Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI SYARIAH

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Penganggaran Perusahaan

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
1. Elian Bikriy Labique (2108205062 )
2. Luqman nur hakim
3. Sherly
4. widia

KELAS 3B
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhmdulillahirabbil’almin kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT berkat,


hidayah dan taufiqnya, kami dapat menyusun makalah ini sebagai bentuk tugas
dari dosen mata kuliah Penganggaran Perusahaan tentang anggaran laba rugi.

Makalah ini telah kami susun dengan sebisa mungkin dan semaksimal
mungkin dan mendapatkan berbagai bantuan dari banyak pihak sehingga
memudahkan kami dalam menytusun anggaran laba rugi ini, dan terimaksih
kepada banyak pihak yag telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari emua hal itu, penulis menyadari akan banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari kalimat atau tata bahasanya. Maka dari itu kami sebagai
kelompok 16 sangat senang bila ada masukan dan kritikan dari pembaca.

Wal akkhir kami berharap disusunnya makalah ini bisa memberikan manfaat
kepada banyak orang.

Ciperna, 07 april 2023

Kelompok 12
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

Diusatu akhir periode akuntansi perusahaan akan mencaatat 2 hal


yaitu laba atau rugi. Laporan laba rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang
menyajikan informasi hasil usaha perusahan yang isnya itu laba perussahaan atau
rugi perusahaan atau pendapatan dan beban usaha untuk suatu periode akuntansi
tertentu.

Laba atau rugi perusahaan sering kali digunakan internal perusahaan


untuk menilai dan mengukur prestasi sebuah perusahaan atau sebagai dasar
pengukuran yang lain. Seperti laba per lembar saham. Unsur – unsur yang menjadi
pembentuk anggaran laba rugi adalah pendapatan dan biaya, dari situ akan didapat
pengukuran laba seperti : laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba
bersih.

Pengukuran laba bukan saja penting dalam mengukur kinerja suatu


perusahaan tetapi snagat penting juga untuk informasi pembagian laba dan
penentuan kebijakan investasi. Okeh karena itu laba rugi menjadi laporan yang
sering dilihat oleh piihak eksternal seperti akuntan, pengusaha, investor, analisi
keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus, dan masih banyak lagi pihak
eksternal yang menggunakannya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. apa yang dimaksud anggaran laba rugi ?


2. bagaimana cara menentukan anggaran laba rugi ?
3. bagaimana cara menyusun anggaran laba rugi ?

C. TUJUAN

1. untuk memahami apa itu anggaran laba rugi


2. mengetahui bagaiman cara menentukan persediaan akhir barang jadi
3. mengetahui bagaiman cara menyusun anggaran laba rugi
BAB II

PEMBAHASAN

a. pengertian anggaran laba dan rugi

angggaran laba rugi ialah rencana laba atau rugi perusahaan yang akan
diperoleh dari nilai anggaran penjualan, produkdi, beban operasional, biaya
produksi yang akan ditanggung perusahaan atau entitas pada satu periode akutansi.
Ecara formil anggaran laba rugi adalah jumlah laba rugi yang inigin diperoleh
entitas atau perusahaan.

Angggaran laba rugi merupakan satu dari banyaknya jenis anggaran


yang harus dibuat oleh perusahaan. Adapun anggaran lainya seperti : anggaran
penjualan, anggaran piutang, anggaran kas, snggsrsn penjulan dan lain-lain.
Kenapa sih anggaran laba rugi harus dibuat ? denaggan membuat angggaran laba
rugi perusahaan akan mengetahui seberapa besar laba atau rugi yang diterima yang
akan ditanggung oleh perusahaan sehinngga kedepannya dapat dapat membuat
rencana program untuk mengelola keuangan kedepanya.

Jika perusahaan tidak membuat anggaran laba rugi tentu saja


perusahaan akan kesulitan untuk mendapatkan informasi yang diterima oleh
perusahaan, anggaran- anggaran lainya pu yang disusun sebelum anggaran laba
rugi jadi tidak berguna. Karenanya sangat penting untuk anda dapat menyusun
anggaran laba rugi.

