adalah mengembangkan kerangka teoritis. Kerangka teoritis adalah landasan penelitian hipotetis-
deduktif karena merupakan dasar dari hipotesis yang akan dikembangkan. Pengembangan kerangka
teoritis sangat penting dalam penelitian deduktif, pengujian-teori, kausal atau sebab akibat, tetapi tidak
pada penelitian eksplorasi atau deskriptif. Proses membangun kerangka teoritis meliputi:
3. Menyajikan teori yang memberikan penjelasan atas hubungan antar variabel dalam model.
Dari kerangka teoritis, maka, hipotesis yang dapat diuji (testable hypothesis) dapat dikembangkan untuk
menguji apakah teori tersebut valid atau tidak. Hubungan yang dihipotesiskan dapat diuji melalui
analisis statistik yang tepat. Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang dapat membedakan atau
memberikan nilai yang berbeda. Nilai-nilai dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang
yang sama, atau pada saat yang sama untuk objek atau orang yang berbeda
4. Variabel mediasi
Variabel Mediasi Variabel mediasi (atau variabel intervening) adalah variabel yang muncul di
antara waktu ketika variabel independen mulai beroperasi untuk mempengaruhi variabel
dependen dan waktu dampaknya dirasakan di variabel tersebut. Dengan demikian ada kualitas
temporal atau dimensi waktu untuk variabel mediasi. Dengan kata lain, membawa variabel
mediasi dapat membantu untuk memodelkan suatu proses.
Kerangka teoritis adalah fondasi seluruh proyek penelitian deduktif didasarkan. Setelah mengidentifikasi
variabel yang sesuai, langkah selanjutnya adalah menguraikan jaringan asosiasi antar variabel, sehingga
hipotesis yang relevan dapat dikembangkan dan selanjutnya diuji. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
sejauh mana masalah dapat dipecahkan menjadi jelas. Hubungan antara tinjauan literatur dan kerangka
teoritis adalah bahwa yang tinjauan literatur memberikan landasan yang kuat untuk mengembangkan
yang kerangka teoritis. Artinya, tinjauan pustaka mengidentifikasi variabel yang mungkin penting,
sebagaimana ditentukan oleh temuan penelitian sebelumnya. Komponen Kerangka Teoritis Ada tiga fitur
dasar yang harus dimasukkan dalam kerangka teoritis: 1. Variabel yang dianggap relevan dengan
penelitian harus didefinisikan secara jelas. 2. Sebuah model konseptual yang menggambarkan hubungan
antara variabel dalam model harus diberikan. 3. Harus ada penjelasan yang jelas tentang mengapa kita
mengharapkan hubungan ini ada Pengembangan Hipotesis Setelah mengidentifikasi variabel-variabel
penting dalam suatu situasi dan menetapkan hubungan di antara mereka melalui penalaran logis dalam
kerangka teoritis, maka hubungan tersebut harus diuji. Dengan menguji hubungan ini secara ilmiah
melalui analisis statistik yang sesuai, atau melalui analisis kasus negatif dalam penelitian kualitatif,
informasi yang dapat dipercaya tentang jenis hubungan apa yang ada di antara variabel yang beroperasi
dalam situasi masalah tersebut dapat diperoleh. Hasil dari tes ini memberikan beberapa petunjuk
tentang apa yang bisa diubah dalam situasi tersebut untuk memecahkan masalah. Merumuskan
pernyataan yang dapat diuji seperti itu disebut pengembangan hipotesis. Definisi Hipotesis Hipotesis
dapat didefinisikan sebagai pernyataan tentatif, namun dapat diuji, yang memprediksi apa yang
diharapkan ditemukan dalam data empiris. Hipotesis berasal dari teori dimana model konseptual
didasarkan dan sering bersifat relasional. Hipotesis juga dapat didefinisikan sebagai hubungan konkret
logis antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan