Anda di halaman 1dari 20

LEMBAGA PEMBIAYAAN

OLEH KELOMPOK 2 :
Memi sarmila (1916030107)
Widia Permata Sari(1916030098)
Reski Saputra (1916030083)

DOSEN PENGAMPU :
Engrina Fauzi, SH. MH
Pengertian
• Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana aau barang modal dengan tidak
menarik dana secara langsung dari masyarakat (Pasal 1 Butir 1 Keppres No.
61 Tahun 1988)
Dari pengertian tersebut di atas terdapat beberapa unsur-unsur, yaitu:
1) Badan usaha, yaitu perusahaan pembiayaan yang khusus didirikan untuk
melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga
pembiayaan.
2)  Kegiatan pembiayaan, yaitu melakukan kegiatan atau aktivitas dengan cara
membiayai pada pihak-pihak atau sektor usaha yang membutuhkan.
3)  Penyediaan dana, yaitu perbuatan menyediakan dana untuk suatu keperluan.
4)  Barang modal, yaitu barang yang dipakai untuk menghasilkan sesuatu.
5)  Tidak menarik dana secara langsung.
6)  Masyarakat, Yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di suatu tempat.
Pengaturan Lembaga Keuangan

• Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga


Pembiayaan
• SK Menkeu RI No. 1251/KMK.013/1988
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan
Lembaga Pembiayaan.
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan
Lembaga Pembiayaan Bank dan Non Bank

• Lembaga Pembiayaan Bank


Dasar Hukum Perbankan
Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank
disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Pembiayaan dalam Perbankan
Ada beberapa perbedaan antara pembiayaan lembaga keuangan syariah dengan
kredit lembaga keuangan konvensional, diantaranya adalah:
1. Dari Segi Akad dan Legalitas.
Fikih muamalat Islam membedakan antara wa’ad dengan akad. Wa’ad hanya
mengikat satu pihak. Bila pihak yang berjanji tidak dapat memenuhi janjinya,
maka sanksi yang diterimanya lebih merupakan sanksi moral. Akad
merupakan suatu kesepakatan yang mengikat kedua belah pihak yang saling
bersepakat
2. Dari Segi Bisnis dan Usaha yang Dibiayai
Lembaga keuangan syariah tidak akan membiayai bisnis dan usaha yang
bertentangan dengan syariah. Usaha yang dibiayai adalah usaha yang
halal. Lembaga keuangan syariah tidak membiayai bisnis dan usaha yang
mengandung Maghrib (Maysir, Gharar, Riba). Secara Umum, perbankan
syariah membiayai: (1). Obyek pembiayaan harus halal tak boleh
mengandung Unsur Haram; (2). Proyek tak boleh menimbulkan
kemudharatan pada masyaraka; (3). Proyek tak boleh berkaitan dengan
mesum/asusila; (4). Proyek tak boleh berkaitan dengan perjudian; (5).
Usaha tak boleh berkaitan dengan industri senjata illegal, berkaitan dengan
pembunuh masal; (6). Proyek tak boleh merugikan syiar Islam baik
langsung maupun tak langsung.
• Sengketa dalam Hukum Perbankan
Sengketa dalam perbankan yang mungkin dapat terjadi yaitu:
1. Sengketa Hak dan Kewajiban antara Nasabah dan Perbankan
2. Uang Nasabah terdebet
3. Sengketa bunga tabungan Nasabah
4. Rekening diblokir sepihak
5. Dana Nasabah pada Rekening hilang
6. Terjadi penipuan kepada Nasabah
7. Kerahasian data Nasabah
Lembaga Pembiayaan Non Bank

