i
MAKRO
NAMA KELOMPOK 2
JHON PATINGGI
BUYUNG
SUCI MILENIA
LUTHPIAH NASAPITRI
AZELIA ORISA SATISVA
NURUL AENI
SELLA ROSALINA
ISHAK HOTAMI
MELANI JUNIYANTI
i
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTRA PERDANA INDONRSIA
(STIE PPI)
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“PEREKONOMIAN DUA SEKTOR”.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi kontribusi baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
PENYUSUN
ii
iii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................... I
KATA PENGANTAR .......................................................................... .. II
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam
mempelajari sistem perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan
dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi
pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah
tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan
sektor luar negeri.
Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa
dilakukan dengan membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan,
untuk melihat bagaimana perubahan pendapatan terhadap tingkat
pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan bagi sektor
rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal
Propensity to Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi
sektor rumah tangga untuk melakukan tabungan disebut dengan
Marginal Propensity to Save (MPS).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Perekonomian 2 sektor?
2. Bagaimana ciri-ciri aliran pendapatan 2 Sektor?
3. Bagaimana hubungan antara konsumsi dan pendapatan?
4. Apa fungsi konsumsi dan fungsi tabungan itu?
5. Yang dimakasud kecondongan mengkonsumsi dan menabung?
6. Bagaimana investasi (penanaman modal) itu?.
7. Apa penentuan tingkat kegiatan ekonomi?
8. Apa perubahan dalam keseimbangan dan multiplier?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Perekonomian
Sederhana
2. Untuk Mengetahui siklus Transaksi Dalam Perekonomian
Perekonomian Sederhana
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Sisa dari berbagai jenis pendapatan rumahtangga yang tidak di
gunakan untuk pengeluaran konsumsi akan di tabung dala institusi-
institusi keuangan.
4. Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan
investasi akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh institusi-
institusi keuangan dari sektor rumahtangga.
Perekonomian dua sektor disebut juga perekonomian sederhana,
karena hanya terdiri atas dua pelaku, yaitu rumah tangga konsumsi
(masyarakat) dan rumah tangga produksi (perusahaan). Model arus
perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah
tangga dengan perusahaan dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.
3
Interaksi ekonomi dalam perekonomian dua sektor juga dapat
digambarkan seperti di bawah ini.
Yd = C + S
Keterangan :
Yd : Pendapatan disposebel
C : Konsumsi rumah tangga
S : Tabungan
4
Daftar konsumsi dan tabungan rumahtangga (dalam ribu rupiah)
5
pendapatan disposebelnya. Pendapatan disposebel rumah tangga
yang tidak di inginkan untuk perbelanjaan tersebut merupakan
tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga.
1. KONSUMSI
Konsumsi (Consumption) adalah Kegiatan mengurangi nilai guna
barang dan jasa, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Alat
untuk melakukan konsumsi adalah dengan menggunakan pendapatan,
maka kossumsi juga sering dartikan bagian pendapatan masyarakat
yang digunakan untuk membeli barang atau jasa dalam rangka
memenuhi kebutuhan. Bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil
seluruh pendapatannya akan habis dipergunakan untuk keperluan
konsumsi.Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat komsumsi rumah
tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional
(pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
Jika dirumuskan
Y=C
Keterangan :
Y = Yield (pendapatan)
C = Consumption( konsumsi)
Faktor yang mempengaruhi konsumsi ; pendapatan, komposisi
keluarga, lingkungan, kepribadian, motivasi, sikap,budaya dan
perkiraan masa depan.
1. Tabungan
Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak
digunakan untuk konsumsi. Masyarakat yang mempunyai
penghasilan lebih besar dari kebutuhan konsumsi akan mempunyai
kesempatan untuk menabung Dalam perekonomian sederhana
Pendapatan Nasional akan digunakan untuk : Konsumsi dan
Tabungan.Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang
6
menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah
tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan
disposebel) perekonomian tersebut.
Maka jika dirumuskan :
Y=C+S
Keterangan :
Y = Yield (pendapatan)
C = Consumption( konsumsi)
S = Saving (tabungan)
Faktor yang mempengaruhi tabungan ; pendapatan, tingkat bunga,
motif berjaga-jaga
7
Rp 200 Rp 300 ribu 160 / 200 = 300/ 200 = 1,50
ribu Rp 460 ribu 0.80 460 / 400 = 1,15
Rp 400 Rp 610 ribu 150 / 200 = 610 / 600 = 1,017
ribu Rp 750 0,75 750 / 800 = 0,937
Rp 600 ribu 140 / 200 =
ribu 0.70
Rp 800
ribu
8
tangga makin kecil pertambahannya. Sifat hubungan diantara
pertambahan pendapatan disposebel dan konsumsi adalah :
a. Apabila pendapatan disposebel bertambah dari Rp 200 ribu menjadi
Rp 400 ribu, konsumsi naik dari Rp 300 ribu menjadi Rp 460 ribu.
