Penyusunan Hipotesis
Pernyataan di atas adalah pernyataan yang dapat diuji. Dengan mengukur tingkat
keberagaman tenaga kerja dan efektivitas organisasi, peneliti dapat menguji
hubungan antara kedua variabel ini secara statistik untuk melihat apakah terdapat
korelasi yang signifikan (positif) di antara keduanya.
Jika peneliti menemukan hal tersebut, maka hipotesis tersebut terbukti.
Jika tidak ditemukan korelasi yang signifikan, maka hipotesis tersebut belum
terbukti.
Berdasarkan konvensi dalam ilmu sosial, suatu hubungan “signifikan secara statistik”,
peneliti harus yakin bahwa 95 kali dari 100 hubungan yang diamati akan benar.
Hanya ada 5% kemungkinan bahwa hubungan tersebut tidak akan terdeteksi.
Penyusunan Kalimat Hipotesis
• Penyusunan kalimat (wording) hipotesis perlu dilakukan dengan saksama agar hipotesis
benar-benar merefleksi dengan jelas teori yang akan diuji.
• Cara penyusunan kalimat hipotesis adalah sebagai berikut (Suwardjono:2014):
1. Hipotesis menyatakan bahwa hubungan antar variabel “mempunyai dampak
(berpengaruh) positif” dan tidak sekadar berasosiasi.
2. Kalau hipotesis sudah menyatakan dampak atau pengaruh, hipotesis statistis tidak perlu
menunjukkan arah tetapi cukup menggunakan ungkapan “berhubungan (berasosiasi)
positif ”.
3. Pada umumnya dianggap bahwa hubungan antar variabel adalah linear.
4. Tidak memuat ungkapan adanya signifikansi statistis (statistical significance).
5. Signifikansi statistis tidak menjadi bagian dari hipotesis penelitian maupun hipotesis
statistis → kata signifikan hanya digunakan dalam interpretasi hasil pengujian secara
statistik.
Lanjutan…
Judul, Pengarang
Variabel Metode Hasil Penelitian Novelty
dan tahun