Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

JANGKA PENDEK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan

Dosen Mata Kuliah: Dr. Asriani Junaid SE., M.SA. Ak. CA

Oleh Kelompok 2:

Gunawan

Ridhan Rahmah

Abd. Muhaemin Nabir

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu kegunaan utama dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah
memberikan informasi yang dapat dipergunakan manajemen untuk pengambilan
keputusan. Namun demikian tidak semua informasi biaya dapat dipergunakan untuk
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan pada akuntansi dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu keputusan jangka panjang dan keputusan jangka pendek. Keputusan
jangka panjang merupakan keputusan yang diambil manajer yang hasil dari keputusan
tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih dari satu tahun. Altematif yang perlu
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan jangka panjang antara lain yaitu;
membeli atau menyewa mesin, membeli mesin secara tunai atau angsuran, dan lain-
lain. Keputusan jangka pendek merupakan keputusan yang diambil manajer yang hasil
dari keputusan tersebut dapat langsung dirasakan pada tahun saat keputusan tersebut
diambil. Alternatif yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan jangka
pendek antara lain yaitu; apakah pesanan dibawah harga pokok diterima atau ditolak,
menjual sekarang atau memproses lebih lanjut produk tertentu.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana perbedaan antara relevan cost vs sunk cost?
2. Bagaimana menerapkan relevan cost dalam situasi spesial order?
3. Bagaimana menerapkan relevant cost dalam situasi make or buy?
4. Bagaimana menerapkan relevant cost dalam situasi keep or drop?
5. Bagaimana menerapkan relevant costs dalam situasi sell or process further?
6. Bagaimana menerapkan relevant costs dalam penentuan bauran produk?
7. Bagaimana konsep Theory of Constraint dan kaitannya dengan pengambilan
keputusan jangka pendek?
8. Bagaimana Menjelaskan penerapan relevant costs dalam konteks Activity Based
Costing?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perbedaan antara Relevan Cost VS Sunk Cost

1. Relevant Cost merupakan biaya yang dapat dipakai sebagai informasi untuk
pengambilan keputusan adalah biaya relevan (relevant costs). Agar suatu biaya
dapat dianggap sebagai biaya relevan, maka biaya-biaya tersebut harus
memenuhi dua persyaratan, yaitu :

a) Biaya tersebut harus belum terjadi, dan biaya tersebut baru akan terjadi
apabila keputusan yang dipilih perusahaan dilaksanakan. Hal ini menjelaskan
lagi bahwa biaya yang sudah terjadi (sunk costs) tidak dapat dipakai untuk
pengambilan keputusan.

b) Biaya tersebut harus berbeda untuk setiap alternative yang berbeda.


Meskipun biaya tersebut belum dikeluarkan (memenuhi persyaratan
pertama), namun jika untuk setiap alternative yang ada biayanya adalah
sama, maka biaya tersebut juga tidak relevan dalam pengambilan keputusan.

2. Sunk Cost merupakan biaya-biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan
perusahaan. Uang yang akan dikeluarkan perusahaan untuk biaya-biaya tersebut
tidak dapat ditarik kembali. Hampir semua biaya-biaya yang terdapat dalam
laporan laba rugi perusahaan, jika perusahaan sudah melakukan pembayaran,
merupakan sunk costs. Biaya ini tidak relevan dan seharusnya tidak dipakai
sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Namun demikian,
seringkali manajemen melakukan tindakan sebaliknya, yakni memperhitungkan
sunk costs dalam pengambilan keputusan.
B. Relevan Cost dalam situasi spesial order

Situasi ini muncul saat perusahaan memproduksi dalam kapasitas dibawah yang
dimiliki perusahaan. Pada saat demikian terdapat calon pembeli yang ingin melakukan
pesanan khusus pada perusahaan dengan harga jual di bawah harga reguler perusahaan.
C. Relevant Cost dalam situasi make or buy

Dalam kasus ini, perusahaan biasanya memproduksi komponen yang dipakai pada
produknya di dalam perusahaan itu sendiri, namun terdapat penawaran yang lebih
murah dari pemasok di luar perusahaan untuk memasok komponen tersebut. Dalam hal
ini, keputusan yang harus diambil perusahaan adalah tetap memproduksi komponen di
dalam perusahaan atau membelinya dari pemasok.

