Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI

DOSEN PEMBIMBING:
Ir. Syamsul Bahri M.Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:


M. SAPTARIAWAN
RIZKY WAHYURI
NURAWALINA TUMANGGER
CUT IRNA

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada Anda untuk
memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini. Agar kami bisa memyempurnakan lagi makalah ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Ekonomi
Pengantar dan rekan yang sudah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Lhokseumawe, 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................


DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB I : GAMBARAN UMUM “FUNGSI KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN,
DAN INVESTASI ”
1.1 PENGERTIAN ......................................................................................................
1.2 FUNGSI KONSUMSI ..........................................................................................
1.3 FUNGSI TABUNGAN .........................................................................................
1.4 INVESTASI ..........................................................................................................
BAB II : ANALISIS “FUNGSI KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN, DAN
INVESTASI ”
2.1 FUNGSI KONSUMSI ..........................................................................................
2.2 FUNGSI TABUNGAN .........................................................................................
2.3 INVESTASI ...........................................................................................................
BAB III : PENUTUP
3.1 KESIMPULAN .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... .............................................
BAB I
GAMBARAN UMUM
“FUNGSI KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN,DAN INVESTASI ”

1.1 PENGERTIAN
Dalam suatu perekonomian, pendapatan masyarakat suatu negara secara
keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan kedalam dua kategori
penggunaan, yaitu untuk keperluan konsumsi dan tabungan. Fungsi konsumsi
adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi
rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam bentuk perekonomian. Fungsi
tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat
tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian.
Sedangkan Investasi adalah memberikan sesuatu kepada orang lain untuk
dikembangkan dan hasil dari sesuatu yang dikembangkan tersebut akan dibagi
sesuai dengan perjanjian. Pada umumnya pendapatan dilambangkan dengan Y,
sedangkan konsumsi dilambangkan dengan C,
tabungan dilambangkan dengan S, dan investasi dilambangkan dengan I.

1.2 FUNGSI KONSUMSI

Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan


daya guna suatu benda, baik berupa barang atau jasa, untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan secara langsung. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam
perekonomian dan pendapatan nasional. Fungsi konsumsi merupakan fungsi yang
menunjukkan hubungan antara konsumsi (C) dengan pendapatan (Y). Pada
umumnya, fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai persamaan linear sebagai
berikut.
C = a + bY
Keterangan:
C = tingkat konsumsi
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol.
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional

Untuk mengetahui besarnya b, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:


MPC (Marginal Propencity to Consume)adalah angka perbandingan antara
besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya pendapatan nasional, sehingga
dapat dirumuskan:

MPC = ΔC/ΔY
ΔC = perubahan konsumsi
ΔY = perubahan pendapatan

Untuk mengetahui besarnya a, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

a = (APC – MPC) Y

Di mana Average Propencity to Consum(APC), artinya hasrat untuk berkonsumsi


rata-rata. APC adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat
pendapatan nasional (C) dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri
(Y).

Bila ditulis dengan rumus adalah:

APC = C/Y , sedangkan b atau MPC = ΔC/ΔY

 Dalam fungsi konsumsi, kita juga harus mengenal tingkat pendapatan Break
Even Point (BEP). Adapun maksud tingkat pendapatan BEP adalah tingkat
pendapatan, di mana besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran
untuk konsumsi, yang dapat dirumuskan:
Y = C atau Y – C = 0.

C = fungsi konsumsi
Y = tingkat pendapatan (BEP)

Contoh Soal

Diketahui data pendapatan suatu negara beserta konsumsi sebagai berikut.


a. Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.000 miliar, besar konsumsi per
tahun
Rp950 miliar.
b. Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.200 miliar, besar konsumsi per
tahun
Rp1.100 miliar.

Tentukan:
a. Fungsi konsumsi.
b. Tingkat pendapatan nasional (Break Even Point).

