Anda di halaman 1dari 24

“KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 2 SEKTOR”

MAKALAH
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH : PENGANTAR TEORI EKONOMI
DOSEN PENGAMPU : SUSILOWATI,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
1. SITI MALIKHATUN (21118001)
2. ULFI ANGGIANI (21118005)
3. AHMAD MUSTAIN (21118009)
4. SHOIMUN NAIM (21118012)

S1 MANAJEMEN
STIE CENDEKIA KARYA UTAMA
Jl. Tegalsari Raya No.102 Semarang
Tahun 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Keseimbangan Pendapatan
Nasional 2 Sektor” ini. Terimakasih kami ucapkan kepeda Ibu Susilowati,S.Pd.,M.Pd
selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pengantar Teori Ekonomi.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menunjang wawasan
dan pengetahuan kita mengenai pendapatan nasional 2 sektor. Kami menyadari tugas
ini jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan untuk perbaikan pada masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dipahami bagi siapapun yang
membaca. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata maupun bahasa yang
kurang baik. Kritik dan saran sangat kami harapkan agar bisa menyusun makalah
dengan lebih baik lagi . Terimakasih.

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 3


BAB I .......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
BAB II ......................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN............................................................................................................................ 6
A. Fungsi Komsumsi dan saving ........................................................................................ 6
B. Apa yang diaksud denga fungsi investasi ? ................................................................ 17
C. Ekuilibrium perekonomian negara 2 sektor .................................................................... 19
D. Multipier ......................................................................................................................... 20
BAB III ...................................................................................................................................... 23
PENUTUP ................................................................................................................................. 23
A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 24

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sistem
perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor
merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan
oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah
dan sektor luar negeri.
Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan
dengan membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana
perubahan pendapatan terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan.
Kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan
Marginal Propensity to Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi sektor
rumah tangga untuk melakukan tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save
(MPS).
Uraian dalam makalah ini bertujuan untuk melihat dengan lebih mendalam
lagi dan membuktikan bahwa tingkat kegiatan ekonomi bergantung kepada tingkat
pengeluaran agregat yang dilakukan oleh seluruh golongan masyarakat dan dibahas
penentuan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian dua sector atau
perekonomian sederhana. Tingkat kegiatan ekonomi dalam perekonomian yang lebih
maju dan lebih rumit corak kegiatannya. Uraian ini menjelaskan mengenai bagaimana
pengeluaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan ekonomi dinamakan : analisa
tingkat keseimbangan perekonomian Negara atau analisa penentuan tingkat
pendapatan Nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fungsi konsumsi dan saving?
2. Apa yang dimaksud dengan fungsi investasi?
3. Apa yang dimaksud ekuilibrium perekonomian negara 2 sektor?
4. Apa yang dimaksud dengan multiplier?

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang fungsi konsumsi dan saving
2. Untuk mengetahui tentang fungsi investasi
3. Untuk mengetahui tentang ekuilibrium perekonomian negara 2 sektor
4. Untuk mengetahui tentang multiplier

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi Komsumsi dan saving

1. Pengertian
Dalam suatu perekonomian, pendapatan masyarakat suatu negara secara
keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan ke dalam dua kategori penggunaan,
yaitu untuk keperluan konsumsi dan tabungan. Pada umumnya pendapatan
dilambangkan dengan Y, sedangkan konsumsi dilambangkan dengan C, tabungan
dilambangkan dengan S, dan investasi dilambangkan dengan I.
Menurut John Maynard Keynes, pendapatan suatu negara dapat dirumuskan
sebagai berikut.

a. Ditinjau dari segi perseorangan

b. Ditinjau dari segi perusahaan/pengusaha

Keterangan:
Y = income/pendapatan
C = consumption/konsumen
S = saving/tabungan

6
I = investment/investasi
Jika pendapatan berubah, maka akan berakibat konsumsi dan tabungan juga berubah.
Perubahan tersebut dapat ditentukan sebagai berikut.

1) MPC (Marginal Propencity to Consume) adalah angka perbandingan antara


besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya pendapatan nasional, sehingga dapat
dirumuskan:

ΔC = selisih konsumsi atau tambahan konsumsi atau perubahan konsumsi


ΔY = selisih pendapatan atau tambahan pendapatan atau perubahan pendapatan

2) MPS (Marginal Propencity to Sav) eadalah perbandingan antara bertambahnya


tabungan dengan bertambahnya pendapatan nasional, yang dapat dirumuskan sebagai
berikut.