D. Relevant Cost dalam situasi keep or drop

Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk
atau product line atau yang memiliki berbagai departmen penghasil laba, ada kalanya
manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga produknya salah satu
departemennya mengalami kerugian usaha yang diperkirakan ajkan berlangsung terus.
Dalam menghadapi kondisi ini manajemen perlu mempertimbangkan keputusan
menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha
departemen yang mengalami kerugian tersebut.

E. Relevant Cost dalam situasi sell or process further

Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu


pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang
lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan semacam ini, informasi
akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial
dengan biaya diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih.

F. Relevant Cost dalam situasi penentuan bauran produk

Penentuan bauran produk dengan kendala terjadi apabila perusahaan memiliki


kapasitas produksi yang terbatas sehingga tidak dapat memenuhi permintaan yang ada.
Karena itu perusahaan harus memprioritaskan produk mana yang harus diproduksinya
agar dapat menghasilkan keuntungan maksimal. Dalam kondisi ini, perusahaan harus
memprioritaskan produk-produk yang memiliki margin kontribusi per menit consraint
yang paling tinggi. Dasar pemilihan prioritas yang dipakai adalah margin kontribusi,
karena biaya tetap bukan merupakan biaya relevan. Apapun bauran produk yang dipilih
perusahaan biaya tetap akan sama sehingga dengan memaksimalkan marjin kontribusi,
otomatis akan memaksimalkan keuntungan perusahaan.

G. Konsep Theory of Constraint dan kaitannya dengan pengambilan keputusan


jangka pendek

Teori kendala adalah suatu konsep yang mencoba memaksimalkan keuntungan


perusahaan yang beroperasi dengan kendala – kendala yang dihadapi. Teori kendala
adalah suatu filosofi manajemen yang membantu sebuah perusahaan dalam
meningkatkan keuntungan dengan memaksimalkan produksinya dan meminimalisasi
semua ongkos atau biaya yang relevan seperti biaya simpan, biaya langsung, biaya tidak
langsung, dan biaya modal.

Kendala-kendala dalam pengambilan keputusan yaitu, sebagai berikut;

a) Kendala internal (internal constraint) adalah kendala yang berasal dari dalam
perusahaan, misalnya kapasitas perusahaan yang terbatas untuk memenuhi
permintaan pasar dan keterbatasan jam mesin. Kendala internal harus
dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan throughput semaksimal
mungkin tanpa meningkatkan persediaan dan biaya operasional.
b) Kendala eksternal (external constraint) adalah kendala yang berasal dari luar
perusahaan, misalnya permintaan pasar yang rendah atau kuantitas bahan baku
yang tersedia dari pemasok tidak mencukupi. Kendala eksternal yang berupa
volume produk yang dapat dijual, dapat diatasi dengan menemukan pasar,
meningkatkan permintaan pasar ataupun dengan mengembangkan produk baru.

Terdapat lima langkah yang harus diterapkan dalam Teori kendala ini :

1) Identifikasi konstrain sistem (identifying the constraint). Mengidentifikasi bagian


system manakah yang paling lemah kemudian melihat kelemahanya apakah
kelemahan fisik atau kebijakan.

2) Eksploitasi konstrain (exploiting the constraint). Menentukan cara menghilangkan


atau mengelola constraint dengan biaya yang paling rendah.
3) Subordinasi sumber lainnya (subordinating the remaining resources). Setelah
menemukan konstrain dan telah diputuskan bagaimana mengelola konstrain
tersebut maka harus mengevaluasi apakah kostrain tersebut masih menjadi
kostrain pada performansi system atau tidak. Jika tidak maka akan menuju ke
langkah kelima, tetapi jika ya maka akan menuju ke langkah keempat.

4) Evaluasi konstrain (Elevating the constraint). Jika langkah ini dilakukan, maka
langkah kedua dan ketiga tidak berhasil menangani konstrain. Maka harus ada
perubahan besar dalam sistem, seperti reorganisasi, perbaikan modal, atau
modifikasi substansi system.

5) Mengulangi proses keseluruhan (repeating the process). Jika langkah ketiga dan
keempat telah berhasil dilakukan maka akan mengulangi lagi dari langkah
pertama. Proses ini akan berputar sebagai siklus. Tetap waspada bahwa suatu
solusi dapat menimbulkan konstrain baru perlu dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia [IAI]. 2015. Modul Chartered Accountant: Akuntansi


Manajemen Lanjutan. Jakarta, Indonesia: Penulis

Anda mungkin juga menyukai