Anda di halaman 1dari 11

PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

Di Susun Oleh

Kelompok 2 :

1. Sekar Arum Pamulatsih (222361201047)


2. Arga Reymont Nabu (222361201050)
3. Mochammad Nicho Admaja (222361201072)

UNIVERSITAS DARUL ULUM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI MANAJEMEN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun.
Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak. Penulisan
makalah berjudul "Perekonomian Dua Sektor" bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Prinsip-prinsip Ekonomi.
Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada:
1. Bapak Hasannudin Nursalim Putra, S.E.,M.M selaku Dosen Pengampu Prinsip-prinsip Ekonomi.
2. Serta teman-teman yang telah membantu menyelesaikan tugas makalah ini.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah
ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Jombang, 8 November 2022
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar belakang
Ekonomi dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari ilmu ekonomi.
Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi
pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta,
dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.
Proses pengeluaran dalam sektor rumah tangga dapat dilakukan dengan cara membuat fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat perubahan pendapatan pada tingkat
pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecondongan pada sektor rumah tangga dalam
melakukan konsumsi disebut Marginal propensity to consume (MPC). Sedangkan
kecondongan pada sektor rumah tangga dalam melakukan tabungan disebut Marginal
propensity to save (MPS).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor?
2. Bagaimana ciri-ciri aliran perekonomian dua sektor?
3. Bagaimana hubungan antara konsumsi dan pendapatan ?
4. Apa yang dimaksud dengan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan itu?
5. Apa yang dimaksud dengan kecondongan mengonsumsi dan kecondongan
menabung?
6. Apa yang dimaksud dengan investasi itu?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perekonomian dua sektor
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri aliran dari perekonomian dua sektor
3. Untuk memahami hubungan antara konsumsi dan pendapatan
4. Untuk mengetahui definisi dari fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
5. Untuk mengetahui apa itu kecondongan mengonsumsi dan kecondongan
menabung
6. Untuk mengetahui definisi dari investasi

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Perekonomian Dua Sektor

Menurut Ani Susanti, perekonomian dua sektor dapat diartikan sebagai perekonomian
tertutup yang hanya mencakup dua sektor yaitu sektor rumah tangga (house hold) dengan
sektor perusahaan (business).
Perekonomian Dua Sektor atau yang biasa disebut Sistem Perekonomian Sederhana adalah
sistem ekonomi yang terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Dari
perekonomian dua sektor ini sumber pendapatannya didapatkan dari faktor-faktor produksi
antara lain gaji dan upah, sewa, bunga, dan untung. Keseimbangan dalam perekonomian dua
sektor ini merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan
oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan
sektor luar negeri.

1. 2 Ciri-ciri Aliran Pendapatan Perekonomian Dua Sektor

Diagram aliran perekonomian dua sektor


Ciri-ciri aliran pendapatan perekonomian dua sektor :
1. Sebagai balas jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah
tangga oleh sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan mendapatkan aliran
pendapatan berupa gaji, upah, sewa, bunga, dan untung.
2. Sebagian besar berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga
akan digunakan untuk konsumsi, yaitu kegiatan membeli barang-barang dan jasa-jasa
yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
3. Sisa dari berbagai jenis pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk
pengeluaran konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan.
4. Pengusaha-Pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan
meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan dari sektor
rumah tangga.

1.3 Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan

Yd=C +S

Keterangan:
Yd : Pendapatan disposebel
C : Konsumsi rumah tangga ( Consumption )
S : Tabungan ( Saving )

Bentuk umum: Yd = C + S
Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan ( Dalam ribu rupiah )

Pendapatan Konsumsi (C) Tabungan (S)


