Nim : 1900010304
Kelas : F (EP)
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah
tangga dan perusahaan. Dalam perekonomian tidak terdapat kegiatan pemerintah
misalnya konsumsi pemerintah, pajak, subsidi, maupun perdagangan luar negeri
(ekspor dan impor).
Dari perekonomian dua sektor sumber pendapatan rumah tangga adalah dari
perusahaan. Pendapatan ini berupa sewa, upah, gaji, bunga dan keuntungan adalah
sama nilainya dengan pendapatan nasional. Dan oleh karena itu pemerintah tidak
memungut pajak. Pendapatan rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi dan
tabungan. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada penanam modal atau investor untuk
investasi ke perusahaan. Perusahaan menggunakan dana tersebut untuk membeli
barang-barang modal seperti mesin-mesin atau membayar faktor faktor produksi yang
diberikan oleh rumah tangga.
MPC = ΔC/ΔYd
= 150/200
= 0,75
APC = C/Y
= 450/400
= 1,125
MPS = ΔS/ΔYd
= 50/200
= 0,25
APS = S/Yd
= -50/400
= -0,125
Hubungan antara kecondongan mengkonsumsi dan menabung adalah sebagai berikut:
a. Nilai MPC+MPS=1, APC+APS=1
b. Pendapatan disposebel adalah sama dengan konsumsi rumah
tangga ditambah dengan tabungan rumah tangga. Sehingga dapat
dibuat persamaan sebagai berikut:
Yd=C+S
Keterangan :
Yd : Pendapatan disposibel
C : Konsumsi rumah tangga
S : Tabungan
C=a+bY
Keterangan :
a = Konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nasional adalah 0
nilai a diperoleh dari: a = (APC-MPC) y
b = kecondongan mengkonsumsi marginal
C = Tingkat konsumsi
Y = Pendapatan Nasional
2) Fungsi Tabungan
Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan
rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional. Bentuk umum
fungsi tabungan:
S = - a + (1 – b) Y
Keterangan :
a = Konsumsi rumah tangga ketika Pendapatan nasional adalah 0
b = Kecondongan Mengkonsumsi Marginal
C = Tingkat Konsumsi
Y = Pendapatan Nasional
Investasi
Investasi diartikan sebagai pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-
barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia di dalam
perekonomian. Yang meliputi kegiatan investasi antara lain sebagai berikut:
a. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan
produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
b. Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor,
bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
c. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah
dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun perhitungan
pendapatan nasional.
Kegiatan investasi diatas disebut investasi bruto, investasi bruto jika
dikurangi dengan depresiasi maka disebut depresiasi neto.
Penentu Tingkat Investasi
a. Tingkat keuntungan yang diperoleh
b. Suku bunga
c. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
d. Kemajuan teknologi
e. Tingkat pendapatan nasional & perubahannya
f. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan
ketika pengeluaran agregat (AE) lebih besar dari pendapatan nasional maka
perusahaan akan melakukan ekspansi, sebaliknya apabila lebih dari pendapatan
nasional maka perusahaan akan mengurangi produksi.
Dalam perekonomian dua sektor keseimbangan perekonomian negara
tercapai apabila: Y=AE atau Y= C+I/C+S, I=S.
2. Menggunakan Grafik
Berdasarkan angka diatas maka secara grafik dilukiskan penentuan tingkat
keseimbangan perekonomian dengan 2 cara:
Y = 90+0,75Y+120
Y-0,75Y = 210
0,25Y = 210/0,25
Y = 840
2) Menggunakan persamaan S=I
Menggunakan persamaan S=I, tingkat pendapatan keseimbangan
sebagai berikut:
S = I
-90+0,25Y = 120
0,25Y = 210/0,25
Y = 840
K1=1/1-C
dimana 1-C=MPS.
Selanjutnya dicari perubahan pendapatan nasional atau ΔY
ΔY= K1 x ΔI
Contoh soal:
1. Diketahui bahwa fungsi konsumsi masyarakat adalah C = 120 + 0,8Y dan
pengeluaran sector swasta I = 400 milyar. hitunglah:
Daftar Pustaka
Istanto,A. (2013, Juni). Ekonomi 2 Sektor. Ekonomi Syari'ah 99. Retrieved, Maret
2013 from http://syariah99.blogspot.co.id/2013/06/ekonomi-dua-sektor.html