Di Susun Oleh
Kelompok 2 :
1. 1 Latar belakang
Ekonomi dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari ilmu ekonomi.
Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi
pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta,
dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.
Proses pengeluaran dalam sektor rumah tangga dapat dilakukan dengan cara membuat fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat perubahan pendapatan pada tingkat
pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecondongan pada sektor rumah tangga dalam
melakukan konsumsi disebut Marginal propensity to consume (MPC). Sedangkan
kecondongan pada sektor rumah tangga dalam melakukan tabungan disebut Marginal
propensity to save (MPS).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perekonomian dua sektor
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri aliran dari perekonomian dua sektor
3. Untuk memahami hubungan antara konsumsi dan pendapatan
4. Untuk mengetahui definisi dari fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
5. Untuk mengetahui apa itu kecondongan mengonsumsi dan kecondongan
menabung
6. Untuk mengetahui definisi dari investasi
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Perekonomian Dua Sektor
Menurut Ani Susanti, perekonomian dua sektor dapat diartikan sebagai perekonomian
tertutup yang hanya mencakup dua sektor yaitu sektor rumah tangga (house hold) dengan
sektor perusahaan (business).
Perekonomian Dua Sektor atau yang biasa disebut Sistem Perekonomian Sederhana adalah
sistem ekonomi yang terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Dari
perekonomian dua sektor ini sumber pendapatannya didapatkan dari faktor-faktor produksi
antara lain gaji dan upah, sewa, bunga, dan untung. Keseimbangan dalam perekonomian dua
sektor ini merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan
oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan
sektor luar negeri.
Yd=C +S
Keterangan:
Yd : Pendapatan disposebel
C : Konsumsi rumah tangga ( Consumption )
S : Tabungan ( Saving )
Bentuk umum: Yd = C + S
Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan ( Dalam ribu rupiah )
500 500 0
600 575 25
700 650 50
800 720 80
Keterangan:
1. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga mengorek tabungan.
Pada saat pendapatan disposebel sama dengan nol (Yd = 0), dan pengeluaran
konsumsinya ialah Rp 125 ribu. Maka ini berarti dalam melakukan
konsumsi, rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa lalu
untuk membiayai pengeluaran konsumsinya.
2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi.
Biasanya pertambahan pendapatan lebih tinggi dibandingkan pertambahan
konsumsi.
3. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung.
Pertambahan pendapatan biasanya lebih besar dari pertambahan konsumsi
maka akhirnya untuk memenuhi pengeluaran konsumsi, rumah tangga
“Tidak Mengorek Tabungan” Dan ia akan mampu menabung sebagian dari
pendapatannya.
1. Konsumsi
1. Konsumsi ( Consumption) adalah kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa,
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Masyarakat yang berpenghasilan kecil
maka semua pendapatannya akan habis untuk keperluan konsumsi. Fungsi Konsumsi
adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara konsumsi rumah
tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut atau
hubungan jumlah konsumsi dengan penghasilan.
C = a + b Yd
Keterangan :
C = konsumsi
a = disebut sebagai konsumsi dasar tertentu yang tidak tergantung pada pendapatan
(APC – MPC)
b = kecenderungan konsumsi marginal (MPC)
Yd = pendapatan yang dapat dibelanjakan
2. Tabungan
Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk
konsumsi. Masyarakat yang memiliki pendapatan yang lebih besar dari kebutuhan
konsumsi maka akan memiliki kesempatan untuk menabung. Fungsi Tabungan adalah
suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga
dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut atau hubungan
jumlah tabungan dengan penghasilan.
S = -a + (1 – b) Yd
Keterangan
S = Tabungan
a = tabungan negatif bila pendapatan sama dengan nol
(1 – b) = kecenderungan menabung marginal (MPS)
Yd = pendapatan yang dapat dibelanjakan
Penentu-penentu lain konsumsi dan tabungan:
1. Kecondongan mengonsumsi
Konsep Kecondongan mengonsumsi dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu
kecondongan mengonsumsi marginal dan kecondongan mengonsumsi rata-rata.
Kecondongan mengonsumsi marginal dinyatakan sebagai MPC, yaitu
perbandingan antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan
pertambahan pendapatan disposebel yang diperoleh.
MPC = ΔC / ΔYd
Keterangan :
MPC : Marginal propensity to consume
ΔC : perubahan konsumsi
ΔYd : perubahan pendapatan
APC = C / Yd
Keterangan :
APC : Average Propensity to Consume
C : konsumsi
Yd: pendapatan disposebel
2. Kecondongan menabung
Konsep kecindongan menabung juga dibedakan menjadi dua, yaitu kecondongan
menabung marginal dan kecondongan menabung rata-rata.
