Universitas Mercubuana
Jl. Kranggan No. 6 Jati Sampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :
“ Penyusunan Anggaran Laba Rugi ˮ. Untuk terwujudnya makalah ini penulis sangat
berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan sesuai rencana.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Penganggaran
Perusahaan. Selain itu, Makalah ini didedikasikan kepada seluruh pihak yang peduli akan
pentingnya penyusunan anggaran laba rugi dalam perusahaan.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini. Penulis berharap makalah ini
dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Penulis mengharapkan kritik dan saran akan
makalah yang telah disusun ini, agar kedepannya dapat menjadi lebih baik
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………...1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….....1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anggaran Laba rugi…………………………………………………….....2
2.1.1 Penyusunan Anggarn Laba Rugi…………………………………………….....3
2.1.2 Dampak Tidak Disusunnya Anggaran Laba Rugi ………………………........3
2.1.3 Metode Penyusunan Anggaran Laba Rugi ……………………………………4
2.1.4 Metode Menghitung Nilai Persediaan Akhir Barang Jadi................................5
2.1.5 Contoh-Contoh Penyusunan Anggaran Laba Rugi…………………………...7
BAB 3……………………………………………………………………………………21
PENUTUP……………………………………………………………………………….22
Kesimpulan…………………………………………………………………………...22
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………..............23
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Anggaran Laba Rugi?
2. Mengapa perusahaan memerlukan Anggaran Laba Rugi?
3. Apa akibat jika tidak disusunnya Anggaran Laba Rugi?
4. Sebutkan sumber-sumber informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan
Anggaran Laba Rugi?
5. Hal apa saja yang mempengaruhi saat penyusunan Anggaran Laba Rugi?
6. Apa saja metode penyusunan Anggaran Laba Rugi?
7. Apa saja metode penghitung biaya persediaan akhir barang jadi dalam
penyusunan Anggaran Laba Rugi?
8. Bagaimana contoh penyusunan Anggaran Laba Rugi?
C. Tujuan Penulisan
Penyusunan anggaran laba rugi bertujuan memberikan informasi kepada pihak
manejemen tentang perkiraan laba rugi bersih yang akan di tanggung oleh perusahaan
dalam satu periode anggaran. Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam
penyusuunan anggaran laba rugi dari anggaran-anggaran yang telah disusun
sebelumnya.
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Anggaran Laba Rugi
2. Untuk mengetahui penerapan Anggaran Laba Rugi pada perusahaan.
3. Untuk mengetahui dampak jika tidak disusunnya Anggaran Laba Rugi oleh
perusahaan.
4. Untuk mengetahui cara perusahaan dalam penyusunan Anggaran Laba Rugi.
5. Untuk mengetahui sumber-sumber informasi dalam penyusunan Anggaran Laba
Rugi.
6. Untuk mengetahui metode-metode dalam penyusunan Anggaran Laba Rugi.
7. Untuk mengetahui metode-metode biaya persediaan akhir barang jadi.
8. Untuk mengetahui contoh penyusunan Anggaran Laba Rugi.
BAB II
PEMBAHASAN
Anggaran Laba Rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari anggaran
penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan ditanggung perusahaan atau
entitas pada satu periode anggaran. Secara sederhana, anggaran laba rugi adalah jumlah laba dan
atau rugi yang ingin diperoleh oleh perusahaan.
Anggaran Laba Rugi adalah anggaran yang merencanakan keadaan keuangan sebuah
perusahaan pada suatu periode mendatang.
Sumber :
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-ketahui-3-metode-menyusun-anggaran-laba-rugi-untuk-bisnis-
anda/
http://rifaldianggaran.blogspot.com/2013/12/anggaran-laba-rugi.html
6. Anggaran kas
menyediakan informasi tentang beban bunga,pendapatan bunga,dan beban piutang tak
tertagih.
