Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

MATEMATIKA EKONOMI

FUNGSI EKONOMI, TABUNGAN DAN PENDAPATAN NASIONAL

Disusun Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Matematika Ekonomi

Dosen : H. Dadang Saepudin S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

 Tiara Salsabila NY (6020222148)


 Sela Sabrina (6020222147)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS ILMU EKONOMI SYARI’AH DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS SURYAKANCANACIANJUR

2023
FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN DAN PENDAPATAN NASIONAL

Pembahasan dalam artikel kali ini akan membahas tentang fungsi konsumsi, tabungan dan
pendapatan nasional. Kedua pembahasan ini saling berkaitan karena menyinggung tentang
penghasilan. Penggunaan barang dan jasa dalam rumah tangga disebut sebagai kegiatan konsumsi
sedangkan tabungan yaitu penghasilan yang disimpan. Dengan memahami hal ini dapat membantu
kita dalam melakukan kegiatan pengelolaan uang dengan benar, perbedaan antara keduanya yaitu
jika konsumsi penghasilan yang digunakan sedangkan tabungan penghasilan yang disimpan.
Seorang ahli ekonomi John Maynard Keynes pertama kali memperkenalkan fungsi ekonomi didalam
bukunya yang berjudul The General Theory of Employmentt, Interest and Money. Asumsi keynes
terhadap fungsi ekonomi terdapat beberapa sifat khusus seperti:

1. Ada sejumlah konsumsi mutlak untuk mempertahankan hidup, meskipun mereka tidak
memiliki pendapatan finansial.

2. Konsumsi terkait dengan pendapatan, yang bisa jadi pendapatan yang dapat dibelanjakan,
yaitu C = f (Y ) d

3. Ketika pendapatan yang dapat dibelanjakan meningkat, konsumsi juga meningkat, meskipun
pada tingkat yang lebih rendah.

4. Pangsa pertumbuhan pendapatan yang tersedia adalah konstan. Rasio ini disebut utilitas
konsumsi marjinal (MPC).

Dalam ekonomi makro, pendapatan seluruh penduduk (Y = pendapatan nasional) dibagi menjadi dua
kategori konsumsi, yaitu dikonsumsi (C) dan disimpan atau disimpan (S). Meskipun persamaan
fungsi pendapatan nasional: (Y = CS) Konsumsi nasional (C) dan tabungan nasional (S) biasanya
dinyatakan sebagai fungsi linear dari pendapatan (Y). Keduanya berbanding lurus dengan
pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi konsumsi dan tabungan. Fungsi
pengeluaran konsumsi menunjukkan hubungan antara jumlah pengeluaran konsumsi pribadi seorang
konsumen rumah tangga dengan beberapa variabel ekonomi yang mempengaruhinya dalam kurun
waktu tertentu. Ada tujuh variabel utama:

1. Penghasilan pribadi / penghasilan sekali pakai

2. Pajak pribadi
3. Tingkat bunga riil
4. Menghabiskan banyak uang
5. Hutang konsumen
6. Kredit konsumen yang tersedia
7. Kepercayaan konsumen
Secara matematis:
C : f ( Y, Tp, r, W, D, CR, CC)
C : Belanja konsumsi oleh konsumen
Y : Pendapatan
Tp : Pajak perorangan
r : Tingkat bunga pasar
W: Kekayaan konsumen
D : Hutang konsumen
CR : Kredit konsumen

CC : Kekayaan konsumen

Sifat didalam hubungan fungsional dengan variabel pengeluaran konsumsi ialah :


 C memiliki hubungan (+) dengan Y
 C memiliki hubungan (-) dengan Tp
 C memiliki hubungan (-) dengan r
 C memiliki hubungan (+) dengan W
 C memiliki hubungan (-) dengan D
 C memiliki hubungan (+) dengan CR
 C memiliki hubungan (+) dengan CC

Variabel yang sangat mempengaruhi variabel belanja konsumsi antara lain ada dua yaitu pendapatan
pribadi (Y) dan pajak pribadi (Tp).
1. Variabel pendapatan pribadi (Personal Income)
 pendapatan yang diterima oleh rumah tangga tetapi belum membayar
(Tp).
 (Yd = Y – Tp)
 Pendapatan Disposabel yaitu pendapatan masyarakat yang dapat
dibelanjakan oleh masyarakat tersebut.

