Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nabila Salsabila Ridwan

NIM : 1910020080

Kelas : VB / Akuntansi

Matkul : Etika Hukum dan Bisnis

Kasus GCG Oleh PT Freeport Indonesia Tahun 2017

Nama Perusahaan : PT. Freeport Indonesia

Profil Perusahaan :

Awal mula PT.Freeport Indonesia berdiri pada tahun 190 suatu lembaga swasta dari Belanda
(KNAG) yaitu geografi kerajaan Belanda, menyelenggarakan suatu ekspedisi ke Papua yang
tujuan utamanya adalah mengunjungi Pegunungan Salju yang berada di Papua. PT Freeport
Indonesia merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC), yaitu perusahaan internasional
atau transnasional yang berpusat di satu negara tetapi cabang ada di berbagai negara maju dan
berkembang. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan afiliasi dari freeport McMoran
CopperPT & Gold Inc. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan
eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah
dataran tinggi provinsi Papua. Freepot Indonesia memasarkan hasilnya di seluruh penujuru
dunia.

Menerapkan bisnis secara konsisten sehingga dapat mewujudkan hasil usaha yang sehat dan
transparan merupakan salah satu peran besar yang dapat diberikan oleh dunia usaha untuk
mendorong terciptanya pasar yang efisien,transparan dan mampu memberikan manfaat yang
besar. Namun hal itu jauh dari kenyataan, PT Freeport melakukan pelanggaran-pelanggaran
baik secara normmatif maupun merusak nilai- nilai yang tertanam pada penduduk sekitar di
mana lahan hutan hijau sekita tambang yang merupakan tempat berburu penduduk di babat
habis untuk kepntingan sepihak. Sayangnya pemerintah seolah-olah buta melihat peristiwa
yang ada dan bahkan orang awam sekalipun tahu hasil dari apa yang dilakukan freepor pada
bumi papua dan penduduk serta lingkungan didalamnya

Kasus pelanggaran GCG Oleh PT. Freeport Indonesia

PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. PTFI


menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung
tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi
Papua, Indonesia. Kami memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak
ke seluruh penjuru dunia.

Belakangan ini Indonesia disibukan dengan kasus “Papa Minta Saham” yang menyeret ketua
DPR periode sekarang Setya Novanto dengan elit pimpinan perusahaan PT Freeport dan
mentri ESDM Sudirman Said hingga menimbulkan sengketa dan menyeret tokoh-tokoh besar
lainnya serta menimbulkan kegaduhan politik sampai kelevel lapisan masyarakat ikut dan
terlibat tidak secara langsung didalamnya. Kasus ini menimbulkan perpecahan dari berbagai
kubu, di satu sisi membela setya Novanto dan sisi lainnya menggugat Setya Novanto untuk
turun dari kursi ketua DPR. Terhitung tahun 2015 ini PT Freeport Indonesia mencoba melobi
pemerintah untuk memerpanjang kontrak PT Freeport Indonesia yang akan habis tahun 2021,
berbagai spekulasi muncul baik dari elit politik sampai ke level masyarakat mengenai
perpanjang atau tidaknya kontrak tersebut. Pemerintah indonesia sendiri masih berpikir
panjang mengenai rencana kontrak perpanjangan PT Freeport melihat isu mengenai rencana
pemerintah untuk menasionalisasikan PT. Freeport menjadi perseroan serta pemerintah
mengawasi dengan ketat lembaga-lembaga pemerintah yang berwenang baik dari tingkat
eksekutif sampai dengan legislatif untuk tidak melakukan KKN dalam bentuk apapun,
melihat sejarah kelam masa lalu PT Freeport yang penuh dengan tradisi KKN, pemerintah
berencana menghilangkan tradisi buruk tersebut. Sebenarrnya jika kita menengok track
record PT Freeport Indonesia dalam kegiatan operasinya banyak melakukan pelanggaran-
pelanggaran etika bisnis, salah satunya disebutkan dalam redaksi berita studi kasus ini, di
mana setiap mempepanjang kontrak karya terdapat pihak-pihak atau oknum yang mencari
keuntungan pribadi didalamnya. Di papua sendiri yang merupakan tempat beroperasinya PT
Freeport Indonesia jauh dari kata sejahtera, penduduk sekitar mengorbankan segalanya
termasuk lingkungan, habitat hewan dan tumbuhan, serta tempat tinggal mereka di ganti
dengan tambang-tambang yang memberi luka membekas di permukaan bumi. Freeport selalu
mengaku bahwa mereka berkomitmen terhadap pengelolaan lingkungan hidup yang kuat, dan
terdaptar sebgai perusahaan yang memiliki.

