 600
1000 675
1200 725

a. Hitunglah tabungan pada berbagai tingkat tabungan


b. Hitunglah MPC, MPS, APC dan APS pada berbagai tingkat
pendapatan nasional
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
 Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat
konsumsi rumah tangga dalam perekonomian
dengan pendapatan nasional (atau pendapatan
disposebel) perekonomian tersebut.
 Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat
tabungan rumah tangga dalam perekonomian
dengan pendapatan nasional (atau pendapatan
disposebel) perekonomian tersebut.
PERSAMAAN FUNGSI KONSUMSI DAN
FUNGSI TABUNGAN
 Fungsi Konsumsi ialah : C = a + bY
 Fungsi Tabungan ialah : S = -a + (1 – b)Y

Dimana :
Y = Tingkat Pendapatan
C = Tingkat Konsumsi
S = Tingkat Tabungan
a = Konsumsi Rumah tangga, ketika Y=0
b = MPC
CONTOH DAFTAR KONSUMSI DAN TABUNGAN

Pendapatan
Konsumsi Tabungan
Nasional
0 90 -90

120 180 -60

240 270 -30

360 360 0

480 450 30

600 540 60

720 630 90

840 720 120

960 810 150


CONTOH SOAL
 Lengkapilah tabel konsumsi dan tabel tabungan dibawah ini
dengan menggunakan persamaan :
 C = 75 + 0,75 Y
 S = -75 + (1-0,75) Y

Pendapatan Konsumsi Tabungan

0 75 -75
100
200
300
400
500
600
700
PENENTU-PENENTU KONSUMSI DAN TABUNGAN

 Kekayaan alam yang telah terkumpul


 Suku Bunga
 Sikap Berhemat
 Keadaan Perekonomian
 Distribusi Pendapatan
 Tersedia Tidaknya Dana Pensiun yang
Mencukupi.
INVESTASI (PENANAMAN MODAL)

Investasi disebut juga dengan istilah


penanaman modal atau pembentukan
modal diartikan sebagai pengeluaran atau
pengeluaran penanaman modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa
yang tersedia dalam perekonomian.
YANG DIGOLONGKAN SEBAGAI INVESTASI
MELIPUTI PENGELUARAN SEBAGAI BERIKUT:
 Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-
mesin dan peralatan produksi lainnya untuk
mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
 Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal,
bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-
bangunan lainnya.
 Pertambahan nilai stok barang –barang yang belum
terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam
proses produksi pada akhir tahun penghitungan
pendapatan nasional.
PENENTU-PENENTU TINGKAT INVESTASI

 Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.


 Suku Bunga.

 Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.

 Kemajuan teknolgi.

 Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-


perubahannya.
 Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN
EKONOMI
 Dengan menggunakan contoh angka yang membandingkan
pendapatan nasional dan pengeluaran agregat.
 Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan kesamaan
pengeluaran agregat dengan penawaran agregat dan kesamaan
di antara investasi dan tabungan.
 Dengan menggunakan cara penentuan secara aljabar.
PERUBAHAN KESEIMBANGAN DAN MULTIPLIER
• Dari satu periode ke periode lainnya keseimbangan
pendapatan nasional akan selalu mengalami perubahan.
Dalam perekonomian dua sektor, perubahan tersebut
terutama disebabkan karena perubahan dalam investasi.
• Multiplier adalah satu angka yang menunjukkan sejauh
mana pendapatan nasional akan berubah efek dari
perubahan dalam pengeluaran agregat. Apabila ∆AE =
Rp.1000 dan menyebabkan ∆Y = Rp. 4000 maka
multiplier =4.
• Multiplier Dapat pula didefenisikan sebagai rasio diantara
pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan
pengeluaran agregat.
SEE YOU NEXT
WEEK…

Anda mungkin juga menyukai