Sumber : Buku Anggaran Penulis Catur Sasongko, Safrida Rumondang Parulian Penerbit
Salemba Empat
2.1.2 Dampak Tidak Disusunnya Anggaran Laba Rugi
Jika perusahaan tidak menyusun Anggaran Laba Rugi, maka perusahaan tidak akan mendapat
informasi laba atau rugi yang akan diterima atau ditanggung dari target yang diinginkan dari
anggaran-anggaran yang telah dibuat atau dalam satu periode anggaran, sehingga anggaran-
anggaran yang telah dibuat sebelum anggaran laba-rugi akan menjadi sia-sia. Dan jika sewaktu-
waktu perusahaan mengalami kerugian, perusahaan tersebut tidak dapat mengantisipasi terhadap
kerugian perusahaan itu tersebut.
Sumber :
http://dandymurriansyahputra.blogspot.com/2013/12/anggaran-laba-rugi.html
http://rifaldianggaran.blogspot.com/2013/12/anggaran-laba-rugi.html
1. Metode A Posteriori
Metode ini merupakan metode penyusunan anggaran laba dengan cara menetapkan laba
sesudah proses penetapan rencana keseluruhan tidak terkecuali juga penyusunan anggaran
operasional. metode penyusunan anggaran laba dimana jumlah laba ditetapkan sesudah proses
penetapan rencana (planning) keseluruhan, termasuk penyusunan anggaran operasional.
Anggaran laba merupakan bagian dari keseluruhan perencanaan itu sendiri. Laba usaha akan
diketahui dengan sendirinya setelah anggaran operasional disusun perusahaan. Itu berarti,
metode ini menggunakan anggaran penjualan sebagai titik tolak penyusunan anggaran
operasional.
Proses metode A Posteriori itu berarti, dengan metode A Posteriori, prosedur
penyusunan anggaran laba dimulai dengan menyusun anggaran penjualan, lalu dilanjutkan
dengan anggaran produksi, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung
dan anggaran biaya operasional. Setelah seluruh anggaran operasional tersebut disusun,
kemudian digabungkan menurut format anggaran laba diatas, maka akan menghasilkan anggaran
laba dengan sendirinya. Artinya, perusahaan tidak menetapkan anggaran laba dari awal
penyusunan anggaran, tetapi anggaran laba disusun setelah seluruh anggaran operasional
ditetapkan. Dan laba dianggarkan merupakan hasil akhir dari seluruh anggaran operasional
tersebut.
2. Metode A Priori
Metode penyusunan anggaran laba ini berseberangan dengan metode a posteriori. Pada
metode ini jumlah laba yang diinginkan ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses perencanaan
secara keseluruhan. metode penyusunan anggaran laba dimana jumlah laba ditentukan terlebih
dulu pada awal proses perencanaan (planning) secara keseluruhan. Berdasarkan jumlah laba yang
telah ditentukan tersebut, perusahaan membuat anggaran komprehensif. Jumlah laba yang
ditetapkan pada awal proses perencanaan, akan berpengaruh secara langsung terhadap seluruh
anggaran operasional. Berarti, metode ini menggunakan anggaran laba sebagai titik tolak
penyusunan anggaran operasional.
Proses metode A Priori jadi dengan metode A Priori, laba ditetapkan pada tahap awal
proses perencanaan, dan berdasarkan laba yang dianggarkan tersebut, perusahaan membuat
anggaran operasional. Tetapi anggaran operasional perusahaan dapat pula disusun terlebih dulu,
kemudian disusun anggaran laba berdasarkan anggaran operasional tersebut. Jika jumlah laba
yang dihasilkan di dalam anggaran tersebut tidak sesuai dengan jumlah yang dikehendaki
perusahaan, maka anggaran operasionalnya diubah dan disesuaikan lagi supaya target laba yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
3. Metode Pragmatis
Metode pragmatis adalah metode penyusunan anggaran laba di mana jumlah laba yang
direncanakan berdasarkan standar tertentu yang sudah diuji secara empiris. Dengan
menggunakan suatu tingkat target laba yang diperoleh dari pengalaman, pengharapan atau
perbandingan, pihak manajemen menetapkan standar laba relatif yang dianggap memadai bagi
perusahaannya.
