Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGANGGARAN

“KONSEP DAN MENGANALISIS ANGGARAN LABA RUGI”

OLEH
KELOMPOK 13 :

 Elisabeth Destie Sani Bana 1910020057


 Nabila Salsabila Ridwan 1910020080
 Monika A.A. Baitanu 1910020067
 Geby S. Amnifu 1910020062

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dari Kelompok 13 mampu menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “Anggaran Beban Operasi”
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas minguan pada mata kuliah
“Penganggaran”. Kami harap makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami lebih
dalam mengenai konsep anggaran biaya produksi.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu kami sanggat menegarapkan adanya saran dan kritisi dalam hal isi atau
penulisan, guna penulisan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 4
a. Latar Belakang................................................................................................ 4
b. Rumusan Masalah........................................................................................... 4
c. Tujuan............................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 5
a. Pengertian Anggaran Laba Rugi.................................................................... 5
b. Menghitung Nilai Persediaan Akhir Barang Jadi.......................................... 6
c. Menyusun Anggaran Laba Rugi.................................................................... 8
BAB III PENUTUP................................................................................................... 11
a. Kesimpulan.................................................................................................... 11
b. Saran.............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belelakang
Di suatu akhir periode akuntansi perusahaan ada dua hasil yang sering terjadi, yaitu
laba atau rugi. Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang
menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha
dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu.
Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan
atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham. Unsurunsur
yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan
mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil
pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum
pajak, dan laba bersih.
Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan tetapi
penting juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan kebijakan
investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak seperti profesi
akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus, dan
sebagainya (Harahap, 2001: 259). Hal ini menyebabkan adanya berbagai definisi untuk
laba.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian anggaran laba rugi?
2. Bagaimana menghitung nilai persediaan akhir barang jadi?
3. Bagaimana menyusun anggaran laba rugi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian anggaran laba rugi.
2. Untuk mengetahui agaimana menghitung nilai persediaan akhir barang jadi.
3. Untuk mengetahui cara menyusun anggaran laba rugi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Laba Rugi


Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari
anggaran penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan ditanggung
perusahaan atau entitas pada satu periode anggaran.  Secara sederhana, anggaran laba
rugi adalah jumlah laba dan atau rugi yang ingin diperoleh oleh perusahaan.
Anggaran laba rugi merupakan salah satu jenis anggaran yang harus dibuat oleh
suatu perusahaan. Adapun anggaran lainnya seperti anggaran piutang, anggaran kas,
anggaran penjualan, dan sebagainya.  Mengapa perusahaan harus membuat anggaran
laba rugi? Dengan membuat anggaran laba rugi, perusahaan akan mengetahui seberapa
besar laba yang diterima atau rugi yang akan ditanggung sehingga perusahaan dapat
membuat rencana program untuk mengelola keuangannya dengan baik.
Jika perusahaan tidak membuat anggaran laba rugi tentu saja perusahaan tidak akan
mendapatkan informasi laba atau rugi yang diterima, dan anggaran-anggaran lain yang
sudah dibuat oleh perusahaan sebelum anggaran laba rugi menjadi tidak berguna.
Karenanya sangat penting untuk Anda dapat membuat anggaran laba rugi.
Penyusunan anggaran laba rugi bertujuan memberikan informasi kepada pihak
manejemen tentang perkiraan laba rugi bersih yang akan di tanggung oleh perusahaan
dalam satu periode anggaran. Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penyusuunan
anggaran laba rugi dari anggaran-anggaran yang telah disusun sebelumnya.
Dibawah ini adalah sumber-sumber informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan
anngaran laba rugi :
1. Anggaran penjualan. menyidiakan informasi tentang perkiran nilai penjualan dalam
satu periode anggaran
2. Anggaran produksi menyediakan informasi tentang nilai persedian awal dan akhir
barang jadi yang akan digunakan dalam perhitungan beban pokok penjualan di
anggaran laba rugi
3. Anggaran biaya produksi menyidakan informasi tentang produksi dalam satu
periode anggaran.Biaya produksi barang jadi meliputi biaya pemakain bahan baku
langsung, dan biaya tenaga kerja lansung, dan biaya overhead produksi. Informasi ini
diperlukan untuk menghitung beban pokok penjualan dalam anggaran laba rugi.
4. Anggaran beban oprasi menyediakan informasi tentang perkiraan nilai beban
penjualan dan adm perusahaan 
5. Anggaran pajak penghasilan badan ,tarif pajak penghasilan adan diperlukan untuk
menetukan jumlah beban pajak penghasilan yang harus ditanggung oleh peusahaan
dalam satu periode anggaran.
6. Anggaran kas menyediakan informasi tentang beban bunga,pendapatan bunga,dan
beban piutang tak tertagih.
Anggaran laba rugi perusahaan manufaktur tidak banyak berbeda dengan anggaran
laba rugi untuk perusahaan dagang atau jasa. Perbedaannya terletak pada penentuan
beban pokok penjualan yang sedikit lebih rumit pada perusahaan manufaktur
dibandingkan dengan perusahaan jasa dan dagang.