ΔS = selisih tabungan atau tambahan tabungan atau perubahan tabungan


ΔY = selisih pendapatan atau tambahan pendapatan atau perubahan pendapatan

2. Fungsi Konsumsi

Fungsi konsums iadalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi (C)
dengan pendapatan (Y). Pada umumnya, fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai
persamaan linear sebagai berikut.

7
Syarat mutlak fungsi konsumsi, yaitu:
- nilai a = harus positif
- nilai b = harus positif

Keterangan:
C = tingkat konsumsi nasional
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol atau autonomous
consumptio(nk onsumsi otonom).
b = MPC yaitu tambahan pendapatan yang digunakan untuk tambahlah pengeluaran.
Untuk mengetahui besarnya a, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Di mana Average Propencity to Consum(Ae PC), artinya hasrat untuk berkonsumsi


rata-rata. APC adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat
pendapatan nasional (C) dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri (Y).

Bila ditulis dengan rumus adalah:

Dalam fungsi konsumsi, kita juga harus mengenal tingkat pendapatan Break Even
Point (BEP) atau Break Even Income (BEI). Adapun maksud tingkat pendapatan BEP
adalah tingkat pendapatan, di mana besarnya pendapatan sama dengan besarnya
pengeluaran untuk konsumsi, yang dapat dirumuskan:

8
Contoh 1:
Diketahui data pendapatan suatu negara beserta konsumsi dan tabungannya sebagai
berikut.
a. Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.000 miliar, besar konsumsi per
tahun Rp950 miliar, sehingga tabungannya Rp50 miliar.
b. Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.200 miliar, besar konsumsi per
tahun Rp1.100 miliar, sehingga tabungannya Rp100 miliar.
Tentukan:
a. Fungsi konsumsi.
b. Tingkat pendapatan nasional BEP (Break Even Point).
Jawab:

b. Besarnya titik keseimbangan BEP


Tingkat pendapatan BEP adalah tingkat pendapatan di mana besarnya pendapatan
sama dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi, atau dapat dikatakan Y = C atau

9
Y – C = 0.

3. Fungsi Tabungan

Fungsi tabungan yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan (S)
dengan pendapatan (Y).
Dengan menggunakan rumus fungsi konsumsi, dapat ditentukan sebagai berikut.
Y=C+S
S = Y – C padahal C = a + bY,
sehingga S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + (1 – b) Y
Jadi, fungsi tabungan dapat dirumuskan sebagai berikut.

10
Contoh 2:
Berdasarkan fungsi konsumsi pada Contoh 1, maka fungsi tabungan dapat ditentukan
sebagai berikut.

4. Grafik Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

11
Untuk menggambar grafik fungsi konsumsi dan tabungan terlebih dahulu harus kamu
tentukan bahwa sumbu tegak menunjukkan sumbu C dan S (sumbu konsumsi dan
tabungan), sedangkan sumbu datar menunjukkan sumbu Y (sumbu pendapatan).

Langkah-langkah untuk menggambar grafik fungsi konsumsi dan fungsi tabungan


yaitu sebagai berikut.
a. Grafik fungsi konsumsi dimulai dari titik a (konsumsi otonom).
b. Grafik fungsi tabungan dimulai dari titik -a.
c. Kemudian kedua titik tersebut ditarik garis lurus dan memotong titik BEP, baik titik
BEP yang berada di atas maupun titik BEP yang berada di bawah.

Berdasarkan fungsi konsumsi pada Contoh 1 dan fungsi tabungan pada Contoh 2,
akan tampak grafik pada Gambar 6.4.

12
5. Hubungan antara MPC (Marginal Propencity to Consume) dengan MPS
(Marginal Propencity to Save )

Secara matematis hubungan antara MPC dan MPS dapat dinyatakan sebagai berikut.

Contoh:
Berdasarkan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan di atas, dapat ditentukan bahwa:
MPC + MPS = 1
0,75 + 0,25 = 1 (terbukti)

6. Angka Pengganda Pendapatan ( Multiplier)


Angka pengganda pendapatan adalah angka yang menunjukkan perubahan konsumsi
dan tabungan karena adanya perubahan pendapatan nasional. Angka pengganda biasa
ditulis dengan huruf k dan dirumuskan sebagai berikut.