Pada perubahan pendapatan dan konsumsi ini MPC adalah :
( 460 – 300 ) / ( 400 – 200 ) = 0,8
9
Pendapatan Pengeluaran Tabungan MPS APS
Disposebel Konsumsi (S)
( Yd ) (C)
10
Contoh 2 : MPS Makin Besar
Pendapatan Pengeluaran Tabungan MPS APS
Disposebel Konsumsi (S)
( Yd ) (C)
1.Rp 200 Rp 300 ribu Rp -100 - -
ribu ribu 100/200
= -0,50
2.Rp 400 Rp 450 ribu Rp - 60 40/200 -60/400
ribu ribu = 0,20 = -0,15
3.Rp 600 Rp 600 ribu Rp -10 50/200 -10/600
ribu ribu = 0,25 = -
0,017
4.Rp 800 Rp 750 ribu Rp 50 60/200 50/800
ribu ribu = 0,30 =
0,0625
11
Dibawah ini ditunjukan dua contoh perhitungan APS
a. Dalam contoh 1, apabila pendapatan disposebel adalah Rp 200 ribu,
tabungan adalah Rp -100, maka APS adalah S/Y = -100/200 = -0,5
b. Dalam Contoh 2, apabila pendapatan disposebel adalah Rp 400
ribu, tabungan adalah Rp -60, maka APS adalah S/Y = -60/400 = -
0,15
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Pendapatan disposebel sangat
mempengaruhi jumlah Kosumsi dan Tabungan sehingga MPS dan
APS juga akan mengalami perubahan.
Hubungan diantara Kecondongan mengkonsumsi dan Menabung
Bukti MPS + MPC = 1 dan APC + APS = 1
Pembuktian dengan aljabar dapat kita lihat dari bahwa pendapatan
disposebel sama dengan konsumsi rumah tangga ditambah dengan
tabungan rumah tangga. Dalam persamaan :
Yd = C + S
Apa bila persaman tersebut kita bagi dengan Yd, maka :
Yd = C + S
Yd Yd Yd
1 = APC+APS ……terbukti
Karena C/Yd = APC
S/Yd = APS
Hal ini juga terjadi apabila rumah tangga mengalami kenaikan
pendapatan maka konsumsi dan tabungan akan bertambah. Hubungan
diantara pertambahan pendapatan, pertambahan konsumsi dan
pertambahan tabungan dapat dinyatakan dengan menggunakan
persamaan berikut :
∆Yd = ∆C + ∆S
Apabila masing – masing komponen dari persamaan di atas di bagi
oleh ∆Yd, maka akan diperoleh :
∆Yd = ∆C + ∆S
∆Yd ∆Yd ∆Yd
1 = MPC + MPS…..terbukti
12
Karena ∆C/∆Yd = MPC
Persamaan Matematis
Fungsi komsumsi ialah C = a + bY
Fungsi tabungan ialah S = -a + (1 - b)Y
13
H. Fungsi Konsumsi Agregat Dan Fungsi Tabungan Agregat
Dalam membahas mengenai pengeluaran konsumsi dan tabungan dari
rumahtangga-rumahtangga, yang lebih penting untuk diperhatikan
bukanlah pengeluaran konsumsi dan tabungan sesuatu rumahtangga
tetapi pengeluaran konsumsi dan tabungan dari seluruh rumahtangga.
Pengeluaran konsumsi dan tabungan dari seluruh masyarakat dalam
perekonomian dinamakan pengeluaran konsumsi agregat dan
tabungan agregat. Pengeluaran konsumsi agregat adalah jumlah
daripada pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh
rumahtangga yang ada dalam perekonomian. Demikian juga,
tabungan agregat adalah jumlah dari tabungan-tabungan yang dibuat
oleh seluruh rumah tangga. Ciri-ciri daripada pengeluaran konsumsi
agregat tidak berbeda dengan ciri-ciri pengeluaran konsumsi suatu
rumahtangga, dan ciri-ciri tabungan agregat tidak berbeda dengan ciri-
ciri tabungan suatu rumahtangga.
Karena suatu perekonomian terdiri dari beribu-ribu atau berjuta-juta
rumahtangga, kemungkinannya adalah kecil sekali bahwa fungsi
konsumsi agregat adalah sama dengan fungsi konsumsi suatu
rumahtangga. Bentuk fungsi konsumsi agregat bukan ditentukan oleh
bentuk fungsi konsumsi suatu rumahtangga tetapi oleh fungsi
konsumsi dari sebagian besar rumahtangga dalam perekonomian.
