ii.
iii.
iv.
ii.
ii.
200) = 0,8.
Apabila pendapatan disposebel bertamba dari Rp 400 ribu menjadi Rp 600
ribu, konsumsi bertambah dari Rp 460 ribu menjadi Rp 610 ribu. maka
MPC = (610-460) / (600-400) = 0,75.
iii.
ii.
ii.
iii.
ii.
HUBUNGAN
ANTARA
KECONDONGANMENGKONSUMSI
DAN
MENABUNG
Dalam tabel 4.4 ditunjukan kembali data MPC dan MPS yang dihitung dalam
tabel 4.2 dan data MPS dan APS yang ditunjukan dalam tabel 4. . seterusnya
dalam tabel 4.4 di hitung MPC+MPS
(Lihat kolom 4 ) dan APC + APS (lihat kolom 7). Hasil perhitungan tersebut
menunjukan bahwa dalam Contoh 1 dan 2:
i.
ii.
MPC + MPS = 1
APC + APS = 1
Dalam setiap nilai MPCdan Mps, yaitu apakah nilainya tetap (contoh 1
ii.
) atau berubah(Contoh 2), MPC + MPS akan selalu sama dengan satu.
Dalam setiap nilai APC dan APS, yaitu apakah APC dan APS adalah
tetap (Contoh 1) atau berubah (Contoh 2, APC + APS akan selalu sama
dengan satu.
1 = APC + APS
Persamaan di atas membuktikan bahwa rumusan yang dinyatakan dalam (ii)
adalah benar.
Pembuktian Rumusan (i)
Hubungan di antara pertambahan pendapatan, pertambahan
konsumsi dan
Apabila masing-masing komponen dari persaamaan di stas dibagi oleh delta Yd,
maka akan diperoleh:
Yd C S
=
+
Yd Yd Yd
Telah diterangkan MPC adalah delta C / delta Yd dan MPSadalah delta S/delta Y,
Dengen demikianpersamaan di atas dapet diubah menjali
1 = MPC + MPS
Kesamaan di atas menunjukkan bahwarumusan dalam (i) adalah benar.
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
Analis dalam bagian ini akan melihat sifat perhubungan tersebut dengan membuat
satu contoh angka mengenai pendapatan nasional, konsumsi agregat dan tabungan
agregat yang memisalkan:
i.
ii.
Fungsi konsumsi
adalah suatu
dengan
pendapatan
nasilonal
(atau
pendapatan
di
perekonomian
antara
dengan
tingkat
tabungan
pendapatan
rumah
nasilonal
tangga
(atau
dalam
pendapatan
dengan suku bunga dan investasi, dan (ii) faktor faktor lain yang menentukan
investasi.
DEFINISI INVESTASI DAN PENENTU-PENENTUNYA
Dalam analisis makroekonomi tindakan individu atau perusahaan ansuransi
tersebut membeli saham tidak dipandang sebagai investasi. Untuk menghindari
kekeliruan ini, sebagai langkah pertama dalam membahas hal-hal yang
berhubungan dengan investasi perusahaan.
Arti Investasi
Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau
pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat
pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai
pengeluaran atau pengeluaran penanam-penanaman modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia
dalam perekonomian. Yang digolongkan sebagai investasi (atau pembentukan
modal atau penanaman moda) meliputi pengeluaran/pengeluaran yang berikut:
i.
ii.
dan perusahaan
Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor,
iii.
v.
vi.
Cara hin untuk menentukan apakah sesuatu inventasi merupakan kegiatan yang
menguntungkin merugikan dapat dilakukan dengan menghitung tingkat
pengembalian modal dan investasi tersebut. Tingkat pengembalian modal
dinyatakan dalam persen, dan ia menggambarkan tingkat pengambilan
keuntungan rata-rata per tahun dari modal yang diinvestasikan. Untuk menghitung
tingkat pengembalian modal digunakanformula di bawah ini:
M: Y1 + Y2 + Y3 + ...... + Yn
(1+r)+ (1+r)2+ (1+r)3+......(1+r)n
Dalam persamaan tersebut:
i.
ii.
iii.
Kurva MEI ditunjukan tiga buah titik A,B dan C. Titik A menggambarkan bahwa
tingkat pengembalian modal adalah R0 dan investasi adalah Io. Ini berarti titik A
investasi
akan
dibatalkan.
Kegiatan
investasi
hanya
akan
FUNGSI INVESTASI
Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan
sumbu datar, atau (ii) bentuknya naik ke atas sebelah kanan (yang berarti makin
tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi
yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi
investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan
investasi terpengaruh. Dalam analisis makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa
investasi perusahaan bersifat investasi otonomi.
Bentuk dan Kedudukan Fungsi Investasi
Investasi otonomi berarti pembentukan modal yang tidak dipengaruhi pendapatan
nasional. Dengan perkataan lain tinggirendahnya pendapatan nasional tidak
menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.
Berdasarkan kepada pandangan ini maka kurva investasi berbentuk sejajar dengan
sumbu datar, yaitu seperti yang digambarkan oleh kurva Io, I1 dan I2 dalam
gambar 4.4.
tingkat pendapatan nasional. Apakah yang akan berlaku dalam kegiatan investasi
apabila suku bunga adalah 10 persen ? Grafik (a) menunjukan investasi yang akan
dilakukan menurun menjadi RM 5 Triliun. Dalam grafik (b) tingkat investasi ini
ditunjukan oleh fungsi I1. Penurunan suku bunga akan menambah investasi.
Grafik (a) menunjukan pada suku bunga 4 persen, investasi yang akan dilakukan
para pengusaha berjumlah Rp 12,5 Triliun dan dalam grafik (b) tingkat investasi
ini digambarkan oleh fungsi investasi I2.
Keuntungan Peruasahaan
Dana investasi diperoleh perusahaan dari meminjam atau dari tabungannya
sendiri.Tabungan perusahaan terutama diperoleh dari keuntungan, semakin besar
untungnya semakin besar pula keuntungan yang tetap disimpan perusahaan.
PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN EKONOMI
Untuk menunjukkan proses penentuan tingkat keseimbanagn perekonomian
Negara dapat digunakan tiga cara yaitu;
i.
ii.
yang
menunjukkan
(a)
kesamaan
ii.
dalam
pendaptana
nasioanl
diantara
dengan
jumlah
jumlah
Y =
1
. I atau ;
1-MPC
ii.
Y=
1
.I
MPS