SEKTOR PUBLIK
KELOMPOK 1
Ezra Surya Matalu Banda (1910020071)
Jesica P. Thei (1910020085)
Laurensia F.Benga Laba (1910020051)
Pengertian Dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik
Akuntasi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan
perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri
memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan
sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya
jenis dan bentuk organisasi yang berada didalamnya, akan tetapi juga
karena kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga–
lembaga publik tersebut.
Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami
sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha
untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Pengertian Sektor Publik menurut beberapa ahli :
• Menurut Lane (1993)
Sektor publik terkait dengan kepentingan publik atau masyarakat
sedangkan sektor privat terkait dengan kepentingan individu ataun
kelompok individu sendiri.
• Menurut Freemn dan shoulder (2000)
Kepentingan publik terkait dengan politik dan pemerintahan.
• Menurut Jones dan Pendlebury (2000)
Lingkungan sektor publik termasuk organisasi non pemerintah yang
tidak mencari keuntungan.
Sifat Dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
4. Faktor Demografi
Faktor Demografi yang mempengaruhi organisasi sector public antara lain:
• Pertumbuhan penduduk
• Struktur usia penduduk
• Migrasi
• Tingkat kesehatan.
Value For Money
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sector public yang
mendasarkan pada lima elemen utama, yaitu:
a) Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga
yang terendah. Ekonomi terkait dengan sejauh mana akuntansi sector public
dapat meminimalisir input resources yang di gunakan yaitu dengan menghindari
pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
Manfaat implementasi konsep Value for money pada organisasi sector public
antara lain :
1. Meningkatkan efektivitas pelayanan public, dalam arti pelayanan yang
diberikan tepat sasaran.
2. Meningkatkan mutu pelayanan public
3. Menurunkan biaya pelayanan public karena hilangnya inefisiensi dan
terjadinya penghematan dalam penggunaan input.
4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan public.
5. Meningkatkan kesadaan akan uang public sebagai akar pelaksanaan
akuntasi public.
Perbedaan Dan Persamaan Sektor Publik Dan Sektor Swasta
• Tujuan Organisasi
• Sumber Pembiayaan
• Pola Pertanggungjawaban
• Struktur Organisasi
• Karakteristik Anggaran dan stakeholder
• Sistem Akuntansi
B. Persamaan Sektor Publik Dan Sektor Swasta
Istilah akuntansi “sector public” dipakai pertama kali pada tahun 1952, pada saat itu
sector public sering dikaitkan sebagai bagian dari menejemen ekonomi makro yang
terkait dengan pembangunan dan lembaga pelaksanaan pembangunan. Pada tahun
1970-an muncul kritikan dan serangan yang mempertanykan peran sector public dalam
pembangunan, keberadaannya dianggab tidak efisien dan jauh tertinggal dengan
kemjuan dan perkembangan yang terjadi di sector swasta oleh pendukung teori
pembangunan radikal.
Tahun1980-an reformasi sector public dilakukan di negara-negara industry maju
sebagai jawaban atas berbagai kitikan.berbagai perubahan dilakukan misalnya dengan
mengadopsi pendekatan new public manajemen (NPM) dan reinventing government di
banyak Negara terutama Negara Anglo-saxon. Sektor public terus dibenahi menejemen
yang diterapkan di sector swasta di terapkan di sector public, dengan mengadopsi
mekanisme pasar, kompetisi tender dan privatisasi perusahan-perusahaan public.
Akuntansi sector public berkembang pesat dalam dua dasawarsa terakhir, isu yang
muncul merupakan tuntutan diciptakannya good public and corporate government.
Akuntansi Sektor Publik Dan Good Governance
Empat dimensi akuntansi yang harus dipenuhi oleh organisasi sector public:
• Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hokum(Accountability for probity
and legality)
• Akuntabilitas proses (Process accountability)
• Akuntabilitas Program (Program Accountability)
• Akuntabilitas Kebijakan ( policy accountability)
Privatisasi
Perusahaan public tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi,
nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan Negara. Rendahnya kinerja
perusahaan public diperkuat dengan bukti ambruknya sector bisnis pemerintah.
Di Indonesia sendiri, masih banyak peusahaan milik Negara (BUMN dan
BUMD) yang dijalankan secara tidak efisien. Inefisiensi dialami leh Bumn dan
BUMD tersebut antara lain disebabkan adanya intervensi politik, sentralisasi,
rent seeking behavior, dan menejemen yang buruk.
BUMN dan BUMD dalam era globalisasi akan menghadapi tekanan dan
tuntutan yaitu:
• Regulation dan political pressure.
• Social pressure
• Rent seeking behavior.
• Economic dan efficiency
Otonomi Daerah