Pendapatan untuk dibelanjakan (Disposable income)


 Y=C+S
 Yd = Y –Tp

Keterangan:
Yd : Pendapatan disposabel
C : Konsumsi
S : Tabungan
Tp: Pajak Pribadi

Bentuk umum dari pendapatan disposabel sebagai konsumsi masyarakat :


• C : f (Y)d
• C : a + b.Yd
• C : Konsumsi
• Yd : Pendapatan Disposabel
• a : Belanja konsumsi autonomos
• b : MPC)

 Parameter a (Belanja konsumsi autonomos)


1. Pengeluaran konsumsi otonom, artinya pengeluaran konsumsi tidak bergantung pada pendapatan
yang dapat dibelanjakan, tetapi hanya ditentukan oleh variabel independen lainnya seperti variabel
eksogen (konstan).
2. Tingkat konsumsi tinggi ketika pendapatan yang dapat dibelanjakan adalah nol
3. Jumlah konsumsi (yang tersisa) ketika pendapatan yang dapat dibelanjakan adalah nol Titik temu
(intersection point) dari sumbu pengeluaran konsumsi

 Parameter b
1. Tambahan dari konsumsi yang terjadi dikarenakan adanya tambahan
(Yd).
2. Menunjukkan kemiringan dari persamaan garis konsumsi.
3. Persamaan garis konsumsi sama dengan perbandingan diantara
perubahan (a)
( (ΔY ) atau b = ΔC / Δy ) kecenderungan konsumsi (MPC)
3. b adalah suatu nilai positif yang >0dan <1
4. Maka artinya pendapatan yang siap dibelanjakan naik menjadi Rp 1, maka belanja konsumsi
akan berubah naik, kurang dari Rp 1 atau dapat ditulis
0< ΔC/ΔY d < 1

Dalam bentuk umumnya, fungsi konsumsi yang lurus (linier) memiliki persamaan sebagai berikut:

C = a + Cy

keterangan :
a: menyatakan jumlah konsumsi yang pendapatan nasionalnya nol

c: menunjukkan besarnya MPC


Sedangkan MPC merupakan hubungan antara perubahan konsumsi dan perubahan pendapatan
nasional. MPC dapat diformulasikan sebagai:

C = MPC = ΔC/ΔΥ

keterangan :
C : MPC
ΔC : Besarnya Perubahan Konsumsi
ΔΥ : Besarnya Perubahan Pendapatan

Besarnya angka MPC biasanya kurang dari satu tetapi lebih besar dari setengah. Dan yang pasti
angka MPC bertanda positif. MPC positif berarti bahwa peningkatan pendapatan menyebabkan
peningkatan konsumsi. Angka MPC di bawah satu menunjukkan penghasilan tambahan.
Jumlah yang diterima seseorang tidak digunakan seluruhnya untuk konsumsi, tetapi sebagian
dicadangkan untuk ditabung.Jumlah MPC di atas setengah menunjukkan bahwa tambahan
pendapatan sebagian besar digunakan untuk menambah konsumsi, sisanya atau jumlah yang lebih
kecil, digunakan sebagai tambahan sebagai berikut :

APCn menunjukkan besarnya APC pada tingkat pendapatan nasional. APC berarti perbandingan
antara jumlah konsumsi pada tingkat pendapatan nasional dengan pendapatan nasional itu sendiri.
Setelah diformat, muncul rumus berikut:
Gambar Fungsi Pendapatan Disposabel