pengakuan dari ISO 14001 namun jauh dari kenyataan, terbukti freeport sama sekali acuh
atau lebih tepatnya tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya sebagai dampak dari
kegiatan operasi tambang contoh nyatanya adalah freeport secara sembarang membuang
limbah batu ke alam tanpa melalui pengolahan dan penangan limbah secara baik dan benar
sehingga mengakibatkan turunnya daya dukung lingkungan sekitar pertambangan, dampak
nyata dari pembuangan limbah sembarang yang dilakukan oleh Freeport adalah hilangnya
danau Wanagon, dan sejumlah danau lainnya yang mempunyai warna indah akibat tertimbun
limbah bebatuan tersebut. Terlebih lagi Freeport membuang sembarang cairan berbahaya
yang merupakan bahan dalam proses pemisahan logam dan berbahaya jika limbah tersebut
dibuang secara langsung ke alam yang merupakan habitat hewan air dan kebutuhan manusia
akan air bersih hilang. Tercatat kandungan air tempat Freeport membuang limbah konsentrasi
racun mencapai level kronis dan mengancam sekitar 75% organisme air tawar yang hidup
didalamnya.

Hal ini tidak sesuai dengan teori utilitiarisme yang berprinsip berkemanfaatan untuk orang
lain dimana PT Freeport membuang limbah ke bantaran sungan, membabat habis semua
hutan, dan tidak mensejahterakan penduduk sekitar melainkan hanya mensejahterakan
Amerika serikat yang merupakan basis dari PT Freepor McMoran. Bahkan lebih mengarah ke
teori egoisme yang inti pandangannya adalah memajukan diri sendiri atau pribadi tanpa
memikirkan orang lain.

Masyarakat sekitar bahkan pemerintahpun tidak mengetahui informasi terkait akibat yang
ditimbulkan kegiatan tambang terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak adanya transparansi
yang merupakan kewajiban Freeport untuk menyediakan informasi inilah secara tidak
langsung mengatakan bahwa PT Freeport Indonesia tidak mempunyai i’tikad baik, baik untuk
pemerintah maupun lingkungan di sekitarnya termasuk penduduk sekitar tambang dan
lingkungan alam. Terhitung 48 tahun Freeport menancapkan kakinya dibumi papua tidak
memberikan apapun kecuali kerusakan lingkungan dan kegaduhan di indonesia. Sudah
sewajarnya pemerintah tegas dalam menanggapi persoalan ini di mana menyangkut hajat
hidup orang banyak. Sebenarnya kasus-kasus yang menyangkut PT Freeport Indonesia sudah
banyak dipublikasikan oleh media masa baik dalam bentuk tulisan atau media pertelevisian
seperti koran, artikel, laman berita, berita pertelevisian dsb namun kita cendrung diam bahkan
pemerintah tak berbuat apa- apa untuk mencegah atau menghentikan kebrutalan manusia
terhadap alam ini. Pemerintah cendrung memberikan privilage pada PT Freeport Indonesia
karna di mana PT Freepor merupakan perusahaan penyumbang pajak terbesar di indonesia
sehingga

pemerintah seolah-olah wajib untuk memberikan pelayanan dan keamanan yang terbaik
untuk PT Freeport ini.

Dampak Terhadap Lingkungan


Dampak nyata dari pembuangan limbah sembarang yang dilakukan oleh Freeport adalah
hilangnya danau Wanagon, dan sejumlah danau lainnya yang mempunyai warna indah akibat
tertimbun limbah bebatuan tersebut. Terlebih lagi Freeport membuang sembarang cairan
berbahaya yang merupakan bahan dalam proses pemisahan logam dan berbahaya jika limbah
tersebut dibuang secara langsung ke alam yang merupakan habitat hewan air dan kebutuhan
manusia akan air bersih hilang. Tercatat kandungan air tempat Freeport membuang limbah
konsentrasi racun mencapai level kronis dan mengancam sekitar 75% organisme air tawar
yang hidup didalamnya.