(Y) C=Y-S S=Y-C
Y=C+S
0 125 -125

100 200 -100

200 285 -85

300 375 -75

400 450 -50

500 500 0

600 575 25

700 650 50

800 720 80

900 800 100

1000 850 150

Keterangan:
1. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga mengorek tabungan.
Pada saat pendapatan disposebel sama dengan nol (Yd = 0), dan pengeluaran
konsumsinya ialah Rp 125 ribu. Maka ini berarti dalam melakukan
konsumsi, rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa lalu
untuk membiayai pengeluaran konsumsinya.
2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi.
Biasanya pertambahan pendapatan lebih tinggi dibandingkan pertambahan
konsumsi.
3. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung.
Pertambahan pendapatan biasanya lebih besar dari pertambahan konsumsi
maka akhirnya untuk memenuhi pengeluaran konsumsi, rumah tangga
“Tidak Mengorek Tabungan” Dan ia akan mampu menabung sebagian dari
pendapatannya.

1.4 Fungsi Konsumsi Dan Fungsi Tabungan

1. Konsumsi
1. Konsumsi ( Consumption) adalah kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa,
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Masyarakat yang berpenghasilan kecil
maka semua pendapatannya akan habis untuk keperluan konsumsi. Fungsi Konsumsi
adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara konsumsi rumah
tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut atau
hubungan jumlah konsumsi dengan penghasilan.

C = a + b Yd
Keterangan :
C = konsumsi
a = disebut sebagai konsumsi dasar tertentu yang tidak tergantung pada pendapatan
(APC – MPC)
b = kecenderungan konsumsi marginal (MPC)
Yd = pendapatan yang dapat dibelanjakan

2. Tabungan
Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk
konsumsi. Masyarakat yang memiliki pendapatan yang lebih besar dari kebutuhan
konsumsi maka akan memiliki kesempatan untuk menabung. Fungsi Tabungan adalah
suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga
dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut atau hubungan
jumlah tabungan dengan penghasilan.

S = -a + (1 – b) Yd
Keterangan
S = Tabungan
a = tabungan negatif bila pendapatan sama dengan nol
(1 – b) = kecenderungan menabung marginal (MPS)
Yd = pendapatan yang dapat dibelanjakan
Penentu-penentu lain konsumsi dan tabungan:

1. Tingkat pendapatan rumah tangga


2. Kekayaan yang telah terkumpul
3. Suku bunga
4. Sikap berhemat
5. Keadaan perekonomian
6. Distribusi pendapatan
7. Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi

1.5 Kecondongan Mengonsumsi Dan Kecondongan Menabung

1. Kecondongan mengonsumsi
Konsep Kecondongan mengonsumsi dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu
kecondongan mengonsumsi marginal dan kecondongan mengonsumsi rata-rata.
 Kecondongan mengonsumsi marginal dinyatakan sebagai MPC, yaitu
perbandingan antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan
pertambahan pendapatan disposebel yang diperoleh.

MPC = ΔC / ΔYd
Keterangan :
MPC : Marginal propensity to consume
ΔC     : perubahan konsumsi
ΔYd   : perubahan pendapatan

 Kecondongan mengonsumsi rata-rata dapat dinyatakan sebagai APC, yaitu


perbandingan diantara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan disposebel
ketika konsumsi dilakukan.

APC = C / Yd
Keterangan :
APC : Average Propensity to Consume
C : konsumsi
Yd: pendapatan disposebel

2. Kecondongan menabung
Konsep kecindongan menabung juga dibedakan menjadi dua, yaitu kecondongan
menabung marginal dan kecondongan menabung rata-rata.
 Kecondongan menabung marginal dinyatakan sebagai MPS didefinisikan
sebagai perbandingan diantara pertambahan tabungan ( delta S) dengan
pertambahan pendapatan disposebel (delta Y).

MPS = ΔS / ΔYd
Keterangan :
MPS : Marginal propensity to save
S : Tabungan (saving)
Yd : pendapatan disposebel

 Kecondongan menabung rata-rata atau APS menunjukkan perbandingan


antara tabungan (S) dengan pendapatan disposebel (Y).

