Disusun oleh :
TAHUN 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-NYA kami
dapat menyelesaikan makalah tentang keseimbangan 2 sektor. Tak lupa sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya,
Sahabatnya, dan semoga selalu sampai kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Pengantar
Ekonomi Makro. Disamping itu, semoga makalah ini bisa menjadi bahan pembelajaran alternatif
dalam menambah wawasan keilmuan bagi mahasiswa. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak dan sumber yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari
segi penulisan maupun dari tata bahasanya. Oleh karena itu, segala saran dan kritik dari pembaca
sangat membantu kami dalam membuat makalah yang lebih baik kedepannya.
Semoga makalah ini mampu memberikan pandangan yang lebih luas terhadap keseimbangan
ekonomi 2 sektor dan semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi para pembaca,
karena sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
E. Investasi 12
A. Kesimpulan 18
DAFTAR PUSTAKA 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sistem
merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh
sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan
Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan
dengan membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana
Kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan
tangga untuk melakukan tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).
Uraian dalam makalah ini bertujuan untuk melihat dengan lebih mendalam lagi
pengeluaran agregat yang dilakukan oleh seluruh golongan masyarakat dan dibahas
penentuan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian dua sector atau
maju dan lebih rumit corak kegiatannya. Uraian ini menjelaskan mengenai bagaimana
Nasional.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Uraian dalam makalah ini bertujuan untuk melihat dengan lebih mendalam lagi dan
agregat yang dilakukan oleh seluruh golongan masyarakat dan dibahas penentuan tingkat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN PENDAPATAN
Keynes menekankan bahwa bagi suatu perekonomian tingkat pengeluaran
konsumsi oleh rumah tangga bervariasi secara langsung dengan tingkat pendapatan
disposable dari rumah tangga tersebut. Hubungan antara konsumsi dan pendapatan ini
dikenal dengan fungsi konsumsi dan secara umum ditulis dengan persamaan sebagai
berikut (Nanga, 2001).
7
3. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (APC) aakan semakinkecil kalau
tingkat pendapatan mengalami kenaikan.
Fungsi konsumsi dikenal sebagai kecenderungan mengkonsumsi ratarata
(Average Propensity to Consume atau APC) yaitu perbandingan antara besarnya
konsumsi total dengan pendapatan (C/Yd), atau dari persamaan 1.1. besarnya APC =
C/Yd = a/ Yd+b atau APC = a/ Yd + MPC.
Fungsi konsumsi pada persamaan 1.1. dapat dijelaskan dengan gambar 2-1
Pada gambar 2-1. keseimbangan terjadi pada saat fungsi C memotong garis 45o
yaitu di titik Eo. Dengan kata lain, pada titik E1 tersebut besarnya C= Y(C1=Y1).
8
C. PERSAMAAN FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
9
TABEL 1.3
Y C S I AE
10
PENDEKATAN ALJABAR UNTUK MENENTUKAN KESIMBANGAN
Y=C+I
Y = 90 + 0,75 + 120
Y – 0,75 Y = 210
0,25 Y = 210
Y = 210 / 0,25
Y = 840
S=I
11
0,25 Y = 210
Y = 210 / 0,25
Y = 840
Arti Investasi
Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau
pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat
pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai
pengeluaran atau pengeluaran penanaman modal atau perusahaan untuk memebeli
barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menembah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
FUNGSI INVENTASI
Fungsi Inventasi. Bentuk fungsi invesntasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
12
(i) ia sejajar dengan sumbu datar, atau
(ii) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi
pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi
yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi
investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat
dinamakan investasi terpengaruh.
13
Dalam perekonomian dua sektor, perubahantersebut terutama disebabkan karena
peubahan dalam investasi. Perubahan teknologi, misalnya, akan menambah investasi dan
investasi yang bertambah akan memindahkan pengeluaran agrerat C + m I ke atas. Maka
keseimbangan pendapatan nasional yang baru akan dicapai dan pendapatan nasioanal akan
bertambah. Pengurangan investasi juga dapat berlaku, dan sekali lagi pengeluaran agrerat C + I
akan mengalami perubahan. Kali ini ia akan turun ke bawah dan keseimbangan pendapatan
nasional dicapai pada pendapatan nasioanal dicapai pada pendapatan nasional yang lebih rendah.
14
Pertambahan pendapatan nasionalyang terjadi tersebut tidak kan berhenti sampai
di sini saja. Dengan terjadinya pertanbhan dalam pendapatan nasional tersebut maka
dengan sendirinya pendapatan masyarakat akan bertambah pula, dan pertambahan ini
akan menimbulkan pertambahan baru dalam konsumsi rumah tangga yang selanjutnya
akan menimbulkan lagi pertambahan dalam pendapatan nasional.
15
Apabila proses multiplier tersebut terus berjalan, pada akhirnya pendapatan
nasional akan bertambah sebanyak Rp 80 triliun, konsumsi rumah tangga bertambah
sebanyak Rp 60 triliun, dan tabungan rumah tangga bertambah sebanyak Rp 20 triliun.
Pertambhan pendapatan nasional tersebut dapat dihitung dengan menggunakan salah
satu formula yang berikut:
1
i. ∆Y = ∆I, atau:
1−MPC
1
ii. ∆Y = ∆I
MPS
Y1 = C + I
Y1 = 90 + 0,75Y1 + 140
0,25Y1=230
Y1 = 920
Cara lain untuk menentukan pendapatan nasional pada keseimbangan yang baru
adalah dengan cara menambahkan pertambahan pendapatan nasional (sebagai akibat
pertambahan investasi) kepada pendapatan nasional yang asal. Pertambahan pendapatan
nasional adalah:
1
∆Y= ∆I
1−MPC
1
∆Y= 20
1−0.75
∆Y= 4 x 20 = 80
16
Dengan demikian pendapatan nasional yang baru adalah: Y 1 = Y + ∆Y = Rp 840
triliun + Rp 80 triliun = Rp 920
PARADOKS BERHEMAT
GAMBAR 1.5
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perekonomian dua sektor atau perekonomian sederhana adalah suatu
perekonomian yang hanya terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
Tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh jumlah dan mutu daripada faktor-faktor
produksi. Menurut Keyness tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh besarnya
pengeluaran agregat yang dilakukan masyarakat. Pengeluaran agregat tersebut akan
menentukan sampai dimana sektor perusahaan harus melakukan kegiatannya untuk
memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa.
Dari sifat perputaran aliran pendapatan yang terdapat dalam gambar itu dapat
diambil kesimpulan bahwa aliran-aliran pendapatannya mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki
sektor rumah tangga oleh sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan
memperoleh aliran pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan
untung.
2. Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sektor
rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-
barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
3. Sisa dari berbagai jenis rumah tangga yang tidak digunakan untuk
pengeluaran konsumsi akan ditabung dalam badan-badan keuangan.
4. Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi
akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh badan-badan keuangan
dari sektor rumah tangga.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://anisusanti1982.blogspot.com/2017/12/makalah-perekonomian-2sektor.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/05/150000069/hubungan-fungsi-
konsumsi-dan-fungsi-tabungan?page=all#:~:text=Hubungan%20antara
%20besarnya%20konsumsi%20dan,pendapatan%20disebut%20sebagai
%20fungsi%20tabungan.
19