Anda di halaman 1dari 7

NAMA: AZRIEL FARIZH ASSYIFA

NIM:20134013
PRODI: MANAJEMEN PERDAGANGAN
MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU EKONOMI
Anda diminta untuk menjelaskan konsep berikut dan gambarkan grafiknya!

1. Fungsi konsumsi, saving, saving dan dissaving area, MPC, MPS, pendapatan break even.
2. Jika diketahui data makro ekonomi Indonesia:
C = 200 + 0,80y. I = 500, Bersarkan data ini, anda diminta menentukan dan menganalisis :
a. Pendapatan pada saat Y=C.
b. Y, C dan saving ewuilibrium. Gambarkan gragisnya.
c. Jika I meningkat menjadi 600. anda diminta utk menentukan besaran Y, C dan S ewiulibrium
yang baru dan tentukan besaran nilai multiplier.gambarkan grafiknya.

Jawab :

Konsep Fungsi
Konsumsi

Pengertian Fungsi Konsumsi


Fungsi Konsumsi merupakan suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat
konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan
disposabel) perekonomian tersebut. Berdasarkan tabel I digambarkan pendapatan disposebel
dalam kolom 1 selalu bertambah sebanyak Rp 100 ribu, sedangkan konsumsi bertambah
sebanyak 75. Titik impas dari pendapatan yang dikonsumsi adalah ketika seluruh pendapatan
yang diperoleh digunakan untuk konsumsi.
fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai persamaan linear sebagai berikut.

C = a + bY
Syarat mutlak fungsi konsumsi, yaitu:
nilai a = harus positif
nilai b = harus positif
Keterangan:
C = tingkat konsumsi nasional
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat
pendapatan nol atau autonomous consumptio(nk
onsumsi otonom).
b = MPC yaitu tambahan pendapatan yang digunakan
untuk tambahlah pengeluaran.

a = ( APC – MPC ) Y

Average Propencity to Consum(APC)


Hasrat untuk berkonsumsi rata-rata. APC adalah perbandingan antara besarnya konsumsi
pada suatu tingkat pendapatan nasional (C) dengan besarnya tingkat pendapatan nasional
itu sendiri (Y).

a = ( APC – MPC ) Y

Di mana Average Propencity to Consum(APC)


hasrat untuk berkonsumsi rata-rata. APC adalah perbandingan antara besarnya konsumsi
pada suatu tingkat pendapatan nasional (C) dengan besarnya tingkat pendapatan nasional
itu sendiri (Y).
Dalam fungsi konsumsi, mengenal tingkat pendapatan Break Even Point (BEP) atau Break
Even Income (BEI). Adapun maksud tingkat pendapatan BEP adalah tingkat pendapatan, di
mana besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi, yang dapat
dirumuskan:

Y = C atau S = 0 C = fungsi konsumsi


S = fungsi tabungan

Marginal Propensity to Consume (MPC)


Konsumsi dipengaruhi utamanya oleh besarnya pendapatan. Hubungan pendapatan dan
konsumsi dijelaskan dalam konsep marginal propensity to consume (MPC) dan average
propensity to consume (APC).
MPC adalah perbandingan pertambahan konsumsi terhadap pertambahan pendapatan
disposabel. Marginal propensity to consume (MPC) menggambarkan seberapa besar
kecondongan perubahan konsumsi akibat dari adanya perubahan pendapatan. Sederhananya,
MPC merupakan kecondongan marginal dalam konsumsi. :
Hubungan antara MPC dan MPS dapat dinyatakan sebagai berikut :

MPC + MPS = 1 atau MPC = 1 – MPS atau MPS = 1 - MPC

BEP (Break Even Point)


Break-Even Point (BEP) sering digunakan untuk menghitung kapan sebuah usaha/bisnis atau
Proyek akan menguntungkan dengan cara menyamakan total pendapatannya dengan total biaya.
Dengan Analisi Break Even Point (BEP) ini, Manajemen Perusahaan dapat mengetahui jumlah
penjualan minimum yang harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian dan juga
mengetahui jumlah penjualan yang diharuskan untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu
serta membantu manajemen dalam pengambilan keputusan apakah akan melanjutkan atau
memberhentikan bisnisnya.

Rumus rumus BEP :


BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unit

2. Jika diketahui data makro ekonomi Indonesia:


C = 200 + 0,80y. I = 500, Bersarkan data ini, anda diminta menentukan dan menganalisis :
a. Pendapatan pada saat Y=C.
b. Y, C dan saving ewuilibrium. Gambarkan gragisnya.
c. Jika I meningkat menjadi 600. anda diminta utk menentukan besaran Y, C dan S
ewiulibrium yang baru dan tentukan besaran nilai multiplier.gambarkan grafiknya.

Jawab :
2. C = 200 + 0,80y. I = 500,
a. Pendapatan pada saat Y=C.
Y=C+I
Y = 200 + 0,80Y + 500
Y = 700 + 0,80Y 0,2Y = 700
Y = 3500 (Besarnya pendapatan nasional equilibrium)
C = 200 + 0.80y
C = 200 + 0,80 ( 3500 )
C = 3000 (Besarnya consumsi equilibrium)
S=Y–C
S = 3500 – 3000 = 5000 ; (S = I = 500) (Besarnya saving equilibrium)

Y = C + I = 3000 + 500 = 3500 = Ye = 350

b. Y, C dan saving ewuilibrium. Gambarkan gragisnya.

C = 200 + 0,80Y
Jika Y = 0 maka C = 200 ; (titik 0;200)
Jika Y = 3500 maka C = 200 ; (titik 3500;200)

C + I = 700 + 0,80Y
Jika Y = 0 maka C+I = 700 (titik 0;700)
Jika Y = 3500 maka C+I= 3500 (titik 3500;3500)

S=Y–C
C = a + bY
S = Y – (a+bY)
S = Y – a – bY
S = -a + Y – bY
S = -a + (1-b)Y ( Formula Fungsi Tabungan)
S = -200 + ( 1 – 0.80)Y
S = -200 + 0.20Y
S = -200 + 0,20Y
C. Jika I meningkat menjadi 600. anda diminta utk menentukan besaran Y, C dan S
ewiulibrium yang baru dan tentukan besaran nilai multiplier.gambarkan grafiknya.
Jawab :
Y=C+I
Y = 200 + 0,80Y + 600
Y = 800 + 0,80Y
0,2Y = 800
Y = 4000 (Besarnya pendapatan nasional equilibrium)
C = 200 + 0.80y
C = 200 + 0,80 ( 4000 )
C = 3400 (Besarnya consumsi equilibrium

Anda mungkin juga menyukai