PERTEMUAN 6
FUNGSI KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN
DAN PENDAPATAN NASIONAL
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
Matematika Ekonomi 76
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
∆𝑪 𝑪𝒊 − 𝑪𝒐
𝑴𝑷𝑪 = =
∆𝒀 𝒀𝒊 − 𝒀𝒐
Dimana :
∆𝑪 = perubahan konsumsi
𝑪𝒊 = konsumsi pada tahun ke-i
𝑪𝒐 = konsumsi pada tahun ke-0
∆𝒀 = perubahan pendapatan
𝒀𝒊 = pendapatan tahun ke-i
𝒀𝒐 = pendapatan tahun ke-0
b. MPS (Marginal Propencity to Save)
MPS merupakan perbandingan antara perubahan tabungan dengan perubahan
suatu pendapatan, MPS bisa dirumuskan menjadi:
Matematika Ekonomi 77
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
∆𝑺
𝑴𝑷𝑺 =
∆𝒀
Dimana :
∆𝑺 = perubahan suatu tabungan
𝑺𝒊 = tabungan tahun ke-i
𝑺𝒐 = tabungan tahun ke-0
2. Fungsi Konsumsi
Dalam analysis ekonomi jangka panjang maupun pendek, suatu Negara
menjadi sangat penting jika dibahas mengenai konsumsi masyarakat. Konsumsi
bisa diartikan menjadi penjumlahan dari semua pengeluaran rumah tangga dalam
suatu perekeonomian Negara tersebut. Konsumsi merupakan suatu tindakan
ekonomi yang dilakukan sekelompok orang ataupun individu, dengan
menggunakan komodias yang berupa barang atau jasa dalam pemenuhan
kebutuhan.
Ada beberapa masalah yang penting dalam perekonomian yang sering
muncul, seperti masalah-masalah biaya, efisiensi penggunaan sumber daya,
pemerataan pendapatan maupun lainnya dengan mengetahui total pengeluaran
dalam suatu perekonomian. Artinya dalam hal ini dapat dianalisis dan
ditentukanbahwa untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat dengan
memberikan kebijaka ekonomi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
tersebut.
Adapun yang menjadi faktor-faktor dalam mempengaruhi fungsi konsumsi
adalah pendapatan masayarakat, tingkatan harga dan selera masyarakat itu
sendiri. Fungsi yang menunjukkan suatu hubungan antara konsumsi negera
tersebut (C) dengan pendapatan sebagai (Y) disebut dengan fungsi konsumsi.
Fungsi konsumsi mempunyai bentuk persamaan linier pada umumnya sebagai
berikut :
C = a + bY
Dimana :
a dan b > 0
Matematika Ekonomi 78
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
a = (APC – MPC) Y
𝑪
𝑨𝑷𝑪 =
𝒀
Y = C atau S = 0
4. Fungsi Tabungan
Suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan dengan
pendapatan sering kita kenal sebagai fungsi tabungan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi Tabungan (S), yaitu :
a. Tingkat suku bunga di suatu bank tertentu, artinya semakin banyak masyarakat
untuk menabung maka semakin tinggi tingkat suku bunga simpanan tersebut.
b. Suatu pendapatan bisa diterima apabila semakin banyak pendapatan yang
diterima beraeri pendapatan yang ditabung semakin banyak pula.
Matematika Ekonomi 79
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
c. Hal ini dengan didorong agar keinginan individu atau kelompok dalam
pengalokasian pendapatan untuk bisa ditabung karena pertimbangan
keamanan jangka panjang dengan hasrat untuk menabung MPS (Maginal
Propensity to Save).
Y=C+S
S = Y – C dimana C = a + bY, sehingga
S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + (1 – b) Y
Dari rumus di atas, maka suatu fungsi dari tabungan adalah S = -a + (1-b) Y
∆𝑺
Dimana 1-b adalah 𝑴𝑷𝑺 =
∆𝒀
Contoh Soal 1:
Diketahui data pendapatan, konsumsi dan tabungan suatu Negara adalah sebagai
berikut :
a. Tingkat pendapatan tiap tahun adalah 1.000 miliar, sedangkan besarnya
konsumsi nya adalah 950 miliar
b. Tingkat pendapatan tiap tahun 1.200 miliar, dan besarnya konsumsi tiap
tahunnya adalah 1.100 miliar
Tentukan :
1) Bagaimana fungsi konsumsinya?
2) Bagaimana tingkat pendapatan BEPnya?
3) Dan bagaimana fungsi tabungannya?