Jawab:

A. Mencari fungsi konsumsi

APC = C/Y = 950/1000 = 0,95

b = MPC = ΔC/ΔY = (1100-950)/(1200-1000) = 150/200 = 0,75

a = (APC – MPC) Y
= (0,95 – 0,75)1000
= 0,20 x 1000
= 200 miliar
Jadi fungsi konsumsinya C = a + bY

C = 200 + 0,75Y

B. Besarnya titik keseimbangan (BEP)


Y–C =0
Y – 200 + 0,75Y =0
Y – 0,75Y = 200 miliar
0,25Y = 200 miliar
Y = 800 miliar

Jadi besarnya BEP adalah Rp 800 miliar

1.3 FUNGSI TABUNGAN


Tabungan dapat diartikan sebagai bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi
atau setiap kemampuan dan kesediaan untuk menahan sebagian dari hasrat
konsumsi. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan
pendapatan nasional perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam hukum psikologi
konsumsi dari Keynes dikemukakan bahwa setiap pertambahan pendapatan akan
menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan. Fungsi
tabungan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan dan
pendapatan.
Dengan menggunakan rumus fungsi konsumsi, dapat ditentukan sebagai berikut.
Y=C+S
S = Y – C padahal C = a + bY,
sehingga S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + (1 – b) Y
Jadi, fungsi tabungan dapat dirumuskan sebagai berikut.
S = -a + (1 – b) Y

syarat mutlak :
-a : harus negatif
- (1 – b) : harus positif
Keterangan :
a = besarnya pengeluaran konsumsi
Y = tingkat pendapatan nasional
S = tingkat tabungan
1 – b = MPS
MPS (Marginal Propencity to Save) adalah perbandingan antara bertambahnya
tabungan dengan bertambahnya pendapatan nasional, yang dapat dirumuskan
sebagai berikut.

MPS = ΔS/ΔY

ΔS = pertambahan tabungan
ΔY = pertambahan pendapatan

Diketahui pada saat pendapatan Rp1000 maka jumlah tabungannya adalah Rp50
dan pada saat pendapatan Rp1200 maka jumlah tabungannya adalah Rp100.
Tentukan fungsi tabungannya!
Jawaban :
Pertama-tama, cari dulu nilai MPS dan APS nya!
MPS = ∆S/∆Y
MPS = 50/200
MPS = 0.25
APS = S/Y
APS = 50/1000
APS = 0.05
Setelah dapat nilai MPS dan APS, lalu cari nilai -a nya!
-a = (APS-MPS)Y
-a = (0.05 - 0.25) 1000
-a = -200
Lalu, masukan nilai-nilai yang sudah dicari kebentuk fungsi tabungan!
S = -a + (1-b)Y
S = -200 + (1-b)Y
S = -200 + 0.25Y
Jadi fungsi tabungannya adalah S = -200 + 0.25Y

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumsi dan Tabungan

Pembahasan mengenai fungsi konsumsi dan fungsi tabungan yang telah kita
lakukan di depan menunjukkan pada kita bahwa tinggi rendahnya pendapatan
merupakan faktor penting yang memengaruhi besar kecilnya konsumsi dan
tabungan. Selain pendapatan, masih ada beberapa faktor lain yang bisa
memengaruhi besar kecilnya konsumsi dan tabungan. Faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut.

a. Keadaan Perekonomian
Bila perekonomian dalam keadaan baik, stabil, dan tidak banyak
pengangguran maka masyarakat cenderung aktif melakukan konsumsi dan kurang
aktif menabung. Sebaliknya, bila perekonomian dalam keadaan buruk, tidak stabil
dan terdapat banyak pengangguran maka masyarakat cenderung berhati-hati dan
mengurangi konsumsi, serta lebih memprioritaskan menabung untuk menghadapi
kemungkinan-kemungkinan buruk.

b. Suku Bunga
Bila suku bunga tinggi, masyarakat akan lebih suka menabung dan akan
mengurangi konsumsi. Karena, dengan suku bunga yang tinggi masyarakat akan
memperoleh jumlah bunga yang besar. Sebaliknya, bila suku bunga rendah,
masyarakat akan malas menabung dan cenderung akan menambah konsumsi.

c. Kekayaan yang Telah Dimiliki


Bila suatu rumah tangga telah memiliki kekayaan yang cukup atau
berlebih, hasil dari bekerja atau mendapat warisan maka rumah tangga tersebut
cenderung kurang aktif menabung dan lebih aktif melakukan konsumsi., bila suatu
rumah tangga belum memiliki kekayaan yang cukup maka rumah tangga tersebut
cenderung lebih aktif menabung agar memiliki sejumlah kekayaan yang
diinginkan.