13
7. Cara Lain untuk Mencari Fungsi Konsumsi dan Tabungan

Untuk mencari fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, selain yang telah diuraikan di
atas, sebenarnya ada cara yang lebih singkat untuk menentukan fungsi tersebut.

a. Untuk menentukan fungsi konsumsi, dapat digunakan rumus berikut ini.

Contoh:
1) Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.000 miliar, besarnya konsumsi per
tahun Rp950 miliar, sehingga tabungannya Rp50 miliar.
2) Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.200 miliar, besarnya konsumsi per
tahun Rp1.100 miliar, sehingga tabungannya Rp100 miliar. Maka fungsi konsumsinya
dapat dicari sebagai berikut.

b. Untuk fungsi tabungan, dengan rumus:

14
Contoh:
Berdasarkan contoh soal pada fungsi konsumsi di atas, maka fungsi tabungan dapat
dicari sebagai berikut.

Hal-hal lain yang berhubungan dengan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan dapat
kamu simak berikut ini.
a. Menentukan besarnya kenaikan konsumsi atau tambahan konsumsi (ΔC).

b. Menentukan besarnya kenaikan tabungan atau tambahan tabungan (ΔS).

c. Menentukan besarnya kenaikan pendapatan atau tambahan pendapatan (ΔY)

15
16
B. Fungsi Investasi

1. Fungsi Investasi

Fungsi Investasi yaitu suatu pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang


modal dan sebuah peralatan produksi yang bertujuan untuk mengganti dan
menambah suatu barang-barang modal dalam suatu perekonomian yang akan
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan.(Sudono,2000)

 2 Fungsi Investasi yang kedua yaitu kurva yang menunjukkan sebuah


hubungan antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional.
 Fungsi investasi yang satu ini dibedakan menjadi dua yakni :
 Sejajar dengan sumbu datar
 Bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan
 Tujuan Investasi
 Untuk mendapatkan sebuah pendapatan yang tetap dalam setiap periode, yaitu
antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain sebagainya.
 Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk suatu kepentingan
ekspansi, kepentingan sosial.
 • Untuk mengontrol atau mengendalikan suatu perusahaan lain, melalui
pemilikan sebagian ekuitas suatu perusahaan tersebut.
 Untuk menjamin tersedianya sebuah bahan baku dan untuk mendapatkan pasar
untuk produk yang dihasilkan.
 Untuk mengurangi persaingan di antara sebuah perusahaan-perusahaan yang
sejenis.
 Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

Menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional. impor menimbulkan efek


yang sebaliknya. Secara fisik, impor merupakan pembelian dan pemasukan barang
nasional dan kesempatan kerja.

Untuk dapat menggambarkan dan menentukan keseimbangan dalam


perekonomian terbuka, perlulah terlebih dahulu dimengerti ciri-ciri dari ekspor dan
impor. ntuk mengetahui ciri-ciri tersebut perlu dilihat faktor-faktor penting yang akan
mempengaruhi ekspor dan impor sesuatu negara. kedua hal tersebut diterangkan

17
dalam uraian berikut faktor-faktor yang Menentukan Ekspor banyak faktor yang akan
menentukan hal ini dan pada dasarnya kepentingan ekspor disesuatu negara selalu
berbeda dengan negara lain. Di sebagian negara ekspor sangat penting,yaitu meliputi
bagian yang cukup besar dari pendapatan nasional. akan tetapi di sebagian negaralain
peranannya relati kecil. Sesuatu negara dapat mengekspor barang produksinya ke
negara lain apabila barangtersebut diperlukan negara lain dan mereka tidak dapat
memproduksi barang tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi keperluan
dalam negeri. 1aktor yang lebih penting adalahkemampuan dari negara tersebut untuk
mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri.
Maksudnya, mutu dan harga barang yang diekspor tersebut haruslah palingsedikit
sama baiknya dengan yang diperjual belikan dalam pasaran luar negeri. Masyarakat di
luar negeri terhadap barang yang dapat diekspor ke luar negara sangat penting
peranannya dalam menentukan ekspor sesuatu negara. Secara umum boleh dikatakan
bahwa semakin banyak jenis barang yang mempunyai kriaan yang sedemikian yang
dihasilkan oleh sesuatu negara, semakin banyak ekspor yang dapat dilakukan.