Proses metode Pragmatis menyusun anggaran laba dengan metode pragmatis dapat
dimulai dengan menetapkan laba yang ingin diraih terlebih dulu, dan kemudian diikuti dengan
menyusun anggaran operasional, atau dimulai dengan menyusun anggaran penjualan terlebih
dulu dan diikuti anggaran operasional lainnya, yang akan berujung pada anggaran laba. Titik
tolak penyusunan anggaran didasarkan pada pengalaman, perbandingan atau suatu standar
tertentu yang dianggap layak bagi perusahaan.
Sumber :
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-ketahui-3-metode-menyusun-anggaran-laba-rugi-untuk-bisnis-
anda/
eprints.binadarma.ac.id
Contoh 6.1
Anggaran Produksi PT. ABC untuk bulan Juli 2008 adalah sebagai berikut.
Langkah 4
Nilai akhir persediaan barang jadi diperoleh dengan mengalikan jumlah persediaan akhir barang
jadi dengan biaya per unit persediaan barang jadi tersedia untuk dijual, pada contoh ini adalah Rp
218.000 x 400 unit = Rp 87.200.000.
Sumber : Buku Anggaran Penulis Catur Sasongko, Safrida Rumondang Parulian Penerbit
Salemba Empat
Penjualan
Beban Pokok Penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi
Biaya produksi
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual
Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi
Beban pokok penjualan
Laba kotor yang dianggarkan
Beban operasi
Beban penjualan
Beban administrasi
Laba operasi yang dianggarkan
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga
Laba sebelum pajak penghasilan
Perkiraan beban pajak penghasilan
Laba bersih yang dianggarkan
Langkah 2
PT Abadi Raya
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Oktober 2008
Masukkan perkiraan nilai penjualan untuk bulan Oktober ke dalam format anggaran penjualan.
Nilai penjualan diperoleh dengan mengalikan jumlah barang jadi yang diperkirakan akan dijual
selama bulan Oktober dengan harga jual per unitnya.
Pada contoh ini, penjualan bulan Oktober sebesar Rp 600.000.000 (Rp 100.000 x 6.000 unit ).
Penjualan 600.000.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi
Biaya produksi
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual
Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi
Beban pokok penjualan
Laba kotor yang dianggarkan
Beban operasi
Beban penjualan
Beban administrasi
Laba operasi yang dianggarkan
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga
Laba sebelum pajak penghasilan
Perkiraan beban pajak penghasilan
Laba bersih yang dianggarkan
Langkah 3
PT Abadi Raya
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Oktober 2008
Masukkan data-data yang telah diberikan pada contoh soal ke dalam format anggaran laba rugi.
Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan barang jadi awal, biaya produksi, beban
penjualan, beban umum dan administrasi, serta beban bunga untuk bulan Oktober 2008.
Penjualan 600.000.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 84.000.000
Biaya produksi 391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual
Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi
Beban pokok penjualan
Laba kotor yang dianggarkan
Beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 25.000.000
Laba operasi yang dianggarkan
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 26.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan
Perkiraan beban pajak penghasilan
Laba bersih yang dianggarkan
Langkah 4
Hitung nilai persediaan akhir barang jadi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke format anggaran
laba rugi.
Berikut ini adalah perhitungan nilai persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan asumsi
arus biaya rata-rata.
Biaya rata-rata persediaan untuk dijual sebesar Rp 61.000 (Rp 475.800.000 ÷ 7.800 unit).
Adapun biaya persediaan akhir barang jadi adalah Rp 109.800.000 (Rp 61.000 x 1.800 unit).
PT Abadi Raya
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Oktober 2008
Penjualan 600.000.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 84.000.000
Biaya produksi 391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual
Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi 109.800.000
Beban pokok penjualan
Laba kotor yang dianggarkan
Beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 25.000.000
Laba operasi yang dianggarkan
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 26.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan
Perkiraan beban pajak penghasilan
Laba bersih yang dianggarkan
Langkah 5
Hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan (beban) lain-lain, dan
laba sebelum pajak penghasilan. Perhatikan operasi penambahan atau pengurangan untuk
memperoleh informasi-informasi di atas.