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009,


Lembaga Pembiayaan meliputi:
– Perusahaan Pembiayaan;
– Perusahaan Modal Ventura; dan
– Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
Bentuk Badan Usaha
• Perseroan Terbatas; atau
• Koperasi.
Kegiatan Usaha
• Sewa Guna Usaha;
• Anjak Piutang;
• Usaha Kartu Kredit; dan/atau
• Pembiayaan Konsumen.
Kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura meliputi:
• Penyertaan saham (equity participation);
• Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity participation);
dan/atau
• Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (profit/ revenue
sharing).
Kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur meliputi:
• Pemberian pinjaman langsung (direct lending) untuk Pembiayaan
Infrastruktur;
• Refinancingatas infrastruktur yang telah dibiayai pihak lain; dan/atau
• Pemberian pinjaman subordinasi (subordinated loans) yang berkaitan dengan
Pembiayaan Infrastruktur;
Tata Cara Pendirian Perusahaan Pembiayaan
Adapun hal-hal yang perlu dilampirkan didalam format yang diajukan
kepada Menteri untuk mendapatkan Izin Usaha untuk melakukan kegiatan
usaha adalah sebagai berikut:
1. Akta pendirian badan hukum termasuk anggaran dasar yang telah disahkan
oleh instansi berwenang
2. Data direksi dan dewan komisaris atau pengurus dan pengawas
3. Data pemegang saham atau anggota
• Kepemilikan dan Kepengurusan Perusahaan Pembiayaan
Kepemilikan Perusahaan Pembiayaan.
Perusahaan Pembiayaan, dapat didirikan oleh badan hukum ataupun
koperasi. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan badan usaha asing
untuk menanamkan sahamnya di suatu Perusahaan Pembiayaan. Dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan
Pembiayaan dijelaskan bahwa badan usaha asing, dapat memiliki saham
dalam suatu Perusahaan Pembiayaan setinggi-tingginya adalah 85% (delapan
puluh lima perseratus) dari modal disetor.
Kepengurusan Perusahaan Pembiayaan.
• Pengurus suatu perusahaan pembiayaaan terdiri dari :
• Direksi;
• Komisaris;
• Kepala cabang.
Perizinan
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/Pmk. 012/2006:
• Permohonan untuk mendapatkan Izin Usaha diajukan kepada Menteri.
• Persetujuan atau penolakan atas permohonan Izin Usaha diberikan selambat-
lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima
secara lengkap.
Pembatasan
• Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009
pasal 9, lembaga pembiayaan dilarang menarik dana secara langsung dari
masyarakat dalam bentuk:
• Giro;
• Deposito;
• Tabungan.
Pengawasan
• Pasal 11: Menteri melakukan pengawasan dan pembinaan atas Lembaga
Pembiayaan.
• Dasar hukum
Dasar hukum subtantif
• Asas kebebasan berkontrak
• Syarat sah:
• Kesepakatan
• Kecakapan
• Suatu hal tertentu
• Sebab yang halal/legal
Dasar hukum administratif
• Keputusan Menteri Keuangan No 1251 tahun 1988 tentang Lembaga
Pembiayaan.
Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan
• Anjak Piutang
• Sewa Guna Usaha
• Modal Ventura
Perusahaan Anjak Piutang (Factoring Company)
• Badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan/ atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau
luar negeri
Dasar Hukum Anjak Piutang
• Keputusan Presiden RI no.61 tahun 1988 tanggal 20 desember 1988
lembaran negara republik indonesia no.93 tahun 1988
• Surat Keputusan Menteri Keuangan No.448/KMK.06/2002
• Syarat keputusan menteri keuangan No.172/KMK.06/2002
• Keputusan Menteri Keuangan No.1251/KMK.013//1988 jis
No.448/KMK.017/2000 tanggal 27 0ktober 2000 pada pasal 1 huruf E
Sewa Guna Usaha (Leasing)
• Badan usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal, baik secara finance lease maupun operating lease untuk digunakan
oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu.
• Dasar Hukum :
SK Menkeu No. 1169/KMK.01/1991 tanggal 27 November 1991 yang
mencabut SK Menkeu RI No. 48/KMK.01/1991 tanggal 19 Januari 1991