d. Budaya Berhemat
Masyarakat memiliki budaya yang berbeda dalam menggunakan
pendapatan. Ada kelompok masyarakat yang sangat suka berhemat dan selalu
berusaha menabung untuk mempersiapkan masa depan. Ada pula kelompok
masyarakat yang lebih suka berkonsumsi dan kurang mengenal budaya berhemat.

e. Distribusi Pendapatan
Pada masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, jumlah
tabungan umumnya lebih banyak. Mengapa demikian? Karena distribusi
pendapatan yang tidak merata mengakibatkan sebagian masyarakat memperoleh
pendapatan yang tinggi, sedangkan sebagian yang lain memperoleh pendapatan
yang rendah yang hanya cukup untuk berkonsumsi. Masyarakat yang
berpendapatan tinggi cenderung suka menabung sehingga jumlah tabungan
menjadi banyak. Adapun pada masyarakat yang distribusi pendapatannya lebih
merata, jumlah tabungan relatif lebih sedikit karena hampir seluruh masyarakat
senang berkonsumsi.

f. Dana Pensiun
Bila pemerintah suatu negara memberikan dana pensiun yang tinggi maka
para pegawai cenderung senang berkonsumsi dan kurang aktif menabung.
Sebaliknya, bila dana pensiun rendah, para pegawai cenderung labih aktif
menabung untuk mempersiapkan diri di hari tua.
1.4 INVESTASI
Investasi adalah memberikan sesuatu kepada investor untuk dikembangkan dan
hasil dari sesuatu yang dikembangkan tersebut akan diberikan keuntungan sesuai
dengan perjanjian.

Adapun beberapa manfaat yang bisa di dapatkan dalam berinvestasi, misalnya


seperti:

a. Dapat meningkatkan aset

Misalnya kamu menabung untuk masa depan merupakan salah satu cara yang
tepat untuk berinvestasi. Atau kamu dapat membeli tanah saat ini untuk sebuah
investasi, kemudian menjualnya di masa yang akan datang dengan nilai yang
berkali-kali lipat dari harga saat membelinya, atau pada tanah tersebut bisa di
bangun apartemen dan di sewakan atau di jual.

b. Dapat memenuhi kebutuhan hidup di masa depan

Tentunya kita tidak tahu kebutuhan apa saja yang diperlukan di masa depan.
Untuk mencapai target yang telah di rencanakan di masa yang akan datang
misalnya kita ingin membeli rumah, kendaraan dan kebutuhan lainnya. Maka hal
tersebut akan lebih cepat tercapai jika mulai melakukan mengumpulkan uang atau
berinvestasi mulai dari saat ini.

c. Hidup jadi lebih hemat

Investasi dapat membuat seseorang menjadi lebih hemat. Misalnya dengan cara
menabung, orang akan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk menabung
dan hasil uang yang terkumpul dari menabung tersebut dapat dinikmati di masa
yang akan datang atau jika di butuhkan.

d. Mencegah dari tanggungan hutang

Seiring berkembangnya jaman maka banyak sekali kebutuhan hidup yang harus
dipenuhi, terutama mengenai kebutuhan akan gaya hidup. Pastinya setiap orang
memiliki gaya hidupnya masing-masing, misalnya seperti keinginan untuk
membeli barang-barang tertentu yang harganya tergolong relatif mahal. Mungkin
saja karena ingin memenuhi gaya hidupnya orang tersebut memaksakan diri dan
memutuskan untuk meminjam uang untuk memenuhi gaya hidupnya dan tentunya
dia akan terjerat hutang. Maka dengan investasi kita dapat mencegah terjerat
hutang, karena kita akan selalu memiliki komitmen yang kuat untuk menghindari
jeratan hutang yaitu dengan cara gaya hidup hemat.

Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan investor saat melakukan investasi
yaitu :
1. Tidak memiliki rencana investasi yang jelas. Karena ini terkait dengan masa
depan investor tersebut, maka tanpa memiliki konsep yang kuat investasinya bisa
merupakan suatu kesalahan.

2. Investor terkadang kurang sabar dan ingin segera menikmati keuntungan


padahal investasi adalah suatu program jangka panjang dan kita mesti bisa
menerawang jauh ke depan dan jangan mengambil langkah yang emosional dan
terlalu cepat. Tetapi mesti melakukan langkah-langkah yang terukur.