PT Abadi Raya
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Oktober 2008
Penjualan 600.000.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 84.000.000
Biaya produksi 391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 475.800.000
Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi 109.800.000
Beban pokok penjualan 366.000.000
Laba kotor yang dianggarkan 234.000.000
Beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 25.000.000 65.000.000
Laba operasi yang dianggarkan 169.000.000
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 26.000.000 26.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan 143.000.000
Perkiraan beban pajak penghasilan
Laba bersih yang dianggarkan
Langkah 6
Hitunglah Perkiraan beban pajak penghasilan yang diperoleh dengan mengalikan laba sebelum
pajak penghasilan dengan tarif pajak penghasilan badan.
Pada contoh ini, perkiraan pajak penghasilan badan adalah Rp 42.900.000 (Rp 143.000.000 x
30%).
PT Abadi Raya
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Oktober 2008
Penjualan 600.000.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 84.000.000
Biaya produksi 391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 475.800.000
Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi 109.800.000
Beban pokok penjualan 366.000.000
Laba kotor yang dianggarkan 234.000.000
Beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 25.000.000 65.000.000
Laba operasi yang dianggarkan 169.000.000
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 26.000.000 26.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan 143.000.000
Perkiraan beban pajak penghasilan 42.900.000
Laba bersih yang dianggarkan
Langkah 7
Selesaikan penyusunan anggaran laba rugi dengan menghitung laba bersih yang dianggarkan
dengan mengurangkan laba sebelum pajak penghasilan dengan perkiraan beban pajak
penghasilan.
PT Abadi Raya
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Oktober 2008
Penjualan 600.000.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 84.000.000
Biaya produksi 391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 475.800.000
Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi 109.800.000
Beban pokok penjualan 366.000.000
Laba kotor yang dianggarkan 234.000.000
Beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 25.000.000 65.000.000
Laba operasi yang dianggarkan 169.000.000
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 26.000.000 26.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan 143.000.000
Perkiraan beban pajak penghasilan 42.900.000
Laba bersih yang dianggarkan 100.100.000
Sumber : Buku Anggaran Penulis Catur Sasongko, Safrida Rumondang Parulian Penerbit
Salemba Empat
Sebagai ilustrasi penyusunan anggaran laba rugi digunakan data dari Perusahaan Kecap Asli
pada tahun 2016 sebagai berikut :
1. Sediaan produk dalam proses (PDP) awal 10 botol dengan tingkat penyelesaian BBB
80%, BTKL 30%, dan BOP 40%.
2. Anggaran sediaan produk dalam proses (PDP) akhir sebanyak 18 botol dengan tingkat
penyelesaian BBB 100%, BTKL 50% dan BOP 50%.
3. Produk terjual dianggarkan tahun ini 148 botol dengan harga jual per botol Rp 700 = Rp
103.600. Sediaan produk jadi awal 15 botol.
4. Anggaran produk jadi periode ini 182 botol.
5. Harga pokok standar produk kecap per botol seperti terdapat pada Tabel 9-4.
6. Beban usaha dianggarkan setahun Rp 37.826 terdiri atas beban usaha tetap Rp 28.100 dan
beban usaha variable Rp 9.726.
Berdasarkan data tersebut dibuat beberapa perhitungan untuk menyusun anggaran laba rugi.
Langkah Pertama, menghitung sediaan produk jadi akhir sebagai berikut.
Tampak pada perhitungan tersebut sediaan produk jadi akhir belum di ketahui. Sediaan produk
jadi dapat diketahui sebanyak 49 botol dengan cara mengurangi produk siap dijual 197 botol
dengan jualan 148 botol.
Langkah Kedua, menghitung unit ekuivalen produk dengan metode masuk pertama keluar
pertama (MPKP) sebagai berikut.