Apabila banyak diantara mereka berkecondongan untuk menabung
bagian yang cukup besar daripada pertambahan pendapatan mereka,
maka fungsi konsumsi agregat tidak terlalu condong (lebih landai)
bentuknya. Ini berarti kecondongan mengkonsumsi marginal adalah
tidak terlalu besar. Akan tetapi apabila sebagian besar masyarakat
membelanjakan hamper seluruh pendapatannya untuk konsumsi,
maka fungsi konsumsi agregat bentuknya sangat condong, dan berarti
bahwa kecondongan mengkonsumsi marginal sangat tinggi.
14
I. INVESTASI
Investasi (investment) adalah bagian dari tabungan yang digunakan
untuk kegiatan ekonomi menghasilkan barang dan jasa (produksi)
yang bertujuan mendapatkan keuntungan. Jika tabungan besar, maka
akan digunakan untuk kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa
(produksi). Tabungan akan digunakan untuk investasi.
Demikianlah, dari ketentuan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
jika investasi neto positif (investasi bruto lebih besar daripada
penyusutan), perekonomian itu mengalami kemajuan. Jika investasi
neto bernilai nol (investasi bruto sama dengan penyusutan), dikatakan
bahwa perekonomian yang bersangkutan berada dalam keadaan
stasioner. Sementara itu, jika investasi neto bernilai negative
(investasi bruto lebih kecil daripada penyusutan), perekonomian itu
mengalami kemunduran.
Investasi mempunyai dampak sangat besar terhadap bertambahnya
pendapatan nasional. Bila dirumuskan :
Y=C+S
Y=C+I
Sehingga I = S
Keterangan:
Y (yield) : pendapatan
C (consumption) : konsumsi
S (saving) : tabungan
15
K. Tingkat Pengembalian Modal
Suatu investasi dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila nilai
sekarang pendapatan di masa depan adalah lebih besar dari pada
nilai sekarang modal yang di investasikan.
Konsumsi, pendapatan dan tabungan hubungannya sangat erat.
Menurut pendapat JM Keyness dikenal dengan psychological
Consumption membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi
jika dihubungkan dengan pendapatan.
Pendapat JM Keyness sebagai berikut :
a. Jika pendapatan naik, maka konsumsi akan naik, tetapi tidak
sebanyak kenaikan pendapatan
b. Setiap kenaikan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan
tabungan
c. Setiap kenaikan pendapatan jarang menurunkan konsumsi dan
tabungan.
16
perekonomian. Gambaran yang paling sederhana dari kegiatan dalam
sesuatu perekonomian ditunjukkan oleh aliran-aliran pendapatan
diantara dua faktor ekonomi yang pertama, yaitu sektor rumah tangga
dan sektor perusahaan.
M. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kegiatan Ekonomi
Oleh karena dalam perekonomian tidak terdapat kekurangan
permintaan, menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik dimana
tingkat kegiatan ekonomi akan di capai tergantung kepada
kemampuan sector perusahaan untuk memproduksi barang-barang
dan jasa-jasa. Kesanggupan ini dibatasi oleh banyaknya faktor
produksi yang tersedia dalam perekonomian itu. Oleh sebab itu
menurut ahli-ahli ekonomi klasik sampai dimana sesuatu
perekonomian dapat memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut :
Y = f (K,L,Q,T)
Keterangan :
Y : Pendapatan nasional
K : Jumlah seluruh barang modal
L : Jumlahseluruh tenaga kerja
Q : Jumlah kekayaan alam yang di gunakan
T : Tingkat teknologi yang digunakan
Keseimbangan perekonomian Negara
Keseimbangan Perekonomian Negara adalah suatu keadaan dimana
perekonomian menjadi seimbang jika pendapatan nasiolanal sama
dengan pengeluaran agrerat dan investasi sama dengan tabungan.
Y=C+I
I=S
Untuk menentukan tingkat kesimbangan perekonomian Negara dapat
digunakan 3 cara yaitu :
1. Menggunakan contoh angka pedapatan nasional dan perbelanjaan
agregat
2. Menggunakan grafik yang menunjukan :
17
a. Kesamaan perbelanjaan agregat dengan penawaran agregat.
b. Kesamaan diantara investasi dan tabungan
3. Menggunakan cara pembuktian secara aljabar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
18
1. Sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi yang
dimiliki sektor rumah tangga oleh sektor perusahaan, sektor rumah
tangga akan memperoleh aliran pendapatan berupa gaji dan upah,
sewa, bunga dan untung.
2. Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh
sektor rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
3. Sisa dari berbagai jenis rumah tangga yang tidak digunakan untuk
pengeluaran konsumsi akan ditabung dalam badan-badan keuangan.
4. Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan
investasi akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh badan-
badan keuangan dari sektor rumah tangga.
19
DAFTAR PUSTAKA
20