3. Investor terkadang memperoleh informasi yang terlalu berlebih sehingga


mengaburkan analisis yang telah baik yang diperoleh sebelumnya.

4. Calon investor gampang terpengaruh gimik (rencana bisnis) yang menjanjikan


kaya dalam sekejap. Dan melupakan hukum ekonomi yang paling mendasar yaitu
High Risk High Return (Pengembalian tinggi pasti beresiko tinggi pula). Misalnya
bila uang diinvestasikan ke deposito bank maka bunga yang didapat akan lebih
rendah daripada bila diinvestasikan ke suatu bisnis seperti bisnis makanan yang
dapat memperloleh pengembalian 100% dari modal.

Jenis-Jenis Investasi

Adapun Beberapa Investasi finansial misalnya seperti:

a. Deposito

Investor akan menanamkan dana dengan jangka waktu tertentu, namun umumnya
berjangka pendek dan memperoleh keuntungan berupa bunga. Bunga pada
deposito biasanya sesuai dengan resikonya. Adapun deposito dibagi menjadi
umumnya terdapat dua macam, diantaranya:

1. Deposito berjangka

Merupakan investasi dengan cara menanamkan dana dalam jangka waktu pendek
yang umumnya tidak lebih dari satu tahun, dan pada saat jatuh tempo akan
menerima kembali dana yang ditanamkannya bersama dengan bunga hasil dari
investasinya.

2. Sertifikat deposito

Pada deposito ini umumnya bunga akan diterima di bagian awal, waktunya
biasanya sama dengan deposito berjangka, yaitu tidak lebih dari satu tahun atau
sesuai dengan aturan yang di sepakati.

b. Saham

Saham dapat dikatakan sebagai surat-surat berharga yang di terbitkan oleh suatu
perusahaan, dimana surat-surat tersebut menunjukan kepemilikan dari perusahaan
tersebut. Saham-pun bisa di perjual-belikan dengan syarat-syarat tertentu. Jika
memiliki saham pada suatu perusahaan maka sama halnya memiliki aset
perusahaan tersebut. Misalnya jika memiliki 60 persen saham pada sebuah
perusahaan, maka memiliki 60 persen aset perusahaan tersebut.

c. Obligasi

Yaitu surat tanda bukti dari pernyataan hutang, maksudnya suatu bukti bahwa
seseorang telah memberikan hutang kepada suatu perusahaan atau lembaga
tertentu. Jadi pihak yang berhutang akan membayar bunga dalam jangka waktu
tertentu, biasanya jangka waktu untuk mengembalikan hutang lebih dari 12 bulan.
Obligasi memiliki beberapa keuntungan seperti dapat memberikan pendapatan
yang tetap dan bunga yang besar daripada deposito. Kerugiannya biasanya jika
pihak yang berhutang bangkrut maka tidak dapat membayar hutangnya dan
memiliki jangka waktu yang cukup panjang.
d. Reksa dana

Reksa dana dapat diartikan sebagai tempat menghimpun dana secara kolektif.
Lalu dana yang terkumpul akan dikelola oleh manager investasi, yang dimana
nantinya dana yang terkumpul akan di investasikan. Biasanya jika mendapatkan
keuntungan maupun kerugian akan dibagi secara merata kepada para investor.
Reksa dana saat ini merupakan salah satu jenis dari investasi yang
perkembangannya cukup pesat, Meski begitu masih banyak orang yang belum
memahaminya. Dalam berinvestasi jenis ini harus berhati-hati karena rawan
terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

e. Menabung

Menabung dapat di artikan sebagai menyimpan uang di bank sehingga uang


tersebut terkumpul dan dapat digunakan di kemudian hari jika di butuhkan.
Investasi dengan cara menabung bisa dilakukan oleh semua kalangan.
Keuntungan menabung misalnya seperti uang dapat diambil kapan saja jika di
perlukan dan transaksinya yang tergolong mudah.