PP PV
BBB = 10 x 80% x Rp 320 = Rp 2.560 Rp 2.560
BTKL = 10 x 30% x Rp 50 = Rp 150 Rp 150
BOPV = 10 x 40% x Rp 68 = Rp 272 Rp 272
BOPT = 10 x 40% x Rp 32 = Rp 128 Rp -
———— ————
Rp 3.110 Rp 2.982
PP PV
BBB = 18 x 100% x Rp 320 = Rp 5.760 Rp 5.760
BTKL = 18 x 50% x Rp 50 = Rp 450 Rp 450
BOPV = 18 x 50% x Rp 68 = Rp 612 Rp 612
BOPT = 18 x 50% x Rp 32 = Rp 288 Rp -
———— ————
Rp 7.110 Rp 6.822
Keterangan Penghargapokokan
Penuh Variabel
1. Jualan Rp 103.600 Rp 103.600
2. Biaya pabrik variabel Rp 83.556 Rp 83.556
3. Biaya overhead pabrik tetap Rp 6.400 -
4. Biaya pabrik Rp 89.956 -
5. Sediaan produk dalam proses awal Rp 3.110 Rp 2.982
6. Biaya produksi Rp 93.066 Rp 86.538
7. Sediaan produk dalam proses akhir Rp 7.110 Rp 6.822
8. Harga pokok produk jadi Rp 85.956 Rp 79.716
9. Sediaan produk jadi awal Rp 7.050 Rp 6.570
10. Produk siap dijual Rp 93.006 Rp 86.286
11. Sediaan produk jadi akhir Rp 23.030 Rp 21.462
12. Harga pokok produk terjual Rp 69.976 Rp 64.824
13. Laba kotor/margin kontribusi kotor Rp 33.624 Rp 38.776
14. Beban usaha variabel Rp 9.726 Rp 9.726
15. Margin kontribusi bersih - Rp 29.050
16. Beban usaha tetap Rp 28.100 Rp 28.100
17. Biaya overhead pabrik tetap - Rp 6.400
18. Biaya tetap - Rp 34.500
19. Rugi (Rp 4.202) (Rp 5.450)
Tampak pada Tabel 9-6 terdapat selisih rugi Rp 1.248, yaitu Rp 4.202 – Rp 5.450. Penyebab
selisih rugi Rp 1.248 tersebut adalah selisih sediaan antara metode penghargapokokan penuh dan
metode penghargapokokan variabel dengan perhitungan sebagai berikut.
Anggaran laba rugi metode penghargapokokan variabel seperti tampak pada Tabel 9-6 dapat
dibuat dalam bentuk singkat seperti Tabel 9-7
Pada Tabel 9-7 tampak jumlah biaya variabel dan biaya variabel per botol belum diketahui.
Jumlah biaya variabel Rp 74.550 dapat diketahui dengan cara jualan Rp 103.600 dikurangi
margin kontribusi Rp 29.050. Dengan demikian biaya variabel per botol = Rp 74.550 : 148 botol
= Rp 503,71622.
Biaya variabel per botol dapat juga dihitung sebagai berikut.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Anggaran Laba rugi merupakan rencana laba rugi yg di peroleh dari anggaran penjualan,
produksi, beban operasional dan biaya produksi
Dengan adanya penyusunan anggaran laba rugi ini memberikan informasi kepada pihak
manajemen tentang perkiraan laba atau rugi bersih yang akan ditanggung oleh perusahaan dalam
satu periode anggaran.
Secara sederhana, anggaran laba rugi adalah jumlah laba atau rugi yang ingin di peroleh
oleh perusahaan.
Daftar Pustaka
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-ketahui-3-metode-menyusun-anggaran-laba-rugi-untuk-bisnis-
anda/
http://rifaldianggaran.blogspot.com/2013/12/anggaran-laba-rugi.html
Buku Anggaran Penulis Catur Sasongko, Safrida Rumondang Parulian Penerbit Salemba Empat
http://dandymurriansyahputra.blogspot.com/2013/12/anggaran-laba-rugi.html
eprints.binadarma.ac.id
Nafarin, M. (2007), Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.