B. Menghitung Nilai Persediaan Akhir Barang Jadi


Salah satu informasi yang dsajikan dala anggaran produksi adalah kualitas
persediaan barang jadi yang akan dipegang oleh persediaan diakhir periode atau yang
biasa kita kenal sebagai persidiaan akhir barang jadi. Perhitungan biaya persediaan akhir
barang jadi memerlukan informasi tentang asumsi arus biaya persediaan yang digunakan
oleh perusahaan.
Dua asumsi arus biaya persediaan yaitu:
1. FIFO (first in, first out)
Metode FIFO bahwa biaya persediaan barang jadi yang diproduksi pertama kali
dalam 1 periode akan menjadi beban pokok penjualan untuk barang jadi yang dijual
pertama dalam periode yang sama. Jika perusahaan menggunakan metode FIFO,
maka biaya persediaan barang jadinya berasal dari persediaan barang jadi ang
terakhir dibuat dalam 1 periode.
2. AVERAGE
Metode AVERAGE mengasumsikan bahwa biaya persediaan barang jadi adalah
biaya rata-rata yang diperoleh dari biaya produksi yang dikeluarkan dalam suatu
periode dan biaya persediaan barang jadi awal yang sudah diawal periode.
Contoh:
Penjualan (unit) 1.600
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan (Unit) 2.000
Dikurang: Persediaan awal barang jadi 200
Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi 1.800
Total biaya persediaan barang jadi pada 1 juli 2008 adalah Rp 4.000.000 atau Rp
2.000.000 per unit. Biaya produksi per unit untuk setiap barang jadi yang diproduksi di
bulan juli 2008 adalah Rp 220.000.
Berdasarkan anggaran produksi dan informasi tentang biaya persediaan per unit PT
ABC, hitunglah biaya persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan metode arus
biaya:
1. FIFO
2. AVERAGE

METODE FIFO
Langkah 1
Jika menggunakan metode FIFO, maka biaya persediaan akhir barang jadi berasal dari
biaya barang jadi yang terakhir dibuat pada suatu periode. Pada contoh PT EFG, biaya
produksi per unit barang jadi untuk bulan juli sebesar Rp 210.000 per unit sehingga
untuk setiap unit barang jadi yang di akhir bulan juli 2008 akan memiliki biaya per unit
sebesar Rp 220.000.
Langkah 2
Dari anggaran produksi, diketahui bahwa jumlah persediaan barang jadi (unit) adalah
400 unit. Jadi, total biaya persediaan akhir barang jadi adalah Rp 88.000.000, yang
diperoleh dengan mengalikan persediaan barang jadi (400 unit) dengan biaya produksi
per unitnya (Rp 220.000).