Adapun Beberapa Investasi pada sektor rill atau barang, misalnya seperti:

a. Sektor Manufaktur

Merupakan investasi dalam menangani mengelola barang-barang mentah, bahan


baku, barang setengah jadi dan barang jadi untuk di olah lagi sehingga menjadi
barang yang mempunyai nilai guna yang tinggi. Biasanya dalam sektor ini ada
juga yang berbasis kepada jasa transportasi, otomotif, agrobisnis dan lain-lain.

b. Properti

Yaitu investasi pada semua sektor yang ada hubungannya dengan bangunan,
mulai dari perumahan, apartemen dan gedung-gedung. sehingga bangunan
tersebut bisa di jual atau disewakan.

c. Teknologi

Yaitu Investasi yang ada hubungannya dengan bisnis-bisnis pada sektor teknologi,
misalnya seperti pada dunia pertelevisian, perfilman, rumah produksi,
telekomunikasi dll.
d. Emas

Harga emas cenderung selalu stabil bahkan selalu naik setiap tahunnya. Banyak
orang yang berinvestasi dengan emas, kemudian menjualnya kembali saat
harganya mengalami kenaikan yang cukup tinggi dan emas yang di investasikan
umumnya emas batangan. Orang-orang berinvestasi dengan emas biasanya
memiliki alasan seperti karena emas mudah dijual, memiliki daya tahan yang
lama, dan yang paling utama yaitu harganya yang stabil. Mungkin kelemahan jika
berinvestasi emas misalnya seperti ada kemungkinan nilai emas mengalami
penurunan tapi hal seperti ini relatif jarang terjadi dan tidak memberikan
penghasilan rutin.
BAB II
ANALISIS “FUNGSI KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN, DAN
INVESTASI ”

2.1 FUNGSI KONSUMSI


Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau
menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang atau jasa, untuk
memenuhi kebutuhan. Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan
hubungan antara konsumsi (C) dengan pendapatan (Y).
Rumus fungsi konsumsi :
C = a + bY

Syarat mutlak :
- a : harus positif
- b : harus positif

Keterangan:
C = tingkat konsumsi
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol.
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional

2.2 FUNGSI TABUNGAN


Tabungan dapat diartikan sebagai bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi
atau setiap kemampuan dan kesediaan untuk menahan sebagian dari hasrat
konsumsi. Fungsi tabungan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara
tabungan dan pendapatan.

Rumus fungsi tabungan :


S = -a + (1 – b) Y
syarat mutlak :
-a : harus negatif
- (1 – b) : harus positif
Keterangan :
a = besarnya pengeluaran konsumsi
Y = tingkat pendapatan nasional
S = tingkat tabungan
1 – b = MPS

2.3 INVESTASI
Investasi adalah memberikan sesuatu kepada orang lain untuk
dikembangkan dan hasil dari sesuatu yang dikembangkan tersebut akan dibagi
sesuai dengan perjanjian. Adapun manfaat dalam berinvestasi, seperti : dapat
meningkatkan aset, dapat memenuhi kebutuhan di masa depan, hidup jadi lebih
hemat, terhindar dari hutang, dan menciptakan kebahagiaan keluarga.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1 Semakin besar pendapatan seseorang maka semakin banyak tingkat
konsumsinya, dan tingkat tabungan akan bertambah. Begitu pula sebaliknya
apabila semakin kecil pendapatan seseorang maka semakin menurun tingkat
konsumsi dan tingkat tabungan seseorang.

2 - Hubungan antara konsumsi, tabungan, dan pendapatan adalah :


Pada saat pendapatan rendah, tabungan akan dipakai untuk membiayai konsumsi.
Dan pada saat pendapatan meningkat, maka konsumsi seseorang meningkat.
Seseorang biasanya akan menabung pada saat pendapatan meningkat.

3 - Faktor yang paling penting dalam menentukan investasi adalah keuntungan yang
diramalkan dan tingkat bunga.
DAFTAR PUSTAKA

www.ssbelajar.net/2013/03/fungsi-konsumsi-dan-fungsi-tabungan.html?m=1
www.oviaws.blogspot.co.id/2014/04/fungsi-tabungan-dan-fungsi-
tabungan.html?m=1
www.startkampus.net/2017/04/contoh-soal-fungsi-konsumsi-tabungan.html?m=1
www.pengertianku.net/2016/12/pengertian-investasi-dan-tujuannya-dilengkapi-
jenisnya.html
www.ekonomikelasx.blogspot.co.id/2012/02/pengertian-fungsi-konsumsi-dan-
fungsi.html
www.ekonomisku.blogspot.co.id/2015/04/fungsi-konsumsi-dan-fungsi-
tabungan.html

Anda mungkin juga menyukai