APS = S / Yd
Keterangan:
APS : Average propensity to save
S : Tabungan
Yd : pendapatan disposebel
Contoh
No Yd C S MPC APC MPS APS
1. 0 600.000 -600.000
2. 500.000 900.000 -400.000 0,60 1,80 0,40 -0,80
3. 1.000.000 1.200.000 -200.000 0,60 1,20 0,40 -0,20
4. 1.500.000 1.500.000 0 0,60 1,00 0,40 0,00
5. 2.000.000 1.800.000 200.000 0,60 0,90 0,40 0,10
6. 2.500.000 2.100.000 400.000 0,60 0,84 0,40 0,16
7. 3.000.000 2.350.000 650.000 0,50 0,78 0,50 0,22
8. 3.500.000 2.550.000 950.000 0,40 0,73 0,60 0,27
9. 4.000.000 2.700.000 1.300.000 0,30 0,68 0,70 0,33
10. 4.500.000 2.800.000 1.700.000 0,20 0,62 0,80 0,38

1.6 Investasi
Pengertian investasi
Investasi adalah aktivitas menyimpan atau menempatkan dana pada periode tertentu dengan
harapan penyimpanan tersebut akan menimbulkan keuntungan atau peningkatan nilai.Seorang
yang berinvestasi disebut dengan investor atau penanam modal. Atau dapat diartikan juga
Investasi (investment) adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi
menghasilkan barang dan jasa (produksi) yang bertujuan mendapatkan keuntungan. Jika
tabungan besar, maka akan digunakan untuk kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa
(produksi).
Dari ketentuan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jika investasi neto positif (investasi bruto
lebih besar daripada penyusutan), perekonomian itu mengalami kemajuan. Jika investasi neto
bernilai nol (investasi bruto sama dengan penyusutan), dikatakan bahwa perekonomian yang
bersangkutan berada dalam keadaan stasioner. Sementara itu, jika investasi neto bernilai
negative (investasi bruto lebih kecil daripada penyusutan), perekonomian itu mengalami
kemunduran.

Penentu Tingkat Investasi

1. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh


2. Suku bunga
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan
4. Kemajuan teknologi
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahan
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan

BAB III
PENUTUP

1. 1 Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini, antara lain :
a. Perekonomian dua sektor merupakan perekonomian yang terdiri dari sektor
perusahaan dan sektor rumah tangga, dengan mengabaikan sektor pemerintah
dan sektor luar negeri.
b. Hubungan pendapatan dengan konsumsi, yaitu besarnya pendapatan sama
dengan besarnya konsumsi.
c. Fungsi Konsumsi adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat
konsumsi rumah tangga dengan pendapatan.
Fungsi Tabungan adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat
tabungan rumah tangga dengan pendapatan.
d. Kecondongan Mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu kecondongan
mengonsumsi marginal ( MPC ) dan kecondongan mengonsumsi rata-rata
(APC).
Kecondongan menabung juga dibedakan menjadi dua yaitu kecondongan
menabung marginal (MPS) dan kecondongan menabung rata-rata (APS).
e. Investasi adalah aktivitas menyimpan atau menempatkan dana pada periode
tertentu dengan harapan penyimpanan tersebut akan menimbulkan keuntungan
atau peningkatan nilai.

1. 2 Saran
Demikianlah pembahasan mengenai “ Perekonomian Dua Sektor “ yang dapat saya paparkan,
saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan
pengetahuan serta informasi yang saya dapat. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan
kritik dari teman-teman agar penulisan makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://eprints.binadarma.ac.id/5478/1/KESEIMBANGAN%20PEREKONOMIAN
%20DUA%20SEKTOR.pdf
2. https://osf.io/tq6x4/download
3. https://osf.io/wjnte/download/?format=pdf
4. https://www.idntimes.com/business/economy/amp/dahli-anggara/fungsi-konsumsi-
dan-tabungan-c1c2?page=all#page-2
5. https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/mpc-mps-apc-aps/
6. https://www.academia.edu/24792800/Makalah_Keseimbangan_Ekonomi_2_sektor

Anda mungkin juga menyukai