Keseimbangan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional dianggap bukan penentu penting dari ekspor sesuatu negara.
Ekspor akan secara langsung mempengaruhi pendapatan nasional. akan tetapi
hubungan yang sebaliknya tidak selalu berlaku, yaitu kenaikan pendapatan nasional
belum tentu menaikkanekspor oleh karena pendapatan nasional dapat mengalami
kenaikan sebagai akibat kenaikan pengeluaran rumah tangga, investasi perusahaan,
pengeluaran pemerintah dan penggantian barang impor dengan barang buatan dalam
negeri iri yang baru diterangkan ini menyebabkan ekspor dipandang sebagai
pengeluaran otonomi yaitu seperti yang diterangkan sebelumnya, adalah pengeluaran
yang besarnya tidak tergantung kepada pendapatan nasional. Dalam persoalan ini $iri
ekspor adalah sama dengan prestasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah, yaitu
jumlahnya tidak ditentukan oleh pendapatan nasional. Faktor-faktor yang menentukan
impor Pada faktor yang menentukan ekspor dijelaskan bahwa hanya rumah tangga
yang membeli barang-barang dari luar negara. Dalam praktiknya tidaklah demikian.
barang buatan luar negeri juga diimpor oleh sektor lain, yaitu oleh perusahan dan
pemerintah. Perusahaan mengimpor bahan mentah dan barang modal dari luar negeri.
Pemerintah juga melakukan halyang sama, yaitu pemerintah menggunakan barang
konsumsi dan barang modal yang diimpor.Kalau bagaimanapun dalam analisis

18
makroekonomi diasumsikan. Dilakukan oleh rumah tangga. Seperti telah dinyatakan
impor adalah pengeluaranterpengaruh yang berarti semakin tinggi pendapatan
nasional maka semakin tinggi pula impor. keseimbangan Perekonomian Terbuka
untuk menerangkan mengenai keseimbangan pendapatan nasional dalam
perekonomianterbuka, analisis di sini akan menunjukkannya dengan membandingkan
keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor dan ekonomi empat sektor. kan ditunjukkan
bagaimana keseimbangan ekonomi tiga sektor akan mengalami perubahan apabila
pengeluaran agregat meliputi pulaekspor dan impor. Sebelum keseimbangan
pendapatan nasional dalam ekonomi terbuka diterangkan, terlebihdahulu akan
ditunjukkan syarat keseimbangan dalam perekonomian terbuka. bagian ini jugaakan
menerangkan dua hal berikut contoh angka untuk menunjukkan keseimbangan
pendapatan.

D. Ekuilibrium perekonomian negara 2 sektor

1. Pengertian Ekuilibrium
Dikatakan seimbang antara pengeluaran konsumen untuk barang dan
jasa dengan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.
Kegiatan konsumen adalah membelanjakan pendapatannya dan sisanya di
tabungkan ( Y = C + S).
Dari sisi produsen, pendapatannya adalah barang yang dihasilkan terdiri dari
barang konsumsi dan investasi (Y = C + I)
Pendapatan nasional dikatakan seimbang apabila C + S = C + I atau pada
saat S =I

2. Penghitungan Pendapatan Nasional yang Seimbang


Pendekatan Tabungan Investasi (S , I)

Pendapan nasional yang seimbang akan terjadi apabila S = I.


Apabila S = Y – C maka: Y – C = I
Y – (a + bY) = I
Y – a – bY = I
Y – bY = a + I

19
( 1 – b ) Y = a + I maka

Pendekatan Tabungan Investasi (S , I)

Pendapan nasional yang seimbang akan terjadi apabila S = I.

Penghitungan Pendapatan Nasional yang Seimbang

Pendekatan Konsumsi dan Investasi (C + I)

Dengan cara yang sama melalui pendekatan Y = C + I maka akan


diperoleh persamaan pendapatan nasional yang seimbang yaitu pada saat

dimana 1 / (1 – b) merupakan angka pelipat (koefisien multiplier) atau k.


Karena b = MPC maka:
k = 1 / MPS.

E. Multipier

Analisis mengenai multiplier bertujuan untuk menerangkan pengaruh dari


kenaikan atau kemerosotan dalam pengeluaran agregat keatas tingkat keseimbangan
dan terutama keatas tingkat pendapatan nasional.
Dikatakan seimbang antara pengeluaran konsumen untuk barang dan jasa dengan
produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.