METODE AVERAGE
Langkah 1
Jika menggunakan metode Average, kita harus menghitung terlebih dahulu total biaya
produksi untuk bualn juli dan total biaya persediaan awal barang jadi.
Biaya produksi bulan juli Rp 396.000.000 (RP 220.000 x 1.800 unit) dan nilai
keseluruhan persediaan barang jadi awal sebesar Rp 40.000.000 (200 unit x Rp 200.000)
Langkah 2
Tambahaan jumlah unit barang jadi yang diproduksi di bulan juli (1.800 unit) dengan
jumlah unit persediaan awal barang jadi (200 unit).
Kemudian, jumlahkan juga biaya produksi bulan juli (Rp 396.000.000) dengan total
biaya persediaan awal barang jadi (Rp 40.000.000) untuk memperoleh total biaya
persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual di bulan juli.
Unit Biaya(Rp)
Produksi bulan juli 1.800 Rp 396.800.000
Persediaan barang jadi awal 200 Rp 40.000.000
Persediaan barang jadi tersedia dijual 2.000 Rp 436.000.000
Langkah 3
Hitunglah biaya per unit persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual dengan cara
membagi total biaya persediaan barang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit
persediaan akhir tersedia untuk dijual, dalam contoh Rp 436.000.000 ÷ 2.000 unit = Rp
218.000.
Biaya per unit persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual akan menjadi biaya per
unit untuk persediaan akhir barang jadi.
Langkah 4
Nilai akhir persedian barang jadi diperoleh dengan mengalihkan jumlah persediaan akhir
barang jadi dengan biaya per unit persedaan barang jadi tersedia untuk dijual, pada
contoh ini adalah Rp 218.000 x 400 unit = Rp 87.200.000.

C. Menyusun Anggaran Laba Rugi


Berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh PT. Abadi Raya untuk menyusun
anggaran laba rugi bulan oktober 2008
1. Anggaran produksi bulan oktober 2008 menyajiakan informasi sebagai berikut
Penjualan (unit) 6.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 1.800
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 7.800
Dikurang: Persediaan awal barang jadi 1.400
Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi 6.400

2. Harga jual barang jadi perunit selama bulan april 2008 diperkirakan sebesar
Rp.100.000
3. Perusahaan menggunakan meode rata-rata dalam menghiung biaya persediaan dan
beban pokok penjualan.
4. Total biaya persediaan barang jadi per 1 Oktober sebesar 84.000.000
5. Biaya produksi selama bulan Oktober diperkirakan 391.800.000
6. Pajak penghasilan di perkirakan sebesar 30%
7. Beban penjualan untuk bulan april di perkirakan sebesar 40.000.000
8. Beban umum dan administrasi untuk bulan Oktober diperkirakan sebesar 25.000.000
9. Beban bunga bulan Oktober diperkirakan sebesar 26.000.000

Langkah-langkah dalam membuat format anggaran laba rugi


Langkah 1.
Membuat format anggaran laba rugi PT. Abadi Raya
Langkah 2.
Masukkan perkiraan nilai penjualan untuk bulan Oktober kedalam format anggaran
penjualan. Nilai penjualan di peroleh dengan mengalihkan jumlah barang jadi yang akan
diperkirakan akan dijual selama bulan Oktober dengan harga jual perunit nya
600.000.000 (100.000 x 6.000 unit).
Langkah 3.
Masukkan data-data  yang telah diberikan pada kasus di atas ke dalam format anggaran
laba rugi. Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan barang jadi awal, biaya
produksi, beban penjualan, beban adm & umum, serta beban bunga untuk bulan Oktober
2008
Langkah 4.
Hitung nilai persediaan barang jadi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke format anggaran
laba rugi.
Berikut perhitungan nilai persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan asumsin
arus biaya rata-rata.
Unit Biaya(Rp)
Produksi bulan oktober 6.400 unit 391.800.000
Persediaan barang jadi awal 1.400 unit 84.000.000
Persediaan barang jadi tersedia 7.800 unit 475.800.000
dijual

