Anda di halaman 1dari 5

NAMA: MUHAMAD ARIF PERDANA

Kelas: Akuntansi S1{H}

Npm: 175310096

Matkul: Metode Penelitian Bisnis.

Dosen: Dr.H.Zulhelmy,SE,M.Si,AK.,CA

BAB 5

KERANGKA TEORITIS DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS

TOPIK PEMBAHASAN:

 Kebutuhan akan kerangka teoritis.


 Variable.
 Kerangka teoritis.
 Penyusunan hipotesis.
 Pengujian hipotesis dengan penelitian kualitatif analisis kasus negatif.
 Implikasi manajerial.

A. KEBUTUHAN AKAN KERANGKA TEORITIS

Kerangka teoritis (theoretical framework) menujukan keyakinan Anda pada bagiamana


fenomena tertentu (atau variable atau konsep) saling terkait satu sama lain (model) dan
penjelasan tentang mengapa anda yakin bahwa variable tersebut saling terkait satu sama lain
(teori). Baik model dan teori mengalir secara logis dari catatan penelitian sebelumnya dalam
bidang masalah tersesbut.

Proses membuat kerangka teoritis termasuk:

1. Memperkenalkan definisi dari konsep atau variabel dalam model Anda.


2. Mengembangkan model konseptual yang memberikan represntasi deskriptif dari teori
Anda.
3. Menyatakan teori yang memberikan penjelasan untuk hubungan antarvariabel dalam
model Anda.
Karena kerangka teoritis memberikan dasar konseptual untuk melakukan penilitian, dan
karena kerangka teoritis melibatkan tidak lain kegiatan mengidentifikasi jaringan hubungan
antarvariabel yang dianggap penting bagi studi terhadap stuasi masalah apapun, sangat
penting untuk memahami apa arti variabel dan apa saja jenis variabel yang ada.
B. VARIABEL
Variabel (variable) adalah apa pun yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Nilai
dapat membedakan berbagi waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang
sama untuk objek atau orang yang berbeda.
contoh variabel adalah unit produksi,absensi,danmotivasi.

Empat jenis variabel utama dibahas dalam bab ini:


1. Variabel terikat (dependent variable, disebut juga variabel kriteria – criterion variable)
2. Variabel bebas (independent variable, disebut juga variabel prediktor – predictor
variable)
3. Variabel moderator (moderating variable)
4. Variabel perantara (interventing variable)

VARIABEL TERIKAT

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang menjadi perhatian


utama peneliti. Tujuan penliti adalah untuk memahami dan mendeskripsikan variabel terikat,
atau menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya. Dengan kata lain, variabel terikat
merupakan variabel utama yang sesuai dalam investigasi. Utuk tujuan ini, peneliti akan
tertarik untuk mengkuantifikasi dan mengukur variabel terikat, sama seperti variabel lain
yang mempengaruhi variabel tersebut.

VARIABEL BEBAS

Variabel bebas (independent vaiable) adalah variabel yang mempengaruhi variabel


terikat, baik secara positif atau negatif. Yaitu, jika terdapat variabel bebas, variabel terikat
juga hadir dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau
penurunan dalam variabel terikat. Dengan kata lain, varians dalam variabel terikat disebabkan
oleh variabel bebas. Untuk menemukan bahwa perubahan dalam variabel terikat disebabkan
perubahan dalam variabel terikat, semua empat kondisi berikut ini harus terpenuhi:.

1. Variabel bebas dan variabel trikat harus berubah bersama-sama: dengan kata lain,
perubahan dalam variabel teikat harus dihubungkan dengan perubahan pada variabel
bebas
2. Variabel bebas (faktor kausal yang diyakini) harus mendahului variabel terikat.
Dengan kata lain, harus terdapat urutan wktu ketika keduanya terjadi: penyebab harus
terjadi sebelum akibat (pengaruh).
3. Seharusnya tidak ada faktor lain menjadi kemungkinan penyebab perubahan dalam
variabel terikat. Sehingga, peneliti harus mengendalikan pengaruh dari variabel yang
lain.
4. Penjelasan yang logis (teori) diperlukan dan harus menjelaskan mengapa variabel
bebas mempengaruhi variabel terikat.