• Ada dua pihak dalam perjanjian leasing, yaitu :
– Lessor yaitu perusahaan pembiayaan atau perusahaan sewa guna usaha
yang telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan dan
melakukan kegiatan sewa guna usaha.
– Lessee adalah perusahaan atau perorangan yang menggunakan barang
modal dengan pembiayaan lessor
• Dalam Pasal 9 Kepmenkeu No. 119 ahun 1991, dinyatakan setiap transaksi
leasing wajib diikat dalam suatu perjanjian yang memuat syarat-syarat
seperti yang diatur dalam Ayat 2 dan 3 Pasal tersebut.
Jenis Usaha Sewa Guna Usaha (Leasing)
• Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi (Finance Lease), yaitu suatu leasing
dimana lessee menentukan jenis dan spesifikasi dari barang yang
dibutuhkan, melakukan negosiasi dengan suplier, sedangkan lessor hanya
membayar harga barang. Opsi yang ada adalah :
– Opsi Membeli dengan melunasi pembayaran nilai sisa barang modal
– Opsi untuk memperpanjang jangka waku perjanjian, maka nilai sisa
barang modal yang disewa menjadi dasar penetapan piutang sewa guna
usaha
• Sewa Guna Usaha tanpa Hak opsi (operating Lease), yaitu suatu leasing
dimana si Lessor membeli barang dan kemudian menyewakan kepada
lessee untuk jangka waktu tertentu
Modal Ventura
• Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan
modal ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu
• Kegiatan Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam
suatu perusahaan pasangan usaha untuk :
– Pengembangan sutau penemuan baru
– Pengembangan perusahaan yang ada pada tahap awal usahanya mengalami
kesulitan dana
– Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan
– Membantu perusahaan yang berada pada tahap kemundurean usaha
– Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa
– Pengembangan pelbagai penggunaan teknologi baru dan alih teknologi
baik dari dalam maupun luar negeri
– Membanu pengalihan perusahaan
• Penyertaan modal dalam setiap perusahaan pasangan usaha bersifat sementara
dan tidak boleh melebihi jangka waktu 10 tahun
• Penarikan kembali penyertaan modal (divestasi) oleh Perusahaan Modal
Ventura dalam segala bentuknya dilaporkan kepada Menteri selamba-
lambanya 3 (tiga) bulan setelah dilaksanakan.
Modal Ventura
Dasar Hukum Modal Ventura
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.017/1995 tanggal 3 Oktober
1995 Tentang Pendirian dan Pembinaan Perusahaan Modal Ventura.
• Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan bagi
Perusahaan Modal Ventura.
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 227/KMK.01/1994 tanggal 9 Juni 1994
Tentang Sektor-sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan
Modal Ventura.
• Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1992 tentang sektor-sektor usaha
Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) Perusahaan Modal Ventura.
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20
Desember 1988 Tentang ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga
Pembiayaan.
• dll
Perbedaan Lembaga Pembiayaan dan
Perbankan
Lembaga Pembiayaan:
• Dalam pelaksanaan kegiatannya tidak memungut dana dari masyarakat
• Menyediakan dana atau barang modal
• Kadang kala tidak memerlukan jaminan
• Biasanya memberikan tingkat suku bunga yang lebih tinggi
• Tidak dapat menciptakan uang giral
• Pengaturan, perizinan, pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh department
keuangan
Lembaga Perbankan:
• Dana bersumber dari masyarakat
• Hanya menyediakan modal finansial
• Selalu disertai dengan jaminan
• Memberikan tingkat suku bunga yang lebih rendah
• Dapat menciptakan uang giral
• Pengaturan, perizinan, pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh Bank
Indonesia (UU No.10 Tahun 1998), selanjutnya dialihkan kepada lembaga
pengawas jasa keuangan sesuai UU No. 223 Tahun 1999
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai