Anda di halaman 1dari 42

Konsumsi, tabungan, dan

investasi
Ekonomi makro
Konsumsi

01 02 03
Konsumsi merupakan Secara umum, pengeluaran Konsumsi rumah tangga
tindakan pelaku ekonomi, konsumsi terbagi menjadi bersifat endogen, dalam
baik individu maupun konsumsi pemerintah dan arti besarnya konsumsi
kelompok, dalam konsumsi rumah tangga rumah tangga berkaitan
menggunakan komoditas erat dengan faktor-faktor
berupa barang maupun jasa lain yang mempengaruhinya
untuk memenuhi
kebutuhannya
Konsumsi

Alat untuk melakukan konsumsi adalah dengan menggunakan


pendapatan, maka konsumsi juga sering dartikan bagian
pendapatan masyarakat yang digunakan untuk membeli barang
atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan

Bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil seluruh


pendapatannya akan habis dipergunakan untuk keperluan
konsumsi
Saving

Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak


digunakan untuk konsumsi.

Masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih besar dari kebutuhan


konsumsi akan mempunyai kesempatan untuk menabung.

Dalam perekonomian sederhana Pendapatan Nasional akan digunakan


untuk : Konsumsi dan Tabungan
Saving

• Tabungan nasional adalah komposisi dari private saving


(personal dan business) dan tabungan pemerintah
(government/ public saving)
• Jika tabungan nasional tinggi, maka capital stock akan
tumbuh dengan cepat, sehingga ouput potensial akan
tumbuh dengan cepat pula.
Investasi

 Investasi (investment) adalah bagian dari tabungan


yang digunakan untuk kegiatan ekonomi
menghasilkan barang dan jasa (produksi) yang
bertujuan mendapatkan keuntungan

 Jika tabungan besar, maka akan digunakan untuk


kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa
(produksi). Tabungan akan digunakan untuk investasi
Relationship
investment
Secara matematis: Yd = C + S
dimana Yd adalah disposable income, yaitu pendapatan yang siap saving
dibelanjakan setelah dikurangi pajak (Y – T). Dalam
perekonomian dimana tidak ada campur tangan pemerintah,
maka Yd = Y, sehingga: Income
Y=C+S
S=Y–C

Pendapatan perseorangan (Personal Income = PI)


dikurangi : pajak-pajak pribadi (personal taxes)
sama dengan : pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income =
Yd )
dikurangi : konsumsi personal (personal consumption = C)
Fungsi Konsumsi

Fungsi Konsumsi menjelaskan hubungan antara konsumsi dan pendapatan


nasional kedalam bentuk persamaan digunakan beberapa asumsi sebagai
berikut :
1. Jika Y = 0 masyarakat tetap akan melakukan pengeluaran konsumsi
minimum (konsumsi tergantung dari besar kecilnya pendapatan)
2. Jika terjadi kenaikan pendapatan, maka konsumsi meningkat dengan
jumlah yang lebih kecil dibanding kenaikan pendapatan.
3. Proporsi kenaikan pendapatan yang akan dikonsumsi adalah tetap. Proporsi
ini disebut Hasrat mengkonsumsi Marginal “Marginal Propensity to
Consume” (MPC). Ini untuk mengukur besarnya tambahan pendapatan
yang digunakan untuk menambah konsumsi

Rumus: MPC = C/Y


Fungsi Konsumsi

c. Fungsi konsumsi linear mempunyai kemiringan sama


(MPC konstan), sedangkan fungsi konsumsi nonlinear
mempunyai kemiringan yang berubah (MPC tidak
konstan/ berubah)
d. Intersep fungsi konsumsi disebut konsumsi otonom
(autonomous consumption), mengukur:
• besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol.
• pengeluaran konsumsi yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan
Average Propensity to Consume

e. Hasrat mengkonsumsi rata-rata (Average Propensity to


Consume = APC) merupakan rasio antara pengeluaran
konsumsi terhadap pendapatan atau disebut juga
sebagai tingkat konsumsi
• APC = C/Y
• APC selalu positif
Fungsi Konsumsi
• Fungsi konsumsi menjelaskan hubungan antara konsumsi
dan pendapatan nasional, yang secara umum dirumuskan
sebagai:

C = f(Y) = Co + cY
Keterangan:
Co = konsumsi otonom (besarnya C pada saat Y = 0)
c = MPC (Marginal Propensity to Consume) =
∆C/∆Y
C = konsumsi
Y = pendapatan
Atau

C = a + bY

Keterangan:
a = konsumsi otonom (besarnya C pada saat Y = 0)
b = MPC (Marginal Propensity to Consume) =
∆C/∆Y
C = konsumsi
Y = pendapatan
Perubahan Konsumsi (C)

• Besarnya perubahan konsumsi tidak sebesar perubahan pendapatan


• MPC biasanya kurang dari 1 akan tetapi lebih besar dari 0,5 (0,5 < MPC < 1).
• C = C2 – C1
• Y = Y2 – Y1
Kurva
APC=C/Y
•C
= cY
C
o+ cY
C=C

MPC = c = b

MPC = c = b
Co=a

Y
example

Soal :
• Untuk tahun 2020 pendapatan nasional sebesar Rp. 100 jumlah
konsumsi Rp.80. Tahun 2021 pendapatan menjadi sebesar Rp.150
konsumsi menjadi sebesar 120. Tentukanlah MPC, APC, Fungsi
konsumsi dan tentukanlah jenis pola konsumsi negara tersebut dan
gambarkan kurvanya..
Jawaban

C= 120 – 80 = 40, Y = 150 – 100 = 50


MPC = C/Y =40/50 = 0,8 (80% tambahan pendapatan digunakan
untuk tambahan konsumsi)
APC1 = C1/Y1 = 80/100 = 0,8 = APC2 = C2/Y2
Fungsi Konsumsi : C – C1 = MPC( Y – Y1) = C – 80 = 0,8(Y-100)
C = 0,8Y – 80 + 80  C = 0,8Y. Konsumsi negara tersebut
mengikuti pola konsumsi jangka panjang.
Kurva
C

, 8Y
= 0
2,4 C

1,6 MPC

MPC
0,8

MPC
Y
Teori Saving

• Pengertian tabungan (saving = S) dalam IE sejumlah pendapatan yang


disimpan karena tidak habis digunakan untuk konsumsi
• Fungsi tabungan mengikuti fungsi konsumsi, bila C = cY, maka S = (1-c)Y,
bila C=Co +cY, Maka S = -Co+(1-c)Y
• 1-c = 1-MPC = MPS = S/Y adalah kecenderungan tambahan untuk
menabung
• 1- APC = APS = rata-rata kecenderungan untuk menabung
• -Co setara dengan So yaitu sejumlah tabungan bila pendapatan tidak ada.
Kurva saving

C
Y
ps
m
+
o
-C
S=

Y
-Co
Fungsi Saving
• Secara matematis, fungsi tabungan dapat dinyatakan sebagai berikut :
S=f(Y)
• Karena tabungan nasional merupakan bagian dari pendapatan nasional yang
tidak digunakan untuk konsumsi nasional, maka fungsi tabungan tersebut
sebenarnya diperoleh dari :
• S=Y–C
• = Y – ( a + bY )
• = Y – a – bY, sehingga
• S=-a+(1–b)Y
• Dimana : a = tabungan otonom
• 1 – b = MPS
• MPS = 1 – b, karena b = MPC, maka MPS + MPC = 1
contoh

• Bila pendapatan 100 tabungan sebesar 20, pendapatan naik sebesar 50 tabungan
menjadi sebesar 30. Tentukan MPS,APS, dan Fungsi tabungannya
S = 30 – 20 = 10, Y = 50
MPS = C /Y = 10/50 = 0,2 (20% tambahan pendapatan ditabung)
APS1 = S1/Y1 = 20/100 = 0,2 = APC2 = C2/Y2
ungsi tabungan : S = MPS( Y – Y1) +S1
S=0,2(Y-100)+20 = S = 0,2Y - 20 + 20 
S = 0,2Y. (coba anda gambarkan kurvanya)
Fungsi Tabungan

a. Kemiringan fungsi/ kurva tabungan disebut hasrat menabungan


marginal (Marginal Propensity to Save = MPS), mengukur besarnya
tambahan pendapatan yang digunakan untuk menambah tabungan.
• MPS = S/Y
• MPS selalu positip, tetapi nilainya kurang dari satu (0 < MPS < 1)
b. Fungsi tabungan linear mempunyai kemiringan sama (MPS konstan),
sedangkan fungsi tabungan nonlinear mempunyai kemiringan yang
berubah (MPS tidak konstan/ berubah)
Cont’

c. Hasrat menabungan rata-rata (Average Propensity to Save =


APS) merupakan rasio antara pengeluaran tabungan terhadap
pendapatan atau disebut juga sebagai tingkat tabungan.
• APS = S/Y
• Jika C > Y  S negatip (dissaving)
 APS negatip
C < Y  S Positip (saving)
 APS positip
Hubungan MPC dan MPS

Y=C+S
Y + Y = (C + C) + (S + S)
Y = (C + S) – Y + (C + S)
Y = C + S
Y/Y = C/Y + S/Y
1 = MPC + MPS
Hubungan APC dan APS