VARIABEL MODERATOR

Variabel moderator (moderating variable) adalah variabel yang mempunyai pengaruh


ketergantunggan (contingent effect) yang kuat pada hubungan variabel terikat dan variabel
bebas, yaitu kehadiran variabel ketiga (variabel moderator) mengubah hubungan awal anatara
variabel bebas dan terikat.

PERBEDAAN VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL MODERATOR

Sering muncul kebingungan mengenai variabel diperlakukan sebagai variabel bebas dan
kapan variabel tersebut menjadi variabel moderator. Sebagai contoh: mungkin dapat dua
situasi sebagai berikut:

1. Sebuah studi menunjukkan bahwa semakin baik kualitas program pelatihan dalam
organisasi dan semakin besar kebutuhan peningkatan karyawan (yaitu, dimana
keinginan untuk berkembang dan meningkat dalam perkerjaan bersifat kuat), semakin
besar keinginan mereka untuk mempelajari cara-cara baru dalam melakukan
perkerjaan.
2. Studi lain menunjukkan bahwa kesediaan keryawan untuk mempelajari cara-cara baru
dalam melakukan perkerjaan tidak dipengaruhi oleh kualitas program penelitian yang
diberikan oleh organisasi kepada semua orang tanpa perbedaan apa pun. Hanya
mereka yang sangat ingin meningkat yang tampaknya mempunyai keinginan untuk
mempelajari cara-cara baru memalui penelitian khusus.

VARIABEL PERANTARA

Variabel perantara (mediating variable/ intervening variable) adalah variabel yang


muncul antara saat variabel bebas mulai mempengaruhi variabel terikat, dan saat pengaruh
variabel bebas terasa pada veriabel terikat.

C. KERANGKA TEORITIS
Kerangka teoritis merupakan fondasi dimana seluruh proyek penelitian didasarkan.
Kerangka teoritis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara
logis anatarvariabel yang dianggap relevan dengan situasi masalah dan didefinisikan melalui
proses seperti wawancara, pengamatan, dan tinjauan literatur. Hubungan antara tinjauan
literature dan kerangka teoritis adalah bahwa tinjauan literature menyediakan fondansi yang
kuat untuk menyusun kerangka teoritis. Surveili teratur mengindentifikasi variabel yang
mungkin penting,seperti yang ditentukan oleh temuan penelitian sebelumnya.

KomponenKerangkaTeoritis
Kerangka teoritis yang baik mengidentifikasi dan menentukan variabel-variabel penting
dalam situasi tersebut yang revelan dengan definisi permasalahan dan selanjutnya
mendeskripsikan serta menjelaskan hubungan antara variabel-variabel tersebut.

Hubungan antara variabel bebas, variabel terikat, dan jika berkaitan, variabel moderator
dan variabel perantara diuraikan. Jika terdapat variabel moderator, penting untuk menjelaskan
bagaimana dan hubungan spesifik apa yang dimoderasi (dihubungkan). Penjelasan tentang
mengapa variabel tersebut berperan sebagai moderator juga sebaiknya diberikan.

Terdapat tiga ciri dasar yang harus dimasukkan dalam kerangka teoritis:

1. Variabel yang dianggap relevan dengan studi harus ditentukan dengan jelas.
2. Model konseptual yang menjelaskan hubungan diantara variabel-variabel dalam
metode tersebut harus diberikan.
3. Harus ada penjelasan yang jelas mengapa kita memperkirakan bahwa hubungan
tersebut ada.
D. PENYUSUNAN HIPOTESIS

Definisi Hipotesis (hypothesis) sebagai pernyataan sementara, namun dapat diuji apa
yang ingin anda temukan dalam data empiris anda. Hipotesis dibuat dari teori yang menjadi
dasar dari model konseptual anda dan sering kali berhubungan dalam sifatnya.Dari awal
hipotesis dapat didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakansecaralogisnantaradualebih
yang ditunjukkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji.