Hal ini tidak sesuai dengan teori utilitiarisme yang berprinsip berkemanfaatan untuk orang
lain dimana PT Freeport membuang limbah ke bantaran sungan, membabat habis semua
hutan, dan tidak mensejahterakan penduduk sekitar melainkan hanya mensejahterakan
Amerika serikat yang merupakan basis dari PT Freepor McMoran. Bahkan lebih mengarah ke
teori egoisme yang inti pandangannya adalah memajukan diri sendiri atau pribadi tanpa
memikirkan orang lain.

Dampak Terhadap masyarakat

Sudah 50 tahun, PT Freeport Indonesia beroperasi di Timika, Papua. Dalam kurun waktu itu,
banyak persoalan lingkungan dan sosial muncul dan tidak terselesaikan terkait operasinya.
Karena itu, masyarakat Papua minta dilibatkan dalam pembicaraan mengenai masa depan
industri tambang di kawasan itu.

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Papua dengan tegas menilai, telah terjadi perubahan
kondisi fisik lingkungan yang mempengaruhi masyarakat Papua, terutama suku Amungme
dan suku Kamoro. Kehidupan sosial masyarakat kedua suku itu memburuk karena
keberadaan PT Freeport.

Salah satunya adalah karena aktivitas pembuangan limbah tambang di tanah adat Amungme
ke kawasan tanah adat suku Komoro. Pembuangan limbah ini mengusik mata pencaharian
warga setempat sebagai nelayan sejak puluhan tahun lalu.

Dampak Terhadap Karyawan

Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia mogok kerja dan meninggalkan Kota Tembagapura.
Mereka berjalan kaki sejauh 45 mil menuju Kota Timika. Hingga Kamis, aksi mogok itu
sudah berlangsung empat hari. Karyawan mogok karena tuntutannya untuk naik gaji sesuai
dengan standar perusahaan Freeport McMoran tak dikabulkan PT Freeport.

Hingga hari keempat aksi mogok kerja karyawan PT Freeport Indonesia pada Kamis itu,
aktivitas tambang PT Freeport Indonesia masih terhenti. Sedikitnya 8.000 karyawan PT PT
Freeport Indonesia masih berkerumun di gerbang masuk Kota Kuala Kencana, Distrik Kuala
Kencana, Mimika, Papua. Sementara sebanyak 500-an karyawan masih tertahan di Kota
Tembagapura, beberapa kilometer dari pusat pengolahan biji tambang.

Mogoknya karyawan PT Freeport Indonesia karna tidak adanya persamaan hak dalam
penggajian yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia. Hal ini dilatar belakangi karna
karyawan PT Freeport Indonesia merasa dicurangi mengenai gaji yang diterimanya tidak
sesuai dengan standar gaji PT Freeport

McMoran di mana tak sebanding jika dibandingkan dengan PT Freeport lainnya yang
beroperasi diluar negeri. Padahal PT Freeport Indonesia merupakan tambang emas dengan
kualitas emas terbaik di dunia. .

Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak
sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis, seperti Indonesia. Namun hal itu
dilanggar secara terang-terangan oleh pihak Freeport itu sendiri.

Negara dapat dikatakan gagal karna tidak memberikan perlindungan dan menjamin hak atas
lingkungan yang baik bagi masyarakat, namun dilain pihak memberikan dukungan penuh
kepada PT Freeport Indonesia, yang dibuktikan dengan pengerahan personil militer dan
pembiaran kerusakan lingkungan dan hak penggajian karyawan harus beradu otot akan tetapi
mogoknya hampir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia disebabkan karena perbedaan
indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport diseluruh
dunia. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah dari pada
pekerja Freeport di negara lain untuk level jabatan yang sama perundingannya masih
menemui jalan buntu. Manajemen Freeport bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa
dasar pertimbangannya.

Dampak Terhadap Pemerintah

Pemerintah dituntut untuk bertanggung jawab dan memperbaiki kerusakan yang terjadi akibat
pembuangan limbah oleh PT. Freepot Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai