Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DIO ERLANGGA

FAKULTAS : MANAJEMEN
NIM : 01012212061

PILIHAN GANDA

1. B. Rumah tangga mengkonsumsikan semua pendapatannya


2. C. Mengorek tabungan untuk membiayai konsumsinya
3. C. Faktor utama yang menentukan tabungan rumah tangga adalah tingkat bunga
4. B. Kecondongan mengkonsumsi
5. B. Kecondongan mengkonsumsi
6. B. 200
7. B. Kurva MEI bergerak ke kanan dan fungsi investasi bergeser ke atas

ESSAI
1. 1) Kekayaan yang telah terkumpul.
2) Tingkat bunga.
3) Sikap berhemat.
4) Keadaan perekonomian.
5) Distribusi pendapatan.
6) Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi.

2. 1) Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.


2) Tingkat bunga.
3) Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
4) Kemajuan teknologi.
5) Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
6) Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
Faktor yang paling penting yang menentukan investasi perusahaan adalah
Tingkat keuntungan yang diramalkan dan Tingkat bunga

3.
 Definisi fungsi konsumsi
Menggambarkkan hubungan konsumsi rumahtangga dan pendapatan nasional
dalam perekonomian.
 Ciri fungsi konsumsi
1. Fungsi konsumsi sangat dipengaruhi budaya berhemat.
2. Distribusi pendapatan.
3. Tingkat perekonomian secara umum
4. Suku bunga
5. Kekayaan yang dimiliki
 Hubungan konsumsi dan tabungan
Konsumsi berbanding terbalik dengan fungsi tabungan, semakin besar tabungan
maka semakin kecil konsumsi yang dilakukan.
 Bisa ditulis Y = C + S

4. a. Sirkulasi aliran pendapatan untuk ekonomi dua sector.


Jawab :

Sirkulasi aliran pendapatan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


1. Sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki
sektor rumah tangga oleh sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan
memperoleh aliran pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan
untung.
2. Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sektor
rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang dan
jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
3. Sisa dari berbagai jenis pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan
untuk pengeluaran konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi
keuangan.
4. Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi
akan meminjam tabungan yang dikumpukan oleh institu – institusi
keuangan dari sektor rumah tangga.

b. Kecondongan mengkonsumsi dan kecondongn menabung.


Jawab :
 Definisi Kecondongan Mengkonsumsi
Konsep kecondongan mengkonsumsi perlu dibedakan menjadi dua
pengertian, yaitu : kecondongan mengkonsumsi marginal dan kecondongan
mengkonsumsi rata-rata. Definisi dan arti setiap konsep ini adalah :
1. Kecondongan mengkonsumsi marjinal, atau secara ringka selalu
dinyatakan sebagai MPC (berasal dari istilah Inggris : marginal propensity
to consume), dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara
pertambahan konsumsi (ΔC) yang dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disposebel (ΔYd) yang diperoleh. Nilai MPC dapat dihitung
dengan menggunakan formula : MPC= ∆C
∆Yd
2. Kecondongan mengkonsumsi rata-rata, atau secara ringkas selalu
dinyatakan sebagai APC (berasal daripada istilah Inggris : average
propensity to consume), dapat didefinisikan sebagai perbandingan di
antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposebel ketika
konsumsi tersebut dilakukan (Yd). Nilai APC dapat dihitung dengan
menggunakan formula : APC=C
Yd
3. Definisi Kecondongan Menabung
Konsep kecondongan menabung juga perlu dibedakan kepada dua
istilah, yaitu kecondongan menabung marjinal dan kecondongan menabungrata-rata.
Definisi masing-masing konsep tersebut adalah seperti yang
diterangkan di bawah ini :

1. Kecondongan menabung marjinal, atau secara ringkas MPS (dari


perkataan marginal propensity to save), dapat didefinisikan sebagai
perbandingan di antara pertambahan tabungan (ΔS) dengan
pertambahan pendapatan disposebel (ΔYd). Nilai MPS dapat dihitung
dengan menggunakan formula :
MPS = ΔS
ΔYd
2. Kecondongan menabung rata-rata, atau secara ringkas APS (dari
perkataan average propensity to save), menunjukan perbandingan di
antara tabungan (S) dengan pendapatan disposebel (Yd). Nilai APS dapat
dihitung dengan menggunakan formula :
APS = S
Yd

c. Efisiensi modal marjinal


Jawab :

Efisiensi investasi marjinal (MEI) adalah Suatu garis atau kurva yang
menunjukkan hubungan antara suku bunga dengan jumlah investasi yang akan
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.
d. Paradox berhemat.
Jawab :

Dalam perekonomian di mana pengeluaran agregat adalah penentu utama


keseimbangan pendapatan nasional, kenaikan dalam tabungan – yang
seterusnya mewujudkan pengurangan dalam konsumsi dan pengeluaran/
pengeluaran agregat, akan merendahkan tingkat pendapatan nasional yang
dicapai. Fenomena ini dinamakan paradoks berhemat atau paradox of thrift.
a. Dengan menggunakan contoh angka, terangkan bagaimana suatu perekonomian
yang
terdiri dari dua sektor akan mencapai keseimbangan pendapatan nasional.
Jawab :

Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang hanya terdiri dari


sektor rumahtangga dan sektor perusahaan. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan Keynes sederhana. Pendapatan disposebel (disposable
income) adalah pendapatan rumah tangga yang sudah dipotong pajak.
Sifat aliran pendapatan :

- Sektor rumah tangga memperoleh pendapatan dari perusahaan dari


penggunaan faktor-faktor produksinya.
- Sebagian besar pendapatan sektor rumahtangga digunakan untuk
konsumsi dengan membeli barang dan jasa yang dihasilkan
perusahaan.
- Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak untuk konsumsi akan
ditabung di lembaga-lembaga keuangan.
- Perusahaan-perusahaan yang perlu modal untuk investasi meminjam
tabungan rumahtangga yang dikumpulkan oleh lembaga keuangan

b. Apakah multiplier? Dengan menggunakan contoh angka terangkan bahwa suatu


kenaikan dalam investasi perusahaan akan menimbulkan pertambahan pendapatan
nasional sebanyak beberapa kali lipat dari kenaikan tersebut.
Jawab :

Multiplier (angka pengganda) adalah hubungan kausal antara variabel


tertentu dengan variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut
mempunyai angka yang tinggi, maka perubahan yang terjadi pada variabel
tersebut akan mempengaruhi terhadap tingkat pendapatan nasional dan begitu
pula sebalikanya. Perubahan pendapatan nasional tersebut ditunjukan oleh
suatu angka pelipat yang disebut dengan koefisien multiplier.

Keynes mendefinisikan Multiplier (pengganda) sebagai “Rasio pasti antara


pendapatan dan investasi serta, subyek penyederhanaan tertentu, antara
jumlah pekerjaan dan tenaga kerja yang dipekerjakan pada investasi
langsung…”. Angka pengganda menggambarkan perbandingan diantara
jumlah pertambahan atau pengurangan dalam pendapatan nasional dengan
jumlah pertambahan atau pengurangan dalam pengeluaran agregat yang telah
menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional. Multiplier adalah angka
pengganda dari suatu variabel untuk menghasilkan besarnya perubahan
variabel pendapatan nasional (permintaan agregat).
5. “Analisis keseimbangan pendapatan nasional dapat diterangkan dengan
menggunakan
tabel berangka, secara aljabar dan secara grafik”. Uraikan.
Jawab :
Untuk menunjukkan proses penentuan tingkat keseimbangan perekonomian negara
dapat digunakan tiga cara, yaitu :
1. Dengan menggunakan contoh angka yang membandingkan pendapatan nasional
dan pengeluaran agregat.

2. Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan (a) kesamaan pengeluaran


agregat dengan penawaran agregat, dan (b) kesamaan diantara investasi dan
tabungan.

3. Dengan menggunakan cara penentuan secara aljabar.

KUANTITATIF
PENDAPATAN KONSUMSI TABUNGAN INVESTASI PENGELUARAN
NASIONAL RUMAH TANGGA RUMAH TANGGA PERUSAHAAN AGREGRAT
0 50 -10 30 40
50 50 0 30 80
100 90 10 30 120
150 130 20 30 160
200 170 30 30 200
250 210 40 30 240
300 250 50 30 280
350 290 60 30 320
400 330 70 30 360

Pembahasan :
 Konsumsi Rumah Tangga

 (C = 10 + 0.8Y) :
 C = 10 + 0.8 (0)
 C = 10 + 0.8 (250)
= 10 + 0 = 10 = 10 + 200 = 210
 C = 10 + 0.8 (50) C = 10 + 0.8 (300)
= 10 + 40 = 50 = 10 + 240 = 250

 C = 10 + 0.8 (100) C = 10 + 0.8 (350)


=10 + 80 = 90 = 10 + 280 = 290

 C = 10 + 0.8 (150) C = 10 + 0.8 (400)


= 10 + 120 = 130 = 10 + 320 = 330

 C = 10 + 0.8 (200)
= 10 + 160 = 170

 Tabungan Rumah Tangga (S = -10 + 0.2Y) :


  C = -10 + 0.2 (0) C = -10 + 0.2 (250)
= -10 + 0 = -10 = -10 + 50 = 40
  C = -10 + 0.2 (50) C = -10 + 0.2 (300)
= -10 + 10 = 0 = -10 +60 = 50
  C = -10 + 0.2 (100) C = -10 + 0.2 (350)
= -10 + 20 = 10 = -10 + 70 = 60
  C = -10 + 0.2 (150) C = -10 + 0.2 (400)
= -10 + 30 = 20 = -10 + 80 = 70
  S = -10 + 0.2 (200)
= -10 + 40 = 30

  Pengeluaran Agregat (AE = C + I) :

  AE = 10 + 30 = 40 AE = 210 + 30 = 240
  AE = 50 + 30 = 80 AE = 250 + 30 = 280
  AE = 90 +10 = 100 AE = 290 + 30 = 320
  AE = 130 + 30 = 160 AE = 330 + 30 = 360
  AE = 170 + 30 = 200

Anda mungkin juga menyukai