Hipotesis Direksional dan Nondireksional.

Hipotesis direksional menyatakan hubungan antara dua variabel atau membandingkan


dua kelompok digunakan istilah-istilah seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan
semacamnya.

Hipotesis nondireksional (nondirectional hypothesis)adalah hipotesis yang menyatakan


hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan
atau perbedaan tersebut. Hipotesis nondireksional dirumuskan karena hubungan atau
perbedaan belum pernah diselidiki sebelumnya, sehingga tidak ada dasar untuk menujukkan
arah tersebut, atau karena terdapat temuan yang bertentengan dalam studi penelitian
sebelumnya pada variabel tersebut. Dalam beberapa studi, hubungan positif mungkin
ditemukan, sedangkan dalam studi lain ditemukan hubungan negatif.

Hipotesis Nol dan Aletrnatif

Hipotesis Nol (null hypothesis - H) adalah hipotesis yang dibuat untuk ditolak dengan
tujuanguan mendukung hipotesis alternatif yang dilambangkan dengan H. Ketika digunakan
hipotesis Nol dianggap benar hingga bukti stastistik, dalam bentuk uji hipotesis menujukkan
sebaliknya. Sebagai contoh, hipotesis Nol mungkin menyatakan bahwa kegiatan iklan tidak
mempengaruhi penjualan, atau bahwa wanita dan pria membeli jumlah sepatu yang sama.
Hipotesis Alternatif (alternate hypothesis) yang merupakan kebalikan dari hipotesis Nol
adalah pernyataan yang menujukkan hubungan antara dua variabel atau menujukkan
perbedaan antar kelompok.

E. PENGUJIAN HIPOTESIS DENGAN PENELITIAN KUALITATIF:ANALISIS


KASUS NEGATIF

Hipotesis juga dapat diuji dengan data kuliatatif. Misalnya, anggap saja, setelah
wawancara yang ekstensif, peneliti membuat kerangka teoritis bahwa perilaku tidak etis oleh
karyawan merupakan fungsi dari ketidak mampuan mereka untuk membedakan antara benar
dan salah, atau karena kebutuhan yang mendesak akan uang yang lebih banyak,
atauketidaktertarikanorganisasiterhadapperilakusemacamitu.Untuk menguji hipotesis bahwa
ketiga faktor tersebut merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku tidak etis,
penelitian harus mencari data yang menyangkal hipotesis tersebut.

F. IMPLIKASI MANAJERIAL

Pada titik ini, menjadi mudah untuk mengikuti progress penelitian dari tahap pertama
ketika manajer melihat bidang masalah yang luas, pengumpulan data awal (termasuk tinjauan
literature).Penyusunan kerangaka teoritis berdasarkan tinjauan literature serta dipandu dengan
pengalaman dan intusi, sehingga perumusan hipotesis untuk di uji.

Jelas bahwa setelah masalah didefinisikan, pemahaman yang baik mengenai keempat
jenis variabel yang berbeda memperluas pemahaman manajer terkait bagaimana berbagi
faktor mempengaruhi keadaan organisasi. Pengetahuan tentang bagaimana dan untuk tujuan
apa kerangka teoritis dibuat dan hipotesis disusun membuat manajer mampu menjadi hakim
yang cerdas terhadap laporan penelitian yang diberikan oleh konsultan. Demikian pula,
pengetahuan mengenai arti siginifikasi dan mengapa hipotesis tertentu diterima atau ditolak
membantu manajer untuk bertahan dengan, atau menghentikan dugaan nya, yang walaupun
masukakal, tidak tebukti.Jika pengetahuan semacam itu tidak dimiliki, banyak temuan
penelitian tidakakan dapat dipahami oleh manajer dan pengambilan keputusanakan
membingungkan.

Anda mungkin juga menyukai