Anda di halaman 1dari 2

Kerangka teori dan pengembangan hipotesis

Kerangka teoretis adalah dasar dari penelitian hipotetis-deduktif karena merupakan


dasar dari hipotesis yang akan anda kembangkan.
Bab ini dimulai dengan definisi kerangka teoretis diikuti dengan diskusi tentang
perlunya kerangka teoretis. Ini menjelaskan bahwa kerangka teoritis melibatkan
identifikasi jaringan hubungan antara variabel yang dianggap penting untuk masalah.
Berbagai jenis variabel pada pengembangan hipotesis diulas di akhir bab ini.
KEBUTUHAN KERANGKA TEORITIS
Kerangka teoritis mewakili keyakinan tentang bagaimana fenomena tertentu (atau
variabel atau konsep) terkait satu sama lain (model) dan penjelasan mengapa kita
percaya bahwa variabel-variabel ini terkait satu sama lain (teori). Baik model
maupun teori mengalir secara logis dari dokumentasi penelitian sebelumnya di area
masalah.
Proses membangun kerangka teori meliputi:
- Memperkenalkan definisi konsep atau variabel dalam model Anda.
- Mengembangkan model konseptual yang memberikan representasi deskriptif
dari teori Anda.
- Munculkan teori yang memberikan penjelasan untuk hubungan antara
variabel dalam model Anda
Dari kerangka teori, kemudian, hipotesis yang dapat diuji dapat dikembangkan untuk
menguji apakah teori Anda valid atau tidak. Hubungan yang dihipotesiskan
selanjutnya dapat diuji melalui analisis statistik yang sesuai. Oleh karena itu, seluruh
proyek penelitian deduktif bertumpu pada kerangka teoritis.
Karena kerangka teoretis melibatkan identifikasi jaringan hubungan antara variabel
yang dianggap penting untuk mempelajari situasi masalah apa pun, penting untuk
memahami apa arti variabel dan apa jenis variabel yang berbeda.
VARIABEL
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat mengambil nilai yang berbeda atau
bervariasi. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang
yang sama, atau pada saat yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.
Contoh variabel adalah unit produksi, absensi, dan motivasi.
Empat jenis utama variabel
- Variabel terikat (juga dikenal sebagai variabel kriteria).
- Variabel bebas (juga dikenal sebagai variabel prediktor).
- Variabel pemoderasi.
- Variabel mediasi.
Variabel dependen (terikat)
Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan
peneliti adalah untuk memahami dan menggambarkan variabel dependen, atau
untuk menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya. Dimungkinkan untuk
memiliki lebih dari satu variabel terikat dalam sebuah penelitian.
Variabel independen (bebas)
Variabel independen adalah salah satu yang mempengaruhi variabel dependen baik
secara positif atau negatif. Untuk menetapkan bahwa perubahan variabel
independen menyebabkan perubahan variabel dependen, keempat kondisi berikut
harus dipenuhi:
- Variabel independen dan variabel dependen harus kovary: dengan kata lain,
perubahan variabel dependen harus dikaitkan dengan perubahan variabel
independen.
- Variabel bebas (faktor penyebab yang diduga) harus mendahului variabel
terikat. Dengan kata lain, harus ada urutan waktu di mana keduanya terjadi:
sebab harus terjadi sebelum akibat.
- Tidak ada faktor lain yang mungkin menjadi penyebab perubahan variabel
dependen. Oleh karena itu, peneliti harus mengontrol efek dari variabel lain.
- Diperlukan penjelasan yang logis (suatu teori) dan harus menjelaskan
mengapa variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

Anda mungkin juga menyukai