Kegiatan konsumen adalah membelanjakan pendapatannya dan sisanya di tabungkan (


Y = C + S).

Dari sisi produsen, pendapatannya adalah barang yang dihasilkan terdiri dari barang

20
konsumsi dan investasi (Y = C + I)

Pendapatan nasional dikatakan seimbang apabila C + S = C + I atau pada saat S = I.


Pendapatan masyarakat (y) digunakan untuk konsumsi (C) dan tabungan (S)
Y=C+S
Bila pendapatan meningkat konsumsi meningkat pula
ΔY ΔC + ΔS dimana ΔY = ΔC + ΔS
Bila konsumsi meningkat akan ada pendapatan yang meningkat ΔC ΔY
Demikian seterusnya sampai efeknya makin lama makin kecil

Multiplier adalah suatu proses yang menunjukkan berapa besar perubahan pendapatan
nasional yang terjadi sebagai akibat adanya perubahan investasi.
Koefisien Multiplier =
Proses multiplier akan berlangsung sempurna apabila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:

Penerima tambahan pendapatan akan membelanjakan kembali uangnya sebesar MPC


nya

Tambahan pendapatan yang diterima dibelanjakan hanya untuk membeli barang-


barang buatan dalam negeri. Bila dibelanjakan untuk barang luar negeri maka akan
terjadi kebocoran (leakage)

Besarnya hasrat konsumsi masyarakat (MPC) tidak berubah.


Bagaimana proses terjadinya efek multiplier yang diakibatkan oleh adanya tambahan
investasi dapat dijelaskan sebagaimana tampak pada Tabel 7.3.
Tabel 7.3. Proses Multiplier dalam Angka

Bila efek multiplier telah terhenti maka berarti pendapatan nasional berada pada
keseimbangan yang baru. Dengan demikian konsumsi dan tabungan pun ada pada
keseimbangan yang baru pula.

Pada tingkat keseimbangan pendapatan nasional yang baru terdapat fungsi konsumsi
dan tabungan yang baru:
21
Untuk konsumsi: C1 = Co + C
C = MPC x Y maka C1 = Co + MPC x Y

Untuk tabungan: S1 = So + S
S = MPS x Y maka S1 = So + MPS x Y

Untuk pendapatan nasional:


Y1 = Yo + k. I

Yo =
Proses Perlipatan (Efek Multiplier) melalui Kurva
I, S

S
E1
I1, S1 I1
E0 ΔI
I0, S0

0 Y0 Y1 Y

Ilustrasi 7.8.
Keseimbangan awal = Y0 (saat S = I)
Karena ada tambahan Investasi sebesar ΔI maka kurva I bergeser I I

Keseimbangan pendapatan nasional bergeser dari Y0 Y1 ; ada kenaikan Y sebesar


ΔY dimana
ΔY > ΔI
Hal ini disebabkan ada proses perlipatan (multiplier) akibat perubahan investasi
(ΔI)

22
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan urain diatas, suatu perekonomian pendapatan masyarakat suatu


negara secara keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan ke dalam dua
kategori penggunaan, yaitu untuk keperluan konsumsi dan saving (tabungan).
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi (C)
dengan pendapatan (Y). Sedangkan, fungsi tabungan yaitu fungsi yang
menunjukkan hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan (Y).
Kemudian, Fungsi Investasi yaitu suatu pengeluaran-pengeluaran untuk
membeli barang modal dan sebuah peralatan produksi yang bertujuan untuk
mengganti dan menambah suatu barang-barang modal dalam suatu perekonomian
yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa
depan.(Sudono,2000)

23
DAFTAR PUSTAKA

Belajar, SS. “Fungsi komsumsi dan fungsi tabungan”.2014.


http://www.ssbelajar.net/2013/03/fungsi-konsumsi-dan-fungsi-tabungan.html
Barus serly, “Keseimbangan Pendapatan Nasional (Equilibrium National Income)”.
https://www.academia.edu/11506684/Keseimbangan_Pendapatan_Nasional_Equilibriu
m_National_Income_
Gurupendidikan,Com , “Pengertian, Fungsi, Tujuan Dan Jenis Investasi Beserta 5
Manfaatnya Terlengkap”. 28 Agustus 2018.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fungsi-tujuan-dan-jenis-investasi-beserta-
5-manfaatnya-terlengkap/

24

Anda mungkin juga menyukai