DIBUAT OLEH : OLIVIA CHRISTINA / 125150273 HENRY PRATAMA / 125150275 CASSIE BUN / 12515027950279 KEBUTUHAN AKAN KERANGKATEORETIS
Kerangka Teoritis adalah model konseptual
yang berkaitan dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Dari kerangka teoritis bisa disusun hipotesis yang dapat diuji untuk mengetahui apakah teori yang dirumuskan valid atautidak VARIABEL
Variabel adalah apa pun yang dapat
membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. JENIS VARIABEL
Variabel Terikat (dependent variable, disebut juga variabel
kriteria- criterion variable) ; tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya. Variabel merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. Variabel Bebas (independent variable, disebut juga variabel prediktor-predictor variable); variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara negatif atau positif. Variabel Moderator (moderating variable) ; variabel moderator adalah variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variabel bebas. Variabel Antara (intervening variable) ; adalah variabel yang mengemuka antara waktu varibel bebas mulai bekerja mempengaruhi variabel terikat, dan waktu pengaruh variabel bebas terasa pada variabel terikat. KERANGKA TEORITIS
Kerangka teoritis merupakan fondasi dimana seluruh
proyek penelitian didasarkan. Kerangka teoritis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dikolaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan, dan survei literatur. Pengalaman dan intuisi berperan dalam menyusun kerangka teoritis. KOMPONEN KERANGKA TEORITIS
Ada hal mendasar yang harus diperhatikan dalam kerangka
teoritis :
Variabel yang dianggap relevan untuk studi harus
diidentifikasi dan dinamai dengan jelas dalam pembahasan. Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variabel berkaitan satu sama lain. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apakah akan positif atau negatif. Harus ada penjelasan yang jelas mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut berlaku. Suatu diagram skematis kerangka teoretis harus diberikan agar pembaca dapat melihat dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan. PENYUSUNAN HIPOTESIS
Hipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang
diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Pernyataan Hipotesis : Format Hipotesis juga dapat menguji apakah terdapat perbedaan antara dua kelompok (atau antara beberapa kelompok) yang terkait dengan variabel. Untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang diperkirakan tersebut eksis atau tidak, hipotesis dapat disusun sebagai proposisi atau dalam bentuk pernyataan jika-maka (if-then statement). HIPOTESIS DIREKSIONAL DAN NONDIREKSIONAL Jika dalam menyatakan hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua kelompok, istilah- istilah seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan semacamnya digunakan, maka hipotesis tersebut disebut direksional karena arah hubungan antarvariabel (positif/negatif).
Hipotesis nondireksional adalah hipotesis yang
mengendalikan hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah hubungan tersebut. HIPOTESIS NOL DAN ALTERNATIF
Hipotesis nol (hipotesis nihil) adalah proporsi yang
menyatakan hubungan yang definitif dan tepat di antara dua variabel. Hipotesis alternatif, yang merupakan kebalikan dari hipotesis nol, adalah pernyataan yang mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau menunjukkan perbedaan antara kelompok. LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS
Menyatakan hipotesis nol dan alternatif.
- Memilih uji statistik yang tepat berdasarkan apakah data yang dikumpulkan adalah parametrik atau nonparametrik. - Menentukan tingkat signifikan yang diinginkan. - Memastikan jika hasil dari analisis komputer menunjukkan bahwa tingkat signifikan terpenuhi. - Jika hasil hitung (resultant value) lebih besar daripada nilai kritis (critical value), hipotesis nol ditolak, dan alternatif diterima. Jika nilai hitung lebih kecil daripada nilai kritis, hipotesis nol diterima dan alternatif diterima. PENGUJIANHIPOTESIS DENGAN PENELITIAN KUALITATIF: ANALISIS KASUSNEGATIF Hipotesis juga dapat diuji dengan data kulitatif. Katakanlah bahwa peneliti menemukan kasus dimana seseorang dengan sengaja melakukan perilaku tidak etis dalam hal menerima pembayaran kembali (faktanya ia cukup mampu untuk membedakan benar dari salah, tidak membutuhkan uang, dan mengetahui bahwa organisasi tidak akan membiarkan perilakunya), hanya karena ia ingin “kembali” ke sistem yang “tidak akan menerima sarannya”. Penemuan baru ini melalui penolakan atas hipotesis semula, disebut sebagai metode kasus negatif (negative case method), memungkinkan peneliti untuk merevisi teori dan hipotesis hingga waktu ketika teori tersebut menjadi kukuh. KEUNTUNGAN MANAJERIAL
Ketika manajer merasakan masalah, ke
pengumpulan data awal (termasuk survei literatur), ke penyusunan kerangka teoritis berdasarkan survei literatur dan dipandu oleh pengalaman dan intuisi, serta ke perumusan hipotesis untuk diuji, keempat jenis variabel yang berbeda memperluas pemahaman manajer. Pengetahuan tentang bagaimana dan untuk apa kerangka teoritis dibangun dan hipotesis disusun memampukan manajer untuk menjadi hakim yang cerdas terhadap laporan penelitian yang diberikan oleh konsultan.