Penyusunan anggaran laba rugi ini bertjuan memberikan informasi


kepada pihak manajemen tentang perkiraan laba rugi bersih yang akan diterima
perusahaan dalam satu periode penganggaran. Informasi-informasi yang
dibutuhkan dalam penyusunannya yaitu dari anggaran-anggaran yang disusun
sebelum penyusunan anggara laba rugi.

Ada banyak informasi yang dibutuhkan dalm penyusunan anggaran


laba rugi ini diantaranya :

1. anggaran penjualan : menyediakan informasi tentang perkiraan nilai


pennjualan dalam satu perode akuntansi
2. anggaran produksi : menyediakan informasi tentang perkiraan nilai
persediaan awal dan akhir barang jadi yang akan digunakan dalam
perhitungan beban pokok penjualan diangggaran laba rugi.
3. Anggaran biaya produksi : menyediakan informasi tentang produksi dalam
satu periode akuntansi. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya over head
produksi (BOP). Informasi ini diperlukanuntuk menghitung beban pokok
penjualan dalam anggaran laba rugi.
4. Anggaran beban operasional : menuediakan informasi tentang perkiraaan
nilai beban penjualan dan adm. Perusahaan
5. Anggaran pajak pengahasilan badan : tarif paak pengahsilan badan sangat
diperlukan untuk membentuk jumlah jumlah beban pajak penghasilan yang
harus ditanggung oleh perusahaan dalam satu periode anggaran.
6. Anggaran kas : menyediakan informasi tentang beban bunga. Pendapatan
bunga, dan bebean piutang tak tertagih.

Anggaran laba rugi perusahaan manufaktur tidak banyak berbeda denga


anggaran laba rugi perusahaan dagang dan jasa. Bebrbedanya hanya terletak pada
penentua beban pokok penjualan yang sedikit lebih rumit pada perusahaan
manufaktur dibandingkan dengan perusahaan jasa dan dagang.

b. menyusun anggaran laba rugi

anggariaan laba ialah jumlah laba yang ingin diperoleh perusahaan melalui
berbagai aktivitas operasional yang mencakup kegiatan produksi dan pennjualan
didalam satu periode penggaran.

Secara umum ada 3 metode dalam menyusun anggaran laba rugi yaitu :

1. Metode a posteriori
2. Metode a priori
3. Metode progmatis

1. metode a posteriori

Ialah penyusunan anggaran laba dimana jumlah laba yang ditetapkan


sesudah proses penetapan rencana (planing) keseluruhaan, termasuk penyusunan
anggaran operasional. Anggaran laba merupakan bagian dari keseluruhan
perencanaan itu sendiri laba usaha akan diketahui dengan sendirinya settelah
anggaran operaional disusun perusahaan. Itu berarti, metode ini menggunakan
anggaran penjualan sebagai titik tolak ukur penyusunan anggaran operasional.

Didalam metode a posteriori, prosedur penyusunan anggaran laba dimulai


dengan menyusin anggaran penjualan, lalu dilanjutkan dengan anggaran produksi,
angaaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya
operasional.

Setelah seluruh anggaran operasional tersebut disusun, kemudian


digabungkan menurut format anggaran laba diatas, maka akan menghasilkan
anngggaran laba dari awal penyuunan anggaran tetapi menentukan anggaran laba
haurs setelah menentukan anggaran operasional ditetapkan. Dan laba dianggarkan
merupakan hasil akhir dari seluruh anggaran operasional tersebut.

2. metode a piori

Adalah metode penyusunan anggaran laba dimana jumla laba itu


ditentukan terlebih dahulu pada awal proses perencanaan (Planning ) secara
keseluruhan. Berdasarkan jumlah laba yaang telah ditentukan tersebut,
perusahaan mebuat anggaran komprehensif. Jumlah laba yang ditetapkan pada
awal proses perencanaan, akan berpengaruh secara langsung terhadap seluruh
anggaran operasional jadi, metode ini bisa kita simpulkan menggunakan anggaran
laba sebagai titik tolak ukur penyusunan anggaran operasional.