Biaya rata-rata persediaan untuk dijual sebesar 61.000 ( 475.800.000 : 7.800 unit).
Adapun biaya persediaan akhir barang jadi adalah 109.800.000 ( 61.000 x 1.800 unit ).
Langkah 5.
Hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan, beban lain-lain,
dan laba sebelum pajak penghasilan, perhatikan operasi penambahan atau pengurangan
untuk memperoleh informasi-informasi di atas.
Langkah 6.
Hitunglah perkiraan beban pajak penghasilan yang di peroleh dengan mengalikan laba
sebelum pajak penghasilan dengan tariff pajak penghasilan badan. Perkiraan pajak
penghasilan badan adalah 42.900.000 ( 143.000.000 x 30% ).
Langkah 7.
Selesaikan penyusunan anggaran laba rugi dengan menghitung laba bersih yang di
anggarkan dengan mengurangkan laba sebelum pajak penghasilan dengan perkiraan
beban pajak penghasilan.
PT. Abady Raya
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Oktober 2008
Penjualan 600.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 84.000.000
Biaya produksi 391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 475.800.000
Dikurangi:persediaan akhir barang jadi 109.800.000
Beban pokok penjualan 366.000.000
Laba kotor yang dianggarkan 234.000.000
Beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 25.000.000 65.000.000
Laba operasi yang di anggarkan 169.000.000
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 26.000.000 26.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan 143.000.000
Perkiraan beban pajak penghasilan 42.900.000
Laba bersih yang di anggarkan 100.100.000

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari
anggaran penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan ditanggung
perusahaan atau entitas pada satu periode anggaran.
Perhitungan biaya persediaan akhir barang jadi memerlukan informasi tentang
asumsi arus biaya persediaan yang digunakan oleh perusahaan. Ada dua asumsi arus
biaya persediaan yaitu:
1. FIFO (first in, first out)
2. Average
Langkah-langkah dalam membuat format anggaran laba rugi
Langkah 1.
Membuat format anggaran laba rugi PT. Abadi Raya
Langkah 2.
Masukkan perkiraan nilai penjualan untuk bulan Oktober kedalam format anggaran
penjualan. Nilai penjualan di peroleh dengan mengalihkan jumlah barang jadi yang akan
diperkirakan akan dijual selama bulan Oktober dengan harga jual perunit nya.
Langkah 3.
Masukkan data-data  yang telah diberikan pada kasus di atas ke dalam format anggaran
laba rugi. Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan barang jadi awal, biaya
produksi, beban penjualan, beban adm & umum, serta beban bunga untuk periode
tersebut.
Langkah 4.
Hitung nilai persediaan barang jadi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke format anggaran
laba rugi.
Langkah 5.
Hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan, beban lain-lain,
dan laba sebelum pajak penghasilan, perhatikan operasi penambahan atau pengurangan
untuk memperoleh informasi-informasi di atas.
Langkah 6.
Hitunglah perkiraan beban pajak penghasilan yang di peroleh dengan mengalikan laba
sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak penghasilan badan.
Langkah 7.
Selesaikan penyusunan anggaran laba rugi dengan menghitung laba bersih yang di
anggarkan dengan mengurangkan laba sebelum pajak penghasilan dengan perkiraan
beban pajak penghasilan.
B. Saran
Di dalam makalah ini tidak banyak yang dapat kami sampaikan. makalah ini masih
banyak kekurangan karena keterbatasan referensi yang kami gunakan. kami sangat
mengharapkan penulis makalah selanjutnya dengan judul yang sama bisa melengkapi
kekurangan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sasongko, Catur dan Parulian, Safrida Rumondang. 2010. “Anggaran”. Jakarta: Selemba
Empat.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-ketahui-3-metode-menyusun-anggaran-laba-rugi-untuk-bisnis-
anda/

Anda mungkin juga menyukai