Penyelesaian :
1) Untuk menyelesaikan kasus soal di atas, kita akan menggunakan rumus dari
fungsi linier dua titik dengan mengacu pada fungsi konsumsi yaitu C = a + bY,
Matematika Ekonomi 80
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Matematika Ekonomi 81
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
C,S Y=C+S
C = a + bY
-------- C (BEP)
a S = a + (1-b) Y
Y (BEP)
Y
-a
Gambar 6.1 Grafik fungsi konsumsi, tabungan dan BEP
Keterangan :
BEP = tingkat pendapatan BEP (Y = C)
C(BEP) = besarnya konsumsi pada saat BEP
Y(BEP) = besarnya pendapatan pada saat BEP
a = besarnya pengeluaran untuk konsumsi pada saat Y = 0
∆𝑪 = ∆𝒀 (𝟏 − 𝑴𝑷𝑺)
Matematika Ekonomi 82
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
∆𝑺 = ∆𝒀 (𝟏 − 𝑴𝑷𝑪)
∆𝒀 = ∆𝑺 ∶ (𝟏 − 𝑴𝑷𝑪)
d. Angka pengganda
Angka pengganda merupakan suatu rumusan yang menjelaskan besarnya
tambahan suatu pendapatan nasional sebagai suatu akibat adanya perubahan
variabel-variabel dalam perekonomian. Model umum perekonomian sederhana,
pada angka pengganda dapat dirumuskan dengan :
𝟏 𝟏
𝒌= =
𝑴𝑷𝑺 (𝟏 − 𝑴𝑷𝑪)
Contoh Soal 2 :
Jika diketahui besarnya suatu konsumsi masyarakat ditunjukkan oleh fungsi C =
20 + 0,8 Y, maka hitunglah beberapa hal berikut :
a. Fungsi tabungan
b. Besarnya konsumsi, jika pendapatan 50 M
c. Besarnya pendapatan BEP
d. Besarnya konsumsi, jika tabungan 30 M
e. Buatlah grafik dari permasalahan di atas.
Penyelesaian :
a. S = Y – C
S = Y – (20 + 0,8Y)
S = Y – 20 – 0,8Y
S = -20 + 0,2Y
Sehingga fungsi tabungan adalah S = -20 + 0,2Y
Matematika Ekonomi 83
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Matematika Ekonomi 84
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
e. Grafik
120
Y=C+S
100
80
60
40
20
0
-40 -20 0 20 40 60 80 100 120
-20
-40
Gambar 6.2 Grafik aplikasi dari fungsi konsumsi, tabungan dan BEP
Matematika Ekonomi 85
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Dimana :
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi, dengan dinyatakan dalam C = a+bY
I = sebuah investasi pemerintah
G = pengeluaran pemerintah
(X-M) = net ekspor (ekspor dikurangi impor)
Matematika Ekonomi 86
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Surplus neraca perdagangan bisa dilihat dari besarnya suatu ekspor (X) dan
suatu impor (M) atau dengan kata lain dapat dilihat pada net ekspor. Jika net
ekspor bernilai postif berarti terdapat suatu surplus neraca perdagangan dan
sebaliknya. Artinya mengandung pengertian bahwa :
Contoh Soal 1:
Suatu perekonomian tertentu memiliki data sebagai berikut (dalam satuan mata
uangmiliar rupiah) :
Tentukan :
Matematika Ekonomi 87
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Penyelesaian :
a. Dua sektor Y = C + I, maka :
Y = 150 + 0,6Yd + 40
Y = 150 + 0,6(Y – (250 + 0,25Y) + 150) + 40
Y = 150 + 0,6(0,75Y – 100) + 40
Y = 150 + 0,45y – 60 + 40
Y = 130 + 0,45Y
Y – 0,45Y = 130
0,55Y = 130
Y = 236,4
Sehingga untuk dua sektor, didapat senilai Y = 236,4 M
Tiga sektor: Y = C + I + G, maka :
Y = 130 + 0,45Y + 60
Y = 190 + 0,45Y
Y – 0,45Y = 190
0,55Y = 190
Y = 345,5 M
Sehingga untuk tiga sektor, didapat senilai Y = 345,5 M
Empat sektor: Y = C + i + G + (X – M), maka :
Y = 190 + 0,45Y + (50 – 10 – 0,15Y0
Y = 190 + 0,45Y + 40 – 0,15Y
Y = 230 + 0,3Y
Y – 0,3Y = 230
0,7Y = 230
Y = 328,6 M
Sehingga untuk empat sektor, didapat senilai Y = 328,6 M
b. C = 150 + 0,6Yd, maka :
Matematika Ekonomi 88
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
C. Soal Latihan/Tugas
Matematika Ekonomi 89
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
5. Diketahui keseimbangan pendapatan terjadi pada saat Y = 500, dan pada saat
Negara tidak mempunyai pendapatan besar konsumsinya adalah 80. Tentukan
besarnya tabungan pada saat konsumsi sebesar 100!
6. Diketahui model pendapatan nasional suatu negara seperti tertera dibawahini
(dalam miliar rupiah satuan mata uang):
Konsumsi :C = 20 + 0,75Yd
Investasi :I = 40
Pengeluaran pemerintah :G = 50
Ekspor :X =50
Impor :M = 40
Tentukan besarnya keseimbangan pendapatan nasional negara tersebut
menganut 2 sektor, 3 sektor, maupun 4 sektor!
7. Diketahui fungsi konsumsi C = 40 + 0,75Yd. Transfer pemenerintah (Tr) = 60 dan
Pajak (Tx) = 40. Maka hitunglah :
a. Fungsi konsumsi sebelum ada transfer tetapi sesudah pajak.
b. Fungsi konsumsi sesudah transfer, sebelum pajak
c. Fungsi konsumsi sesudah transfer dan sesudah pajak
8. Jika diketahui :
Fungsi konsumsi C = 30 + 0,6Yd
Pajak = 40
Investasi = 50
Pengeluaran pemerintah = 65
Transfer pemerintah = 40
Berdasarkan data tersebut, hitunglah pendapatan nasional 4 sektor dan besarnya
konsumsi!
D. Daftar Pustaka
Andi Wijaya dkk. (2014). Matematika Ekonomi I. Jakarta: Mitra Wacana Media
Josep B Kalangi.(2011). Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Suprian Atmaja S. (2002). MatematikaEkonomi I. Bandung: Ghalia Indonesia.
Matematika Ekonomi 90