Kecondongan menabung marginal dinyatakan sebagai MPS didefinisikan
sebagai perbandingan diantara pertambahan tabungan ( delta S) dengan
pertambahan pendapatan disposebel (delta Y).
MPS = ΔS / ΔYd
Keterangan :
MPS : Marginal propensity to save
S : Tabungan (saving)
Yd : pendapatan disposebel
APS = S / Yd
Keterangan:
APS : Average propensity to save
S : Tabungan
Yd : pendapatan disposebel
Contoh
No Yd C S MPC APC MPS APS
1. 0 600.000 -600.000
2. 500.000 900.000 -400.000 0,60 1,80 0,40 -0,80
3. 1.000.000 1.200.000 -200.000 0,60 1,20 0,40 -0,20
4. 1.500.000 1.500.000 0 0,60 1,00 0,40 0,00
5. 2.000.000 1.800.000 200.000 0,60 0,90 0,40 0,10
6. 2.500.000 2.100.000 400.000 0,60 0,84 0,40 0,16
7. 3.000.000 2.350.000 650.000 0,50 0,78 0,50 0,22
8. 3.500.000 2.550.000 950.000 0,40 0,73 0,60 0,27
9. 4.000.000 2.700.000 1.300.000 0,30 0,68 0,70 0,33
10. 4.500.000 2.800.000 1.700.000 0,20 0,62 0,80 0,38
1.6 Investasi
Pengertian investasi
Investasi adalah aktivitas menyimpan atau menempatkan dana pada periode tertentu dengan
harapan penyimpanan tersebut akan menimbulkan keuntungan atau peningkatan nilai.Seorang
yang berinvestasi disebut dengan investor atau penanam modal. Atau dapat diartikan juga
Investasi (investment) adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi
menghasilkan barang dan jasa (produksi) yang bertujuan mendapatkan keuntungan. Jika
tabungan besar, maka akan digunakan untuk kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa
(produksi).
Dari ketentuan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jika investasi neto positif (investasi bruto
lebih besar daripada penyusutan), perekonomian itu mengalami kemajuan. Jika investasi neto
bernilai nol (investasi bruto sama dengan penyusutan), dikatakan bahwa perekonomian yang
bersangkutan berada dalam keadaan stasioner. Sementara itu, jika investasi neto bernilai
negative (investasi bruto lebih kecil daripada penyusutan), perekonomian itu mengalami
kemunduran.
BAB III
PENUTUP
1. 1 Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini, antara lain :
a. Perekonomian dua sektor merupakan perekonomian yang terdiri dari sektor
perusahaan dan sektor rumah tangga, dengan mengabaikan sektor pemerintah
dan sektor luar negeri.
b. Hubungan pendapatan dengan konsumsi, yaitu besarnya pendapatan sama
dengan besarnya konsumsi.
c. Fungsi Konsumsi adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat
konsumsi rumah tangga dengan pendapatan.
Fungsi Tabungan adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat
tabungan rumah tangga dengan pendapatan.
d. Kecondongan Mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu kecondongan
mengonsumsi marginal ( MPC ) dan kecondongan mengonsumsi rata-rata
(APC).
Kecondongan menabung juga dibedakan menjadi dua yaitu kecondongan
menabung marginal (MPS) dan kecondongan menabung rata-rata (APS).
e. Investasi adalah aktivitas menyimpan atau menempatkan dana pada periode
tertentu dengan harapan penyimpanan tersebut akan menimbulkan keuntungan
atau peningkatan nilai.
1. 2 Saran
Demikianlah pembahasan mengenai “ Perekonomian Dua Sektor “ yang dapat saya paparkan,
saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan
pengetahuan serta informasi yang saya dapat. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan
kritik dari teman-teman agar penulisan makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://eprints.binadarma.ac.id/5478/1/KESEIMBANGAN%20PEREKONOMIAN
%20DUA%20SEKTOR.pdf
2. https://osf.io/tq6x4/download
3. https://osf.io/wjnte/download/?format=pdf
4. https://www.idntimes.com/business/economy/amp/dahli-anggara/fungsi-konsumsi-
dan-tabungan-c1c2?page=all#page-2
5. https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/mpc-mps-apc-aps/
6. https://www.academia.edu/24792800/Makalah_Keseimbangan_Ekonomi_2_sektor