Dengan metode a priori ,laba ditetapkan pada tahap awal proses


perencanaan, dan berdasarkan laba yang dianggarkan tersebut, perusahaan
membuat angggaran operasional. Tetapi anggaran operasional perusahaan dapat
puls disusun terlebih dahulu, kemudian disuusn snggsrsn lsbs berdasarkan
anggarna operasional tersebut. Jika jumlah laba yang dihasilkan didalam anggaran
terseut tidak sesuai dengan jumlah yang dikehendaki perusahaan, maka, anggaran
operasionalnya diubah dan disesuaikan lagi supaya target laba yang telah
ditetapkandapat tercapai.

3. metode pragmatis

Metode pragmatis ialah metode penyusunan anggaran laba rugi,


dimana jumlah laba yang direncanakan ditetapkan berdasarkan suatu standar
tertentu yang telah teruji secara empiris dan didukung oleh pengalaman. Dengan
menggunakan suatu tingkat target laba yang diperoleh dari pengalaman,
pengharapan atau perbandngan, pihak manajemen menetapkan standar laba relatif
yang dianggap memadai bagi perusahaannya.

Metode ini menysun anggaran laba dengan metode pragmatis dapat


dimulai dengan mennetapkan laba yang ingin diraih terlebih dahulu, dan kemudian
diikiuti dengan menyuun anggaran penjualan terlebih dahulu dsan diikuti anggaran
operasional , atau dimulai dengan menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu
dan diikuti anggaran anggaran operasional lainya. Yang akan berujung pada
anggaran laba, titik tolak ukur penyusuna anggaran didasarkan pada pengalaman,
perbandingan atau suatu standar yang dianggap layak bagi perusahaan.

Jadi perbedaan pokok dari ketiga metode ini ialah terletak pada titik tolak
ukur dalam menyusu anggaran laba. Tititk tolak ukur dengan metode a postriori
dimulai dengan volume penjualan yang disususl dengan anggaran opersional
lainnya, sedangkan meetode pragmatis dan metode a posteriori menggunakan
jumlah laba yang diinginkan sebagai titik tolak ukur.

Titik tolak ukur a priori dimulai dengan laba yang ditargetkan terlebih
dahulu, yang disuusl dengan anggaran operasional lainya. Perbedaan ppokok
antara metode pragmati dan metode a priori adalah dari mana munculnya jumlah
atau nilai rupiah laba yang menjadi titik tolak ukur penyusunan seluruh anggaran
tersebut.

Metode pragmatis menetapkan laba yang ditargetkan untuk dicapai


berdasarkan pengalaman masa sebelumnya. Seddangkan metode a priori
menggunakan laba yang memang dicanangkan tnapa dasar penglaman sebelumnya.

c. format dasar anggaran laba

pada dasarnya format dasar ini merupakan gabungan dari anggaran


pendapatan dan anggaran biaya. Perusahaan manufaktur memiliki struktur biaya
dan jenis persediaan seperti ini :

1. Biaya produksi
a) Biaya bahanbaku langsung
b) Biaya tenaga kerja langsung
c) Biaya overhead
biaya produksi ialah biaya keseluruhan yang dikeluarkan perusahaan untuk
menghasilkan sejumlah produk yang siap dijual
2. Biaya operasional atau komersil
a) Biaya pemasaran
b) Biaya adm. Dan umum
3. Persediaan yang dimiliki perusahaaan manufaktur
a) Persediaan bahan baku
b) Perediaan baran dalam proses
c) Persediaan barang jadi

Langkah berikutnya kita melihat hubungan antara setiap jenis biaya.


Persediaan dan penjualan hubungan antara ke tiganya membentuk format dasar
anggaran laba. Yaitu gabungan antara biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan overhead akan membentuk biaya produksi. Penjumlahan dari biaya
produksi dengan nilai persediaan awal barang jadi akan menjadi perediaan total
barang jadi tersebut dikurangi dengan nilai persediaan akhir barang jadi, akan
menghasilkan harga pokok tersebut lalu dikurangi dengan biaya operasi total, yang
merupakakn gabungandari biaya pemasaran dan biaya adm. Dan umum, akan
menghasilkan laba usaha yang dianggarkan.

Anda mungkin juga menyukai