Y=C+S
Y/Y = C/Y + S/Y
1 = APC + APS
Fungsi Konsumsi dan Tabungan Linear

Fungsi Konsumsi: C = C0 + bY
dimana: C0 adalah autonomous cosumption, b adalah MPC
Recall:
Y=C+S
S=Y–C
Fungsi Tabungan
S = Y – (C0 + bY)
S = – C0 + (Y – bY)
S = – C0 + (1 – b)Y
dimana: (1-b) adalah MPS
Konsumsi dan Tabungan

• Untuk kondisi tertentu:


• APC + APS = 1
• MPC +MPS = 1
• Bila APC = MPC, dan MPS = APS, maka pola konsumsi dan tabungan
bersifat jangka panjang
• Bila APC  MPC, maka pola konsumsi dan tabungan bersifat jangka
pendek
Contoh

Pendapatan Konsumsi Tabungan MPC MPS APC APS


(Y) (C) (S) = (Y) – (C) =C/Y =S/Y =C/Y =S/Y
24000 24110 -110 - - 1.0046 -0.0046
25000 25000 0 0.89 0.11 1 0
26000 25850 150 0.85 0.15 0.9942 0.0058
27000 26600 400 0.75 0.25 0.9852 0.0148
28000 27240 760 0.64 0.36 0.9729 0.0271
29000 27830 1170 0.59 0.41 0.9597 0.0403
30000 28360 1640 0.53 0.47 0.9453 0.0547
Grafik

Y=C
C = 50.000 + 0.75Y

S = - 50.000 + 0.25Y
BEP

Kondisi break even terjadi jika pendapatan hanya cukup untuk


menutup pengeluaran konsumsi (Y=C, atau S= 0)
Pada gambar di atas, BEP terjadi pada saat
pendapatan sebesar 200.000
Secara matematis:
Y=C
Y = C0 + bY
Y – bY = C0
Y(1 – b) = C0
Y = C0/(1 – b) = C0/MPS
Contoh

Diketahui Fungsi Kosumsi: C = 50.000 + 0,75Y


Pada tingkat pendapatan berapa BEP terjadi?
Jawab:
BEP  Y = C
Y = 50.000 + 0,75Y
Y – 0,75 Y = 50.000
Y (1 – 0,75) = 50.000
Y = 50.000/0,25 = 200.000
Faktor Penentu Konsumsi dan Tabungan

• Kekayaan/warisan/tabungan masa lalu


• Tingkat suku bunga
• Sikap berhemat
• Gaya hidup
• Demonstration effect
• Kondisi perekonomian
• Nisbah/bagi hasil (konsep syariah)
Contoh

PT Aulia dalam tahun 2014 mengeluarkan dana untuk konsumsi


diperlihatkan oleh fungsi sbb : C = 30 + 0,8 Y.
o Bagaimana fungsi tabungannya?
o Jika tabungannya sebesar 20  berapa besarnya konsumsi?
o Dan gambarkan kurvanya!
Jawab

Y = C + S
Y = 30 + 0,8 Y + S
Y – 30 – 0,8 Y = S
 S = - 30 + (1- 0,8) Y
S = - 30 + 0,2 Y  fungsi tabungan
Lanjutan
S = 20
S = - 30 + 0,2 Y
20 = - 30 + 0,2 Y
 0,2 Y = 20 + 30
0,2 Y = 50 
Y = 50 = 250  Y = 250
0,2

 Y=C+S
250 = C + 20
C = 250 – 20
 C = 230
Grafik
C,S
C = 30 + 0,8 Y

230

S= -30 + 0,2Y

30
20

0 y
250

-30
Investasi

• Pembelian barang modal baru


• Penambahan stok barang modal atau aset produktif
• Produksi barang modal tahan lama
Fungsi Investasi
• Permintaan akan investasi berbanding terbalik dengan tingkat
bunga

Rumus:
I = f (i)
I = Io – p.i

Dimana;
Io = investasi otonom
i = tingkat bunga
p = proporsi I terhadap i
Contoh

PT. Ailsa, melakukan Investasi dengan ditunjukkan fungsi


investasi I = 250 – 500 i,
o Berapa harga besarnya investasi jika bunga bank yang
berlaku pada tahun 2014 adalah 12 %.
o Berapa pula Investasi bila tingkat bunga tersebut sebesar 30
%?
o Gambarkan Kurvanya!
Jawab

• Investasi I = 250 – 500 i


jika i = 12 % = 0,12
I = 250 – 500 (0,12)
= 250 – 60
= 190
Lanjutan

• Jika i = 30 % = 0, 30
I = 250 – 500 (0,30)
= 250 -150
= 100
Grafik
i
Io /i

0,50
I = Io – p.i
I = 250 – 500 i

0,30

0,12 Io

0 100 190 250 I

Anda mungkin juga menyukai