Gambar Fungsi Konsumsi


Fungsi tabungan mirip dengan fungsi konsumsi karena bergantung pada pendapatan yang dapat
dibelanjakan. Fungsi tabungan yaitu suatu hubungan antara jumlah tabungan dengan tingkat
pendapatan yang dapat dibelanjakan
S = f (Yd)

keterangan :
S adalah jumlah tabungan
Yd adalah Tingkat pendapatan yang siap dibelanjakan

Yd = C + S
Yd= C + ( a + b.Yd)
Yd =(a + b.Yd) + S
Yd –(a + b.Yd) = S

S= –a + (1-b) Yd

Keterangan :
S : tabungan
Yd : pendapatan diposibel
a : jumlah tabungan pada saat pendapatan adalah nol
(1 – b) = (1 – MPC) : (MPS) keinginan menabung marginal atau tambahan tabungan yang terjadi
karena adanya tambahan pendapatan disposabel (ΔS / ΔYd)

Gambar fungsi tabungan

Apabila diperhatikan :
1. Pada persamaan (S) MPS = (1 – b)

2. Pada persamaan (C) MPC = b Berarti : MPS =1–


MPC MPS+MPC =1
Keseimbangan pendapatan nasional

 Persamaan garis Yd = C + S, membentuk sudut 45°, yang membelah tepat di antara sumbu
horisontal Yd dengan sumbu vertikal C dan S.

 Pendapatandisposabelmerupakanbagiandari perhitungan pendapatan nasional, oleh karena itu


merupakan penjumlahan secara keseluruhan pendapatan sektor-sektor di dalam suatu negara.

 Pendapatandisposabeldiperolehdaripendapatan nasional, setelah dikurangi kewajiban pajak yang


harus dibayarkan oleh masyarakat (T), dan ditambah dengan pembayaran alihan yang diberikan
pemerintah (R).

 Pendapatannasional adalah pendapatandisposabel ditambah dengan pajak, dan dikurangi dengan


pembayaran alihan.

 pengalihan uang dari pemerintah kepada masyarakat (pembayaran alihan)

 Misal : tunjangan (pensiun,hariraya,gajike-13), pembayaran ekstra maupun bencana alam,dll).

• Yd = Y – T + R

• Y = Yd + T – R

Keterangan :

• Yd yauitu Pendapatan disposabel

• Y yaitu pendapatan Nasional

• T yaitu Pajak

• R yaitu Pembayaran alihan


• C = a + b.Y d

• C = a + b (Y – T + R)

• S = –a + (1 – b) Yd

• S = – a + (1 – b)(Y – T + R)

 Contoh dari fungsi konsumsi dan tabungan

Fungsi konsumsi memiliki persamaan C = 15 + 0,75 Yd dan pendapatan yang bisa dibelanjakan
adalah Rp30 miliar. Jadi berapakah nilai konsumsi agregat dan berapa besar nilai keseimbangan
pendapatan nasionalnya?

Penyelesaian:

• Jika Yd = Rp 30 miliar, maka C = 15 + 0,75 (30).

Jawabannya adalah C = 37,5 milyar.

• Yd = C + S atau S = Yd – C

S = Yd – (15 + 0,75 Yd)

S = 0,25 Yd - 15

Keseimbangan pendapatan terjadi bila S = 0

Jadi, 0 = 0,25 Yd – 15

0,25 Yd = 15

Yd = 60 milyar

C = 15 + 0,75 (60) = 60 milyar

Jadi, keseimbangan pendapatan nasionalnya sebesar 60 miliar.


Daftar Pustaka

https://www.merdeka.com/jabar/penjelasan-fungsi-konsumsi-dan-tabungan-beserta-contoh-soalnya-
kln.html
https://dosen.yai.ac.id/v5/dokumen/materi/030013/141_20220328053741_Matek%20PPT4_Penerapan
%20Fungsi%20Linear%203_Fungsi%20Konsumsi%20dan%20Tabungan.pptx
Priyono dan Teddy_2016_Esensiekonomimakro_zifhatama publisher

Anda mungkin juga menyukai